Decompression SICKNESS PEMBIMBING : dr. I Komang Arimbawa, Sp.S dr. Anita Devi, M.Si Oleh : Maria Oktaviany Gabur
SEJARAH
Tahun 1843 Triger Menulis tentang gejala nyeri pada pekerja tambang batubara dan pembentukan gelembung gas jaringan Tahun 1878 Paul Bert Gelembung gas yang ada di dalam jaringan adalah nitrogen Tahun 1908 Haldane Jaringan menahan pengurangan tekanan 50% tanpa pembentukan gelembung “Dive Table” Tahun 1937 Angkatan Laut AS(US NAVY) memodifikasi Dive Tabel Haldane dan mengembangkan tabel dekompresi
Tahun 1937 Swindle dan End perubahan biokimia karena trauma akibat pengembangan gelembung gas agregasi trombosit
DEFiNISI
LAKESLA
Klaus Torp National Oceanic And Atmospheric Administration, USA
Lancet, 2017
• Penyakit akibat pelepasan gelembung gas dari fase larut dalam darah atau jaringan akibat penurunan tekanan sekitar
• Tidak berhasilnya pengeluaran gas berlebihan dari jaringan tubuh pada saat tekanan udara disekitar menurun
Gangguan kesehatan yang terjadi akibat terlepas dan mengembangnya gelembung gas dalam darah dan jaringan pada saat tekanan sekitar tubuh menurun
• Merupakan suatu keadaan yang menyebabkan terbentuknya gelembung gas/udara akibat menurunnya tekanan udara di sekitarnya Vann, RD et al, 2010 Department of Anesthesiology and Center for Hyperbaric Medicine and Environmental Physiology Duke University Medical Center, Durham, NC, USA
EPIDEMIOLOGI Decompression illness sering terjadi pada penyelam, aviators,
astronot, dan pekerja tambang. Divers Alert Network (DAN) USA : 9000 penyelam professional, 0,03% diantaranya mengalami decompression illness. Decompression sickness terjadi pada 1000 penyelam setiap tahunnya.
Lancet, 2010
Jumlah Kunjungan Penderita Decompression Sickness RSUP Sanglah (Sumber: Klinik Hiperbarik)
FISIKA PENYELAMAN • Tekanan udara permukaan laut adalah konstan 1 ATA. • Di bawah permukaan air 760 mmHg (1 Atmosfir) untuk setiap kedalaman 10 meter.
• Penambahan tekanan air permukaan dengan tekanan kedalaman air tekanan Atmosfir Absolut (ATA). • Udara yang dihirup manusia : 78 % Nitrogen (N2) 21 % Oksigen (O2) 1 % Gas lain
Pollock, 2017
Hukum Boyle • Volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya • P1 x V1 = P2 x V2 • P = Tekanan V = Volume makin dalam kedudukan seorang penyelam, tekanan air laut makin besar sehingga volume udara makin kecil • Tekanan meningkat mengecilkan rongga udara tubuh termasuk paru-paru Preston Prentige Hall Inc, 2008
Hukum Henry
Preston Prentige Hall Inc, 2008
FAKTOR RESIKO Dibagi menjadi 3 kategori: 1. Berkaitan dengan penyelam; 2. Berkaitan dengan penyelaman; 3. Berkaitan dengan periode pasca-penyelaman.
Mitchell, 2006 South East Asia Pacific DAN
Berkaitan dengan Penyelam 1. Lemak tubuh 2. Usia 3. DCI sebelumnya
4. Jenis Kelamin 5. Dehidrasi
6. Kesehatan fisik 7. Foramen ovale paten
Mitchell, 2006 South East Asia Pacific DAN
Berkaitan dengan Penyelaman 1. Menyelam berulang dan menyelam multi-hari 2. Deep Diving 3. Menyelam Profil Terbalik 4. Aktivitas Berat
Mitchell, 2006 South East Asia Pacific DAN
Berkaitan dengan pasca Penyelaman 1. Aktivitas Berat 2. Ke daerah dataran tinggi
Mitchell, 2006 South East Asia Pacific DAN
KLASIFIKASI DECOMPRESSION SICKNESS TIPE 1 : (Sistem Muskuloskletal) 1. Nyeri (joint pain) 2. Cutaneus symptoms : Cutis marmorata (Tanda patognomonic decompression sickness)
KLASIFIKASI DECOMPRESSION SICKNESS TIPE II :(Neuro-Cardiopulmonary ) 1. Gejala kelainan Paru 2. Gangguan pada telinga dalam 3. Gangguan Neurologis
patofisiologi Menyelam
Tekanan parsial nitrogen ↑
Nitrogen larut dlm darah & jaringan (Hukum Henry)
Surface
Supersaturasi Nitrogen di darah dan jaringan
Menyelam makin dalam
Tekanan air laut meningkat
Volume udara makin kecil Rongga udara tubuh makin kecil (Hukum Boyle)
patofisiologi Naik ke permukaan bertahap Tekanan gas turun
Dekompresi cepat Supersaturation critique
Desaturasi Gas lepas lebih cepat
Tekanan parsial gas paru-paru rendah
Tidak larut
Gas berdifusi dari jaringan ke darah
Meninggalkan gelembung gas dlm darah & jaringan
Alveoli paru-paru ekshalasi
• Saturasi Jaringan dengan Nitrogen : – Kecepatan aliran darah ke jaringan – Daya larut Nitrogen dalam jaringan – Daya larut Lemak 5 kali lebih baik dari jaringan lainnya – Otak dan darah jaringan cepat – Tulang rawan & sendi jaringan lambat
Ilmu Kesehatan Bawah Air dan Hiperbarik Lembaga Kesehatan Angkatan Laut
• Penyelaman singkat – dalam beban nitrogen >> pd jaringan cepat.
• Dekompresi tdk tepat PD Tipe II. • Penyelaman lama-dangkal beban nitrogen pd jaringan cepat & lambat jaringan cepat dapat melepas gas PD Tipe I (perlu wkt 24 jam)
• Gelembung-gelembung gas dpt ditemukan pada : – Intravaskuler – Ekstravaskuler – Intraseluler
Ilmu Kesehatan Bawah Air dan Hiperbarik Lembaga Kesehatan Angkatan Laut
Manifestasi Klinik PD Tipe I = pain only bends, joint bends, decompression arthralgia. a. Nyeri badan atau sendi : • Timbul saat dekompresi atau di permukaan (paling lama 24 jam setelah menyelam) • Mula-mula rasa kaku kemudian nyeri
Pollock, 2017
PD I
b. Gatal :
– Yang berat : gatal-gatal hebat, vasodilatasi, bintikbintik kemerahan sebab statis vaskuler – Gbrn Khas : lingkaran-lingkaran pucat mengelilingi daerah kebiruan (cutis marmorata)
Courtesy of N.W.Pollock, PhD
PD II • Lesi pada otak : Stroke like syndrome Jarang terjadi • Lesi pada medulla spinalis • Parestesi • Paresis / plegi • Gangguan SSO
Pollock, 2017
• Patofisiologi belum sepenuhnya dimengerti • Daerah sering terkena adalah bagian lumbal Aliran vena epidural lambat
Histological examination
Eliminasi gas nitrogen dari jaringan medulla ↓
Akibat mekanik “bubble formation”
Stasis dalam vena karena gelembung gas Nerve fibers are physically destroyed by the process of bubble nucleation
Vena berdilatasi dan menekan jaringan Kompresi gelembung gas pembuluh darah dan axon konduksi terganggu
Gangguan Telinga Dalam • Timbul karena robeknya membran dlm kanalis semisirkularis atau fraktur os petrosus. • Rusaknya kohlea (Tinitus, tuli sensorineural)
• Gangguan vestibuler (vertigo, mual, muntah) Pollock, 2017
c. Gangguan jantung – paru (chokes) – Sangat berat dan jarang – Timbul karena penyelam naik ke permukaan dgn sangat cepat – Gelembung gas terperangkap dlm kapiler paru memberi gejala chokes : • Nyeri substernal (inspirasi atau ekspirasi) • Sesak, batuk • Edema paru dan payah jantung kanan
Pollock, 2017
AGE
• Arterial Gas Embolism • Muncul mendadak onset 10- 20 menit pasca muncul di permukaan laut • Masuknya gas ke vena pulmonal atau langsung ke arteri sirkulasi sistemik • Sebabkan 2 perubahan patologis : - penurunan perfusi distal - respons inflamasi terhadap gelembung Muth et al, 2000 Gas Embolism. Volume 342. The New England Journal of Medicine
Akibat Mekanik 1. Distorsi atau robekan jaringan 2.Pelepasan energi (pecahnya gelembung) 3.Rusak sel-sel sekitar 4.Sumbatan aliran darah Akibat non mekanik : 1.Permukaan gel. gas bentuk lapisan protein yg mengikat lemak melepas asam lemak emboli lemak
2.Gel. gas merangsang & melepas agregasi platelet (perubahan rheologi)
DIAGNOSIS 1. Anamnesa : riwayat menyelam sebelumnya (dalam waktu 24 jam terakhir) 2. Pemeriksaan Fisik Umum dan Khusus 3. Pemeriksaan Penunjang : 1. Laboratorium i) Darah rutin ii) Analisis gas darah 2. Radiologi 3. Elektrokardiogram (EKG) Fahlman et al, 2006
TATALAKSANA • Pertolongan Pertama beri O2 100% (tek 1 ATM) dg masker tertutup rapat, diselingi tiap 30 menit bernafas selama 5 menit dengan udara biasa untuk menghindari intoksikasi O2 • Rekompresi RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi > 1 atm)
Fahlman et al, 2006
TERAPI REKOMPRESI • Tujuan : mengurangi ukuran dan jumlah gelembung gas dalam tubuh • Dasar: mengembalikan penyelam pada tekanan saat nitrogen terlarut ke jaringan dan cairan tubuh. Tekanan diturunkan perlahan seperti saat penyelam naik ke permukaan laut
Fahlman et al, 2006
PENATALAKSANAAN di Ruang UGD 1. Penatalaksanaan UMUM : Pemeriksaan oleh dokter Jaga : Anamnesa, Vital sign, Ro Thorax dan Laboratorium Darah Lengkap. 2. Penatalaksanaan KHUSUS : Rehidrasi : Minum air putih 2-3Liter/hari, pemberian IV line nutrisi Terapi Oksigen : - Oksigen masker 10-15 Lpm, bisa diulang dengan jeda 30 menit. - Perencanaan Pemberian Terapi Hiperbarik Analgetik sesuai gejala Fahlman et al, 2006
Adjuvan Terapi Pemberian Cairan dengan Cairan Isotonis goal pertahankan output urine 1-2ml/kgBB/jam Antikoagulan dan Antiplatelet Masih kontroversi Kortikosteroid sudah tidak digunakan Obat Anti Inflamasi Non Steroid Tenoxicam Pollock, 2017 Updates in Decompression Ilness
PENATALAKSANAAN di Ruang Hiperbarik Indikasi : 1. Kasus menyelam : DCS 2. Kasus non Menyelam : Emergency : Keracunan gas CO, dan Sianida Elektif : Diabetic foot, gas gangrene, Skin Graft, Luka Bakar, Sudden Deafness, akut optic neuropati, chronic vascular insuffisiensi
PENATALAKSANAAN di Ruang Hiperbarik Syarat terpenuhi, secara administrasi, terapi ditentukan berdasarkan keluhan dan diagnose : 1. Tabel 6 US Navy selama 5 jam dengan Oksigen 100% tekanan 2,8atm absolut. Selama dan sesudah terapi, pasien dievaluasi keluhannya. 2. Tabel 5 US Navy selama 3 jam dengan Oksigen 100% tekanan 2,8atm absolut 3. Tabel Kindwall selama 1,5jam s/d 2,5 jam dengan Oksigen 100% tekanan 2,4atm absolut
Pencegahan Memahami tabel dan teknik menyelam dengan baik. Pencegahan lainnya :
Tidak beraktivitas fisik berat selama atau sesudah menyelam Tidak minum alkohol Mengatasi kegemukan Status hidrasi baik
Tabel 6 US Navy
RUANG DEKOMPRESI RSUP SANGLAH
Terima kasih
• Antara pemberian placebo dan tenoxicam tidak memiliki perbedaan yang signifikan
Noltkamper, Daniel, 2009. Scuba Diving : Barotrauma and Decompression Sickness