NAMA
: LISA MAYANGSARI
NIM
: A1C209027
PRODI
: FKIP-BIOLOGI
SURAH AL-AN'AM (QS. 6:149-150)
ARTINYA : Al-an'am ayat 149 Katakanlah:` Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya `.
ARTINYA : Al-an'am ayat 150 Katakanlah:` Bawalah ke mari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini. `Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka. TAFSIR :
149. Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya saw. agar menegaskan kepada orang-orang musyrik yang mendasarkan tindakan dan ketetapan mereka kepada sangkaan dan dugaan saja bukan kepada ilmu pengetahuan dan peraturan-peraturan nabi-nabi yang terdahulu bahwa Allahlah yang mempunyai ilmu pengetahuan, hujah, dan dasar-dasar yang kuat, Dialah yang berhak memberi petunjuk kepada yang benar yang harus diikuti dengan patuh oleh hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Barangsiapa di antara hamba-Nya yang taat kepada-Nya dan menjalankan petunjuk yang diberikan-Nya, niscaya ia akan menjadi hamba yang saleh dan bahagia. Tetapi bila ada di antara hamba-Nya yang membangkang, mengingkari petunjuk-petunjuk itu, bahkan berani menyamakan dirinya dengan Allah, maka akan celakalah dia di dunia dan di akhirat. Semuanya terserah kepada manusia apakah dia akan memilih jalan bahagia dengan menjalankan petunjuk Tuhannya atau jalan celaka dengan mengingkari petunjuk itu dan memperturutkan hawa nafsunya. Inilah jalan yang ditetapkan oleh Allah bagi manusia dan jin seluruhnya. Jika Allah menghendaki tentulah Dia dapat menjadikan kamu seperti malaikat yang selalu patuh kepada Tuhannya sesuai dengan tabiatnya seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya:
َ مُرون ْ َ م وَي َ فعَُلو َ صو َ ْ ما ي ُؤ َ ن ْ ُمَره َ ما أ َ ه َ ّ ن الل ُ َْل ي َع Artinya: Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At Tahrim: 6) Tetapi sudah menjadi sunah dan ketetapan-Nya bahwa manusia harus mempergunakan akalnya untuk memilih jalan mana yang ditempuhnya. Bila dia memilih jalan yang benar akan berbahagialah dia, dan bila memilih jalan yang salah dan menyesatkan akan celakalah dia. Demikianlah sunah Allah dan tiada seorang pun yang dapat mengubahnya. 150. Pada ayat ini Allah memerintahkan lagi bahwa kepada Nabi Muhammad saw. supaya menentang kaum musyrikin yaitu tuntutan mendatangkan saksi-saksi yang mengakui bahwa mereka benar-benar menyaksikan di hadapan Allah bahwa Dia telah mengharamkan sebagian dari binatang-binatang ternak, seperti saibah dan bahirah. Pastilah mereka tidak akan dapat menghadirkan saksi-saksi itu karena mustahil seseorang dapat berhadapan muka dengan Allah kecuali di akhirat sehingga dia dapat menyaksikan dengan mata kepalanya bahwa Allah telah mengharamkan sebagian binatang-binatang ternak bagi mereka. Apalagi telah jelas bahwa mereka hanya membikin-bikin saja ketetapan ini menurut kemauan mereka sendiri. Tantangan ini adalah tantangan yang mematahkan segala hujah-
hujah yang mereka kemukakan dan pastilah mereka tidak dapat menjawabnya. Akan tetapi andaikata mereka menghadirkan saksi-saksi yang sudah pasti saksi-saksi itu adalah saksi palsu, maka Allah melarang Nabi Muhammad saw. agar membenarkan kesaksian mereka menyuruh untuk menolaknya dengan tegas karena mereka adalah kaum yang telah mempersekutukan Allah dan tidak segan-segan mengadakan kebohongan terhadap Allah apalagi terhadap Nabi Muhammad saw. Di samping itu Allah melarangnya pula mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat yang diturunkan kepadanya. Tidak percaya kepada hari akhirat dan selalu mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala dan sesembahan lainnya. Nabi saw. diperintahkan supaya bersikap tegas terhadap kaum musyrikin itu bahkan terhadap semua orang yang menyeleweng dari jalan Allah. Berlaku lemah lembut terhadap mereka apalagi mengadakan kompromi dengan mereka akan membawa kepada kesesatan yang nyata sesuai dengan firman Allah:
َ َْ َ ضّلو ن ِ ُض ي ْ ِ ن وَإ َ ن ي َت ّب ِعُظظو ْ ِ ل الل ّهِ إ ْ ِ وَإ َ ن َ ن ت ُط ِعْ أك ْث ََر ّ ن إ ِّل الظ ّظ ِ سِبي ْ َك ع ْ م ِ ن ِفي الْر صون ْ َ م إ ِّل ي ْ ُه ُ خُر Artinya: Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (Q.S Al An'am: 116) KANDUNGAN : 149. Bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Allah,harus selalu berpegang teguh kepada petunjuk dan perintah Allah. Karena apabila kita selalu menjalankan segala perintahnya, maka kita akan selalu menjadi hamba yang shalih dan merasa tenang. 150. Kita sebagai hamba Allah tidak bisa mengharamkan segala sesuatu, yang belum tentu haram menurut al-quran, kecuali kita dapat menghadirkan saksi dihadapan tuhan,baha itu haram. Dan sebagai makhluk ciptaanya, jangan lah sekali-kali mendustakan agama Allah, walaupun semua orang berlaku seperti itu, namun jangan lah kita janganlah terjerat oleh bujuk rayu orang lain. Kita hanya boleh berpegang teguh terhadap hujah-hujah Allah, karena hujah-Nya lah yang paling benar. Dan niscaya kita akan mendapat rahmat dan hidayat di jalan-Nya.