Makalah Sejarah Peradaban Islam.docx

  • Uploaded by: Arvan Nurrhasan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Sejarah Peradaban Islam.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,084
  • Pages: 10
MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM ” INVASI BANGSA MOGOL “

DI SUSUN OLEH : ARFAN NURHASAN BAMBANG ANJAS.A

GURU STUDY : IBU.LALA KOMALASARI

MA MIFTAHUL HUDA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ( IPS )

TAHUN PELAJARAN 2018 - 2019

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang Jatuhnya Kota Baghdad pada tahun 1258 M, ke tangan bangsa Mongol bukan sajamengakhiri khilafah Abbasiyah, tapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan perandaban Islam yan gsangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap di bumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.Ratusan ribu mayat tanpa kepala berserakan dan tumpang tindih memenuhi jalan- jalan, parit-parit dan lapangan-lapangan. Disekitarnya bangunan-bangunan megah dan indah banyak yang tinggal puingpuing dan rerontokan. Asap masih mengepul dari bangunan- bangunan yang dibakar. Tentara dari pangkat rendah sampai tinggi sibuk memenggal kepalaribuan manusia dan kemudian memisahkan kepala yang terpisah dari tubuhnya itu menurutkelompok, kepala wanita, anak-anak, orang tua, dipisahkan satu dari yang lain.Sungai Dajlah atau Tigris berubah menjadi hitam disebabkan tinta ribuan manuskripyang dilempar ke dalamnya. Perpustakaan, rumah sakit, mesjid, madrasah, tempat pemandiandan rumah para bangsawan, toko dan rumah makan semuanya dihancurkan. Demikianlah,kota yang selama beberapa abad menjadi pusat terbesar peradaban Islam itupun musnahdalam sekejap mata. Setelah puas, pasukan penakluk itupun bersiap-siap pergi tanpa penyesalan sedikitpun. Mereka kini hanya sibuk mengumpulkan barang-barang jarahan yang berharga: timbunan perhiasan yang tak ternilai harganya, berkilo kilo batanga n emas danuang dinar, batu permata, intan berlian semua dimasukkan ke dalam ratusan karung dankemudian diangkut dalam iringan gerobak dan kereta yang sangat panjang.

B. Rumusan Masalah Latar belakang sebagaimana yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah pokok dalam pembahasan ini yaitu: 1.Bagaimanakah sejarah kepribadian Jengis Khan dan bangsa Mongol padaumumnya ? 2. Bagaimanakah hubungan Jengis Khan dengan Baghdad hingga ia berambisimenguasainya? 3. Apakah akibat-akibat yang ditimbulkan dalam sebuah peradaban tatkala JengisKhan menguasai Baghdad

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui sejarah kepribadian Jengis Khan dan bangsa Mongol padaumumnya. 2. Untuk mengetahui hubungan Jengis Khan dengan Baghdad hingga ia berambisimenguasainya.

3. Untuk dapat mengertahui dan memahami akibat-akibat yang ditimbulkan dalamsebuah peradaban tatkala Jengis Khan menguasai Baghdad.

BAB II PEMBAHASAN

A.Asal-Usul Bangsa Mongol Bangsa Mongol adalah suku bangsa di wilayah Mongolia, yang berbatasan denganCina di selatan, Turkestan di barat, Manchuria di timur, dan Siberia sebelah utara. 1. Daerah ini kalau musim dingin, amat dingin dan kalau musim panas, amat panas. Angin panas (Samun)sering menimpa mereka. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindahpindah dari satutempat ke tempat lain, menggembala kambing, dan hidup dari hasil buruan. Mereka jugahidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik di antara sesama mereka maupun dengan bangsa Turki dan Cinayang menjadi tetangga mereka.Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak yangkasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Merekamenganut agama Syamaniyah (Syamanisme), menyembah binatang-binatang, dan sujudkepada matahari yang sedang terbit. 2. Bangsa ini berasal dari seorang tokoh terkemuka setempat bernama Alanja Khan. Iamempunyai dua orang putra kembar bernama Tatar dan Mongol. Kedua putra itu melahirkandua suku bangsa besar, Tatar dan Mongol. Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan, yangmelahirkan keturunan bangsa Mongol di kemudian hari. 3. Ilkhan mempunyai putra bernama Yasugi Bahadur Khan yang kemudian memiliki putra bernama Temujin, bergelar Jenghis Khan (Raja Yang Perkasa). Putra dari Jenghis Khan bernama Toluy/Tuli kemudian memiliki putra bernama Hulagu Khan. Hulagu Khan i nilahyang menyerang dan menghancurkan kota Baghdad.Kemajuan bangsa Mongol secara besar-besaran terjadi pada masa kepemimpinanYasugi Bahadur Khan. Ia berhasil menyatukan 13 kelompok suku yang ada waktu itu.Setelah Yasugi meninggal, putranya Temujin yang masih berusia 13 tahun tampil sebagai pemimpin. Dalam waktu 30 tahun, ia berusaha memperkuat angkatan perangnya d enganmenyatukan bangsa Mongol dengan suku bangsa lain sehingga menjadi satu pasukan yangteratur dan tangguh. Pada tahun 1206 M., ia mendapat gelar Jengis Khan, Raja Yang Perkasa.Ia menetapkan undang-undang yang disebutnya Alyasak atau Alyasah, untuk mengaturke hidupan rakyatnya. Wanita mempunyai kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam kemiliteran. Pasukan perang dibagi dalam beberapa kelompok besar dan kecil, seribu, duaratus, dan sepuluh orang. Tiap-tiap kelompok dipimpin oleh seorang komandan.Undang-undang Alyasak ini berisi antara lain; larangan mencari-cari kesalahan oranglain, larangan membantu salah seorang di antara dua orang yang berselisih, jujur dalammenerima kepercayaan, keharusan saling tolong-menolong dalam peperangan danmelaksanakan hukum dengan disiplin yang ketat tanpa pandang bulu. Di samping itu

ada jugakeharusan bagi warga negara untuk memperlihatkan anak gadisnya kepada raja untukdijadikan sebagai istri anak-anaknya. Undang-undang ini dimasyarakatkan terus, sehinggamerupakan sebuah agama yang senantiasa dipedomani dan dilanjutkan oleh penggantinyakemudian.Undang-undang ini juga mengatur tentang hukuman mati bagi pezina, orang yangsengaja berbuat bohong, melaksanakan magic, mata-mata, memberi makan atau pakaiankepada tawanan perang tanpa ijin, demikian pula bagi yang gagal melaporkan budak belianyang melarikan diri juga dikenakan hukuman mati. Jenghis Khan (melalui Alyasak) juga mengatur kehidupan beragama dengan tidak boleh merugikan antara satu pemeluk agama dengan yang lainnya, dan membebaskan pajak bagi keluarga Nabi Muhammad saw, para penghafal alQur‘an, ulama, tabib, pujangga, orang saleh dan zuhud serta muazin/yang menyerukan adzan.Sedangkan dalam urusan militer, prajurit-prajurit bersenjata lengkap diinspeksiterlebih dahulu sebelum pergi berperang, dan setiap orang harus memperlihatkan segalasesuatu yang ia miliki, bahkan sampai jarum dan benang sekalipun. Kemudian jika seseorangdidapatkan lengah, maka dia harus dihukum. Orang-orang perempuan diharapkan siap untukmembayar pajak kepada perbendaharaan negara selama suami-suami mereka pergi berperang.Jenghis Khan juga mendirikan pos pelayanan agar dia bisa memantau dan mengetahui segalasesuatu yang terjadi di negaranya. Dari sini tampak bahwa armada perang Mongol sangatlahkuat dan memiliki kedisiplinan tinggi, sehingga banyak ditakuti musuh-musuhnya.

B.Motivasi Serangan Mongol Serangan-serangan yang dilakukan oleh Mongol memiliki latar belakang yang menjadimotivasi mereka untuk melakukan penyerang tersebut. Maidir Harun dan Firdausmemaparkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi motivasi bagi Mongol untuk melakukanserangan, sebagai berikut:

1.Faktor Politik Pada tahun 615 H. sekitar 400 orang pedagang bangsa Tartar dibunuh atas persetujuanwali (gubernur) Utrar. Barang dagangan mereka dirampas dan dijual kepada saudagarBukhara dan Samarkand dengan tuduhan mata-mata Mongol. Tentu saja hal ini menimbulkankemarahan Jenghis Khan. Jenghis Khan mengirimkan pasukan kepada Sultan Khawarizmiuntuk meminta agar wali Utrar diserahkan sebagai ganti rugi kepadanya. Utusan ini jugadibunuh oleh Khawarizmi Syah sehingga Jenghis Khan dengan pasukannya melakukan penyerangan terhadap wilayah Khawarizmi. Sedangkan menurut Muhammad Masyhur Amin, bahwa faktor politik yangmenyebabkan bangsa Mongol melakukan penyerangan ke wilayah Islam adalah pertama,karena Sultan Alauddin Muhammad Khawarizmi Syah memasukkan daerah suku Qarahatunke dalam kekuasaannya pada tahun 1210 M., sehingga wilayahnya langsung berbatasandengan wilayah kerajaan Jenghis Khan. Kedua, pembataian pedagang Mongol disebabkankarena tiga orang Islam saudagar besar bersama rombongan-nya dibunuh dan dirampas barang dagangannya oleh orang-orang Mongol di Ibu Kota Qoraqarun.

Oleh sebab itu, amirGhayun Khan diperintahkan oleh Sultan Alauddin agar membunuh 150 orang pedagangMongol yang ada di Utrar.

2. Motif Ekonomi Motif ini diperkuat oleh ucapan Jenghis Khan sendiri, bahwa penaklukanpenaklukandilakukannya adalah semata-mata untuk memperbaiki nasib bangsanya, menambah pendudukyang masih sedikit, membantu orang-orang miskin dan yang belum berpakaian. Sementara diwilayah Islam rakyatnya makmur, sudah berperadaban maju, tetapi kekuatan militernyasudah rapuh.

3. Tabiat Orang Mongol yang Suka Mengembara Tabiat mereka yang suka mengembara, diundang ataupun tidak diundang merekaakan datang juga menjarah dan merampas harta kekayaan penduduk dimana mereka berdiam.Penyerangan-penyerangan yang dilakukan oleh Jenghis Khan dengan pasukan perangnyayang terorganisir, berusaha memperluas wilayah kekuasaan dengan melakukan penaklukan.Para ahli pertukangan mereka bawa dalam pasukan batalion Zeni (yon-zipur) untuk membuat jembatan dan menjamin melancarkan transportasi dalam penyerangan. Para tawa nan perangdimanfaatkan secara paksa untuk memanggul perlengkapan perang dan makanan. Strategi perang Jenghis Khan yang tidak ketinggalan juga adalah membariskan penduduk sipil yangtelah kalah di depan tentara sebagai tameng untuk menggetarkan musuh. Di samping itu,Jenghis Khan membawa penasehat yang terdiri dari para rahib dan tukang ramal.

C.Penyerangan Mongol dan Wilayah Kekuasaannya Pada tahun 607 H/1211 M. Jenghis Khan meluaskan wilayahnya. Ia berhasil merebutCina Utara dan mendirikan ibu kota Qaraqorun, lalu menduduki Siangkiang. Penyerangan kewilayah Islam dimulai melalui daerah Khawarizmi pada tahun 606 H/1209 M. Daerah yangmenjadi tujuan utama mereka adalah Turki, Ferghana dan Samarkand, karena daerah ini yang berdekatan dan yang berkasus dengan mereka.Sewaktu bangsa Mongol memasuki wilayah Khawarizmi, sultan Alauddin sudah siapuntuk memukul mundur pasukan Mongol. Pasukan Mongol kembali ke negeri asal merekauntuk melatih pasukannya dengan intensif. Sewaktu mereka kembali ke daerah Khawarizmi10 tahun kemudian, sudah banyak perubahan terhadap pasukannya, sehingga mereka bisamemasuki Bukhara, Samarkand, Khurasan, Hamadzan, Quzwain dan sampai ke perbatasanIrak. Di Bukhara, ibu kota Khawarizmi, mereka kembali mendapat perlawanan dari sultanAlauddin, tetapi kali ini mereka dengan mudah dapat mengalahkan pasukan Khawarizmi.Sultan Alauddin tewas dalam pertempuran di Mazindaran tahun 1220 M. Ia digantikan oleh putranya Jalaluddin yang kemudian melarikan diri ke India karena terdesak dalam pert empuran di dekat Attock tahun 1224 M. Dari sana pasukan Mongol terus ke Azerbeijan.Penaklukkan Bukhara ini disebutkan oleh Jenghis Khan sebagai bencana dari Tuhan yangdikirimkan sebagai hukuman atas orang-orang yang berdosa. Di Bukhara, sangat terkenal karena penduduknya yang taat dan berpengetahuan.Orang-orang Mongol menempatkan kuda mereka di sekeliling masjid yang suci danmenyobek-nyobek al-Qur‘an

untuk dibuang di tempat sampah, penduduk yang tidak dibantai diambil sebagai tawanan. Begitulah nasib kota Samarkand, Balkh dan kota-kota yang lainnyadi Asia Tengah, yang merupakan tempat kebudayaan Islam yang tinggi, tempat tinggal orang-orang terkemuka dan pusat ilmu pengetahuan.Sepulangnya ke Ibu Kota Karaqorun, ia menumpas pemberontakan di wilayah AlaShan dan Kausu, lalu meninggal dunia dan dikebumikan di tempat asalnya, Deligun Buldak. Namun, sebelum Jenghis Khan meninggal pada tahun 624 H./1227 M, pada saat kondisinya mulai lemah, dia membagi wilayah kekuasaannya menjadi empat bagian kepada empat orang putranya, yaitu Juchi, Chagatai, Ogotai dan Tuli.Juchi anaknya yang sulung mendapat wilayah Siberia bagian barat dan stepa Qipchaqyang membentang hingga ke Rusia Selatan, di dalamnya terdapat Khawarizmi. Namun iameninggal dunia sebelum wafat ayahnya, Jenghis Khan, dan wilayah warisannya itudiberikan kepada anak Juchi yang bernama Batu dan Orda. Batu mendirikan Horde(Kelompok) Biru di Rusia Selatan sebagai pilar dasar berkembangnya Horde Keemasan(Golden Horde). Sedangkan Orda mendirikan Horde Putih di Siberia Barat. Kedua kelompokitu bergabung dalam abad keempatbelas yang kemudian muncul sebagai kekhanan yang bermacam ragamnya di Rusia, Siberia dan Turkistan, termasuk di Crimea, Astarakha n,Qazan, Qasimov, Tiumen, Bukhara dan Khiva. Syaibaniyah atau Ozbeg. Salah satu cabangketurunan Juchi berkuasa di Khawarazmi dan Transoxania dalam abad kelima belas danenam belas.Golden Horde selanjutnya berkembang menjadi kerajaan Mongol Islam pertama,yaitu pada saat diperintah oleh Barka Khan (anak dari Batu). Wilayahnya meliputi EropaTimur (Rusia dan Finlandia) dan Eropa Tengah dan padang-padang stepa yang luas, dan beribukota di Lembah Wolga (Sarai). Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Najmudd inMukhtar az-Zahidi menyusun risalah untuk Barka Khan. Risalah tersebut mengulas tentangkebenaran ajaran Islam dan kelemahan ajaran Nasranai, dengan dalail dan bukti yang logis,dapat diterima akal. Hal inilah yang membuat Barka Khan masuk Islam. Chagatai ditugasi untuk menguasai daerah Illi, Ergana, Ray, Hamazan danAzerbeijan. Sultan Khawarizmi, Jalaluddin berusaha keras untuk merebut kembali daerah-daerah yang dikuasai oleh Mongol ini, namun dia tidak sanggup menghadapi seranganChagatai. Sultan melarikan diri ke arah pegunungan, tetapi malang padanya, seorang Kurdimembunuhnya. Dengan kematian Sultan Jalaluddin ini berakhirlah dinasti Khawarizmi.Dengan demikian Chagatai lebih leluasa mengembangkan wilayah kekuasaan.Ogotai adalah putra Jenghis Khan yang terpilih oleh Dewan Pemimpin Mongol untukmenggantikan ayahnya sebagai Khan Agung yang mempunyai wilayah di Pamirs dan TienSyan. Tetapi dua generasi Kekhanan Tertinggi jatuh ke tangan keturunan Tuli. Walaupundemikian cucu Ogotai yang bernama Qaydu dapat mempertahankan wilayahnya di Pamirsdan Tien Syan, mereka berperang melawan anak turun Chagatay dan Kubilai Khan, hinggameninggal dunia. Sedangkan menurut Badri Yatim, Ogotai pada tahun 1234 dapat menaklukkan Peking (sekarang Beijing), dan menurut masyhur amin kekuasaannya padatahun 1240 sampai ke kota Moskow.Tuli (Toluy) anak terakhir Jenghis Khan ini mendapat bagian wilayah Mongoliasendiri. Anak-anaknya, yakni Mongke dan Kubilai menggantikan Ogotai sebagai KhanAgung. Mongke bertahan di Mongolia yang beribu kota di Qaraqorun. Sedangkan KubilaiKhan menaklukkan Cina dan berkuasa di sana yang dikenal sebagai dinasti Yuan yangmemerintah hingga abad keempat belas, yang kemudian digantikan oleh dinasti Ming.Mereka memeluk agama Budha yang berpusat di Beijing, dan mereka akhirnya bertikaimelawan saudara-saudaranya dari khan-khan Mongol yang

beragama Islam di Asia Barat danRusia (Kerajaan Golden Horde). Adalah Hulagu Khan, saudara Mongke Khan dan KubilaiKhan, yang menyerang wilayah-wilayah Islam sampai ke Baghdad. Pada tahun 1253, Hulagu Khan bergerak dari Mongol memimpin pasukan berkekuatan besar untuk membasmi kelompok Pembunuh (Hasyasyin) dan menye rangkekhalifahan Abbasiyah. Inilah gelombang kedua yang dilakukan bangsa Mongol. Merekamenyapu bersih semua yang mereka lewati dan yang menghadang perjalanan mereka;menyerbu semua kerajaan kecil yang berusaha tumbuh di atas puing-puing imperium SyahKhawarizm. Hulagu mengundang Khalifah alMusta‘shim (1242-1258) untuk bekerjasamamenghancurkan kelompok Hasyasyin Ismailiyah. Tetapi undangan itu tidak mendapat jawaban. Pada 1256, sejumlah besar benteng Hasyasyin, termasuk ―puri induk‖ di Alamut, telah direbut tanpa sedikit pun kesulitan, dan kekuatan kelompok yang ketakutan itu hancurlebur. Bahkan lebih tragis lagi, bayi-bayi disembelih dengan kejam. Pada bulan Septembertahun berikutnya, tatkala merangsek menuju jalan raya Khurasan yang termasyhur, Hulagumengirimkan ultimatum kepada khalifah agar menyerah dan mendesak agar tembok kotasebelah luar diruntuhkan. Tetapi khalifah tetap enggan memberikan jawaban. Pada Januari1258, anak buah Hulagu bergerak dengan efektif untuk meruntuhkan tembok ibukota. Taklama kemudian upaya mereka membuahkan hasil dengan runtuhnya salah satu menara benteng.Khalifah alMusta‘shim benar- benar tidak dapat membendung ―topan tentara HulaguKhan. Pada saat yang kritis itu, wazir khalifah Abbasiyah, Ibn al-Alqami ingin mengambil kesempatan dengan menipu khalifah. Ia mengatakan kepada khalifah, ”Saya telah menemui mereka untuk perjanjian damai ( raja Hulagu khan ) ingin pengawinkan putrinya dengan Abu Bakar, putera khalifah. Dengan demikian, Hulagu Khan akan menjamin posisimu. Ia tidak menginginkan sesuatu kecuali kepatuhan, sebagaimana kakek -kakekmuterhadap sultan-sultan Selju. Khalifah menerima usul itu. Ia keluar bersama beberapa orang pengikut denganmembawa mutiara, permata dan hadiah-hadiah berharga lainnya untuk diserahkan kepadaHulagu Khan. Hadiah-hadiah itu dibagi-bagikan Hulagu kepada para panglimanya.Keberangkatan khalifah disusul oleh para pembesar istana yang terdiri dari ahli fikir danorang-orang terpandang. Tetapi, sambutan Hulagu Khan sungguh di luar dugaan khalifah.Apa yang dikatakan wazirnya ternyata tidak benar. Mereka semua, termasuk wazir sendiri,dibunuh dengan leher dipancung secara bergiliran. Dengan pembunuhan kejam ini, berakhirlah kekuasaan Abbasiyah di Baghdad. Kota Baghdad sendiri dihancurkan ratad engan tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui tentara Mongol tersebut. Peristiwa initerjadi pada tanggal 10 Pebruari 1258. Dengan demikian, untuk pertama kalinya dalamsejarah, dunia muslim terbengkalai tanpa khalifah yang namanya biasa disebut dalam salat Jum‘at. Walaupun sudah dihancurkan, Hulagu Khan memantapkan kekuasaannya di Baghdadselama dua tahun, sebelum melanjutkan gerakan ke Syiria dan Mesir. Dari Baghdad pasukanMongol menyeberangi sungai Euphrat menuju Syiria, kemudian melintasi Sinai, Mesir. Padatahun 1260 mereka berhasil menduduki Nablus dan Gaza. Panglima tentara Mongol,Kitbugha, mengirim utusan ke Mesir meminta supaya Sultan Qutuz yang menjadi rajakerajaan Mamalik di sana menyerah. Permintaan itu ditolak oleh

Qutuz, bahkan utusanKitbugha dibunuhnya.Tindakan Qutuz ini menimbulkan kemarahan di kalangan tentara Mongol.Kitbugha kemudian melintasi Yordania menuju Galilie. Pasukan ini bertemu dengan pasukan Mamalik yang dipimpin langsung oleh Qutuz dan Baybars di Ain Jalut. Pertempuran dahsyat terjadi, pasukan Mamalik berhasil menghancurkan tentara Mongol, 3 September 1260.Baghdad dan daerah-daerah yang ditaklukkan Hulagu selanjutnya diperintah olehdinasti Ilkhan. Daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia Kecildi barat dan India di timur, dengan ibukotanya Tabriz. Umat Islam, dengan demikian,dipimpin oleh Hulagu Khan. Hulagu meninggal tahun 1265 dan diganti oleh anaknya, Abaga(1265-1282) yang masuk Kristen. Pada masa Abaga bangsa dinasti Ilkhan bersekutu denganorang-orang Salib, penguasa Kristen Eropa, Armenia Cicilia untuk melawan Mamluk danketurunan saudara-saudaranya dari dinasti Horde Keemasan (Golden Horde) yangtelahbersekutu dengan Mamluk, penguasa muslim yang berpusat di Mesir , Dari sini t ampak bahwa adanya hubungan erat antara orang-orang Mongol dengan orangorang Nasrani yangingin menghancurkan Islam.Ahmad Teguder (1282-1284), raja ketiga dinasti Ilkhan yang pertama kali masukIslam. Karena masuk Islam, Ahmad Teguder ditantang oleh pembesar-pembesar kerajaanyang lain. Akhirnya, ia ditangkap dan dibunuh oleh Arghun yang kemudianmenggantikannya menjadi raja (1284-1291). Raja dinasti Ilkhan yang keempat ini sangatkejam terhadap umat Islam. Banyak di antara mereka yang dibunuh dan diusir.Selain Teguder, Mahmud Ghazan (1295-1304), raja yang ketujuh, dan raja-rajaselanjutnya adalah pemeluk agama Islam. Dengan masuk Islamnya Mahmud Ghazansebelumnya beragama Budha Islam meraih kemenangan yang sangat besar terhadap agamaSyamanisme. Sejak itu pula orang-orang Persia mendapatkan kemerdekaannya kembali. Darisini terlihat bahwa meskipun wilayah Islam secara politis telah ditaklukkan dan dikuasai olehdinasti Ilkhan, tetapi akhirnya Mongol sendiri terserap ke dalam kultur Islam. Sehingga pararaja-raja dinasti Ilkhan akhirnya memeluk agama Islam.Berbeda dengan raja-raja sebelumnya, Ghazan mulai memperhatikan perkembangan peradaban. Ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra. Ia amat gemar kepadakesenian terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan seperti astronomi, kimia, mineralogi,metalurgi dan botani. Ia membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggiuntuk mazhab Syafi‘i dan Hanafi, sebuah perpustakaan, observatorium, dan gedung-gedungumum lainnya. Ia wafat dalam usia muda, 32 tahun, dan digantikan oleh MuhammadKhubanda Uljeitu (1304-1317), seorang penganut Syi‘ah yang ekstrim.Kerajaan Ilkhan yang didirikan Hulagu Khan ini terpecah belah sepeninggal Abu Sa‘id. Masing-masing pecahansaling memerangi. Akhirnya, mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.(Hulagu Khan) ingin mengawinkan anak perempuannya.

BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Sejarah kejayaan dan keemasan Islam dibumihanguskan dalam masa kurang lebih 5tahun. Hal ini ditandai dengan adanya serangan yang dilakukan oleh Hulagu Khan sejak 1253ke wilayah Baghdad (pusat pemerintahan bani Abbasiyah) hingga 1258. Serangan Mongol(Jenghis Khan) bermula dari perampasan dan pembunuhan oleh Gubernur Utrar terhadap para pedagang bangsa Tartar pada 615 H./1219 M. dengan tuduhan matamata Mongol.Disamping memang sudah menjadi tabiat orang Mongol yang suka berperang ditambah lagidengan dorongan faktor ekonomi. Sehingga perluasan wilayah pun dilakukan oleh Mongol.Dan sampai akhir masa Jenghis Khan (1162-1227) wilayah kekuasaan Mongol meliputi;Tiongkok, Asia Tengah, Persia, dan Mongolia.Sebelum Jenghis Khan meninggal, dia membagi wilayah kekuasaannya kepada 4orang putranya. Pertama, Juchi anaknya yang sulung mendapat wilayah Siberia bagian baratdan stepa Qipchaq yang membentang hingga ke Rusia Selatan, di dalamnya terdapatKhawarizm. Kedua, Chagatai ditugasi untuk menguasai daerah Illi, Ergana, Ray, Hamazandan Azerbeijan. Ketiga, Ogotai mempunyai wilayah di Pamirs dan Tien Syan. Keempat, Tuli(Toluy) anak terakhir Jenghis Khan ini mendapat bagian wilayah Mongolia sendiri.Hulagu Khan (1217– 8 February 1265) anak dari Tuli, merupakan orang keduaMongol yang memimpin pasukan berkekuatan besar untuk membasmi kelompok Pembunuh(Hasyasyin) dan menyerang kekhalifahan Abbasiyah. Pada 10 Pebruari 1258, anak buahHulagu membumihanguskan Baghdad sehingga rata dengan tanah. Sehingga masa keemasandan kejayaan Islam (Abbasiyah) hancur dalam kurun waktu hanya 5 tahun. Namun, akhirnya Ahmad Teguder (1282-1284) dan Mahmud Ghazan (12951304),dan raja-raja selanjutnya adalah pemeluk agama Islam. Dengan masuk Islamnya MahmudGhazan — sebelumnya beragama Budha— Islam meraih kemenangan yang sangat besarterhadap agama Syamanisme. Sejak itu pula orang-orang Persia mendapatkan ke-merdekaannya kembali.Potret peradaban Islam pada masa Dinasti Ilkhan tidak benar selamanya suram.Kendatipun pada awalnya kehadirannnya kerap dikatakan sebagai sebagai dinasti pembawa bencana, namun dalam perjalanan sejarahnya dinasti ini telah memiliki andil di dalam upayamembangun dan mengembangkan peradaban Islam, terutama sekali setelah dinasti inidiperintah oleh raja-rajanya yang memeluk agama Islam.

Pada masa Dinasti Ilkhan dipegang oleh raja-raja yang telah memeluk Islam peradaban Islam berkembang dengan pesat, sekalipun tidak dapat dipersamakan den gan periode sebelumnya. Hal ini terlihat dari masih banyak berbagai bentuk khazanah peni nggalan peradaban yang ditinggalkan pada periode ini. Ini telah mengindikasikan

bahwa para penguasa Muslim Mongol dari dinasti ini banyak memberikan perhatian thd pengembangan ilmu pengetahuan dan infrastruktur masyarakat, bahkan peradaban Islam.

DAFTAR PUSTAKA Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam . Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve,cet.IX, 2001.Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet.VII, 1998Harun, Maidir & Firdaus. Sejarah Peradaban Islam . Padang: IAIN-IB Press, jld.2, 2002.

Related Documents


More Documents from "Heru Basuki"