MAPPING JURNAL Nama
: Wildatul Firdausiah
NIM
: 14401.15.16039
Judul Proposal : PENGALAMAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KEBERHASILAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KB Pembimbing N0 1
: Mariani S, Kep, Ns. M.pH
Nama Peneliti, Tahun, Judul , Publish Tumini 2010 Pengaruh Pemberian Konseling terhadap Pengetahuan tentang KB dan Kemantapan dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi pada Calon Akseptor KB di Puskesmas Ngunut Kabupaten Tulungagung
Tujuan
Metode
Hasil
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh pemberian konseling terhadap pengetahuan tentang KB dan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi pada calon akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Ngunut Kabupaten Tulungagung
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomelologis.
Tenik analisis pengaruh pemberian konseling terhadap pengetahuan tentang KB pada calon akseptor KB dan pengaruh pemberian konseling terhadap kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi pada calon akseptor KB dilakukan dengan Uji T 2 Sampel Bebas (Independent Sampel T Test) jika data berdistribusi normal.
1. Ada perbedaan pengetahuan antara kelompok diberi konseling dengan kelompok tidak diberi konseling dengan p <0,001) 2. Ada perbedaan kemantapan dalam pemilihan alat kontrasepsi pada calon akseptor KB antara kelompok diberi konseling dengan kelompok tidak diberi konseling dengan p <0,001.
2
Pramesthi tiksna indreswari 2014 tingkat pengetahuan akseptor keluarga berencana tentang kontrasepsi oral di kelurahan baluwarti kecamatan pasar kliwon surakarta universitas muhammadiyah surakarta
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan akseptor KB oral tentang kontrasepsi oral di Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoadmodjo, 2010). Dalam hal ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi oral tentang kontrasepsi oral di Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.
Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-Squere. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan akseptor KB oral tentang kontrasepsi oral di Kelurahan Baluwarti Surakarta dengan kategori sangat baik sebanyak 20%, kategori baik 26,7%, kategori cukup 13,3%, kategori kurang 33,3% dan kategori sangat kurang 6,7%. Dari hasil tersebut menunjukkan tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi oral tentang kontrasepsi oral di Kelurahan Baluwarti mayoritas termasuk kategori kurang. Dari uji Chi-Squere pada tiap variabel, didapatkan hubungan yang signifikan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan sebesar (p<0,05).
1. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi oral di Kelurahan Baluwarti Surakarta tentang alat kontrasepsi oral mayoritas termasuk kategori kurang yaitu sebanyak 33,3%, kemudian termasuk kategori baik 26,7%, kategori sangat baik 20%, kategori cukup 13,3%, dan hanya 6,7% yang termasuk sangat kurang. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik responden (umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, penghasilan, jenis kontrasepsi) dengan tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi oral di Kelurahan Baluwarti Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta. Hal ini dikatakan signifikan karena hasil p<0,05.
3
4
ratnaningtyas, intan agria (2009) hubu ngan tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemakaian kontrasepsi hormonal dan non hormonal di rw iii desa karangasri, ngawi. other thesis, universitas sebelas maret.
penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemakaian kontrasepsi hormonal dan non hormonal di RW III Desa Karangasri, Ngawi.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode observasional analitik dan dilakukan dengan pendekatan cross sectional, untuk mempelajari hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemakaian kontrasepsi hormonal dan non hormonal.
tedjo, laksmi indira kartini (2009) fakt or-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi yang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara umur ibu, jumlah anak, keikutsertaan dalam Jamkesmas,
Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional dengan sampel Pasangan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai hitung chi square diperoleh nilai x 2 hitung sebesar 7,312 dengan taraf signifikansi 5%, derajat kebebasan (df)=2, dan x 2 tabel=5,991. Didapatkan bahwa x 2 hitung lebih besar dari x 2 tabel dan nilai signifikansi 0,026 < 0,050 berarti H 0 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemakaian kontrasepsi, dengan hubungan keeratan rendah, yaitu 0,277 Pada penelitian ini didapatkan bahwa keikutsertaan dalam Jamkesmas dan dukungan pasangan memiliki hubungan yang bermakna dengan
Kesimpulannya adalah semakin baik pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi, maka semakin tinggi pula pemakaian kontrasepsi non hormonal
Keluarga miskin cenderung memilih menggunakan kontrasepsi yang termasuk dalam jenis non MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Responden yang memilih untuk menggunakan jenis non MKJP
5
digunakan pada keluarga miskin. undergrad uate thesis, medical faculty.
tingkat pendidikan akseptor KB (Keluarga Berencana), tingkat pengetahuan, dukungan pasangan, dan agama dengan pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada keluarga miskin.
Usia Subur yang merupakan akseptor KB dan termasuk dalam kriteria keluarga miskin yang ditetapkan oleh BKKBN serta bertempat tinggal di lokasi penelitian.
charisanti cicilia sanding, linnie pondaag, rina kundre, 2009 hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan minum pil kb di puskesmas
Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan program KB, salah satu alat kontrasepsi yang ditawarkan adalah
Metode penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 ibu,
pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pasa keluarga miskin. Setelah dilakukan uji Binary logistic diketahui bahwa dukungan pasangan lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan keikutsertaan dalam Jamkesmas. Faktor umur istri, jumlah anak, tingkat pendidikan akseptor KB, tingkat pengetahuan, dan pengaruh agama tidak memiliki hubungan bermakna dengan pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada keluarga miskin. penelitian ini menggunakan chi square dengan alpha < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan 5 responden dari 20 responden dengan tingkat pengetahuan baik tidak patuh pada jadwal
sebanyak 60 orang (76,9%), sedangkan yang menggunakan MKJP hanya 18 orang (23,1%). Faktor-faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dengan pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada keluarga miskin adalah keikutsertaan dalam Jamkesmas (p = 0,022) dan dukungan pasangan (p = 0,032). Faktor umur istri (p = 0,109), jumlah anak (p = 0,251), tingkat pendidikan akseptor KB (p = 0,427), tingkat pengetahuan (p = 0,234), dan pengaruh agama (p = 0,411) tidak memilihi hubungan yang signifikan dengan pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada keluarga miskin.
Kesimpulan maka dapat dinyatakan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kepatuhan minum pil KB di Puskesmas Modayag Kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
modayag kecamatan modayag kabupaten bolaang mongondow timur
pil KB. Pengetahuan akseptor menjadi salah satu penentu keberhasilan alat kontrasepsi yang digunakan. Semakin tinggi pengetahuan akseptor berakibat pada kepatuhan dalam mengkonsumsi pil KB.
Teknik sampling yang di gunakan adalah simple random sampling dan didapatkan sample sebanyak 44 responden.
minum pil. Sedangkan 19 responden dari 24 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang, tidak patuh pada jadwal minum pil. nilai probabilitas diperoleh ρ: 0,001.