MAKALAH GINEKOLOGI INFERTILITAS
Disusun Oleh Kelompok 4:
1. ELISSA TRI LESTARI 2. ILUH JULITA 3. MEILANTI P05140117071 4. SELLA NATASYA K
Dosen Pembimbing: Yuliana lubis
Tingkat II A POLTEKKES KEMENKES BENGKULU PRODI DIII KEBIDANAN T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Infertilitas Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah GINEKOLOGI . Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami peroleh dari beberapa buku dan situs blog di internet. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan semestinya. Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Sehingga saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menambah kualitas serta mutu dari makalah tersebut.kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.
Bengkulu, Februari 2019
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infertilitas merupakan suatu permasalahan yang cukup lama dalam dunia kedokteran.Namun sampai saat ini ilmu kedokteran baru berhasil menolong ± 50% pasangan infertililitas untuk memperoleh anak. Di masyarakat kadang infertilitas di salah artikan sebagai ketidakmampuan mutlak untuk memiliki anak atau ”kemandulan” pada kenyataannya dibidang reproduksi, infertilitas diartikan sebagai kekurangmampuan pasangan untuk menghasilkan keturunan, jadi bukanlah ketidakmampuan mutlak untuk memiliki keturunan. Menurut catatan WHO, diketahui penyebab infertilitas pada perempuan di antaranya, adalah: faktor Tuba fallopii (saluran telur) 36%, gangguan ovulasi 33%, endometriosis 30%, dan hal lain yang tidak diketahui sekitar 26%.Hal ini berarti sebagian besar masalah infertilitas pada perempuan disebabkan oleh gangguan pada organ reproduksi atau karena gangguan proses ovulasi. Di Indonesia terdapat sekitar tiga juta pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak dan dikatakan sebagai pasangan yang mengalami kemandulan atau infertilitas. Sebagian besar pasangan suami istri berpikir bahwa mereka akan mudah memperoleh anak. Sebetulnya 1 diantara 10 pasang akan mengalami hambatan untuk mempunyai anak. Infertilitas bagi pasangan suami istri yang mendambakan anak menimbulkan kesedihan, kemarahan dan kekecewaan dalam keluarga. Ilmu kedokteran masa kini baru berhasil menolong 50 % pasangan suami istri untuk dapat memperoleh anak. Ini berarti separuhnya terpaksa menempuh hidup tanpa anak, mengangkat anak ( adopsi), poligini atau bercerai.Seringkali wanita yang dipersalahkan bila suatu pasangan suami istri sukar memperoleh keturunan. Sekitar 40 % kasus infertilitas disebabkan oleh kemandulan wanita, 30 % disebabkan oleh kemandulan pria dan 30% oleh keduanya. Kadang-kadang dalam pasangan suami istri, pria tidak bisa menerima kenyataan bahwa masalah berasal dari kedua belah pihak, sehingga akan menolak untuk dilakukan pemeriksaan. Hal ini disebabkan karena menganggap infertilitas sebagai suatu hal yang memalukan di masyarakat, dimana seorang pria diharapkan dapat meneruskan keturunannya sebagai ciri kejantanan. B.Rumusan masalah 1.
Pengertian infertilitas?
2.
Penyebab infertilitas?
3.
Tanda-tanda infertilitas?
4 . Pemeriksaan infertilitas? 5.
Penatalaksanaan infertilitas?
C.Tujuan 1.
Untuk mengetahui infertilitas
2.
Untuk mengetahui penyebab infertilitas
3.
Untuk mengetahui tanda-tanda infertilitas
4.
Untuk mengetahui pemeriksaan infertilitas
5.
Untuk mengetahui penatalaksanaan infertilitas
A. PENGERTIAN INFERTILISASI
Ketidaksuburan dalam istilah medis disebut infertile, adalah suatu di mana pasangan suami-istri belum mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun. Secara medis, infertilitas dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: a. Infertilisasi primer berarti pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun. b. Infertilisasi sekunder berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Sebanyak 60% - 70% pasangan yang telah menikah akan memiliki anak pada tahun pertama pernikahan mereka. Sebanyak 20% akan memiliki anak pada tahun ke 2 dari usia pernikahan. Sebanyak 10-20% sisanya akan memiliki anak pada tahun ke 3 atau lebih atau tidak akan pernah memiliki anak. Walaupan pasangan suami istri dianggap infertil, bukan tidak mungkin kondisi infertil sesungguhnya hanya dialami oleh sang suami atau sang istri. Hal tersebut dapat dipahami karena proses pembuahan yang berujung pada kehamilan dan lahirnya seoarang manusia baru merupakan kerjasama antar suami dan istri. Kerjasama tersebut mengandung arti bahwa dua faktor yang harus dipenuhi adalah: Suami memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sel kelamin pria. Istri memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel kelamin wanita yang dapat dibuahi oleh spermatozoa dan memiliki rahim yang dapat menjadi tempat perkembangan janin, embrio, hingga bayi berusia cukup bulan dan dilahirkan. Penyebab Infertilitas • Gangguan organ reproduksi
1.
Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina yang akan membunuh sperma
dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina 2.
Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu
pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim 3.
Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu
pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang 4.
Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi
obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu Gangguan ovulasi Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidak seimbangan hormonal seperti adanya hambatan pada sekresi hormon FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapatterjadi karena adanya tumor kranial, stress, dan penggunaan obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi hipothalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormon ini, maka folicle mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gengguan ovulasi. • Faktor immunologis Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil. • Lingkungan Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan. Pada Pria Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu : ·
Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
·
Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
·
Abnormalitas ereksi
·
Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
·
Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi
penyempitan pada obstruksi pada saluran genital ·
Lingkungan; Radiasi,
B.
Tanda-tanda infertilitas
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kemandulan yaitu kondisi medis di masa lalu atau masa kini, faktor gaya hidup yang tidak sehat, dan bisa juga karena faktor keturunan. Gejala dan tanda-tanda kemandulan ini bisa diketahui secara fisik, tapi untuk mendiagnosa secara pasti, harus dilakukan pengujian medis oleh dokter. 1.
Kenali tanda-tanda kesuburan wanita
Wanita usia subur biasanya memiliki tanda-tanda saat mengalami ovulasi setiap bulannya. Ovulasi terjadi ketika telur dilepaskan dari indung telur menuju tuba fallopi untuk dibuahi sel sperma. Pada saat ovulasi terjadi peningkatan lendir serviks, peningkatan suhu tubuh dan rasa nyeri atau sakit di perut. Wanita yang subur bisa dilihat dari tanda-tanda ketika dia mengalami ovulasi setiap bulan, tapi perlu diketahui kurangnya tanda-tanda ovulasi tidak selalu menunjukkan bahwa wanita tersebut mandul. 2.
Mengetahui siklus menstruasi
Jika anda seorang wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, maka kemungkinan hormon yang diproduksi tubuh anda kurang. Bisa jadi ada ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Jika ketidakteraturan siklus menstruasi anda hanya sesekali mungkin bukan sesuatu yang serius, tapi jika terus menerus tidak teratur maka kemungkinan anda mengalami kemandulan. 3.
Jalani tes penyakit menular seksual
Beberapa penyakit menular seksual (PMS) menyebabkan kemandulan. Pada wanita penyakit seksual tersebut menyebabkan radang panggul yang menyebabkan terjadinya kemandulan.
Pada pria, gonore adalah salah satu penyakit kelamin yang jika tidak diobati akan menyebabkan kemandulan. 4.
Ketahui faktor gaya hidup penyebab kemandulan
Terlalu gemuk atau terlalu kurus menyebabkan kemandulan. Merokok dan minum alkohol juga memberi kontribusi membuat anda tidak subur. Pada pria, stres dan rasa cemas berlebihan menyebabkan kualitas sperma sangat buruk dan menyebabkan kemandulan. 5.
Mengetahui efek samping obat yang dikonsumsi
Obat-obatan tertentu yang dikonsumsi secara rutin dapat menyebabkan efek samping bagi tubuh, salah satunya adalah menyebabkan kemandulan. Contohnya, obat untuk menyembuhkan tekanan darah. Selain itu, pengobatan medis di masa kecil seperti kemoterapi untuk menyembuhkan kanker juga dapat menyebabkan kemandulan saat dewasa. 6.
Mengetahui kondisi tertentu penyebab kemandulan
Beberapa penyakit seperti sindrom Cushing menyebabkan masalah cystic fibrosis dan kesuburan pada pria. Kondisi genetik juga berkontribusi menyebabkan kemandulan. 7.
Lakukan tes medis
Barangkali anda anda tidak tahu dengan pasti apakah anda subur atau mandul, jadi hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan melakukan tes medis. Tes medis untuk mengetahui tingkat kesuburan dilakukan pada pihak pria dan wanita. Pada pria, dilakukan analisis sperma di laboratorium tertentu untuk mengetahui kualitas sperma. Sementara pengujian kesuburan pada wanita lebih kompleks yang meliputi cek darah untuk mengetahui kadar hormon, tes USG panggul untuk mencari fibroid rahim dan memeriksa serviks dan uterus jika ada kelainan. Pemeriksaan tuba fallopi juga dilakukan untuk melihat apakah ada masalah yang menyebabkan kemandulan
C.
Pemeriksaan Infertilitas
Adapun syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan adalah: Istri dengan usia 20-30 tahun baru diperiksa setelah berusaha mendapatkan anak selama 12 bulan. Istri dengan usia 31-35 tahun dapat langsung diperiksa ketika pertama kali datang. Istri pasangan infertil dengan usia
36-40 tahun dilakukan pemeriksaan bila belum mendapatanak dari perkawinan ini. Pemeriksaan infertil tidak dilakukan pada pasangan yang mengidap penyakit. Adapun langkah pemeriksaan infertilitas adalah sebagai berikut : Pemeriksaan Umum 1.
Anamnesa, terdiri dari pengumpulan data dari pasangan suami istri secara umum dan
khusus. 2.
Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik umum meliputi tanda vital ( tekanan darah,
nadi, suhu dan pernapasan ). 3.
Pemeriksaan laboratorium dasar, pemeriksaan laboratorium dasar secara rutin meliputi
darah lengkap, urin lengkap, fungsi hepar dan ginjal serta gula darah. 4.
Pemeriksaan penunjang, pemeriksaan penunjang seperti rontgen dan USG.
Pemeriksaan khusus 1.
Pemeriksaan ovulasi
Pemeriksaan ovulasi dapat diketahui dengan berbagai pemeriksaan diantaranya : a. Penatalaksanaan suhu basal, kenaikan suhu basal setelah selesai ovulasi dipengaruhi oleh hormon progesteron b. Pemeriksaan vaginal smear, pengaruh progesteron menimbulkan sitologi pada sel-sel superfisial c. Pemeriksaan lendir serviks, hormon progesteron menyebabkan perubahan lendir servik menjadi kental d. Pemeriksaan endometrium e. Pemeriksaan endometrium, hormonestrogen, ICSH dan pregnandiol
Gangguan ovulasi disebabkan : a.
Faktor susunan saraf pusat, misal tumor, disfungsi, hypothalamus, psikogen
b.
Faktor intermediate, misal gizi, penyakit kronis, penyakit metabolis
c.
Faktor ovarial, misal tumor, disfungsi, turner syndrome
Terapi : Sesuai dengann etiologi, bila terdapat difungsi kelenjar hipofise dengan memberikan pil oral yang mengandung estrogen dan progesteron, substitusi terapi ( pemberian FSH dan LH ) serta pemberian clomiphen untuk merangsang hipofise membuat FSH dan LH. Selain clomiphen dapat diberikan bromokriptin yang diberikan pada wanita anovulatoir dengan hiperprolaktinemia atau dengan pemberian Human menopausal gonadotropin / Human chorionic gonadotropin untuk wanita yang tidak mampu menghasilkan hormon gonadotropin endogen yang adekuat. 2.
Pemeriksaan sperma
Pemeriksaan sperma dinilai atas jumlah spermatozoa, bentuk dari pergerakannya. Sperma ditampung / diperiksa adalh sperma yang keluar dari pasangan suami istri yanng tidak melakukan coitus selama 3 hari. Pemeriksaan sperma dilakukan 1 jam setelah sperma keluar. Ejakulat normal volume 2-5cc, jumlah spermatozoa 100-120 juta per cc, pergerakan 60% masih bergerak selama 4 jam setelah dikeluarkan, bentuk abnormal 25%. Spermatozoa pria fertil 60 juta per cc atau lebih, subfertil 20-60 juta per cc, steril 20 juta per cc atau kurang. Sebab-sebab kemandulan pada pria adalah masalah gizi, kelainan metabolis, keracunan, disfungsi hipofise, kelainan traktus genetalis ( vas deferens ).
3.
Pemeriksaan lendir cervik
Keadaan dan sifat lendir yang mempengaruhi keadaan spermatozoa adalah a. Kentalnya lendir serviks, lendir serviks yang mudah dilalui spermatozoa adalah lendir yang cair b. pH lendir serviks, pH lendir serviks ± 9 dan bersifat alkalis c. enzim proteolitik
d. kuman-kuman dalam lendir seviks dapat membunuh spermatozoa. Baik tidaknya lendir serviks dapat siperiksa dengan a. sims huhner test ( pos coital tes ) dilakuakn disekitar ovulasi. Pemeriksaan ini menandakan bahwa teknik coitus baik, lendir serviks normal, estrogen ovarial cukup ataupun sperma cukup baik. b. Kurzrork miller test, dilkukan bila hasil pemeriksaan sim huhner test kurang baik dan dilakukan pada pertengahan siklus. Terapi yang diberikan adalah pemberian hormon estrogen ataupun antibiotika bila terdapat infeksi. 4.
Pemeriksaan tuba
Untuk mengetahui keadaan tuba dapat dilakukan : a. Pertubasi ( insuflasi = rubin test ), pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan Co2 ke dalam cavum uteri b. Hysterosalpingografi, pemeriksaan ini dapat mengetahui bentuk cavum uteri, bentuk liang tuba bila terdapat sumbatan c. Kaldoskopi, cara ini dapat digunakan untuk melihat keadaan tuba donavarium d. Laparoskopi, cara ini dapat melihat keadaan genetalia interna dan sekitarnya 5.
Pemeriksaan endometrium
Pada saat haid hari pertama atau saat terjadi stadium sekresi dilakukan mikrokuretase. Jika pada stadium sekresi tidak ditemukan, maka endometrium tidak bereaksi terhadap progesteron, produksi progesteron kurang. Terapi yang diberikan adalah pemberian hormon progesteron dan antibiotika bila terjadi infeksi
D.
Penatalaksanaan Infertilitas
Ada beberapa jenis perawatan untuk masalah kesuburan baik untuk pria maupun wanita. Selain bayi tabung, perawatan-perawatan berikut juga telah melalui serangkaian proses
penelitian dan angka keberhasilannya cukup memuaskan bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan. Namun sebelum menggunakan salah satu metode perawatan masalah kesuburan, sebaiknya membuat riset mendalam terlebih dahulu dan berdiskusi baik kepada para ahli medis maupun kepada pemimpin agama. Beberapa kelompok agama menganggap beberapa jenis metode bayi tabung maupun inseminasi buatan termasuk melanggar hukum agama. Hal ini khususnya jika pembuahan atau pengembangan bayi dilakukan bukan di rahim ibu yang memberikan sel telur ataupun bukan menggunakan sperma yang berasal dari suami sendiri. Dengan kata lain, bagi beberapa kelompok agama, jika melibatkan pihak ketiga baik sebagai donor maupun media pembuahan yang bukan suami atau istri sah, itu sudah dianggap melanggar hukum agama. Karena itu masalah memilih perawatan ini adalah keputusan pribadi setiap pasangan dan perlu didiskusikan secara mendalam. Beberapa jenis teknik perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau infertilitas yang memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi diantaranya yaitu : a.
Bayi tabung
Salah satu metode untuk mengatasi ketidaksuburan atau infertilitas adalah dengan bayi tabung. Bayi tabung pertama kali berhasil dilakukan terhadap seorang bayi perempuan bernama Louise Joy Brown di Inggris pada tanggal 25 Juli 1978. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium ibu lalu disatukan dengan sperma ayah dalam sebuah medium cair di gelas laboratorium. Lalu sel telur dibuahi di laboratorium. Setelah sel telur dibuahi, sekitar dua setengah hari kemudian, sel telur telah terbagi menjadi delapan sel yang sangat kecil. Kemudian dimasukkan ke dalam uterus atau rahim ibu untuk berkembang secara normal menjadi bayi. Sejak saat itu, berbagai terapi dan teknologi dikembangkan untuk mengatasi masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.
b.
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan atau artificial insemination (sering disingkat sebagai AI) dilakukan dengan memasukkan cairan semen yang mengandung sperma dari pria ke dalam organ reproduksi wanita tanpa melalui hubungan seks atau bukan secara alami. Cairan semen yang mengandung sperma diambil dengan alat tertentu dari seorang suami kemudian disuntikkan ke dalam rahim isteri sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Biasanya dokter akan
menganjurkan inseminasi buatan sebagai langkah pertama sebelum menerapkan terapi atau perawatan jenis lainnya. c.
GIFT ( Gamete Intrafallopian Transfer )
GIFT yang merupakan singkatan dari Gamete Intrafallopian Transfer merupakan teknik yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1984. Tujuannya untuk menciptakan kehamilan. Prosesnya dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium atau indung telur wanita lalu dipertemukan dengan sel sperma pria yang sudah dibersihkan. Dengan menggunakan alat yang bernama laparoscope, sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan tersebut dimasukkan ke dalam tuba falopi atau tabung falopi wanita melalui irisan kecil di bagian perut melalui operasi laparoskopik. Sehingga diharapkan langsung terjadi pembuahan dan kehamilan. d.
IVF ( In Vitro Fertilization )
IVF atau In Vitro Fertilization dikenal juga sebagai prosedur bayi tabung. Mula-mula sel telur wanita dan sel sperma dibuahi di media pembuahan di luar tubuh wanita. Lalu setelah terjadi pembuahan, hasilnya yang sudah berupa embrio dimasukkan ke dalam rahim melalui serviks. e.
ZIFT ( Zygote Intrafallopian Transfer )
ZIFT atau Zygote Intrafallopian Transfer merupakan teknik pemindahan zigotatau sel telur yang telah dibuahi. Proses ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sel telur dari indung telur seorang wanita lalu dibuahi di luar tubuhnya. Kemudian setelah sel telur dibuahi, dimasukkan kembali ke tuba falopi atau tabung falopi melalui pembedahan di bagian perut dengan operasi laparoskopik. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik IVF dan GIFT f.
ICSI ( Intracytoplasmic Sperm Injection )
ICSI atau Intracytoplasmic Sperm Injection dilakukan dengan memasukkan sebuah sel sperma langsung ke sel telur. Dengan teknik ini, sel sperma yang kurang aktif maupun tidak matang dapat digunakan untuk membuahi sel telur.
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan
Infertilitas adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak. Infertilitas primer yaitu jika istri belum berhasil hamil walaupun bersenggama teratur dan di hadapkan kepada kemungkinan kehamilan selam 12 bulan berturut-turut. Infertilitas sekunder yaitu jika istri pernah hamil, tetapi tidak berhasil hamil lagi walaupun bersenggama teratur dan di hadapkan kepada kemungkinan kahamilan selam 12 bulan berturut-turut. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kemandulan yaitu kondisi medis di masa lalu atau masa kini, faktor gaya hidup yang tidak sehat, dan bisa juga karena faktor keturunan. Gejala dan tanda-tanda kemandulan ini bisa diketahui secara fisik, tapi untuk mendiagnosa secara pasti, harus dilakukan pengujian medis oleh dokter. Adapun syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan adalah: Istri dengan usia 20-30 tahun baru diperiksa setelah berusaha mendapatkan anak selama 12 bulan. Istri dengan usia 31-35 tahun dapat langsung diperiksa ketika pertama kali datang. Istri pasangan infertil dengan usia 36-40 tahun dilakukan pemeriksaan bila belum mendapat anak dari perkawinan ini.Pemeriksaan infertil tidak dilakukan pada pasangan yang mengidap penyakit. Beberapa jenis teknik perawatan untuk masalah ketidaksuburan atau infertilitas yanng memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi diantaranya yaitu bayi tabung, inseminasi buatan, GIFT, IVF, ZIFT, ICSI. B.
Saran
Untuk pasangan invertil sebaiknya mengubah teknik hubungan seksual dengan memperhatikan masa subur, kemudian mengkonsumsi makanan yang meningkatkan kesuburan, menghitung minggu masa subur, dan membiasakan pola hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho,taufan.2010. Buku Ajar Ginekologi.Nuha Medika:Yogyakarta Ginekologi.FK.Universitas Padjajaran Bandung Maryati Dwi.Septikasari Majestika.2009.Buku Ajar Kesehatan Reproduksi.Nuha Medika : Yogyakarta Buku Tehnik Keluarga Berencana.Elstar Offset : Bandung.1980 Halim Danny,dkk.2008.Memahami Infertilitas.Refika Aditama : Bandung