Makalah Elis

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Elis as PDF for free.

More details

  • Words: 2,304
  • Pages: 19
BAB II TINJAUAN MATERI

A. Definisi Griseofulvin adalah antibiotika yang bersifat fungistatik. Secara in-vitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur.

B. Nama Dagang - Fulcin

- Fungistop

- Mycostop

- Griseofulvin (Generik)

Griseofort

- Griseofulvin Prafa

C. Nama Generik Griseofulvin - Nama & Struktur Kimia - Sifat Fisikokimia

Sinonim : 2S-trans ]-7-chloro-2´,4,6-trimethoxy- 6 :

´-methylspiro[benzofuran-2(3H),1´(2)-

:

cyclohexene]-3,4´-dione. C17H17ClO6 Griseofulvin berwarna putih atau putih krem, rasa pahit, termostabil. Dalam perdagangan obat ini tersedia untuk penggunaan secara oral sebagai Griseofulvin Microsize dan Griseofulvin Ultramicrosize. Griseofulvin Microsize mengandung partikel berukuran diameter 4 µm

dan Griseofulvin Ultramicrosize mengandung partikel berukuran diameter < 1 µm. Larut dalam etanol, metanol, aseton, benzen, kloroform,etil asetat dan asam asetat; Praktis tidak larut dalam air, petroleum eter. Griseofulvin adalah antibiotika fungistatik yang

- Keterangan

dihasilkan oleh Penicillium griseofulvum atau :

species lain dari Penisillium termasuk P chrysogenum

D. Kompossisi Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg.

E. Indikasi

Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Infeksi dermatofit pada kulit, kulit kepala, rambut dan kuku jika terapi topikal tidak berhasil atau tidak cocok.

F. Kontra Indikasi

Pasien yang menderita penyakit porfiria, gangguan sel hati dan pasien yang hipersensitif terhadap griseofulvin. Jangan digunakan pada penderita yang sedang hamil, menyusui dan penderita lupus erythematosus sistemik. Penyakit hati yang berat, lupus erytematosus sistemik (risiko serangan); porfiria;

kehamilan (hindari kehamilan selama penggunaan obat dan hingga 1 bulan setelah pengobatan; menyusui; pria sebaiknya tidak merencanakan mempunyai anak selama 6 bulan dalam pengobatan. G. Efek Samping

Mual, muntah, diare ; sakit kepala; tidak banyak terjadi hepatotoksisitas, pusing, kebingungan, rasa lelah, gangguan tidur, gangguan koordinasi, neuropati perifer, leukopenia, ruam termasuk yang jarang terjadi erithema multiform, necrolysis epidermal toksik, dan fotosensitivitas - Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada mulut, iritasi lambung dan rash kulit. - Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik. - Proteinuria, hepatotoksisitas

Sakit kepala, mual, muntah, diare, ruam, pusing, kelelahan; leukopenia, hepatotoksik; gangguan tidur; fotosensitif; lupus eritematosus sistemik, epidermal nekrolisis toksik, eritema multiforme; neuropati perifer; kebingungan dan gangguan koordinasi

H. Dosis penggunaan

Dewasa :500 mg sehari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal, pada infeksi berat dosis dapat ditingkatkan hingga dua kali lipat , kemudian dosis diturunkan jika telah ada respon; Anak-anak : 10 mg/kg sehari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal. Infeksi jamur permukaan/superfisial, per oral, DEWASA 0.5-1 g (tetapi tidak kurang dari 10mg/kg) sehari dengan makanan sebagai dosis tunggal atau terbagi; ANAK 10mg/kg sehari dengan makanan dalam dosis tunggal atau terbagi

CATATAN. Lama pengobatan tergantung infeksi dan ketebalan keratin di tempat infeksi; minimal 4 minggu untuk kulit dan rambut, minimal 6 minggu untuk jamur pada kulit kepala, bisa sampai 3 bulan; 6 bulan untuk kuku dan 12 bulan atau lebih untuk kuku ibu jari Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari. Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan. Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 - 12 bulan. Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang.

I. Cara proses farmakologi

Absorpsi : absorpsi Griseofulvin ultramicrosize hampir sempurna; absorpsi Griseofulvin microsize bervariasi (25 % hingga 70 % dari dosis oral); absorpsi meningkat jika digunakan bersama makanan yang mengandung lemak ( absorpsi ultramicrosize pada saluran cerna ~ 1.5 kali daripada microsize ) Distribusi : menembus plasenta Metabolisme : sebagian besar di hati T½ eliminasi : 9-22 jam Ekskresi : urine (< 1% dalam bentuk obat tidak berubah); feses dan keringat

J. Golongan obat Obat golongan azol yang ada di Puskesmas ialah Ketokonazol, dapat diberikan ... Jadi biasanya kami memakai obat sistemik yang ada, yakni Griseofulvin

K. Nama oat lain yang segolongan a. Acnol lotion b. Balpilik hijau c. Balpilik kuning d. Balpilik lavender e. Balsam cap lang 10gr

L. Cara kerja obat

Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik. Secara invitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari sel epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur.

M. Peringatan dan perhatian

- Keamanan dan manfaat griseofulvi untuk pencegahan infeksi jamur belum diketahui dengan pasti. - Pengobatan jangka panjang harus dibawah pengawasan dan dimonitor secara periodik fungsi-fungsi organ termasuk fungsi ginjal, hati dan hematopoietik. - Penderita yang alergi terhadap penisilin boleh memakai obat ini, walaupun secara teoritis dapat terjadi sensitivitas silang terhadap penisilin. - Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi dan dilaporkan timbulnya lupus erythematosus pada penderita yang mendapatkan griseofulvin.

M. Interaksi obat

Griseofulvin menurunkan aktivitas warfarin sebagai antikoagulan, kontrasepsi oral dan dapat meningkatkan efek alkohol. Barbiturat menurunkan aktivitas griseofulvin.

Alkohol

Griseofulvin mungkin meningkatkan efek

Antikoagulan

alkohol Griseofulvin mengurangi efek antikoagulan

Antiepilepsi

koumarin Penyerapan griseofulvin dikurangi oleh

Barbiturate

primidone, mengurangi efeknya Phenobarbital mengurangi penyerapan

Siklosporin

griseofulvin, mengurangi efeknya Griseofulvin mungkin mengurangi kadar

Estrogen

siklosporin dalam darah Griseofulvin meningkatkan metabolism

Progesterone

estrogen, mengurangi efek kontrasepsi Griseofulvin meningkatkan metabolism progesteron, mengurangi efek kontrasepsi

- Dengan Obat Lain : Efek sitokrom P450: induksi CYP1A2 (lemah), 2C8/9 (lemah), 3A4 (lemah) Meningkatkan efek/toksisitas : Toksisitas ditingkatkan dengan etanol, dapat menyebabkan takikardi dan flushing (kemerahan) Menurunkan efek : barbiturat dapat menurunkan kadar griseofulvin. Menurunkan aktivitas warfarin. Menurunkan efektivitas kontrasepsi oral

- Dengan Makanan : Konsentrasi griseofulvin dapat meningkat jika digunakan bersama makanan , terutama makanan yang mengandung lemak tinggi. Etanol : hindari etanol (dapat meningkatkan depresi SSP), Etanol akan menyebabkan reaksi type ’’disulfiram’’ seperti kemerahan, sakit kepala, mual dan pada beberapa pasien mengalami muntah dan nyeri dada dan/atau abdominal.

Pengaruh

- Terhadap Kehamilan : Dihindari penggunaannya pada wanita hamil , dilaporkan terjadi fenotoksisitas dan teratogenisitas pada hewan; gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama pengobatan dan hingga paling sedikit 1 bulan sesudah pengobatan (penting : efektivitas oral kontrasepsi diturunkan; juga pria pria sebaiknya tidak merencanakan mempunyai anak selama 6 bulan setelah menjalani pengobatan. Faktor risiko : C

- Terhadap Ibu Menyusui : Distribusi ke dalam air susu ibu tidak diketahui

- Terhadap Anak-anak : -

- Terhadap Hasil Laboratorium : Interaksi terhadap tes laboratorium : reaksi palsu positif pada pemeriksaan kadar VMA urin

Parameter Monitoring Tes fungsi ginjal, hati dan hematopoetik Bentuk Sediaan

Tablet

N. Informasi pasien

Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat tanyakan pada dokter atau apoteker. Penggunaan obat bersama dengan makanan yang mengandung lemak (kacang atau es krim )untuk meningkatkan absorpsi, atau dengan makanan atau susu untuk menghindari gangguan saluran cerna (GI upset) Tes laboratorium diperlukan untuk memonitor terapi. Pastikan hal ini dilakukan. Obat ini menyebabkan sensitivitas terhadap sinar matahari dan cahaya ultra violet lain. Hindari paparan yang terlalu lama terhadap sinar matahari. Gunakan tabir surya atau gunakan pakaian untuk melindungi tubuh hingga tubuh dapat mentoleransi kembali. Sangat penting untuk menjaga kebersihan selama dan sesudah untuk mencegah terjadinya reinfeks.i Jangan menghentikan pemakaian obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter . Jangan menggunakan obat melebihi jumlah yang telah diresepkan, kecuali atas anjuran dokter.

Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum menggunakan obat ini. Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat . Ini termasuk sediaan herbal atau suplemen makanan yang lain. Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari dokter atau apoteker. Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat dokter atau apoteker Obat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat resep. Jangan diberikan pada orang lain.

Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat tanyakan pada dokter atau apoteker. Penggunaan obat bersama dengan makanan yang mengandung lemak (kacang atau es krim )untuk meningkatkan absorpsi, atau dengan makanan atau susu untuk menghindari gangguan saluran cerna (GI upset) Tes laboratorium diperlukan untuk memonitor terapi. Pastikan hal ini dilakukan. Obat ini menyebabkan sensitivitas terhadap sinar matahari dan cahaya ultra violet lain. Hindari paparan yang terlalu lama terhadap sinar matahari. Gunakan tabir surya atau gunakan pakaian untuk melindungi tubuh hingga tubuh dapat mentoleransi kembali. Sangat penting untuk menjaga kebersihan selama dan sesudah untuk mencegah terjadinya reinfeks.i Jangan menghentikan pemakaian obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter .

Jangan menggunakan obat melebihi jumlah yang telah diresepkan, kecuali atas anjuran dokter. Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum menggunakan obat ini. Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat . Ini termasuk sediaan herbal atau suplemen makanan yang lain. Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari dokter atau apoteker. Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat dokter atau apoteker Obat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat resep. Jangan diberikan pada orang lain.

Mekanisme Aksi Menghambat mitosis sel jamur pada metafase; berikatan dengan keratin manusia menyebabkan resistensi terhadap invasi jamur. Monitoring Penggunaan Obat Tes fungsi ginjal, hati dan hematopoetik secara periodik

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Grisofulvin adalah obat yang di gunakan untuk penyakit kulit yang memiliki efek Mual, muntah, diare ; sakit kepala; tidak banyak terjadi hepatotoksisitas, pusing, kebingungan, rasa lelah, gangguan tidur, gangguan koordinasi, neuropati perifer, leukopenia, ruam termasuk yang jarang terjadi erithema multiform, necrolysis epidermal toksik, dan fotosensitivitas - Efek samping bersifat ringan dan sementara, misalnya: sakit kepala, rasa kering pada mulut, iritasi lambung dan rash kulit. - Reaksi hipersensitivitas: urtikaria, edema angioneurotik. - Proteinuria, hepatotoksisitas

Sakit kepala, mual, muntah, diare, ruam, pusing, kelelahan; leukopenia, hepatotoksik; gangguan tidur; fotosensitif; lupus eritematosus sistemik, epidermal nekrolisis toksik, eritema multiforme; neuropati perifer; kebingungan dan gangguan koordinasi

Saran Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama tinjauan pustaka Saran – saran yang penulis berikan adalah : 1.

Untuk Institusi Sebagai Sekolah yang bergerak di bidang kesehatan, hendaknya dapat

memberi pendidikan yang lebih baik lagi kepada siswanya dalam praktek pelayanan kesehatan dan menyediakan buku – buku penunjang sebagai acuan dalam mencari data tentang obat griseofulvin

DAFTAR PUSTAKA

^ Mora M, Bensi G, Capo S, dkk. (2005). "Grup A Streptococcus memproduksi Pilus seperti struktur berisi perlindungan antigens dan Lancefield T antigens". Proc Natl Acad Sci USA 102 (43): 15641-6. doi: 10.1073/pnas.0507808102. Pmid 16223875. ^ Harris K, Singer HS (Agustus 2006). "Tic disorders: dgn saraf sirkuit, neurochemistry, dan neuroimmunology". J. Child Neurol. 21 (8): 678-89. doi: 10.1177/08830738060210080901. Pmid 16970869. ^ Patterson MJ (1996). Streptococcus. In: Baron's Medical Microbiology (Baron S et al., Eds.) (4th ed.). Univ of Texas Medical Branch. ISBN 09631172-1-1.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan yang sering dijumpai di Rumah Sakit maupun di masyarakat terutama pada obat griseofulvin Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan bahhwa penyakit ini paling banyak menyerang pada anak 3-4 tahun dengan perbandingan wanita : pria = 2:1. Berdasarkan penyakit tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus sindrom nefrotik sebagai sebuah laporan.

1.2 Maksud dan Tujuan a

Maksud dan Tujuan umum Mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Diagnosa

medis Dispepsia melalui pendekatan proses perawatan b

Maksud dan Tujuan khusus Adapun tujuan khusus adalah sebgai berikut: 1. Mampu melakukan pengkajian pada penyakit dengan Diagnosa medis

penyakit kulit. Mampu membuat Diagnosa keperawatan menurut prioritas pada pasien 2. Mampu membuat rencana askep pada pasien dengan Diagnosa medis Mampu

penyakit kulit. menerapkan tindakan keperawatan pada pasien dengan diagnose penyakit kulit 3. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah di laksanakan sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan

1.3 Manfaat a.

Bagi Penulis 1. Mengetahui labih jauh lagi tentang obat griseofulvin 2. Mengetahui obat griseofulvin dengan baik dan benar

b.

Bagi Pendidikan Sebagai koleksi tambahan buku-buku diperpustakaan dan sebagai kerangka

acuan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I

: Pendahuluan meliputi : Latar Belakang, Tujuan, manfaat

Sistematika Penulisan BAB II

: Tinjauan Teoritis Meliputi : nama dagang, nama generic, komposisi, indikasi, kontra indikasi, efek samping, dosis penggunaan, cara proses farmakologi, golongan obat, dan nama obat yang sejenis

BAB III

: Penutup meliputi : Kesimpulan dan Saran

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillahirrahmanirrahim.

Penyusun panjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga tercurah limpah pada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW. Laporan ini disusun berdasarkan hasil study yang telah penyusun cari dari beberapa sumber selama 3 hari. Dalam proses penyusunan laporan ini, penyusun mendapatkan banyak bantuan baik berupa materi, dukungan moral, sumbangan pikiran maupun tenaga. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah memberiakan bantuan, diantaranya: Penyusun berharap laporan ini dapat memberikan banyak manfaat untuk berbagai pihak, khususnya bagi mahasiswa Akademi Keperawatan Cianjur umumnya bagi mahasiswa Akademi Keperawatan Di Seluruh Indonesia. Penyusun juga menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penyusun mengharapkan adanya tanggapan dari rekan-rekan semua berupa kritik dan saran yang mana dapat membangun laporan ini menjadi semakin lebih baik. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cianjur, Agustus 2009

DAFTAR ISI

Halaman Kata pengantar..........................................................................................................

i

Daftar isi...................................................................................................................

ii

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang....................................................................................................

1

1.2 Maksud dan tujuan.............................................................................................

1

1.3 manfaat...............................................................................................................

2

1.4 sistematika penulisan..........................................................................................

2

BAB II Tinjauan Teori 2.1 definisi................................................................................................................

3

2.2 nama dagang.......................................................................................................

3

2.3 nama generic.......................................................................................................

5

2.4 komposisi............................................................................................................

5

2.5 indikasi...............................................................................................................

6

2.6.kontra diksi ........................................................................................................

8

2.7efek samping .......................................................................................................

8

2.8 dosis penggunaan...............................................................................................

9

2.9 cara proses farmakologi......................................................................................

10

2.10golongan obat ...................................................................................................

10

2.11 nama obat yang segolongan...........................................................................

10

BAB III Penutup 3.1 kesimpulan..........................................................................................................

18

3.2 saran....................................................................................................................

18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

19

griseofulvin

Disusun oleh: elis yohana dewi

Related Documents

Makalah Elis
June 2020 11
To Elis
October 2019 9
Elis Regina
June 2020 12
Elis Pc
May 2020 13
Elis Brisa
June 2020 11
Pirron De Elis
June 2020 3