Life Time Innovation & Innovation to Watch:
Penghargaan untuk Sebuah Orisinalitas Senin, 24 Oktober 2005
Oleh : Dyah Hasto Palupi
Teh Botol Sosro meraih penghargaan Life Time Innovation 2005. Berkat temuannya yang orisinal: teh dalam botol, ia dinilai berhasil memberikan inovasi yang istimewa baik bagi korporat maupun lingkungannya. Perusahaan mana lagi yang inovatif dan patut dicermati? Dalam bedah kasus penerapan strategi Blue Ocean perusahaan-perusahaan Indonesia yang diselenggarakan iLead dengan menghadirkan penulisnya, Prof. W. Chan Kim pada 20 Oktober lalu, ada kasus merek Indonesia yang tampaknya terlupakan: Teh Botol Sosro. Jauh sebelum strategi Lautan Biru dibukukan, produk PT Sinar Sosro ini sudah lebih dari 31 tahun memahami bagaimana menciptakan inovasi yang bernilai bagi pelanggan dan menciptakan pasar baru. Ketika pasar dikuasai oleh minuman bersoda, seperti Coca-Cola dan Sprite, Sosro berani masuk ke arena persaingan dengan menciptakan kategori minuman baru, yaitu teh botol yang belum dimasuki oleh pemain lain. Meskipun awalnya harus bekerja keras, terutama meyakinkan konsumen ataupun pedagang eceran, Sosro membuktikan bahwa ide orisinal yang mereka lahirkan dapat diterima masyarakat luas dan memiliki nilai tinggi. Bahkan kini, ia telah berkembang menjadi raksasa minuman dengan taksiran aset (meliputi kebun, pabrik, hingga botol) lebih dari Rp 10 triliun. “Keberhasilannya memberi value kepada korporat dan lingkungannya, serta potensinya menjaga kelangsungan bisnis ke depan menjadi pertimbangan kami memberikan penghargaan Life Time Innovation kepada Sosro,” ungkap Asto Sunu Subroto, Direktur Pengelola MARS, penyelenggara sekaligus juri pemilihan. Menurut Asto, inovasi yang dilahirkan Sosro jelas berbeda dari inovasi yang dilahirkan oleh beberapa perusahaan lain di Indonesia. Jika inovasi yang dilahirkan perusahaanperusahaan umumnya menyangkut produk, proses, atau manajemen pemasaran yang sesungguhnya mudah meniru dan ditiru, lain halnya dengan Sosro yang melahirkan inovasi produk benar-benar orisinal. Tidak ada sebelumnya di muka bumi ini perusahaan yang memproduksi teh dalam botol untuk kemudian dijual. Namun, Sosro nekat melakukannya dan ternyata berhasil memaksimalkan, sehingga nilainya makin lama makin besar. Akibatnya lagi, bisnis berkembang meluas. Sinar Sosro tidak hanya mengeruk untung dari penjualan teh, melainkan juga daris sistem distribusi, bisnis pembotolan, dan bahkan perkebunan teh. “Di sinilah keunggulan Sosro yang sulit ditandingi oleh perusahaan lain,” puji Asto menengarai bahwa penghargaan yang diberikan tidak sekadar menyangkut usia produk, melainkan pula dari nilai tambah inovasi yang berhasil diwujudkan. Di luar inovasi temuan teh dalam botol yang sangat segar, Taufik dari Mark Plus & Co. melihat dari sisi inovasi kualitas Sosro yang patut diacungi jempol. Menurutnya, Sosro berhasil membuat teh dibotolkan dengan rasa yang tetap, tidak berubah walau disimpan beberapa lama, dan terbukti tidak basi. “Padahal, Sosro sudah lebih dari 30 tahun,” katanya memuji teknologi pemrosesan teh yang dinilai sebagai terobosan luar biasa dan inovatif. “Sepertinya tidak terbayangkan, bahkan seperti tidak mungkin pada waktu itu,” sambung Taufik kagum. Sehingga ia menilai, Sosro bukan sekadar mengeluarkan sesuatu yang belum ada di pasar, tapi juga mendukungnya dengan perangkat desain, teknologi dan pemasaran yang canggih. Dengan keunggulan-keuanggulan yang dimilikinya itu, menurut Taufik, Sosro memang memiliki syarat cukup komplet untuk meraih Life Time Innovation. Ia meyakini, selain dari sisi produk dan pemasarannya kuat, juga proses distribusinya sangat oke. Terbukti, Sosro memiliki channel distribusi yang solid. “Inovatif seperti apa pun, kalau tidak ada yang beli, so what gitu lho,” ucap Taufik dengan logat bahasa gaul. Artinya, secara
Print
| Tutup Window