MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA SOSIAL CINTA KASIH, PENDERITAAN, DAN KEADILAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Budaya Sosial Dosen Pengampu : Dra. Hj. Isnin Agustin Amalia, M.A
Disusun oleh : BKI A Kelompok VII Dhea Ayu Afrilliviani ( 1414361008 ) Ima Amaliah Syofa ( 1414362038 ) Wanto ( 1414361088 )
KEMENTERIAN AGAMA ISLAM REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan karunia-Nya kami dapat menyelasaikan makalah ini tanpa halangan suatu apapun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) tentang Cinta Kasih, Penderitaan, dan Keadilan, disamping itu penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penyusun juga sangat berterima kasih kepada Dra. Hj. Isnin Agustin Amalia, M.A sebagai dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), dan semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga dalam penyusunan makalah yang lainnya dapat lebih baik lagi.
Cirebon, April 2015
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah luput dari cinta dan kasih sayang, makhluk sosial sesuai dengan pengertiannya adalah manusia yang tidak dapat hidup sendiri, ia selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya, ia akan selalu berinteraksi dengan makhluk lainnya dan tidak akan bisa hidup sendiri. Begitu pun dengan penderitaan dan keadilan, sama halnya dengan cinta dan kasih sayang, penderitaan dan keadilan pun pasti meiputi kehidupan manusia. Membahas tentang keadilan, manusia pasti ingin mendapatkan keadilan di dalam hidupnya. Keadilan adalah hal-hal yang berkenaan pada sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia yang berisi sebuah tuntutan agar sesamanya dapat memperlakukan sesuai hak dan kewajibannya. Jadi manusia tidak akan lepas dari ketiga aspek tersebut.
BAB II PEMBAHASAN A. CINTA KASIH Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sangat sayang ataupun rasa sangat kaasih dan tertarik hatinya, dalam bahasa arab cinta disebut mahhabbah yang berasal dari kata ahabbayuhibbu ( cinta ). Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau sangat cinta, atau menaruh belas kasihan, dengan cinta kasih dapat diartikan sebagai kata yang bermakna suatu perasaan suka atau sayang kepada seseorang dengan menaruh belas kasihan. Cinta dan kasih juga memiliki perbedaan, cinta engandung suatu makna yang merupakan suatu perasaan yang sangat mendalam dan sulit untuk dihilangkan, sedangkan kasih lebih cenderung merupakan suatu prooses pengungkapan rasa cinta agar ia dapat tersampaikan kepada yang dicintai. Pada hakikatnya cinta adalah sesuatu yang suci dan ia tidak kotor, maka dari itu cinta bukanlah nafsu, karna cinta sendiri memiliki perbedaan dengan nafsu yang antara lain, : Cinta bersifat manusiawi Cinta bersifat rohaniah, sedangkan cinta bersifat jasmaniah Cinta menunjukkan perilaku yang tidak memaksa, sedangkan nafsu cenderung menuntut Cinta juga mmemiliki unsur – unsur dasar, antara lain, : Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya. Tanggung jawab, merupakan tindakan yang dilakukan dengan penuh sukarela. Perhatian, merupakan suatu tindakan yang dilakukan dan bertujuan untu mengembangkan pribadi orang lain agar ia mau membuka dirinya. Pengenalan, yang merupakan suatu usaha untuk mengetahui diri atau pribadi seseorang dan rahasianya. Menurut Erich Fromm dalam bukunya yang berjudul Semi Mencintai memngemukakan tentang adanya macam – maca cinta, antara lain sebagai berikut, : Cinta persaudaraan, cinta yang terwujud atau terbentuk oleh manusia dalam perbuatannya atau tingkah lakunya terhadap manusia lain, cinta ini tidak memandang
erbedaan yang ada dan tidak mengenal adanya batas – batas budaya, ras, dan lain sebagainya. Cinta keibuan, yakni cinta dan kasih sayang yang bersumber dari diri seorang ibu kepada anaknya. Cinta diri sendiri, artinya cinta dan kasih sayang yang bersumber dari diri sendiri terhadap diri sendiri, cinta ini akan bernilai positif jika memiliki makna bahwa seseorang mampu mengurus kebutuhan jasmani dan rohaninya. Cinta terhadap Allah, cinta yang ditunjukkan untuk sang pencipta, cinta dimana hati bena – benar mencintainya dengan seluruh jiwa dan raga.
B. PENDERITAAN Pengertian Penderitaan Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda-beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, itu adalah realitas antara manusia dan dunia. Intensitas penderitaan itu beringkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya. Dari sebuah penderitaan itu bisa mendapatkan hikmah besar bagi hidupnya juga bisa mendatangkan kegelapan dalam hidupnya, tidak selamanya penderitaan itu bernilai negatif. Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia Penderitaan akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya, baik itu sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut : a. Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung. b. Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme). Terkadang kekalutan mental bisa berujung pada gangguan jiwa
dikarenakan
kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri. Penderitaan dan Penyebabnya o
Penderitaan
yang
timbul
karena
perbuatan
buruk
manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Salah satu contohnya adalah kemiskinan. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan sebaik baiknya dengan cara yang baik pula. o
Penderitaan
yang
timbul
karena
penyakit,
siksaan/azab
Tuhan
Ini merupakan kehendak allah, tapi dalam hal ini pun manusia masih dapat berusaha yaitu dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat berupa usaha manusia mengatasi penderitaan itu. Penderitaan Sebuah Fenomena Universal Banyak hal yang menyebabkan penderitaan manusia, seperti; bencana alam, musibah atau kecelakan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan sebagainya. Penderitaan bisa dikatakan sebagai fenomena yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia zaman sekarang, dimana
kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang mana akan menimbulkan penderitaan bagi yang tidak mampu untuk memenuhinya. Akan tetapi penderitaan itu telah ada sejak kelahiran manusia pertama yaitu nabi Adam. Betapa menderitanya nabi Adam dan Hawa ketika ia harus meninggalkan surga lantaran tindakannya yang tidak mengikuti perintah Allah dan lebih mengikuti nafsunya dan bujukan syaitan. Selain itu penderitaan sebagai fenomena universal tidak mengenal perbedaaan manusia. Maksudnya, penderitaan juga bisa dialami oleh manusia-manusia suci atau nabi dan rasul. Begitu universalnya fenomena penderitaan maka tidak mengherankan kalau banyak para seniman dan filsuf mengangkat penderitaan dalam karya-karya seni dan ajaran filsafatnya. Bahkan bisa dikatakan hampir semua karya seni lahir dari imajinasi penderitaan. C. KEADILAN Pengertian Keadilan Keadilan adalah hal-hal yang berkenaan pada sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia yang berisi sebuah tuntutan agar sesamanya dapat memperlakukan sesuai hak dan kewajibannya. Dalam bahasa inggris keadilan adalah justice. Makna justice terbagi atas dua yaitu makna justice secara atribut dan makna justice secara tindakan. Makna justice secara atribut adalah suatu kuasalitas yang fair atau adil. Sedangkan makna justice secara tindakan adalah tindakan menjalankan dan menentukan hak atau hukuman. Keadilan berasal dari istilah adil yang berasal dari bahasa Arab. Kata adil berarti tengah, adapun pengertian adil adalah memberikan apa saja sesuai dengan haknya. Keadilan berarti tidak berat sebelah, menempatkan sesuatu ditengah-tengah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, tidak sewenang-wenang. Keadilan juga memiliki pengertian lain yaitu suatu keadaan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh apa yang menjadi haknya sehingga dapat melaksanakan kewajibannya. Sedangkan Pengertian Keadilan Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak serta tidak sewenang-wenang. Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kata adil berasal dari kata adil, adil mempunyai arti yaitu kejujuran, kelurusan, dan keikhlasan yang tidak berat sebelah. Pengertian Keadilan Menurut Definisi Para Ahli yaitu: a. Aristoteles yang mengatakan bahwa keadilan adalah tindakan yang terletak diantara memberikan terlalu banyak dan sedikit yang dapat diartikan memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan apa yang menjadi haknya
b. Frans Magnis Suseno yang mengatakan pendapatnya tentang pengertian keadilan adalah keadaan antarmanusia yang diperlakukan dengan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing. c. Notonegoro yang berpendapat bahwa keadilan adalah suatu keadaan dikatakan adil jika sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. d. Thomas Hubbes yang mengatakan bahwa pengertian keadilan adalah sesuatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian yang telah disepakati. e. Plato yang menyatakan bahwa pengertian keadilan adalah diluar kemampuan manusia biasa dimana keadilan hanya dapat ada di dalam hukum dan perundang-undangan yang dibuat oleh para ahli yang khususnya memikirkan hal itu. f. W.J.S Poerwadarminto yang mengatakan bahwa pengertian keadilan adalah tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang. g. Imam Al-Khasim adalah mengambil hak dari orang yang wajib memberikannya dan memberikannya kepada orang yang berhak menerimanya. Macam-Macam Keadilan Jenis-jenis keadilan menurut Teori Aristoteles ialah sebagai berikut :
Keadilan Komunikatif ialah perlakuan kepada seseorang tanpa dengan melihat dari jasa-jasanya.
Keadilan Distributif ialah suatu perlakuan kepada seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah diperbuatnya.
Keadilan Konvensional ialah suatu keadilan yang terjadi yang mana seseorang telah mematuhi suatu peraturan perundang-undangan.
Keadilan Perbaikan ialah suatu keadilan yang terjadi yang mana seseorang telah mencemarkan nama baik orang lain.
Keadilan Kodrat Alam ialah suatu perlakukan kepada seseorang yang sesuai dengan suatu hukum alam.
Macam-macam atau jenis-jenis keadilan menurut Teori Plato ialah sebagai berikut:
Keadilan Moral ialah suatu keadilan yang terjadi jika mampu untuk dapat memberikan perlakukan seimbang antara hak dan juga kewajibannya.
Keadilan Prosedural ialah suatu keadilan yang terjadi jika seseorang dapat melaksanakan perbuatan sesuai dengan sesuai tata cara yang diharapkan.
Macam-macam Keadilan Secara Umum ialah sebagai berikut:
Keadilan Komunikatif (Iustitia Communicativa) ialah suatu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan suatu hak seseorang pada suatu objek tertentu.
Keadilan Distributif (Iustitia Distributiva) ialah suatu keadilan yang memberikan kepada masing-masing terhadap apa yang menjadi suatu hak pada subjek hak yakni individu. Keadilan distributif ialah suatu keadilan yang menilai dari proporsionalitas ataupun kesebandingan yang berdasarkan jasa, kebutuhan, dan juga kecakapan.
Keadilan Legal (Iustitia Legalis) ialah suatu keadilan menurut undang-undang dimana objeknya ialah masyarakat yang dilindungi UU untuk kebaikan secara bersama ataupun banum commune.
Keadilan Vindikatif (Iustitia Vindicativa) ialah suatu keadilan yang memberikan hukuman ataupun denda yang sesuai dengan pelanggaran atau[un kejatahannya.
Keadilan Kreatif (Iustitia Creativa) ialah suatu keadilan yang memberikan masing-masing orang dengan berdasarkan bagiannya yang berupa suatu kebebasan untuk dapat menciptakan kreativitas yang dimilikinya dalam berbagai bidang kehidupan.
Keadilan Protektif (Iustitia Protektiva) ialah
suatu
keadilan
dengan
memberikan
suatu
penjagaan
ataupun
perlindungan kepada pribadi-pribadi dari suatu tindak sewenang-wenang oleh pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Gunadarma Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta. Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., 2011. Ilmu Sosial Dasar Umum. Bandung: Citra Aditya Bakti Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1994. Seri diktat kuliah Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma. Hakim, M Arifin. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:Pustaka Satya Drs. Djoko Widagdho, dkk. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. PT bumi aksara.