Makalah Kelompok 2.docx

  • Uploaded by: Sabil Bile
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kelompok 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,371
  • Pages: 7
Tugas kelompok Pengolahan limbah dan lingkungan Dosen pengampuh : Lasire S.T M.Si

TUGAS MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH DAN LINGKUNGAN

Oleh: Kelompok II Kelas 2A 1. Firdayanti 2. Diah Athifa Mahdiyah 3. Srisitisugiastuti B 4. Sabil

JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR 2018

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Makassar, 05 November 2018

Penyusun Kelompok 2

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Limbah merupakan sisa hasil produksi yang sudah tidak imanfaatkan lagi dan harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan. Upaya pengelolahan limbah tidak mudah dan memerlukan pengetahuan tentang limbah unsurunsur yang terkandung serta penanganan limbah agar tidak mencemari lingkungan selain itu perlu keterampilan mengelolah limbah menjadi ekonomis dan mengurangi jumlah limbah yang terbuang ke alam. Makalah ini akan membahas bagaimana cara pengolahan limbah agar tidak mencemari lingkungan dan terkhusus untuk pengolahan limbah secara fisika ( filtrasi dan flotasi). Diharapkan setelah pembelajaran ini limbah dapat dikelola dengan baik demi kelangsungan hidup di lingkungan. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana proses pengolahan limbah secara fisika ? 2. Bagaimana proses pegolahan limbah dengan proses filtrasi ? 3. Bagaimana proses pegolahan limbah dengan proses flotasi ? C. Tujuan 1. Dapat menjelaskan proses pengolahan limbah secara fisika 2. Dapat menjelaskan pengolahan limbah dengan proses filtrasi 3. Dapat menjelaskan pengolahan limbah dengan proses flotasi

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengolahan limbah secara fisika Dalam suatu proses pengolahan limbah tersusun serangkaian unit operasi dan proses untuk mencapai suatu level kualitas airlimbah yang diinginkan. Sebelum proses lanjutan limbah cair terlebih dahulu bahan-bahan tersuspensi dan mudah mengendap disisihkan terlebih dahulu dengan proses yang namanya roses pengolahan secara fisika. Prinsip pengolahan secara fisika yaitu mengurangi beban prosesmmengurangi resiko kerusakan pada alat selanjutnya (seperti tersumbatnya pipa, rusaknya pompa, dll), serta dalam proses fisika menggunakan proses yang mekanik. B. Pengolahan limbah secara fisika dengan proses filtrasi a. Pengertian filtrasi Filtrasi adalah metode pemisahan fisik, yang digunakan untuk memisahkan antara cairan (larutan) dan padatan. Cairan yang telah melalui proses filtrasi disebut filtrat,

sedangkan padatan yang tertumpuk di penyaring disebut residu. Walaupun ada kalanya residu adalah produk yang diinginkan. b. Kegunaan filtrasi 1. Memanfaatkan air kotor atau limbah untuk bisa digunakan kembali 2. Mengurangi resiko meluapnya air kotor dan limbah 3. Mengurangi keterbatasan air bersih dengan membuat filtrasi air 4. Dapat mengilangkan bau tidak sedap pada air yang keruh 5. Menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air dapat diminum 6. Mengurangi penyakit yang diakibatkan oleh air kotor c. Proses filtrasi 1. Proses filtrasi sederhana Proses filtrasi sederhana (tanpa tekanan) adalah proses penyaringan dengan media filter kertas saring. Hal ini dilakukan dengan cara kertas saring dipotong melingkar, kemudian lipat dua, sebanyak tiga atau empat kali. Selanjutnya buka dan letakkan dalam corong pisah sehingga melekat pada corong pisah. Tuangkan campuran heterogen yang akan dipisahakan, sedikit demio sedikit. Hasil filtrasi adalah zat padat yang disebut residen dan zat cairnya disebut dengan filtrat. 2. Proses fitrasi dengan tekanan Proses Filtrasi dengan tekanan, umumnya dengan cara divakumkan (disedot dengan pompa vakum). Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi filtrasi 1. Debit Filtrasi Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien. Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna, akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara butiran media pasir. Hal ini menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media penyaring dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran menyebabkan partikel–partikel yang terlalu halus yang tersaring akan lolos. 2. Konsentrasi Kekeruhan Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan terjadi clogging. Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi seberapa besar konsentrasi kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen) yang boleh masuk. Jika konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu, seperti misalnya dilakukan proses koagulasi – flokulasi dan sedimentasi. 3. Temperatur Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi, menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan mempengaruhi daya tarik

menarik diantara partikel halus penyebab kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuan besar partikel yang akan disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya adsorpsi. Akibat dari keduanya ini, akan mempengaruhi terhadap efisiensi daya saring filter. 4. Kedalaman media, Ukuran, dan Material Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama. Demikian pula dengan ukuran besar kecilnya diameter butiran media filtrasi berpengaruh pada porositas, laju filtrasi, dan juga kemampuan daya saring, baik itu komposisisnya, proporsinya, maupun bentuk susunan dari diameter butiran media. Keadaan media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menimbulkan variasi dalam ukuran rongga antar butir. Ukuran pori sendiri menentukan besarnya tingkat porositas dan kemampuan menyaring partikel halus yang terdapat dalam air baku. Lubang pori yang terlalu besar akan meningkatkan rate dari filtrasi dan juga akan menyebabkan lolosnya partikel halus yang akan disaring. Sebaliknya lubang pori yang terlalu halus akan meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan clogging (penyumbatan lubang pori oleh partikel halus yang tertahan)terlalu cepat. 5. Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi diatas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk kedalam pori. Dengan muka air yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi (bila filter dalam keadaan bersih). Muka air diatas media akan naik bila lubang pori tersumbat (terjadi clogging) terjadi pada saat filter kotor. C. Pengolahan limbah secara fisika dengan proses flotasi a. Pengertian flotasi Flotasi (pengapungan) adalah suatu proses pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan /larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air, sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan terikatpada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih, sehingga dapat dipisahkan dari cairan tersebut. b. Kegunaan flotasi Flotasi sebagian besar bermanfaat di bidang pertambangan sepertim mengkonsentrasi emas bersama-sama dengan logam lain seperti tembaga,timah, atau seng, pemisahan mineral bijih, dan lain-lain. c. Jenis-jenis flotasi berdasarkan operasinya 1. Natural flotation, flotasi yang terjadi karena densitas partikel lebihkecil daripada densistas air, sehingga mengapung tanpa bantuan bahan lain. Flotasi alami ini biasanya diergunakan untuk proses awal pemisahan minyak.

2. Aided flotation, flotasi dengan bantuan gelembung udara. Udara dalam bentuk gelembung diberikan ke dalam air sehingga terjadi penempelan pada partikel yang menyebabkan partikel terangkat ke permukaan. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses flotasi 1. Ukuran partikel Ukuran partikel yang besar membuat partikel tersebut cenderung untuk mengendap, sehingga susah untuk terflotasi. 2. pH larutan Partikel cenderung mengendap pada pH yang tinggi. 3. Surfaktan Fungsi surfaktan adalah kolektor yang merupakan reagen yang memiliki gugus polar dan gugus non polar sekaligus. Kolektor akan mengubah sifat partikel dari hidrofil menjadi hidrofob. 4. Ukuran gelembung udara Dengan adanya perbedaan sifat permukaan (Hidrophobik dan Hidrophilik) perlu ada suatu reagen kimia untuk merubah permukaan mineral.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Proses pengolahan limbah secara fisika terdiri dari filtrasi dan flotasi dimana filtrasi dengan penyaringan limbah dan flotasi dengan pengapungan limbah yang diolah. B. Saran Limbah yang tidak diolah dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem yang ada pada lingkungan. Oleh karena itu sebagai mahhkluk yang berakal jagalah lingkungan ini dan jangan merusak.

DAFTAR PUSTAKA http://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/04/flotasi-18.html?m=1 https://biologirendy.blogspot.com/2016/04/makalah-filtrasi.html?m=1

Related Documents


More Documents from "Ozada Rasifa"