Manusia Sempurna

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya diulas oleh Kendra Hartaya 021-70895998

Kata ”baik” mestinya merujuk pada sebuah fungsi atau peran sebagaimana dikehendaki. Segala sesuatunya dikatakan baik jika dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Jika sesuatu atau barang (kata kanlah televisi) dikatakan rusak jika tidak dapat berfungsi. Untuk mengembalikan kepada fungsi seperti sediakala maka perlu diperbaiki agar menjadi ”baik” kembali. Kata ”sebaik-baik”nya memiliki makna paling baik, begitu pula setinggi-tinggi adalah paling tinggi, semahal-mahal adalah paling mahal, sekurang-kuranya adalah paling kurang atau minimal, dll. Dari uraian ini, maka dapat dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan yang paling baik. Tentu saja dikatakan paling baik harus ada pembanding minimal 2 buah. Jika ada 2 buah mangga, merah dan kuning, maka dapat dikatakan mangga merah lebih mahal daripada kuning, dan mangga kuning lebih murah daripada merah. Tidak kok, mangga merah paling mahal daripada kuning dan mangga kuning paling murah daripada mangga merah, ini perkataan yang salah. Jika ada 3 buah mangga, baru mangga yang ketiga dikatakan paling murah atau paling mahal. Jadi, manusia adalah paling baik tentu dengan pembanding minimal 2 makhluk, bisa dengan malaikat dan iblis / jin / syetan. Malaikat adalah makhluk lebih setia, taat kepada Allah swt dibanding, manusia. Syetan adalah makhluk yang lebih jahat daripada manusia. Tetapi, manusia bisa jahat jauh melebihi kejahatan syetan, itulah manusia yang kesyetanan, dan manusia bisa setia jauh melebihi kesetiaan malaikat kepada Allah. Karena bisa melebihi jahat daripada syetan dan bisa melebih taat / setia daripada malaikat maka dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan yang sempurna. Wajar kalau iblis dan malaikat disuruh sujud kepada adam saat itu. Apa yang bisa membuat manusia melebihi kedua makhluk tersebut ?. tidak lain karena adanya ilmu yang dimiliki manusia. Dengan penguasaan ilmu ini, manusia yang dasarnya jahat bisa melebihi jahatnya syetan. Dengan penguasaan ilmu ini, manusia yang dasarnya baik (setia/ taat / tunduk kepada Tuhan) akan bisa melebihi baiknya (kesetiaan) malaikat. Dengan rancangan dan bentuk / wujud manusia seperti ini, memungkinkan manusia memperoleh / menguasai ilmu. Disain

dan wujud inilah yang tidak dimiliki syetan dan malaikat. Disain inilah yang menjadikan manusia lebih baik daripada syetan dan malaikat. Disain dan bentuk inilah yang membuat manusia sebaik-baik ciptaan. Disain dan bentuk inilah yang menjadikan manusia makhluk yang sempurna. Disain dan bentuk inilah yang memungkinkan adanya otak untuk menguasai ilmu Allah swt. Sekian, terimakasih, kritik dan saran sangat saya harapkan. Kupat janure tuwa, wonten lepat nyuwun pangapura, wassalam. Nov 2008 ********