Feeding Management In Tank Artemia Culture Alifia Salsabila Alki Satria B Bagus Prabu D Dimas Yudha S Hartanto Imam Purnama S M. Sugihartoyo Panca Dias P Ratna Puspita Sari Riko Bagus Arwana Rita Fitria Wardatul Aini Yufanita Kharisma R. Zulfitriani
K2B K2B K2B K2B K2B K2B K2B K2B K2B K2B K2B K2B K2B K2B
007 007 007 007 007 007 007 007 007 007 007 007 007 007
003 004 010 014 021 023 028 034 036 038 039 042 045 047
By : Aquaculture Study Program 2007
Presented on Feeding Management Lecture Aquaculture Study Program
Faculty of Fisheries and Marine Science Diponegoro University
Introduction
• Capture fisheries and aquaculture supplied the world with about 110 million tones of food fish in 2006. • Of this total, aquaculture accounted for 47 percent. Table 1. World fisheries and aquaculture production 2002
2003
2004
2005
2006
PRODUCTION (million tones)
INLAND Capture
8.7
9.0
8.9
9.7
10.1
Aquaculture
24.0
25.5
27.8
29.6
31.6
TOTAL INLAND
32.7
34.4
36.7
39.3
41.7
Capture
84.5
81.5
85.7
84.5
81.9
Aquaculture
16.4
17.2
18.1
18.9
20.1
TOTAL MARINE
100.9
98.7
103.8
103.4
102.0
TOTAL CAPTURE
93.2
90.5
94.6
94.2
92.0
TOTAL AQUACULTURE
40.4
42.7
45.9
48.5
51.7
TOTAL WORLD
133.6
133.2
140.5
142.7
143.6
MARINE
Source : FAO, 2008
Table 2. Top ten aquaculture producers of food fish supply: quantity and growth NO
State
Top ten producers in terms of quantity, 2006
2004 (tones)
2006 (tones)
1
China
30 614 968
34 429 122
2
India
2 794 636
3 123 135
3
Viet Nam
1 198 617
1 657 727
4
Thailand
1 259 983
1 385 801
5
Indonesia
1 045 051
1 292 899
6
Bangladesh
914 752
892 049
7
Chile
665 421
802 410
8
Japan
776 421
733 891
9
Norway
636 802
708 780
10
Philippines
512 220
623 369 Source : FAO, 2008
Peningkatan produksi Aquaculture akan seiring dengan semakin tingginya permintaan akan pakan alami. Ex: Artemia
MAKA? Peningkatan produksi pakan alami : Teknologi dan manajemen budidaya yg baik dan benar
Salah satunya adalah manajemen pemberian pakan pada budidaya pakan alami (Artemia)
The FACT • Artemia adalah pakan alami yang paling banyak digunakan pada pembenihan ikan dan udang • Kandungan gizi lengkap dan tinggi, protein : 40-60 %, Karbohidrat 15-20 %, Lemak 15-20 %, as.amino, mineral dan as.lemak • Mudah dicerna dan Sesuai dengan bukaan mulut larva • Mudah dalam penanganan, karena tahan dalam bentuk kista untuk waktu yang lama • Dapat tumbuh dengan baik pada tingkat padat penebaran tinggi . • Dapat dibudidayakan dalam sekala besar pada perairan bersalinitas tinggi
The FACT • Permintaan yang tinggi baik cyst maupun naupli. Impor cyst Artemia nasional mencapai 390 ton/tahun • Potensi tambak garam di indonesia sebanyak 18.350 ha (di 7 Propinsi), khususnya wilayah timur Indonesia (sumber : BBAP Jepara, 2008)
Klasifikasi dan Morfologi • Sedangkan klasifikasi Artemia sp. menurut Bougis (1979) dalam Kurniastuty dan Isnansetyo (1995) adalah sebagai berikut: Phylum : Anthropoda Kelas : Crustacea Subkelas : Branchiopoda Ordo : Anostraca Familia : Artemidae Gambar bagian – bagian tubuh Artemia Genus : Artemia Spesies : Artemia salina
Continue ……..
PAKAN DAN KEBIASAAN MAKAN Cara makan Artemia adalah dengan menyaring (Filter feeder). Memakan apa saja (< 50 mikron), baik organik (sisa jasad hidup, microalgae, bakteri dan cendawan) maupun anorganik. Pada Artemia dewasa, pengambilan makanan dibantu oleh torakopoda. Pada fase nauplius dibantu oleh sungut atau antena II. Artemia tidak akan berhenti makan jika persediaan makanan terus ada. Sumber : A. Mudjiman, 1989
Info umum : Feeding behaviour jenis pakan jumlah frekuensi metode pemberian kebutuhan nutrisi ukuran pakan
teknis budidaya : produksi benih (induk dan Larva) metode budidaya (kolam), luasan, padat penebaran
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN Jenis makanan Artemia pada budidaya di bak : • Microalgae : Chaetoceros, Nitzchia, Dunaliella,
Isochrysis, Spirulina, Chlorella • Makanan tambahan : ragi roti, ragi bir, ragi laut • Makanan dari sisa produksi pertanian : dedak halus, tepung kedelai, dedak gandum Ternyata Dedak Halus / Rice Bran merupakan pilihan utama, sebab : • • • •
Mudah didapat Murah Tahan lama Gizi tinggi Sumber : A. Mudjiman, 1989
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN Ukuran butiran dedak harus kurang dari 50 mikron. Cara menyiapkan dedak sebagai pakan Artemia : • Melarutkan dedak dalam air garam (150 gr garam/liter). Dosis 50-150 gr dedak per liter air garam • Larutan dedak diblender • Menyaring larutan dedak hasil blender dengan kain saringan 50 mikron • Hasil saringan dimasukan dalam kantong plastik berdasar kerucut ukuran 5 liter • Kantong plastik digantung di atas bak pemeliharaan Sumber : A. Mudjiman, 1989
Aerasi
Udara dari pompa yang hidup matinya diatur dengan clock dan timer Makanan ke bak Artemia
Kantong Plastik
Batas larutan makanan
Gambar : Pemberian makanan secara automatik
H ½H
Sumber : A. Mudjiman, 1989
Continue ……..
• Pemberian pakan dilakukan setelah nauplius menetas 12 jam, sebab masih mempunyai kuning telur • Makanan di berikan sampai kekeruhan air bak mencapai 15-20 cm. Pengukuran kekeruhan dengan secchi disk. • Catat waktu yang dibutuhkan sampai air media terlihat jernih kembali. Pemberian pakan selanjutnya dapat berdasarkan selang waktu yang dibutuhkan Artemia untuk menghabiskan makanannya. Data tersebut dapat dijadikan patokan. • Jika makanan dalam kantong plastik habis, segera diisi kembali
Continue ……..
• Setelah berumur 6 hari, kekeruhan cukup antara 20-25 cm. • Perlu juga dilakukan pergantian air, namun tetap menjaga kualitas air sesuai kebutuhan Artemia. • Memasuki minggu kedua , mulai dipasang saringan air untuk membersihkan kotorannya. • Setelah satu minggu, selang aerasi perlu diperiksa dan dibersihkan. Sebab, bisanya akan tertutupi kotoran. • Catat dan monitoring rutin kualitas air seperti DO, pH, Amonia, Suhu. • Panen dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 2 minggu.
Muda adalah masa emas dalam hidup manusia Do what you love and Love what you do
THANK YOU Kesuksesan Bukan Datang Karena Jurusan, Program Studi,
Almamater, Atau Bahkan Orang Tua Kita, Namun Kesuksesan Itu Muncul Dari Tangan Kita Sendiri PDP_BDP2007