IBU TIM SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG PADA SISWA KELAS IX SMP Joko Hariaji,S.Pd.,Gr. Guru Matematika SMP Negeri 3 Indra Makmur kecamatan Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur Propinsi Aceh Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 3 Indra Makmur semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah diterapkannya media IBU TIM pada materi BRSL. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus. Data awal menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah karena nilai yang diperoleh di bawah KKM ≥70 yaitu rata-rata nilai kelas hanya 40 dengan ketuntasan belajar klasikal dari 36 siswa hanya 6 siswa (16,67%) yang tuntas,serta 30 siswa (83,33%) diantarannya belum tuntas. Pada siklus I setelah diterapkan media IBU TIM rata-rata nilai kelas mengalami peningkatan menjadi 67,22 dengan ketuntasan sebesar 25 siswa (69,44%). Pada siklus II setelah diadakan sedikit perbaikan dengan media IBU TIM rata-rata kelas kembali meningkat mencapai nilai ratarata85,83 dengan ketuntasan sebesar100%. Dapat disimpulkan bahwa IBU TIM sebagai media dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi BRSL siswa kelas IX SMP Negeri 3 Indra Makmur semester I tahun pelajaran 2017/2018.Media IBU TIM berdasarkan uji kelayakan dari Ahli media (4,33) menunjukkan nilai yang sangat layak dingunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kata Kunci; Hasi Belajar Matematika, Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung, Media IBU TIM.
1. Pendahuluan Kegiatan belajar mengajar (KBM) mata pelajaran matematika banyak mengandung materi yang bersifat abstrak sehingga memerlukan media pembelajaranyangdapat membantu menjelaskan materi yang bersifat abstrak salah satunya materi bangun ruang sisi lengkung (BRSL) kelas IX. Namun ketidaktersediaan kit matematika dan media pembelajaran, hal ini juga diperparah dengan ketidakadanya fasilitas listrik serta termasuk daerah terpencil hal ini menambah semakin kompleks permasalahan di SMP negeri 3 Indra Makmu. Beberapa permasalahan tersebut membuat rendahnya ketuntasan hasil belajar siswa, data nilai ketuntasan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung dapat ditampilkan dengan tabel dibawah ini. Tabel 1.Ketuntasan Hasil belajar Pada KBM No Ket. Frek. % 1.
Tuntas
6
16,67%
2.
Belum Tuntas
30
83,33%
3.
Rata-rata
40
4.
N. Tertinggi
70
5.
N. Terendah
20
Selain rendahnya nilai ketuntasan siswa, Rendahnya nilai keaktifan siswa menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar. Data rendahnya nilai keaktifan siswa dapat diperlihatkan dengan tabel dibawah ini.
Tabel 2.Nilai Ketuntasan Siswa Siklus I No
AktivitasBelajar
Jumlah Persentase
. 1.
SangatAktif
2
5,56%
2.
Aktif
4
11,11%
3.
KurangAktif
30
83,33%
Jumlah
36
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, guru dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang menarik. Penulis berusaha menciptakan media pembelajaran yang bisa membantu menyampaikan materi BRSL salah satunya dengan Ibu Tim (Ilustrasi Buku Timbul) untuk mendemosntrasikan materi tersebut. Media Ibu Tim penulis ciptakan karena bisa membantu siswa untuk memahami materi yang bersifat abstrak dengan gambar ilustrasi yang ada. Media Ibu Tim berupa Buku dengan ilustrasi cerita didalamnya, untuk lebih jelasnya diperlihatkan sebagai berikut.
Gambar 1. Media Ibu Tim yang diciptakan Penulis hasil media pembelajaran yang penulis ciptakan pada tahun 2016 terhadap materi yang sama dan memberikan hasil yang efektif, Namun untuk mencapai hasil belajar siswa yang maksimal penulis berinisiatif menciptakan produk media pembelajaran baru yaitu Ibu Tim. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut: a. BagaimanaIbu Timsebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun ruang sisi lengkung kelas IX SMP? b. Bagaimana respon siswa terhadap media Ibu Timpada materi bangun ruang sisi lengkung? Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian tindakan kelas ini bertujuan: a. Untuk mengetahui bagaimana apakah Ibu Timsebagai media dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun ruang sisi lengkung kelas IX SMP. b. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap media Ibu Timpada materi bangun ruang sisi lengkung. 2. Kajian Teori Hasil Belajar Matematika Menurut Jujun S. Suriasumantri (dalam Suhendri, 2011) bahwa,:”matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-
lambang matematika bersifat artificial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya.” Menurut (Suhendri, 2011) “hasil belajar adalah puncak dari kegiatan belajar yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan (kognitif) sikap (afektif), dan tingkah laku (psikomotor). Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar matematika dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seseorang siswa terhadap bidang studi matematika setelah menempuh proses belajar mengajar yang terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dimana hasil belajar matematika siswa dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang biasa disebut tes hasil belajar. Ibu Tim (Pop-Up Book) Menurut Dzuanda (Sholeh, 2017)Pop-Up Bookadalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 2 dimensi dan 3 dimensi serta memberikan visualisasi cerita yang menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka. Sedangkan menurutMelati Ayumikosari (ayumikosari, 2015)pop up adalah kartu atau buku yang apabila dibuka akan menghasiklan bentuk 3 dimensi atau timbul. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Pop Up Book adalahsebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 2 dimensi dan 3 dimensi serta memberikan visualisasi cerita yang menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka (timbul). Dalam penelitian ini bentuk permainan Pop Up Book dimodifikasi menjadi Ilustrasi Buku Timbul atau dapat disingkat dengan Ibu Tim yang dingunakan sebagai langkah tindakan dalam setiap siklusnya. Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL) Bangun Ruang berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung(Hariaji, 2017). Sedangkan menurut Gilang jaka Permana(Rumus matematika dasar, 2015) Bangun ruang sisi lengkung adalah kelompok bangun ruang yang memiliki bagianbagian yang berbentuk lengkungan. Biasanya bangun ruang tersebut memiliki selimut ataupun permukaan bidang. Yang termasuk ke dalam bangun ruang sisi lengkung adalah tabung, kerucut, dan bola. Dalam penelitian ini penulis membahas materi tentang bangun ruang sisi lengkung. Menurut Joko Hariaji (2017, hal. 6) Bangun ruang sisi adalah bangun ruang yang memiliki sisi lengkung. Sisi lengkung adalah sisi yang membentuk lengkungan kurva. Hanya ada tiga macam bangun yang memiliki sisi lengkung yaitu tabung, kerucut, dan bola atau dapat disingkat ”BOTAK”. Menurut Nuniek Avianti Agus (Hariaji, 2017)”Tabung (silinder) merupakan bangun ruang sisi lengkung yang memiliki bidang alas dan bidang atas berbentuk lingkaran yang sejajar dan kongruen”. Sedangkan menurut Gilang jaka Permana (Rumus matematika dasar, 2015)“Tabung merupakan sebuah bangun ruang yang dibatas oleh dua bidang berbentuk lingkaran pada bagian atas dan bawahnya. Kedua lingkaran tersebut memiliki ukuran yang sama besar serta kongruen. Keduanya saling berhadapan sejajar dan dihubungkan oleh garis lurus.”. Menurut Nuniek Avianti Agus (dalam Hariaji, 2017) “kerucut merupakan bangun ruang sisi lengkung yang menyerupai limas segi-n beraturan yang bidang alasnya berbentuk lingkaran, kerucut dapat dibentuk dari sebuah segitiga siku-siku yang diputar sejauh 3600, dimana sisi sikusikunya sebagai pusat putaran”. Sedangkan menurut Joko Hariaji (2017, hal. 6)“Kerucut merupakan bangun ruang dengan sisi lengkung yang berbentuk menyerupai limas segi-n beraturan”. Berbeda dengan dua pendapat di atas menurut Gilang jaka Permana (Rumus matematika dasar, 2015)”kerucut merupakan sebuah bangun ruang yang alasnya berbentuk lingkaran dan dibatasi oleh garis-garis pelukis yang mengelilinginya membentuk sebuah titik puncak.” Pengertian bola menurut Nuniek Avianti Agus (dalam Joko Hariaji, 2017, hal. 6) “adalah merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang lengkung. Bola dapat dibentuk dari bangun setengah lingkaran yang diputar sejauh 360 0 pada garis tengahnya”. Sedangkan menurut Gilang jaka Permana (Rumus matematika dasar, 2015)”bola merupakan sebuah bangun ruang yang memiliki titik pusat dan membentuk titik-titik dengan jari-jari yang sama yang saling berbatasan.”
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tabung adalah bangun ruang sisi lengkung yang memiliki bidang alas berbentuk lingkaran yang sejajar dan kongruen, serta memiliki selimut tabung berupa persegi panjang dengan panjangnya merupakan keliling alas tabung berupa lingkaran dan lebarnya merupakan tinggi tabung. Kerucut adalah bangun ruang sisi lengkung yang menyerupai limas segi-n beraturan yang bidang alasnya berbentuk lingkaran, kerucut dapat dibentuk dari sebuah segitiga siku-siku yang diputar sejauh 3600, dimana sisi siku-sikunya sebagai pusat putaran dan dibatasi oleh garis-garis pelukis yang mengelilinginya membentuk sebuah titik puncak. Sedangkan bola adalah merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang lengkung dan memiliki titik pusat dan membentuk titik-titik dengan jari-jari yang sama yang saling berbatasan. Bola dapat dibentuk dari bangun setengah lingkaran yang diputar sejauh 360 0 pada garis tengahnya. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK)pada SMP Negeri 3 Indra Makmurr kelas IX semester 1 tahun pelajaran 2017-2018, jumlah siswa 36 orang dengan perincian laki-laki 19 siswa dan perempuan 17 siswa. Kegiatan penelitian dimulai pada tanggal 6 sampai dengan 18 Agustus 2017. Peneliti memasukan media Ibu Tim sebagai tindakan dalam setiap siklusnya dengan tujuan terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas IX. Menurut Kurt Lewin (Rangkuti, 2014) “menyatakan bahwa PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi”. Keempat langkah PTK model Kurt Lewin untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam rancangan karya inovasi pembelajaran, dapat ditampilkan dalam bentuk bagan dibawah ini (Ahmad Nizar Rangkuti, 2014:203).
Gambar 2. Model Kurt Lewin dalam beberapa Siklus Penemuan dan Pembuatan Media Ibu Tim Ketidak sengajaan penulis melihat video klip grup band Letto yang berjudul “Kasih Tak Memilih”, dimana dalam video klip tersebut menggunakan ilustrasi Pop-up Book dalam mengilustrasikan syair lagu yang dimainkan tanpa menggunakan pemain atau artris. Muncul ide untuk membuat media pembelajaran baru caranya menggubah Pop-Up Book dengan menciptakan media pembelajaran yang lebih efisien, efektif , mudah dibuat dan dibawa (portable). “Ilustrasi Buku Timbul” atau disingkat “Ibu Tim” itulah nama media yang penulis pakai untuk media pembelajaran baru. Dalam proses pembuatan media Ibu Tim penulis mengadopsi model Duncan Birmingham seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3. Model Pop-Up Book Sumber:Youtube.com Berbagi bahan dan alat dalam proses pembuatan dan penggunaan Ibu Tim penulis jelaskan sebagai berikut. 1. Alat dan Bahan a. Alat yang dingunakan untuk membuat media Ibu Tim adalah sebagai berikut: 1) Gunting 2) Penggaris, lem tembak 3) Pensil, karet penghapus, penjepit buku besar dan bolpoin b. Bahan yang dingunakaan untuk membuat media Ibu Tim adalah sebagai berikut: 1) Kertas karton / jenis lain yang cukup tebal. 2) Kertas putih 60 s.d 80 gram. 3) Pensil warna / krayon / spidol. 4) Gunting dan lem 5) Kertas HVS bekas (kertas yang salah print out)
Gambar 4.Bahan Yang diperlukan Untuk Membuat Media Ibu Tim Bahan dan alat tersebut didapatkan penulis secara gratis, karena banyak dibuang ditempat sampah TU sekolah dimana penulis mengajar. Penulis hanya membeli untuk cat kertas, kuas gambar, spidol warna, lem, kertas kado, kertas jeruk dan double tip. Jumlah keseluruhan biaya tidak lebih dari Rp.50.000,- biaya tersebut jauh jika dibandingkan dengan harga sebuah infokus yang paling murah. Sedangkan jika dibandingkan dengan TV FB media pembelajaran yang penulis ciptakan lebih mudah dalam pengerjaannya karena tidak memerlukan bahan besi dan pengelasan di bengkel. Sedangkan menurut sahabat membaca (sahabat membaca,2018; Membuat Pop-Up Book di Rumah; (membuat-pop-up-book, 2015) dapat dibuat sebagai berikut. a. Tulis cerita pendek untuk pop up book ini. Atau, anda dapat mengambil dari cerita yang popular. b. Buat gambar sederhana di kertas putih yang mewakili setiap adegan dalam cerita tersebut. c.
Warnai gambar, kemudian potong-potong bagian yang akan dimunculkan dalam Pop-Up Book.
d. Siapkan kertas karton atau jenis lain yang cukup tebal. Kertas ini akan menjadi halaman buku.
e. Potong kertas tersebut sesuai selera. Untuk awalan, potong seukuran setengah halaman A4. f.
Lipat kertas menjadi dua.
g. Gunting sepanjang 1 cm di punggung kertas (bagian lipatan). Sediakan jarak 0,5 cm kemudian gunting lagi. h. Buka lipatan kertas, kemudian tekan bagian yang digunting ke dalam hingga menonjol. Anda akan menempelkan gambar-gambar yang telah dibuat sebelumnya di bagian ini. i.
Posisikan kertas secara melintang (landscape). Pop up book anda akan berbentuk seperti ini.
j.
Tempelkan gambar yang telah diwarnai ke bagian dalam kertas yang menonjol.
k. Jika ingin membuat dua atau lebih gambar tampil menonjol, ulangi langkah 7 dan 8 sesuai kebutuhan. Anda dapat mengatur posisi tonjolan tempat gambar dengan menambah / mengurangi panjang guntingan. l.
Tulis cerita di bagian bawah gambar. Lengkapi pula halaman dengan ilustrasi lain di sekitar gambar.
m. Satukan halaman-halaman dengan menggunakan lem. Untuk memastikan halaman pop up book dapat dibuka dengan mudah, bagian lipatan buku tidak perlu dilem. n. Tulis judul buku di sampul depan dan Pop-Up Book pun telah jadi. Berdasarkan beberapa langkah uraian yang disampaikan, penulis mengubah model pop-up book menjadi Ibu Tim, bentuk tampak seperti gambar dibawah ini.
Sebelum
Sesudah
Gambar 5. Media Ibu Tim Sebelum dan Sesudah dibuat Berdasarkan langkah-langkah pembuatan Pop Up book di atas, penulis adopsi dan memodifikasi kedalam tata cara pembuatan media Ibu Tim agak berbeda, sebagai berikut: a. Tulis alur cerita pendek untuk Media Ibu Timyang akan kita buat, atau dapat mengambil dari cerita yang popular di internet. b. Buat beberapa gambar sederhana di kertas HVS yang berwarna putih yang mewakili setiap adegan atau slide dalam cerita tersebut. c. Warnai gambar yang ada buat, kemudian potong bagian gambar dengan menggunakan gunting yang akan dipakai dalam Ibu Tim; d. Tempelkan menjadi satu gambar Media Ibu Tim yang telah diwarnai ke bagian dalam kertas; e. Tulis alur cerita di bagian bawah gambar sebagai penjelas alur cerita yang telah dibuat. Lengkapi beberapa halaman dengan ilustrasi lain (assesoris) di sekitar gambar agar tampak hidup; f.
Satukan beberapa halaman dengan menggunakan lem fox. Untuk memastikan agar halaman Media Ibu Tim dapat dibuka dengan mudah, pastikan bagian lipatan buku tidak perlu dilem;
g. Tulis judul buku di sampul depan Media Ibu Tim sesuai tema. Dalam penggunannya Ibu Tim sangat mudah sebagai berikut: a. hanya dengan membuka satu persatu halaman yang ingin ditampilkan. b. diantara halaman Ibu Tim terdapat media ilustrasi yang bisa dibuka, digerakkan dan diambil.
c.
Media Ibu Tim ini terintegrasi dengan halaman yang lain dalam satu buku.
d. Fungsi dari Ibu Tim ini adalah memberikan ilustrasi bergerak sebagai penjelas dari cerita atau alur dari setiap halaman sehingga sang pembaca hanya cukup mengamati dan menggerakan ikon atau fitur dalam media Ibu Tim. 4. Hasil dan Pembahasan Instrument yang digunakan meliputi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan siswa, lembar keterlaksanaan pembelajaran dan catatan lapangan. Teknik analisis kuantitatif dilakukan pada lembar Observasi guru dan siswa dengan skala 4 seperti yang diperlihatkan pada tabel berikut.
Tabel 3.kategori Hasil Observasi Siswa Dan Guru No 1. 2. 3. 4.
Indikator 1Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator
Kriteria Tidak Aktif Kurang aktif Aktif Sangat Aktif
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Adapun indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah sebagai berikut: a. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa tiap siklusnya dan mencapai target ketuntasan siswa yang sudah mencapai 75% dari jumlah siswa; b. Tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah mencapai 80%; Dari indikator diatas dapat simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil jika indikator peningkatan hasil belajar sudah mencapai 75% atau lebih, serta tingkat keaktifan siswa mencapai 80% atau lebih. Sedangkan jika salah satu indikator tidak tercapai maka dianggap penelitian tersebut tidak berhasil. 5. Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data tabel nilai ketuntasan siswa kegiatan awal (Tabel 1.1Ketuntasan Hasil belajar Pada KBM) ternyata nilai siswa yang tuntas adalah 6 siswa atau 16,67% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 30 siswa atau jika dibuat dalam persentase adalah 83,33%. Nilai tertinggi yang didapat 70 serta terendah 20 dan nilai rata-rata siswa yang diperoleh 40. Hasil lembar observasi keaktifan siswa masih sangat rendah hanya mencapai 16,67%. Rendahnya keaktifan siswa diperlihatkan pada tabel dibawal ini. Tabel 4.Hasil Observasi AktivitasBelajar Siswa Kegiatan Awal No Aktivitas Belajar
Jumla
Persentase
.1.
Sangat Aktif
h 2
5,56%
2.
Aktif
4
11,11%
3.
Kurang Aktif
30
83,33%
Jumlah
36
Berdasarkan rendahnya nilai hasil belajar dan keaktifan siswa yang menjadi sebagai dasar penulis untuk mengadakan tindakan penelitian kelas dengan menggunakan media Ibu Tim sebagai tindakan pada setiap siklusnya. Siklus I
Nilai ketuntasan siswa siklus I yang dilaksanakan oleh penulis di kelasIX SMP Negeri 3 Indra Makmur semester 1 tahun pelajaran 2017-2018,didapatkan data nilai ketuntasan hasil belajar yang berubah naik. Seperti diperlihatkan pada tabel dibawah ini Tabel 5.Nilai KetuntasanSiswaSiklus I No. Nilaihasilbelajar
Jumlahsiswa Jumlah
Persentase
1.
Tuntas
25
69,44%
2.
TidakTuntas
11
30,56%
Rata-rata
67,22
Tertinggi
80
Terendah
60
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa yang diperoleh 67,22. Siswa yang tidak tuntas adalah 11 siswa atau 30,56% sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa atau jika dibuat dalam persentase menjadi 69,44%. Nilai tertinggi yang diperoleh 80, terendah 50, serta hasil lembar observasi keaktifan siswa hanya 69,44% jumlah siswa keseluruhan. Rendahnya keaktifan siswa diperlihatkan pada tabel dibawal ini. Tabel 6.Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No. Aktivitas Belajar Jumlah Presentase 1.
Sangat Aktif
20
55,56%
2.
Aktif
5
13,88%
3.
Kurang Aktif
11
30,56%
Jumlah
36
Berdasarkan hasil yang didapatkan terdapat peningkatan hasil belajar matematika namun di dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas masih banyak terdapat kekurangan selama proses pelaksanaan tindakan yaitu: a. Beberapa siswa masih belum fokus terhadap media IBU Tim yang disampaikan; b. Beberapa siswa bermain-main dengan media Ibu Tim; c. Media Ibu Tim belum diwarnai sehingga kurang menarik siswa; d. Soal yang diberikan terlalu banyak sehingga menyita waktu; Solusi untuk memperbaiki kekurangan tersebut agar siklus berikutnya diperoleh hasil yang lebih baik, yaitu: a. Memberikan warna dan petunjuk pada media Ibu Tim sehingga tampak lebih Hidup dan menarik; b. Memberikan soal yang sedikit dan memancing siswa untuk berfikir (bernalar) dalam menjawab soal; c.
Guru Mendampingi siswa yang sedang menggunakan media Ibu Tim, sehingga semua siswa bisa fokus terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan;
d. Guru terus fokus terhadap semua siswa dalam kegiatan pembelajaran, agar siswa tidak bermain-main sendiri. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan agar seluruh siswa fokus mengikuti jalannya kegiatan pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan terserap secara maksimal. Setelah dilaksanakan perbaikan pada media Ibu Tim dapat diperngunakan pada siklus II dalam fase tindakan. Perubahan media Ibu Tim sebelum Siklus II setelah diperbaiki adalah seperti gambar berikut.
Sebelum Diperbaiki
Sesudah Diperbaiki Gambar 6. Media Ibu Tim Sebelum dan Sesudah diperbaiki Siklus II Pada kegiatan siklus II yang dilaksanakan oleh penulis di kelas IX SMP Negeri 3 Indra Makmur semester 1 tahun pelajaran 2017-2018, didapatkan data nilai ketuntasan hasil belajar yang meningkat. Seperti diperlihatkan pada tabel dibawah ini.
1.
Tuntas
36
2.
T.Tuntas
0
Rata-rata
85,83
Tertinggi
100
Terendah
70
100% 0%
Tabel7.Nilai Ketuntasan Siswa SiklusII Dari data ketuntasan siswa siklus II dapat disimpulkan bahwa nilai siswa yang tidak tuntas sebanyak 0 siswa atau jika dibuat dalam persentase menjadi 0%. Sedangkan siswa yang tuntas adalah 36 siswa atau 100%. Nilai tertinggi yang diperoleh 100, terendah 70 dan nilai rata-rata siswa yang diperoleh 85,83, nilai hasil observasi keaktifan siswa pun meningkat mencapai 100%. Ketercapaian keaktifan siswa diperlihatkan pada tabel dibawal ini.
No.
Tabel 8.Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Aktivitas Belajar Jumlah Presentase
1.
Sangat Aktif
30
83,33%
2.
Aktif
6
16,67%
3.
Kurang Aktif
0
0%
Jumlah
36
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka terdapat peningkatan hasil belajar siswa siswa dari kegiatan awal kemudian siklus I sampai dengan siklus II yang sangat signifikan. Berbagai tahapan setiap kegiatan pembelajaran dikelas dari tahapan siklus, dapat diperlihat dalam gambar berikut.
Gambar 7.Penggunaan Media IbuTim dalam setiap Siklus
Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus pada SMP Negeri 3 Indra Makmur pada siswa kelas IX semester 1 tahun pelajaran 2017-2018 materi bangun ruang sisi lengkung. Hasil belajar yang diperoleh dapat diperlihatkan pada tabel berikut. Tabel9.Nilai Ketuntasan Siswa Per Siklus
Dari data tabel siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai siswa yang tuntas terus meningkat sebanyak 6 (16,67%) siswa pada kegiatan Awal kemudian setelah menggunakan media Ibu Tim nilai siswa yang tuntas meningkat menjadi 25 siswa (69,44%) dan pada siklus kedua menjadi 36 siswa (100%) tuntas semua. Sedangkan rata–rata siswa juga mengalami peningkatan dari 40 pada kegiatan awal kemudian meningkat menjadi 67,22 siklus kesatu dan menjadi 85,83 pada siklus kedua. Nilai tertinggi dan terendah pada kegiatan awal yang dicapai adalah 70 dan 20, sedangkan pada siklus I nilai tertinggi mencapai 80 dan terendah 60. Berbeda pada siklus II nilai terendah yang diperoleh 70 sedangkan yang tertinggi 100. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka
terdapat peningkatan hasil belajar siswa siswa dari kegiatan awal, kemudian siklus I sampai dengan siklus II yang sangat signifikan. Sedangkan pada lembar observasi keaktifan siswa setiap siklus juga mengalami peningkatan dari kegiatan awal yang hanya mencapai 16,67% meningkat pada siklus I menjadi 69,44% dan mencapai 100% pada siklus II. 6. Kesimpulan dan saran Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan bahwa: a. Media Ibu Tim dikembangkan dengan mengadaptasi permainan Pop Up Book yang telah ada. Produk yang dikembangkan adalah Pop Up Book yang didalamnya diselipkan ilustrasi materi matematika. Cara penggunaan sama dengan menggunakan Pop-Up Book, media ini didesain untuk membantu siswa dalam memahami penemuan volume “BOTAK”. b. Media Ibu Tim berdasarkan hasil penilaian validator dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran matematika materi BRSL pada siswa kelas IX semster 1. Berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui validitas media Ibu Tim yang meliputi validasi media, validasi pembelajaran. Hasil validasi tahap pertama oleh ahli media diperoleh nilai rata-rata 3,78 dan dilakukan revisi media, pada validasi tahap kedua diperoleh nilai rata-rata 4,33. Nilai ratarata validasi ahli Pembelajaran terhadap media Ibu Tim adalah 4,56 dengan kategori sangat baik. c. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Setiap siklus mengalami peningkatan hasil belajar siswa, hal ini tampak pada nilai ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus meningkat mulai pada siklus I 69,44% menjadi 100% pada siklus II. 2) Tingkat keaktifan siswa dalam setiap siklus mengalami peningkatan mulai dari siklus I mencapai 69,44% kemudian meningkat tajam pada siklus II menjadi 100%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa Media Ibu Tim dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun ruang sisi lengkung pada siswa kelas IX SMP. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan maka penulis memberikan saran kepada berbagai pihak antara lain: a. Bagi Guru; Bahwa media Ibu Tim bisa digunakan untuk materi yang memerlukan ilustrasi (demonstrasi), persentasi. Media Ibu Tim sangat cocok dipergunakan pada daerah yang terpencil (3T) dan sangat ramah lingkungan karena hanya menggunakan bahan kertas print dan kertas buffalo. b. Bagi Siswa; Siswa dalam menggunakan media Ibu Tim diharapkan memperhatikan ilustrasi 3 Dimensi yang ditampilkan sehingga dapat memahami materi yang disampaikan. c.
Bagi Sekolah; Perlunya adanya dorongan dan motivasi dari SMP Negeri 3 Indra Makmur Kabupaten Aceh Timur untuk melakukan motivasi, inovasi dan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA ayumikosari, M. (2015, 04 07). nama-kecil-pop-up. Retrieved Oktober 14, 2017, from Nama Kecil Pop Up: https://melatiayukosari.wordpress.com Hariaji, J. (2017). Flipbook Sebagai Media Untuk Meningkatkan hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX SMP. Aceh Timur: SMP Negeri 3 Indra Makmur. Membaca, S. (2015, 12 12). membuat-pop-up-book. Retrieved 10 14, 2017, from http://sahabatmembaca.org Permana, G. J. (2015, 10 12). Materi Bangun Ruang Sisi lengkung SMP Kelas 9. Retrieved 10 12, 2018, from Rumus matematika dasar: http://www.rumusmatematikadasar.com Rangkuti, A. N. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cipta Pustaka Media. Sholeh, M. (2017). Pengembangan Media POP-UP Book Berbasis Budaya Lokal Sub Tema Keberagaman Budaya Bangsaku Siswa Kelas IV Sekolah dasar. Jambi: FKIP Universitas Jambi. Suhendri, H. (2011, july 15). Pengaruh kecerdasan Matematis-Logis dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika. Retrieved july 15, 2017, from Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA: http://jounal.lppmunindra.ac.id
BIODATA PESERTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13.
14. 15. 16. No 1. 2. 3. 17. No 1. 2. 3.
Nama Lengkap Tempat tanggal lahir Jenis kelamin NIP/NIY NUPTK Jabatan Fungsional Pangkat/Golongan Nama Sekolah Alamat sekolah
:Joko Hariaji,S.Pd.,Gr. :Nganjuk, 29 Juni 1984 :Laki- Laki :19840629 201504 1 001 :1111 2015 0413 2922 :Guru mata Pelajaran :Penata Muda / IIIa :SMP Negeri 3 Indra Makmur :Jln.Alue Ie Mirah KM.08 Ds.Bandar Baro kec Indra Makmur : Kabupaten Aceh Timur Prop. Aceh Alamat Rumah :Jln.Alue Ie Mirah KM.08 Ds.Bandar Baro kec Indra Makmur Nomor Telepon/HP :081222570741 Alamat E-Mail :
[email protected] Pendidikan Terakhir :S1 a. Perguruan Tinggi :STKIP PGRI Nganjuk b. Fakultas/Jurusan/ Prodi :FPMIPA / Pendidikan Matematika c. Tahun Kelulusan :2009 Mata Pelajaran Yang diampu :Matematika Pengalaman Mengajar :3 Tahun 3 Bulan Prestasi/ Penghargaan yang pernah diraih Nama Penghargaan Tahun Juara 1 OGN matematika 2016 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten 2017 Lomba Karya Ilmiah / Akademik yang pernah diikuti dalam tiga tahun terakhir Jenis Lomba Tahun Inobel Tingkat SMP Sebagai Finalis 2017 Seminar Nasional 2 2017 -