KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI JEMBER PRODUKSI PERTANIAN TEKNIK PRODUKSI BENIH
Acara
: Penetapan Berat 1000 Butir
Nama Kelompok
: Ians Rakhmatullah
A41150380
Linda Rahmawati
A41150420
Heri Agung Setyawan
A41150435
Desy Bella Saswari
A41150480
Erika Widiasari
A41150523
Dani Haryo Sahmada
A41150529
M. Asyan Darmawan
A41150553
Semester /Golongan : V / A Pengampu
: Dr.Ir.Rahmat Ali syaban,M.Si
Teknisi
: Rina Sofi ,SST
Tempat
: Laboratorium TPB LABORATORIUM TPB 1 2017 Telah diperiksa dan dinilai
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Laporan Uji Mutu Berat 1000 Butir Benih. Laporan ini ditujukan untuk melengkapi persyaratan Praktikum mata kuliah Uji Mutu Benih. Dalam penyelesaian penelitian, penyusun secara langsung atau tidak langsung telah mendapatkan bantuan dari pihak. Untuk itu , pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesarnya kepada: 1. Orang Tua kami tercinta, yang telah memberikan dukungan dan do’anya untuk kesuksesan kami. 2. Bapak Dr. Ir. Rahmat Ali Syaban selaku dosen pengampu mata kuliah Uji Mutu Benih. 3. Teknisi Laboratorium Teknik Produksi Benih 4. Seluruh kerabat yang telah mendukung kami serta terlibat baik secara langsung atau tidak langsung dalam penyelesaian laaporan ini. Penyusun menyadari dalam laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi yang membutuhkannya.
Jember, 10 Oktober 2017
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomi (Sadjad, 1993). Benih merupakan keperluan dalam berusaha tani, hal ini menunjukkan bahwa benih merupakan hal yang diperhitungkan dalam usaha. Benih yang dipilih tentunya benih yang memiliki mutu yang tinggi. Pengujian mutu benih yang sering dilakukan yaitu pengujian kemurnian benih, kadar air, daya kecambah dan berat 1000 butir. Pengujian berat 1000 butir benih merupakan pengujian yang memperkirakan berat 1000 butir benih suatu komoditas atau varietas. Pengujian ini diambil dari benih contoh kerja. Dengan adanya berat 1000 butir benih dapat dijadikan tanda bahwa benih tersebut benar benar matang atau tidak. Hal ini karena berat 1000 butir benih juga menyangkut komponen yang ada di dalam benih. Selain itu, berat 1000 butir benih juga untuk mengetahui kemurnian varietas digunakan. Pengujian berat 1000 butir benih menjadi salah satu pengujian yang penting menurut ISTA. Hal ini dikarenakan penentuan berat 1000 butir benih dapat mempengaruhi viabilitas benih. Viabilitas benih berbeda beda hal ini juga bergantung dari berat benih yang digunakan, sehingga berat 1000 butir benih juga dapat dijadikan sebagai patokan dari mutu viabilitas benih. Selain itu, berat 1000 butir benih juga dijadikan sebagai patokan dalam melakukan usaha tani.
1.2.Tujuan 1. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengujian khusus mutu benih berdasarkan berat 1000 butir. 2. Mampu mengukur kemurnian varietas benih dari berat 1000 butir benih
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih. Pengujian benih mencakup pengujian mutu fisik fisiologi benih. Petunjuk ini menjelaskan bagaimana mempersiapkan contoh yang mewakili lot benih untuk keperluan pengujian, dan bagaimana melakukan pengujian benih, salah satunya yaitu analisis kemurnian (Nasrudin, 2009). Pengujian benih khususnya dalam pengujian kemurnian benih merupakan kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik komponen benih termasuk pula persentase berat benih murni (pure seed) yang meliputi semua varietas dari setiap spesies yang diakui bagaimana yang dinyatakan oleh pengirim atau yang ditemukan dalam pengujian di laboratorium (Justice, 2002). Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih. Untuk analisis kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen sebagai berikut : Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis atau spesies yang sedang diuji. Yang termasuk benih murni diantaranya adalah: Benih masak utuh, benih yang berukuran kecil, mengkerut atau tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji, pecahan atau potongan benih yang, berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk kedalam spesies yang dimaksud, biji yang terserang
penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali. Benih tanaman lain, adalah jenis atau spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah: Benih dan bagian benih, benih tanpa kulit benih, benih yang terlihat bukan benih sejati, biji hampa tanpa lembaga pecahan benih ≤ 0,5 ukuran normal, cangkang benih, kulit benih dan bahan lain yaitu sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll. (Nasrudin 2009). Berat 1000 biji merupakan karakter kuantitatif dari suatu tanaman yang meliputi bagian biji, panjang biji, jumlah biji, berat biomassa dan lain-lain. Umumnya karakter ini dapat diukur dengam menggunakan satuan tertentu, sehingga disebut juga karakter metrik. Karakter metrik tidak dapat dibedakan secara tegas, karena sebenarnya bersifat kontinue. Biasanya karakter ini dikendalikan oleh banyak gen minor, untuk menentukan hasil gabah tiap hektar perlu diketahui berat 1000 biji, karena berat 1000 biji relatif tetap sehingga dapat digunakan untuk menyatakan hasil tiap hektar (Nasir 2005). Cara memisahkan sampel benih dari kotoran fisik yang lebih ringan dari benih dapat menggunakan seed blower. Setiap komponen yang telah berhasil dipisahkan selanjutnya masing – masing ditimbang, kemudian ditotal. Untuk menghindari adanya kekeliruan menghitung kemurnian benih, maka total berat semua komponen dibandingkan dengan berat awal sampel benih yang diuji. Berat total dari semua komponen seharusnya sama dengan berat awal sampel benih yang diuji, tetapi bisa juga kurang/lebih. Terakhir dari pelaksanaan uji kemurnian benih adalah menghitung persentase dari setiap komponen benih yang diuji. Benih lain dan kotoran nilainya rendah (Coppeland 2005). Pengujian benih ini dilakukan untuk mengetahui kualitas benih. Penentuan kualitas ini dapat ditentukan berdasarkan bobot seribu benih dan pengujian kemurnian benih. Pengujian kemurnian benih adalah pengujian atas dasar keselarasan dengan faktor kualitas benih. Faktor kualitas benih yaitu prosentase benih murni, benih tanaman lain, biji herba, kotoran yang tercampur, daya dan
kecepatan kecambah, daya tumbuh benih, terbebasnya benih dari penyakit, kadar air serta hasil pengujian berat benih perseribu benih (Ferdian 2010).
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Adapun praktikum Uji Mutu Benih tentang “Penetapan Tentang 1000 Butir” dilaksanakan pada hari rabu tanggal 04 oktober 2017 jam 11.00 sampai 13.00 di Laboratorium TPB Politeknik Negeri Jember.
1.2 Alat Dan Bahan
Alat : 1.
Alat tulis
2.
Kertas HVS
3.
Pinset
4.
Spatula
5.
Wadah
6.
Timbangan
Bahan : 1.
Benih Padi
2.
Benih Jagung
1.3 Prosedur Kerja 1.
Siapkan alat dan bahan.
2.
Ambil fraksi benih murni 1000 butir dengan 8 ulangan.
3.
Timbang tiap ulangan dalam gram dengan ketelitian seperti menimbang contoh kerja analisa kemurnian.
4.
Hitung Variance (ragam), standar deviasi dan koefisien variasi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil BUKU PENETAPAN BERAT 1000 BUTIR
Tanggal
No. Contoh Benih
04-10-17
Oryza sativa L
Ulangan
Perhitungan
I
2,6495
Berat1000 butir
II
2,6566
X . 10 = 2,6521 x 10
III
2,6499
IV
2,7027
V
2,6531
VI
2,5480
n (n-1)
VII
2,7106
= 8(56,2896)-(450,1823)
VIII
2,6471
8(8-1)
X1 ∑ = 21,2175
Keterangan
= 26,521 gr V = n (∑x²) - ( ∑x)²
= 450,3173 – 450,1823 8.7
X = 2,6521
= 0,013501775 = 0,002411 56
I
7,01985025
II
7,05752356
III
7,02197001
S = √ 0,002411
IV
7,30458729
= 0,04910511
V
7,03893961
VI
6,492304
VII
7,34735236
VIII
7,00713841
𝑆
KV = 𝑋 𝑋 100% = 0,04910511 X 100% 2,6521 = 1,851 %
X² ∑= 56,289665
Ulangan
Berat Benh 1000 butir (gr)
Keterangan
I
2,6495
Koefisien keragaman = 1,851 %
II
2,6566
Berat 1000 butir = 26,521 gr
III
2,6499
IV
2,7027
V
2,6531
VI
2,5480
VII
2,7106
VIII
2,6471
Rata – rata
2,6521
Nama Analisis = Kel 3A Banyaknya
Berat rata – rata
Koefisien
Berat 1000 butir
Ulangan
100 butir (gr)
keragaman
(gr)
8
2,6521
1,851 %
26,521 gr
BUKU PENETAPAN BERAT 1000 BUTIR
Tanggal
No. Contoh Benih
04-10-17
Zea mays
Ulangan
Perhitungan
I
30,2508
Berat1000 butir
II
30,7349
X . 10 = 30,6700375 . 10
III
30,2972
= 306,7 gr
IV
31,2010
V
29,0297
VI
31,6552
VII
31,8782
VIII
30,3133 X² ∑ = 245,3603
Keterangan
V = n (∑x²) - ( ∑x)² n (n-1) = 8(7531, 0647)-(60201,6768) 8(8-1) = 46,84100951 56
X = 30,6700375
= 0,8364465
I
915,1109
II
944,634
S = √0,8364465
III
917,926
= 0,914574
IV
973,502
V
842,723
VI
1002,051
VII
1016,219
VIII
918,896 X² ∑= 7531, 0647
𝑆
KV = 𝑋 𝑋 100% = 0,029819 x 100% = 2,98 %
Ulangan
Berat Benh 1000 butir (gr)
I
30,2508
Keterangan Koefisien keragaman = 2,98 % Berat 1000 butir = 306,7 gr
II
30,7349
III
30,2972
IV
31,2010
V
29,0297
VI
31,6552
VII
31,8782
VIII
30,3133
Rata – rata
30,6700375
Nama Analisis = Kel 3A Banyaknya
Berat rata – rata
Koefisien
Berat 1000 butir
Ulangan
100 butir (gr)
keragaman
(gr)
8
30,67003 gr
2,98 %
306,7 gr
4.2 Pembahasan. Berat 1000 butir benih masuk ke dalam uji mutu suatu benih. Petani sering memilih biji yang besar karena dianggap biasanya dari ras yang baik yang diwariskan oleh induknya, biji yang besar dan berat biasanya sudah cukup masak, dan mempunyai cadangan makanan yang banyak. Dari data di atas terdapat 2 jenis tanaman yang memiliki berat 1000 butir benih yang berbeda-beda. Pada tanaman jagung (Zea mays) memiliki berat 1000 butir 306,7 gr dengan variance atau keragaman 0,8364465 dan KV 2,98 %. Dari data tersebut pada komoditas jagung (Zea mays) memiliki variance yang rendah sehingga dapat dikatakan bahwa jagung tersebut memiliki kemurnian varietas yang baik. Selain itu koefisien variasi (KV) pada benih juga memenuhi syarat pengujian dimana koefisien variasi pada benih non chaffy atau tidak lengket adalah KV ≤ 4,0 %. Untuk jenis tanaman Oryza sativa memiliki berat 1000 butir 26,521 gr dengan variance atau keragaman 0,002411. Dengan variance atau keragaman yang sangat rendah dapat dipastikan bahwa keragamannya varietas dan beratnya juga sangat rendah atau tidak bedah jauh dan bias dikatakan bahwa benih tersebut merupakan benih murni pada 1 varietas saja. Koefisien variasi pada benih ini 1,851 %. Hal ini sangat sesuai dengan penetapan koefisien variasi oleh ISTA dimana benih yang lengket atau benih yang mudah terbawa seperti padi memiliki KV ≤ 6,0%. Dari data tersebut merupakan hasil yang sudah valid, dimana Dengan adanya KV yang sudah valid tersebut dan dengan rata-rata berat 1000 butir benih yang sudah dilakukan pengujian tidak jauh berbeda dengan berat 1000 butir benih yang ditentukan dapat diartikan bahwa benih-benih Zea mays dan Oryza sativa tersebut memiliki kemurnian yang sangat tinggi. Setiap varietas memiliki berat yang berbeda-beda, hal ini karena berat 1000 butir benih merupakan sifat kuantitatif yang dibawa oleh faktor genetic yang dipengaruhi oleh banyak gen minor hal ini sesuai dengan pernyataan (Nasir 2005) Berat 1000 biji merupakan karakter kuantitatif dari suatu tanaman yang meliputi bagian biji,panjang biji, jumlah biji, berat biomassa dan lain-lain. Umumnya karakter ini dapat diukur dengam menggunakan satuan tertentu, sehingga disebut juga karakter metrik. Karakter metrik tidak dapat
dibedakan secara tegas, karena sebenarnya bersifat kontinue. Biasanya karakter ini dikendalikan oleh banyak gen minor, untuk menentukan hasil gabah tiap hektar perlu diketahui berat 1000 biji, karena berat 1000 biji relatif tetap sehingga dapat digunakan untuk menyatakan hasil tiap hektar. Selain itu juga variabilitas biji yang ada disebabkan oleh beberapa faktor luar seperti keadaan cuaca, intensitas sinar matahari, masa kering yang terlalu panjang, pemupukan, letak biji pada tanaman.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil praktikum dapat di disimpulkan bahwa : 1. Benih jagung memiliki variance 0,8364465 dan KV 2,98 % serta standar deviasi 0,914574. 2. Benih padi memiliki variance 0,002411; KV 1,851% serta standar deviasi 0,04910511. 3. Benih jagung dan padi memiliki keragaman varietas atau kotoran yang rendah, sehingga menghasilkan data yang valid. 4. Jagung merupakan benih non chaffy atau tidak lengket sehingga KV ≤ 4%, sedangkan padi merupakan benih chaffy atau benih lengket dan mudah terbawa sehingga KV ≤ 6%.
5.2 Saran Saran yang dapat kami sampaikan yaitu dalam praktikum pengujian 1000 benih kita harus lebih teliti lagi dalam melakukan penimbangan agar didapatkan hasil data yang valid. Dan Dalam menguji kemurnian benih, praktikan harus benar-benar telitimemilah benih murni, benih tanaman lain, gulma dan atau benda mati.
DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/5502455/Pengujian_Berat_1000_benih_dan_Kemurnia n_Benih Di acses pada hari minggu 8 oktober 2017 https://id.pdfcoke.com/doc/94520979/berat-1000-butir Di acses pada hari minggu 8 oktober 2017 https://documents.tips/documents/laporan-praktikum-dasar-pemuliaan-tanamanbobot-1000-biji.html http://tester-kadar-air.com/pengertian-benih-dan-teknologi-benih/, diakses pada tanggal 9 Oktober 2017