Masyarakat Arab Pra-islam: Disusun Oleh: Aliya Arianti Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam

  • Uploaded by: Amawang Kiri Muka
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Masyarakat Arab Pra-islam: Disusun Oleh: Aliya Arianti Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam as PDF for free.

More details

  • Words: 467
  • Pages: 7
MASYARAKAT ARAB PRAISLAM Disusun Oleh: Aliya Arianti

Mata Kuliah: Pengantar Studi Islam

MASYARAKAT ARAB PRA-ISLAM ( SEBELUM ISLAM ) Sebelum Islam datang, masyarakat Arab dikenal dengan nama masyarakat Jahiliyah, yang berarti bodoh. Sebutan Jahiliyah diberikan kepada masyarakat Arab dikarenakan pola kehidupan mereka yang bersifat primitive dan ummi yang berarti buta (tidak mengenal baca dan tulis). Masyarakat Arab pra-Islam hidup berpindah-pindah (nomaden) dan berkabilah-kabilah. Sebuah kabilah yang dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Syaikh AlQabilah. Antara kabilah satu dan yang lain sering terjadi persaingan dan perselisihan. Perselisihan keras antar kabilah memaksa bangsa Arab pra-Islam menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam peperangan.

AGAMA BANGSA ARAB PRA ISLAM 

Fatalisme

Kepercayaan ini menganggap bahwa “waktu” merupakan manifestasi dari Tuhan. Menurut mereka terdapat dua hal yang wujudnya ditakdirkan; pertama, kematian (‘ajal) dan kedua, rezeki. 1.

Paganisme

Kepercayaan paganisme ini adalah realitas yang niscaya dalam masyarakat Arab. menurut Watt, di Jazirah Arab terdapat sepuluh Tuhan yang disembah. 

Kepercayaan kepada Allah sebagai super Tuhan



Monotheisme

Monotheisme merupakan merupakan evolusi pemikiran secara umum dari masyarakat ; dan ketiga monotheisme berkaitan dengan term “hanif” , agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim

KONDISI KEMASAYARAKATAN DI JAZIRAH ARAB Yang dimaksud dengan kondisi kemasyarakatan disini adalah hubungan antara seorang dengan isteri, anak, keponaknnya, dan hubungan antara satu kabilah dengan kabilah lainnya. Bagi orang – orang yang mengikuti syair-syair Arab zaman Jahiliyah, pasti dapat mengambil kesimpulan bahwa pada masa itu kondisi kaum wanita Arab dapat menikmati kebebasan yang sangat besar. Mereka biasa diajak bermusyawarah dalam urusan-urusan penting dan diterima usulannya. Bahkan mereka juga bekerja sama dengan kaum laki-laaki dalam banyak pekerjaan. Dari kehidupan rumah tangga, kedudukan isteri sudah sangat maju dari yang terlintas dalam hayal kita. Hal ini seperti terungkap dalam sikap bangga ketika mereka dinasabkan dengan ibu mereka sama halnya bangga ketika dinasabkan kepada ayah mereka.

KEHIDUPAN POLITIK DAN SOSIAL JAZIRAH ARAB dalam masyarakat Arab jahili tidak ada sistem yang mengatur pemindahan kekuasaan dan kepemimpinan. Yang ada hanya berdasarkan tradisi, bahwa yang paling tua usianya, yang terkaya, yang paling banyak anggota keluarganya, dan yang paling layak mendapat kehormatan dari kepribadiannya dalam kabilah itulah yang terpilih. Orang-orang Arab yang merdeka saat berperang , mereka bersatu padu terpimpin dan berada di bawah komando seorang amir. Namun dalam keadaan damai, keluargalah satusatunya yang nampak tersusun dalam kehidupan mereka

KEADAAN EKONOMI Kehidupan sosial ekonomi bangsa arab menjelang lahirnya islam, sangat ditentukan oleh kondisi dan letak geografis wilayahnya. Bagi masyarakat Arab pedalaman yang terkenal dengan sebutan ahlu Badui atau Badiah hidup berpindah-pindah mencari tempat yang subur, mereka bertani dan beternak. Dalam mengolah pertanian para pemilik ladang memkai tiga sistem yaitu pertama, sistem sewa dengan emas atau logam mulia yang lain, gandum atau hasil pertanian yang lain sebagai alat pembayarannya. Kedua, sistem bagi hasil. Ketiga, sistem pandega yaitu seluruh modal datang dari pemilik, sementara pemupukkan dan perawatannya dikerjakan oleh penggarap.

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from ""