Logistik Rumah Sakit: Jec @menteng

  • Uploaded by: Obi Nimi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Logistik Rumah Sakit: Jec @menteng as PDF for free.

More details

  • Words: 606
  • Pages: 15
Logistik rumah sakit JEC @Menteng

Menejemen dan organisasi • Berdasarkan undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada pasal 1: Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) harus melakukan hal sebagai berikut : - Menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau.

Menejemen dan organisasi - Pelayanan sediaan farmasi di Rumah Sakit harus mengikuti standar pelayanan kefarmasian. - Perencanaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah Sakit harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi, unit (Lasix, perawatan, ruang emergensi, CDC, BDR, Kamar operasi) - Permintaan obat dilakukan oleh Logistik Rumah sakit dan Instalasi Farmasi ke bagian Procurement Korporat

Ruang Lingkup Pelayanan

1

• Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Jakarta Eye Center @ Menteng, merupakan sarana kesehatan yang disamping berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat, juga berfungsi menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian. • Komite medik adalah kelompok tenaga medis di rumah sakit yang terdiri dari Staf Medis Fungsional (SMF)

Ruang Lingkup Pelayanan

2

• Farmasi dan Terapi (PFT) :membuat kebijakan tentang pengelolaan dan penggunaan obat di Rumah Sakit. • Instalasi Farmasi adalah satuan unit kerja di lingkungan Rumah Sakit yang melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian Rumah Sakit Jakarta Eye Center @ Menteng. • Apoteker: Apoteker Penanggung Jawab dan Apoteker Pendamping • Tenaga Teknis Kefarmasian : asisten Apoteker 7 orang

Manajemen Logistik Tujuan: - Efisiensi barang dan jasa - Ketersediaan setiap saat

Fungsi Manajemen Logistik

Pelayanan Kefarmasian • pelayanan

Tenaga Kefarmasian • Peraturan Pemerintah 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.. • 1 Apoteker Penanggung Jawab: Upik Morita, SSi., Apt • 1 Apoteker Pendamping: Bangun Sutyono, Ssi., Apt • 7 Tenaga Teknis Kefarmasian • 1 juru resep

Jobdesk Kapala Instalasi Farmasi KEWENANGAN • Melakukan koordinasi kerja dengan atasan maupun bawahan di unit kerjanya atau dengan unit kerja terkait lainnya. • Menyelesaikan masalah / handling complain di unit kerja sebatas kemampuannya, dan wajib melapor ke atasan bila masalah belum teratasi. • Dalam situasi darurat boleh mengambil keputusan dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan. • Menerbitkan surat keluar intern maupun ektern untuk keperluan farmasi. • Mengcoaching staf rekam medik bila ada staf yang bermasalah dan mendiskusikan bersama atasan

Jobdesk Kapala Instalasi Farmasi TANGGUNG JAWAB • Perencanaan: kegiatan harian Instalasi Farmasi, Pelatihan staff, Anggaran Instalasi Farmasi • Kelancaran pelayanan kefarmasian kepada pasien yang efektif dan efisien menurut standar • Melakukan koordinasi dengan direksi, dokter, kadep terkait di RS dan Korporat, Kepala pelayanan dan unit terkait lainnya • Pengawasan terhadap kesiapan SDM, perbekalan farmasi, pelaksanaan SOP dan WI, kebersihandan ketertiban di Instalasi Farmasi • Membuat laporan harian, bulanan , tahunan Instalasi Farmasi

Kegiatan Telaah Resep • Pengkajian resep adalah: tata cara dan urutan proses kegiatan analisa dan screening resep untuk mengetahui kesesuaian resep dengan persyaratan administratif, farmasetis dan klinis yang dilakukan pada setiap resep diterima oleh instalasi Farmasi. Analisa Resep dilakukan oleh apoteker atau petugas farmasi yang berpengalaman dibawah pengawasan apoteker. Pengkajian resep dilakukan dengan menelaah : • Ketepatan dari obat,Dosis , frekuensi dan route pemberian; • Duplikasi terapi

Kegiatan Telaah Resep meliputi: • Ketepatan dari obat,Dosis , frekuensi dan route pemberian; • Duplikasi terapi • Alergi atau reaksi sensitivitas yang sesungguhnya maupun yang potensial • Interaksi yang sesungguhnya maupun potensial antara obat dengan obat-obatan lain atau makanan • Variasi dari kriteria penggunaan yang ditentukan rumah sakit • Berat badan pasien dan informasi fisiologis lain dari pasien • Kontra indikasi yang lain

Obat NORUM • • • • •

Nama Obat Rupa Ucapan Mirip Disebut juga LASA(Look Alike Sound Alike) Penyimpanan tidak boleh langsung berdekatan Box penyimpanan diberi label NORUM Perintah obat secara verbal haus dilakukan dengan mengeja nama obat (Epinephrine dan Ephedrine)

Terimakasih

Related Documents


More Documents from "Reendy Afriko"