HARI 1 Pembukaan pelatihan PONED oleh dr. Bambang, SpOG
Materi oleh dr. Eddy, SpOG Persalinan normal, terdiri dari: Kala 1: kala pembukaan. Terdiri dari 2 fase : fase laten (sampai bukaan 4) dan fase aktif (mulai protocol partograf, bukaan 4-10) Kala 2: kala pengeluaran Kala 3: kala uri Kala 4: diobservasi selama 2 jam Perdarahan Post Partum : -
>500ml setelah bayi lahir
-
tidak bisa diukur jumlahnya, sehingga yg menjadi patokan adalah TTV
-
syok: keadaan akut krn kegagalan sirkulasi sistemik yang mengakibatkan gangguan perfusi jaringan organ2 penting
Hipertensi Kehamilan : -
Kronik
-
Superimposed
-
Pereklampsia Ringan
-
Eklampsia
-
Transient Hipertensi
Materi oleh dr. Usep, SpOG Inpartu : 1. His, min 2x dalam 10 menit 2. penipisan & pembukaan serviks 3. ada lender darah Periksa dalam: 1. saat pasien dating 2. keluhan bercak 3. ps mulai mengedan, vulva membuka Partograf
-
Alat bantu untuk memantau kemajuan kala 1 persalinan
-
Pencatatan pada partograf : djj, warna/adanya ketuban, molage tulang kepala, pembukaan serviks, penurunan bagian bawah janin, kontraksi tiap 10 menit, TTV, urin.
Abortus : keluarnya jaringan pada usia kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500gr Tanda: terlambat haid, perdarahan pervaginam, mulas/nyeri perut bawah, keluarnya massa kehamilan.
HARI 2 Persalinan Macet, dr. Yuda, SpOG Persalinan ; kontraksi regular dan perubahan serviks (dilatasi dan penipisan) Bila macet berarti krn lambat atau tidak maju Persalinan dipengaruhi oleh 3 P (power, passage, passenger) Distosia bahu Batasannya hanya 6 menit Biasanya karena bahu bayi besar atau pinggul ibu sempit Tatalaksana : -
A : ask for help
-
L : Lift the buttock (mcrobbert)
-
A : anterior shoulder disimpaction (massanti)
-
R : rotate (woods)
-
M : manual removel of posterior arm
-
E : episiotomy
-
R : rotate the body
Ekstraksi Vakum Syarat : pembukaan lengkap, tidak ada CPD, kepala di H4 (crowning) 3-5cm Yg baik dilakukan bila UUK di anterior/bawah simpisis Indikasi bila kala 2 lama, presbelakang kepala
HARI 3 Infeksi Nifas Terdiri dari infeksi peurperalis dan demam nifas
Ditandai dengan demam, takikardi, leukositosis, takipnue juga terdapat organ damage Demam nifas adalah demam yg terjadi setelah 24 jam partus (hari ke 2- 10 post partus) dengan suhu > 38 derajat celcius
Retensio Plasenta -
Batas waktu plasenta tidak lahir = 30 menit
-
Bila ada retensio waspadai krn biasa berlanjut jadi atonia, bisa terjadi perdarahan, sehingga antisipasi dgn pasang infuse langsung
Asfiksia, oleh dr. Frastalina, SpA Lahir bayi akan adaptasi bila berhasil segera lakukan IMD, tapi bila gagal lakukan resusitasi dengan catatan STABLE (sugar, temp, airway, blood pressure,Lab, emosional) segera transport ke NICU -
Sugar : ambil darah GDS di tumit bayi, n= 50
-
Temp : suhu 36.5-37.5 C
-
Blood Pres : CRT di telapak kaki n < 2detik (HR 120-160x/menit)
-
Lab : Hitung jenis leukosit, sepsis < 5000
-
Emosional support
Bila bayi lahir dengan merintih sungkup O2 5 liter/menit rujuk *HR <60x kompresi+ventilasi HR>60x kompresi (-), ventilasi (+) 20 siklus Bila bayi lahir dengan apnue VTP * Bila bayi pucat, nadi lemah : Th/ NaCl 0,9 % 10ml/kgBB IV selama 15-30 menit Evaluasi saat resusitasi : HR, Usaha Napas ?, Tonus Bila resusitasi dada tidak naik cek SRIBTA (sungkup, reposisi, usap lender, buka mulut, tekanan dinaikan, alternative harus intubasi)
HARI 4 BBLR, oleh dr. Della, SpA Dibagi 2 : -
Prematur
-
KMK (PJT) lebih jelek karena dianggap gagal tumbuh, biasanya saat dewasa lebih mudah terkena penyakit degenerative
Terapi rehidrasi D5% untuk pediatric, sdgkan D10% untuk neonates
Jumlah cairan : Bila sudah dihitung jumlah yang dibutuhkan berapa, lihat lagi kondisi bayi 1. bisa minum atau tidak keselek berikan minum 8x (3jam/x), hitungnya: jumlah/8=? 2. tidak bisa minum diinfus jumlah cairan dibagi 24x, hitungnya: jumlah/24=?
Ibu melahirkan premature, setelah dua minggu post partum asi nya akan menjadi asi matur (kandungan kalori tinggi seperti susu BBLR)
HARI 5 Praktek di Bagian Kebidanan RSUD Kab Tangerang
Hari 6 Praktek di Bagian NICU RSUD Kab Tangerang
Hari 8 Diskusi kasus dengan dr. Edi, SpOG dan dr. Della, SpA -
Antihipertensi tidak boleh diberikan secara SL, karena mengganggu aliran oksigen ke intra uterine
-
Bila ada kasus ibu hamil dengan TD tinggi, segera lakukan tatalaksana MGSO4, dan TIDAK BOLEH di VT (akan merangsang kejang)
-
Kasus PEB harus diakhiri dalam waktu 24 jam, sdgkan kasus Eklampsia dalam 12 jam
-
Bila ada bayi BBLR, tatalaksana: jaga suhu 36.5-37.5 dan oksigen scr sungkup (cek merintih/ga, cek ada retraksi/ga)
-
Bila ada bayi dgn kondisi jelek, segera loading NaCl 0.9%: 10 cc/kgBB/jam