Mahoni Menambah Nafsu Makan Gizi.net - Selama ini kita mengenal mahoni sebagai pohon yang kayunya bisa digunakan untuk membuat perabot rumah. Namun ternyata sudah lama buah maupun biji dari pohon ini juga berguna untuk mengatasi beberapa penyakit di antaranya hipertensi dan menambah nafsu makan. Tanaman yang berasal dari keluarga meliaceae ini tumbuh liar di hutan-hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai. Ada juga yang ditanam di tepi-tepi jalan sebagai pohon perindang. Tanaman asal India Barat ini dapat tumbuh subur di pasir payau. Pohon yang tingginya antara 5-25 meter ini berakar tunggang, batang bulat, banyak cabang dan kayunya bergetah. Daunnya majemuk menyirip genap. Helaiannya berbentuk bulat telur. Ujung dan pangkal runcing. Tepi rata, tulang menyirip, dan panjangnya 3-15 cm. Daun muda berwarna merah dan setelah tua warnanya hijau. Bunganya majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. Ibu tangkai bunga silindris dan warnanya coklat muda. Kelopak bunga pohon yang nama daerahnya mahagoni, maoni atau moni ini lepas satu sama lain, bentuknya seperti sendok, dan warnanya hijau. Mahkota silindris, kuning kecoklatan. Benang sari melekat pada mahkota. Kepala sari putih atau kuning kecoklatan. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun. Bentuk buahnya bulat telur, berlekuk lima, warnanya coklat. Biji pipih, warnanya coklat atau hitam. Harus Dengan Pupuk Organik Pohoh yang nama latinnya Swietenia mahagoni Jacq ini merupakan pohoh penghasil kayu keras dan digunakan untuk perabot rumah tangga serta perabot ukiran. Kayunya juga sering dibuat penggaris karena tak mudah berubah. Getahnya baik untuk bahan perekat. Pengembangbiakan bisa dengan biji, cangkok atau okulasi. Tanaman ini butuh air yang cukup agar kelembaban tanah terjaga. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari (sinar langsung). Sebagai tanaman obat, tanaman ini tidak boleh diberi pupuk kimia (anorganik) maupun pestisida. Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat pahit, dingin, anti piretik (penurun panas), anti jamur dan menurunkan tekanan darah tinggi. Efek farmakologis ini diperoleh dari penggunaan biji yang dikeringkan, digiling halus sampai menjadi serbuk. (Abdi Susanto)