MAKALAH LAB. PEMASARAN MENGANALISA PASAR KONSUMEN & MENGIDENTIFIKASI PERILAKU KONSUMEN
DISUSUN OLEH :
1. 2. 3. 4.
NOVIA ALVADENA RIRIN NUR CAHYANI RIZQI AULIYA RAHMA SAFIRA KURNIA ERICHA
(30401612282) (30401612312) (30401612316) (30401612317)
FAKULTAS EKONOMI/MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalahnya yang berjudul “Menganalisa Pasar Konsumen dan Mengidentifikasi Perilaku Konsumen”. Walaupun melalui jalan yang panjang di sertai dengan berbagai macam kesulitan, namun syukur alhamdulillah berkat adanya usaha dan bantuan dari berbagai pihak, maka kesulitan tersebut dapat terselesaikan. Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas makalah yang di berikan oleh dosen pengampu. Dalam penyusunan makalah ini, Penulis tidak lupa mengucapkan bnyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunan makalah ini, namun kami harapkan mudah-mudahan makalah ini menjadi bermanfaat bagai perkembangan teknologi khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Semarang, 28 Maret 2019
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan terhadap keinginan konsumen sasaran. Pasar konsumen dan perilaku konsumen harus dipahami sebelum rencana pemasaran yang nyata dapat dikembangkan. Pasar konsumen membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi, dan ini adalah pasar yang paling akhir dimana kegiatan perekonomian diatur. Istilah pasar banyak diartikan sesuai dengan sudut pandang penglihatan. Kebutuhan dan keinginan konsumen diawali dengan kehadiran produk yang dapat memenuhinya. Hal tersebut, terungkap melalui motivasi dan kemampuan membeli yang dimiliki konsumen. Tidak diingkari kondisinya bervariasi yang mengalami perubahan. Berbagai produk, jenis produk, tingkatan produk, dan persaingan merek memberikan pertolongan kita untuk menentukan pasar. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka. Namun bertindak sebaliknya, pelanggan mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Pelanggan mungkin menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran pada menit – menit terkahir perusahaan produk, tetap mendapat laba dari memahami bagaimana dan mengapa pelanggan membeli. Tidak adanya pemahaman terhadap motivasi kebutuhan dan kesukaan atau prefensi pelanggan jelas bisa merusak pada tahap selnjutnya. Mempelajari konsumen akan memberikan petunjuk bagi pengembangan prosuk baru, keistemewaan produk, harga, saluran pemasaran, pesan iklan dan elemen baru pemasaran lainnya.
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Pasar Konsumen Dalam menajemen pemasaran diungkapkan sangat penting bagi seorang pemasaran agar dapat mengerti perilaku dan tindakan konsumen, yang salah satu pendekatannya adalah dengan mengadakan analisis terhadap pasar konsumen tersebut. Pengertian pasar secara sempit adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa. Sedangkan pengertian pasar secara luas adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang atau jasa dan pembeli yang mengeluarkan uang untuk membeli barang dengan harga tertentu. Pasar Konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya, tidak untuk maksud lain. Model perilaku pasar konsumen digambarkan dalam bentuk skema stimulus-respons model, yang menjelaskan mengenai karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan serta proses pengambilan keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukan untuk dujual atau diproses lebih lanjut. Yang termasuk kelompok ini adalah pembeli individual/pembeli rumah tangga (non bisnis). 2.2. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Drs. Basu Swastha Dharmmestha (1999) dalam Manajemen Pamasaran tentang Analisa Perilaku Konsumen menyebutkan bahwa konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan keinginan manusia yang dipenuhinya, melainkan karena barang-barang tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Jadi, yang dibeli konsumen bukanlah barangnya sendiri, tetapi kegunaan yang dapat diberikan barang tersebut, atau dengan kata lain, kemampuan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian, pemerolehan, pengonsumsi, dan penghentian pemakaian barang dan jasa (Craig-Lee, Joy&Browne, 1995 dalam bukunya Fandy Tjiptono,2004). 2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Konsumen. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Diantara faktor-faktor tersebut, yang mempunyai pengaruh paling luas adalah faktor budaya. 2.3.1. Faktor Budaya Budaya, sub-budaya dan kelas sosial mempunyai peranan yang sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.
Anak-anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat persepsi, nilai, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lain. Contohnya anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh oleh nilai-nilai prestasi, keberhasilan, aktivitas, efisiensi, kepraktisan, kemajuan, individualisme, kebebasan, humanisme dan sebagainya. Dalam budaya, terdapat sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosial khusus bagi opera anggotanya. Sub-ubdaya ini mencakup beberapa hal diantaranya agama, kebangsaan, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan makmur, berbagai perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka. Pemasaran lintans budaya muncul dari berbagai riset pemasaran yang cermat, yang menyingkapkan bahwa relung etnis dan demografik yang berbeda tidak selalu menanggapi dengan baik iklan pasar-massal. Perusahaan telah membiayai strategi pemasaran multicultural yang sudah dipertimbangkan matang-matang dalam beberapa tahun-tahun terakhir. Sebagai contoh, banyak bank dan perusahaan asuransi jiwa yang berfokus pada orang Amerika keturunan Spanyol karena walaupun tingkat pendapatan mereka naik, 40 juta orang Amerika Hispanik yang tinggal di Amerikan belum menjadi konsumen besar jasa keuangan. Pada dasarnya, semua manusia memiliki stratifikasi sosial atau yang lebih dikenal dengan bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat uang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis yang para anggotanya menganut nilai, minat adan perilaku serupa. Gambaran tentang kelas sosial di Amerika Serikat mendefinisikan tujuh tingkatan yang menanjak yakni kelas-bawah bawah, kelas-bawah atas, kelas pekerja, kelas menengah, kelas menengah atas, kelas-atas bawah, kelas-kelas atas. Kelas sosial memiliki 4 ciri : 1) Orang-orang di dalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda; 2) Orang merasa dirinya menemati posisi yang inferior atau superior di kelas sosial mereka. 3) Kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel seperti penghasilan, pekerjaan dan sebagainya. 4) Individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu. 2.3.2 Faktor Sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial diantaranya kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. a) Kelompok acuan Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap orang tersebut yang dinamakan dengan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan anggota primer seperti keluarga, teman dan sebagainya. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder seperti keagamaan, profesi dan sebagainya yang cenderung lebih formal dan
membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka. Perusahaan manufaktur yang produk dan mereknya sangat dipengaruhi oleh keompok acuan harus menentukan cara menjangkau para pemimpin opini di kelompok acuan itu. Salah satu caranya dengan menjangkau pemimipin opini. Para pemasar berusaha menjangkau mereka dengan mengidentifikasi cirri-ciri demografis media yang dibaca oleh pemimipin opini dan mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini. b) Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kehidupan pembeli terdiri dari dua keluarga. Keluarga orientasi dan keluarga prokreasi. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Keluarga prokreasi adalah pasangan dan anak seseorang. Para pemasar tertarik pada peran dan pengaruh relatif suami, istri dan anak-anak pada pembelian beragam produk dan jasa. Peran dan status Hal menentukan kedudukan orang. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang dan masing-masing peran menghasilkan status. Seorang wakil dirut pemasaran memiliki status yang lebih tinggi daripada manajer penjualan dan manajer penjualan memiliki status yang lebih tinggi daripada pegawai kantor. Orang-orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.
2.3.3 Faktor Pribadi Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, gaya hidup dan nilai. Hal ini penting bagi para pemasar karena memiliki dampak sangat langsung pada perilaku konsumen. Usia dan tahap siklus hidup Konsumsi dibentuk oleh siklus hidup karena orang membeli barang dan jasa yang berbedabeda sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, para pemasar harus memberi perhatian yang besar pada hal tersebut. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pekerjaan sangat mempengaruhi pola konsumsi seseorang. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Selain itu, pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Para pemasar barang yang peka terhadap harga terus-menerus memerhatikan kecenderungan penghasilan pribadi, tabungan, dan tingkat suku bunga. Kepribadian dan konsep diri Masing-masing orang sangat berbeda yang memengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah cara bawaan psikologis manusia yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasannya adalah bahwa merek
juga mempunyai kepribadian dan konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya. Gaya hidup dan nilai Setiap orang sangat berbeda dalam hal gaya hidup dan nilai yang dianutnya. Gaya hidup adalah pola seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininya. Para pemasar berusaha mencari hubungan antara produk merekan dan kelompok gaya hidup. Dengan demikian, para pemasar dapat lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup seseorang dan para pemasar selalu menyingkapkan tren baru dalam gaya hidup konsumen. Gaya hidup sebagian dibentuk oleh apakah konsumen itu dibatasi oleh uang dan waktu. Perusahaan bertujuan untuk melayani konsumen yang dibatasi uang akan menciptakan produk dan jasa berbiaya rendah. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu sisrem kepercayaan yang melandasi sikap atau perilaku konsumen. 2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler (1998:153), faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah: a) Faktor kebudayaan yang terdiri dari: Kebudayaan , ini meupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku konsumen. Sub budaya, dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan,kelompok ras,dan area geografis. Kelas sosial, yaitu kelompok yang relatif homogen serta bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang telah tersusun secara hirarkhi dan anggota-anggotanya memiliki perilaku, minat,dan motivasi yang hampir sama/serupa. b) Faktor sosial yang terdiri dari: Kelompok reperensi, yaitu kelompok yang memiliki pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku konsumen. - Keluarga, ini akan membentuk sebuah referensi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen . Peran suami dan istri dalam penelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk/jasa yang dibeli. - Peran dan status, ini aka menentukan posisi seseorang dalam suatu kelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga diri menurut masyarakat sekitarnya. Disamping itu orang cenderung memilih produk yang mengkomunikasikan peran dalammasyarakat. Faktor pribadi yang terdiri dari: - Umur dan tahapan dalam siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk /jasa. - Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang. Keadaan ekonomi,yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya,kemampuan untuk meminjam. - Gaya hidup yaitu pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan, disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian.
- Kepribadian dan konsep diri, kepribadian ini adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Faktor psikologis yang terdiri dari: - Motivasi, yaitu suatu dorongan yang menekan seseorang sehingga mengarahkan seseorang untukbertindak. - Persepsi, orang yang sudah mempunyai motivasi untuk bertindak akan dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Persepsi itu sendiri memiliki arti yaitu suatu proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan sesuatugambaranyangberarti. - Proses belajar,yaitu perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. - Kepercayaan dan sikap, kepercayaan ini akan membentuk citra produk dan merek, serta orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap akan mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang relatif konsisten terhadap objek-objek yang sama. 2.5. Model Perilaku Konsumen Sebuah perusahaan yang memahami bagaimana pelanggan /konsumen akan bereaksi terhadap berbagai bentuk produk, harga, iklan, maka perusahaan tersebut akan lebih baik dari perusahanperusahaan yang menjadi pesaingnya. Ransangan pada kotak dari luar yang terdiri dari dua komponen yaitu pemasaran dan lingkungan. Ransangan pemasaran meliputi, produk, harga, tempat dan promosi, sedangkan rangsangan lingkungan meliputi, ekonomi, teknologi, politik, dan kebudayaan.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pasar merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang ada dalam masyarakat, bahkan aktivitas pasar merupakan puncak aktivitas ekonomi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pasar menjadi cerminan aktivitas ekonomi yang di dalamnya tidak hanya terjadi proses jual beli, tetapi banyak hal yang bisa dilakukan seperti interaksi sosial yang menjadi dasar perilaku individu untuk menentukan tindakan ekonomi. Pasar Konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah tangga) yang membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya, tidak untuk maksud lain. Model perilaku pasar konsumen digambarkan dalam bentuk skema stimulus-respons model, yang menjelaskan mengenai karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan serta proses pengambilan keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli. Adanya suatu kegiatan atau aktivitas ekonomi dalam pasar karena adanya kepercayaan (trust) dalam kegiatan ekonomi masyarakat tersebut. Kepercayaan ini muncul karena adanya interaksi dan faktor salaing membutuhkkan dalam ekonomi sehingga menyebar kepada adanya kepercayaan dalam berjual beli antara penjual dan pembeli. Hal tersebut juga tidak terlepas darai adanya faktor keterlekatan sosial, dimana penjual dan pembeli melaksanakan kegiatan ekonomi dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, politik, selera, fashion,dan agama. Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa; jika memenuhi harapan, konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali. Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada orang lain. Dipihak lain, konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk. Mereka mungkin mencari informasi yang memastikan nilai produk yang tinggi. Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan menyingkirkan produk. B. Saran Pasar di Indonesia diantaranya ada pasar tradisional ada pasar modern, pasar tradisional bergerak pada pemenuhan kebutuhan di berbagai elemen, sama halnya dengan pasar modern. Perbedaannya adalah dalam tata kelola, dimana terdapat banyak sekali permasalahan dalam tubuh pasra modern, padahal pasar tradisional masih menjadi ikon perekonomian Indonesia yang berdasarkan ekonomi gotong royong. Pekerjaaan kita bersama untuk kembali kepada pasar tradisional meskipun dibalik kompleksitas permasalahan yang ada dengan memberikan sumbangsih dan solusi bersama.