Lalalala (1).docx

  • Uploaded by: akhyar marpaung
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lalalala (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,779
  • Pages: 25
1

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) pada suatu negara atau daerah tanpa memperhatikan apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, sedangkan pembangunan ekonomi merupakan proses yang bertujuan untuk menaikan PDB suatu Negara melebihi tingkat pertumbuhan penduduk, Oleh karena itu Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu Negara tidak bisa dilepaskan dari kualitas penduduk suatu Negara tersebut. Pembangunan Ekonomi bukan merupakan suatu hal yang mudah khususnya pada Negara berkembang yang memiliki masalah seperti mengalami kurangnya elastisistas penawaran yang menghalangi pertumbuhan ekonomi dan masalah utama ialah banyak pengangguran yang menimbulkan masalah lainnya. Menurut Profeser Dudley ,suatu pembangunan ekonomi dapat berhasil apabila pendapatan perkapita masyarakat meningkat (kemiskinan berkurang), tingkat pengangguran berkurang dan kesenjangan antarasi kaya dan si miskin berkurang, yang berarti Pertumbuhan ekonomi dan pengangguran dan kemiskinan memiliki hubungan yang erat Studi yang dilakukan oleh ekonom Arthur Okun mengindikasikan hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran, sehingga semakin tinggi tingkat pengangguran, semakin rendah tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Indonesia merupakan suatu Negara yang bisa di bilang memiliki tingkat pengangguran yang tinggi misalnya Pada tahun 2005 jumlah angkatan kerja Indonesia telah mencapai 105,8 juta orang dengan proporsi 95 juta orang bekerja dan sisanya sebanyak 10,8juta orang ataur sekitar 10,26 % menganggur (BPS,2005) banyaknya masyarakat miskin yang tidak memiliki pekerjaan jika tidak ditanggulangi akan menyebabkan perilaku masyarakat

2

yang kontraproduktif bagi kemajuan bangsa seperti malas, mudah tersinggung, gelap mata, anarkis ,dan prilaku criminal lainnya. Lebih mengerikan lagi ,keluarga miskin hanya akan melahirkan generasi penerus yang lemah, kurang cerdas, dan tidak produktif. Proses dekadensi moral dan etos kerja semacam inilah yang sedang menggerogoti kehidupan berbangsa dan bernegara kita. B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengatasi permasalah pengangguran dan kemiskinan yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia? 2. Bagaimana cara mengatasi masalah pembangunan ekonomi pada Negara berkembang? C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini yakni: 1. Mengerjakan tugas remedial ekonomi UH 1 2. Lebih memahami materi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. 3. Lebih memahami Materi Ketenagakerjaan. 4. Dapat mengetahui cara mengatasi pengangguran

3

Bab II Pembahasan

A. Kajian Teori 1. Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan ekonomi a. Pembangunan ekonomi 1) Pengertian Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan produk domestic bruto suatu Negara atau daerah dalam jangka yang panjang. Kenaikan PDB tersebut bertujuan untuk Menaikkan PDB suatu Negara aatau daerah melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Di

dalam

pembangunan

ekonomi

,kenaikkan

pendapatan

masyarakat diikuti pula oleh perubahan struktur social dan sikap masyarakat .Selain kenaikan pendapatan , tujuan pembangunan ekonomi adalah perbaikan kondisi di luar aspek ekonomi seperti perbaikan lembaga pemerintah ,perbaikan sikap, dan usaha memperkecil jurang antara si kaya dan si miskin. Prof.Dudley Seers menyatakan suatu pembangunan ekonomi berhasil apabila

pendapatan

perkapita

masyarakat

meningkat,

tingkat

pengangguran berkurang, dan kesenjangan antara si kaya dan si miskin berkurang. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi Berikut beberapa factor yang dipandang ahli ekonomi sebagai hal yang mempengaruhi pembangunan ekonomi a) Tanah dan kekayaan alam Tanah dan kekayaan alam suatu Negara meliputi luas tanah, kesuburan tanah, kondisi ilkim, dan cuaca, kekayaan hasil hutan, dan kekayaan barang tambang. Kekayaan alam sangat berarti pada tahap awal pembangunan.Secara umum Negara yang memiliki

4

kekayaan alam berlimpah akan lebih mudah mweningkatkan lajut pembangunan ekonominya. b) Kuantitas dan kualitas tenaga kerja Pertambahan penduduk dari waktu ke waktu dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi. Pertambahan penduduk akan

meningkatkan

jumlah

angkatan

kerja

yang

dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan produksi. Dengan pendidikan yang terampil dan terlatih akan menghasilkan SDM yang terlatih dan terampil sehingga mampu menjadi prionir pembangunan. c) Kepimilikan barang modal Pada masyarakat yang kurang maju ,kepemilikan modal seperti cangkul , bajak, dan parang sangat berperan penting untuk kegiatan berburu dan bertani. Pada masyarakat modern peranana modal sangat menentukan produktivitas. d) Sistem social dan sikap masyarakat Sistem masyarakat memegang penting dalam peranan yang penting

dalam menciptakan pembangunan ekonomi. Negaera

berkembang yang masih menggunakan system adat terbukti menjadi penghambat pembangunan negaranya. 3) Indikator pembangunan ekonomi Indikator digunakan untuk mengetahui derajat pembangunan suatu Negara a) Indikator moneter Indikator moneter antara lain pendapatan perkapita dan indikator kesejahertaan ekonomi. Pendapatan perkapita merupakan indicator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu Negara sedangkan Kesejahteraan ekonomi Merupakan indicator pembangunan yang menyempurnakan metode perhitungan GNP dengan koreksi positif dan koreksi negative. b) Indikator non moneter

5

Indikator ini diambil dari beberapa hal pokok yang berakitan dengan kehidupan masyarakat.Indikator social mencakup indicator tingkat harapan hidup ,konsumsi protein hewani perkapita, presentase anak-anak yang belajar di sekolah dasar, menengah dan kejuruan, surat kabar telepon dan radio.Lalu Indeks kualitas hidup Mencakup indicator tingkat harapan hidup,angka kematian bayi, dan tingkat melek huruf. c) Indikator Campuran Mencakup indicator susenas inti dan indicator pembangunan manusia. Indikator susenas inti mencakup aspek pendidikan, kesehatan, perumahan, ekonomi, kriminalitas, perjalan wisata, dll sedangkan Indeks Pembangunan Manusia diukur berdasarkan tingkat harapan hidup, tingkat melek huruf, dan pendapatan riil perkapita yang dihitung berdasarakan paritas daya beli atau keseimbangan kemampuan belanja. 4) Masalah-masalah pada Negara berkembang a) Ketergantungan sektor pertanian primer Negara berkembang umumnya sangat tergantung pada sektor pertanian dan pertambangan bahkan ada yang bergantung pada petarnian saja. Perekonomian sepertiitu disebut monokultur b) Rendahnya tingkat Produktivitas Rendahnya produktivitas dapat dilihat dari PDB perkapita yang sangat kecil. Halini berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan terbatasnya kesempatan

kerja yang tersedia terutama

bagimereka yang pberpendidikan rendah c) Ketergantungan yang besar dan kerentana dalam hubungan internasional Kondisi domestic perekonomian Negara berkembang sangat dipengaruhi perekonomian Negara lain, khusunya Negara maju,

6

karena rendahnya permintaan domestic mengandalkan permintaan ekspor. d) Pasar dan informasi yang tidak sempurna Keberadaan padsar di Negara berkembang juga member informasi yang tidak lengkap. Struktur pasar barang dan jasa juga umumnya tidak sempurna. Monopoli dan oligopolimasih dapat terjadi. e) Tingginya pertambahan penduduk Tinggi nya oertambahan penduduk Negara berkembang dua kali sampai empat kali lipat Negara maju, hal tersebut menyebabkan banyak masalah besar contohnya dalam pangan. f) Tingginya tingkat pengangguran Tingkat pengangguran Negara berkembang cukup tinggi. Penyebabnya laju pertumbuhan angkatan kerja yang lebih tinggi di satu pihak dan rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja di pihak lain. b. Pertumbuhan ekonomi 1) Pengertian Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) Pembangunan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan

produksi

yang

sebenarnya.

Dengan

demikian

perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

7

2) Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana par pemilik modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan menengah yang serba kekurangan modal. Disamping itu, akses untuk mendapatkan bantuan modal keperbankan juga lebih memihak kepada para pengusaha besar dibandingkan dengan pengusaha ekonomi lemah. a) Faktor-faktor Ekonomi, meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, modal,kewirausahaan dan teknologi (faktor produksi) b) Faktor Non-Ekonomi, seperti stabilitas ekonomi dan keamanan negara, pelayanan birokrasi yang memihak masyarakat, etos kerja dan kondisi sosial masyarakat. 3) Teori Pertumbuhan Ekonomi a) Pertumbuhan Klasik (1).Adam Smith dan David Ricardo Empat factor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yakni (a) Jumlah Penduduk (b) Persediaan barang-barang modal (c) Luas tanah dan kekayaan alam (d) Penerapan teknologi b) Teori Neo klasik (1) Robert Solow Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi : (a) Pertumbuhan modal (b) Pertumbuhan penduduk (c) Pertumbuhan teknologi (2) Joseph Schumpeter

8

Peran pengusaha sangat penting dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi . Itu yang ditekakankan Schumpeter dalam teorinya Pengusaha akan terus melakukan inovasi untuk mendapatkan hal-hal baru. (3) Harrord Domar Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai berikut : (a) Barang modal telah digunakan secara penuh (b) Besarnya tabungan proposional dengan fluktuasi pendapatan nasional (c) Perbandingan antara modal dan hasil produksi (d) Perekonomiannya hanya terdiri dari dua sektor c) Historis (1) Karl Bucher (1847-1930) (a) RT tertutup (b) RT kota (c) RT bangsa (d) RT dunia (2) Warner Sombar (a) Perekonomian tertutup (b) Kerajinan dan pertumbuhan (c) Kapitalis (Kapitalis purba, kapitalis madya, kapitalis raya, dan kapitalis akhir) (3) WW.Rostow (a) Masyarakat Tradisional (b) Prasyarat tinggal landas (c) Tahap tinggal landas (d) Kematangan ekonomi (e) Kosumsi massal tingkat tinggi c. Perbedaan antar pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

9

Apabila diperhatikan perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut. a) Keduanya menekankan PDB. Namun pertumbuhan ekonomi hanya menekankan

kenaikan

tanpa

pertumbuhan

penduduk.

membandingkan

Sedangkan

dengan

pembangunan

laju

ekonomi

menganggap ada kenaikan jika laju PDB melebihi kenaikan pertumbuhan penduduk. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi hanya melihat apa yang dicapai dalam menaiikkan PDB tetapi tidakmembandingkannnya dengan laju pertumbuhan penduduk. Sedangkan pembangunan ekonomi menganggap bahwa kenaikan PDB meningkat jika kenaikan PDB lebih besar darikenaikan pertumbuhan penduduk. b) Pertumbuhan ekonomi hanya melihat kenaikannya saja tanpa melihat akibatt

atau

tanpa

memperbaiki

kondisi

yang

ada.

Jadi,

poenekanannnya hanya ada pada pertambahan sarana seperti jembatan,mesin-mesin, dan sarana listrik. Sedangkan pembangunan ekonomi

selain

ditekaknkan

pada

pertumbuhan

secara

fisik,

diusahakan pula perbaikan kelembagaan, kondisi ekonomi, sikap dan sruktur yang ada supaya lebih berhasil guna dan berdaya guna. 2. Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Demikian pengertian Ketenagakerjaan dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 a. Kesempatan kerja Kesempatan kerja secara umum diartikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut secara aktif dalam kegiatan perekonomian. Kesempatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja atau disebut pula pekerja. Bekerja yang dimaksud disini adalah paling sedikit satu jam secara terus menerus selama seminggu yang lalu

10

Esmara (1986 : 134), kesempatan kerja dapat diartikan sebagai jumlah penduduk yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh pekerjaan; semakin banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja. Dari definisi di atas, maka kesempatan kerja apat dibedakan menjadi dua golongan yaitu 1) Kesempatan kerja permanen yaitu kesempatan kerja yang memungkinkan orang bekerja secara terus-menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja. Misalnya adalah orang yang bekerja pada instansi pemerintah atau swasta yang memiliki jaminan sosial hingga hari tua dan tidak bekerja ditempat lain. 2) Kesempatan kerja temporer yaitu kesempatan kerja yang memungkinkan seseorang bekerja dalam waktu yang relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan kerja baru. Misalnya adalah orang yang bekerja sebagai pegawai lepas pada perusahaan swata dimana pekerja mereka tergantung order. b. Tenaga Kerja Pengertian tenaga kerja atau manpower mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain (seperti : bersekolah dan mengurus rumah tangga) walaupun sedang tidak bekerja mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja. Secara praktis, pengertian tenaga kerja didefinisikan sebagai penduduk usia kerja (Simanjuntak, 1985). Menurut

Undang-Undang

Nomor

13

Tahun

2003

tetang

ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Sumarsono (2003) menyatakan tenaga kerja sebagai semua orang yang

11

bersedia untuk bekerja. Pengertian tenaga kerja tersebut meliputi mereka yang bekerja untuk dirinya sendiri ataupun keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah; atau mereka yang bersedia bekerja dan mampu untuk bekerja namun tidak ada kesempatan kerja sehingga terpaksa menganggur. c. Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti patani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedag mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya, dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan kedalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan. Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, jumlah penduduk yang banyak tidak selalu memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan. d. Jenis-jenis tenaga kerja 1) Berdasarkan Kemampuan a) Tenaga Kerja Terdidik / Tenaga Ahli / Tenaga Mahir Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau

12

pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain sebagainya. b) Tenaga Kerja Terlatih Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan lain-lain. c) Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli, buruh angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi contoh lainnya. e. Sistem upah 1) Permintaan dan penawaran tenaga kerja Jika penawaran lebih besar daripada permintannya , tingkat upah cenderung turun. Begitu pula sebaliknya ceteris paribus. Di Indonesia, jumlah pencari kerja cukup banyak , pencari kerja ialah pihak yang menawarkan jasa untuk bekerja sedangkan pemberi kerja adalah pihak yang meminta jasa dari pencari kerja. 2) Kesepakatan pemberi kerja dan penerima kerja Permintaan dan ;pemberi kerja bertemu saat wawancara seleksi kerja. Dalam wawancara ini pemberi kerja dan pencari kerja bertemu selazimnya melakukan tawar menawar dalam waktukerja dan upah selama bekerja. 3) Upah Minimum PERPU No.25 Tahun 2000 dengan adanya peraturan otonom pemerintah dimasing-masing provinsi menyesuaikan upah minimum di daerah regional mereka.

13

3. Pengangguran a.Pengertian Pengangguran Pengangguran masyarakat

tidak

adalah

sebutan

untuk

bekerja. Menganggur

suatu

adalah

keadaan dimana

mereka yang tidak

mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang diajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup. Keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerja sama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan, makatimbullah penggangguran. Tiap negara dapat memberikan definisi yang berbeda mengenai definisi pengangguran. Nanga (2005: 249) mendefinisikan pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Dalam sensus penduduk 2001 mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan (BPS, 2001: 8). b. Jenis Jenis Pengangguran Ada

beberapa

macam

pengangguran

yang

digolongkan

berdasarkan lama waktu dan penyebab terjadinya, antara lain : 1) Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja a) Pengangguran terbuka ( open unemployment ), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan (sama sekali tidak bekerja). Pengangguran ini terjadi karena tidak adanya lapangan

14

pekerjaan atau karena ketidaksesuaian lapangan kerja dengan latar belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja. b) Setengah menganggur ( under unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal. Menurut BPS wakttu kerja optimal yakni 40 jam dalam seminggu. Setengah pengangguran

dibagi

menjadi

dua

kelompok:

(1)Setengah Penganggur Terpaksa, yaitu mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia

menerima

pekerjaan

lain.

(2)Setengah Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar. c) Pengangguran terselubung ( disguised unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja tapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan pertanian

atau

keahliannya. Misalnya, seorang lulusan S1

bekerja sebagai tenaga

pembukuan,

atau seorang

insinyur teknik, bekerja sebagai pelayan restoran. 2) Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya a) Pengangguran structural, yakni pengangguran yang disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur

perekonomian.

Misalnya,

perubahan struktur dari agraris ke industri, perubahan ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu (misal keterampilan mengoperasikan mesin

teknologi

modern)

untuk

bisa bekerja

disektor industri. Tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan tersebut akan ditolak oleh sector industri, sehingga terjadilah pengangguran. b) Pengangguran

konjungtural,

yakni

pengangguran

yang

disebabkan oleh pergerakan naik turunnya kegiatan perekonomian

15

suatu Negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi (turun), dan

masa

depresi

(turun).

Pada

masa

resesi

dan

depresi,

masyarakat mengalami penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Penurunan ini mengharuskan produsen mengurangi produksi barang dan jasa, diantaranya dengan cara mengurangi junlah pekerja sehingga terjadilah pengangguran. PHK yang terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia adalah contoh pengangguran siklikal. c) Pengangguran friksional, yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran (friksi) pekerja yang ingin bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam rangka mencari pekerjaan yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari pekerjaan baru, pekerja menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari pekerjaan yang di inginkan. Oleh karena itu, friksional

disebut

pengangguran

juga pengangguran sukarela, karena terjadi

karena keinginan pekerja sendiri. d) Pengangguran musiman, yakni pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Pada umumnya, setelah panen, petani akan menganggur sambil menunggu masa tanam. Contoh lain misalnya pada masa pembangunan gedung, tukang bangunan bisa bekerja. Tetapi bila gedung

telah

selesai

dibangun,

tukang

bangunan

menjadi

pengangguran musiman sambil menunggu pembangunan berikutnya. 3) Penyebab umum Terjadinya Pengangguran a) Penduduk yang relatif banyak. Semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia, tentunya membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan social. Kepadatan penduduk ini juga akan berdampak pada pertambahan jumlah pengangguran. b) Pendidikan dan keterampilan yang rendah.

16

Syarat seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan

tentunya

harus

dimodali

dengan

pendidikan

dan

keterampilan yang bagus. Kalau tidak, jangan harap kita bisa dapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu banyaknya lulusanlulusan SMP, SMA maupun perguruan tinggi lainnya di tiap tahunnya, hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan menghiasi dunia pekerjaan. c) Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja Sama

halnya

dengan

poin

kedua,

ketidakterpenuhinya

persyaratan yang diminta dunia kerja seperti pendidikan dan keterampilan

yang

bagus

hanya

akan

menambahi

jumlah

pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja yang tidak sesuai dengan pasar kerja. d) Terbatasnya lapangan kerja yang ada Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lulusan yang banyak sekali tiap tahunnya sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang disediakan. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya pengangguran. e) Teknologi yang semakin modern Di era globalisasi ini, teknologi sudah sulit dijauhkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu pekerjaan akan lebih cepat selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan teknologi. Biaya yang dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyerap tenaga kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu pengerjaan. f) Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing). Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka. Apabila

17

mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan ataupun dana pension kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun dengan sistem pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya ketika butuh atau sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah proyek tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan tidak perlu membuang biaya besar. Namun sistem ini membuat munculnya pengangguran g) Adanya pemutusan kerja dari perusahaan Biasanya disebabkan antara lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Bisa juga dikarenakan perusahaan yang bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet atau tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan moral). Sehingga erat sekali hubungan antara penganggursan dengan bagaimana keadaan perekonomian suatu Negara. h) Penyediaan dan pemanfaat tenaga kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan

sebaliknya.

Keadaan

tersebut

dapat

mengakibatkan

18

perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya Perkembangan Tingkat Penggangguran di Indonesia 1990-2007 Tahun

Tingkat Pengangguran (Jiwa)

1990

2.189.089

1991

2.032.369

1992

2.185.602

1993

2.308.285

1994

3.737.524

1995

6.251.201

1996

4.407.769

1997

4.275.155

1998

5.062.483

1999

6.030.319

2000

5.831.231

2001

7.739.576

2002

8.397.112

2003

9.939.301

2004

10.251.351

2005

11.899.266

2006

11.104.693

2007

11.910.157 Sumber : Bps Provinsi

Dari table di atas dapat kita lihat bagaimana jauhnya meningkat jumlah pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun peningkatan tertinggi pada tahun 1994 keb 1995 dimana melonjak sekitar 50% dari awal. Pada tahun 2007 merupakan peningkatan tertinggi diantara perbandingan tahun

19

lainnya, Kenaikan tersebut kemungkinan besar di pengaruhi oleh peningkatan dari laju pertumbuhan penduduk Indonesia. B. Pemecahan Masalah Secara ekonomi , terapi untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan adalah dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (diatas 7 persen per tahun),berkualitas dan bekesinambungan.Pertumbuhan yang dimaksud adalah yang mampu menyediakan kesempatan kerja dalam jumlah besar dan memberikan pendapatan memadai bagi tenaga kerja. Sehingga mereka minimalmampu memenuhikebutuhan dasar keluarganya berupa pangan, sandang, papan,kesehatan, dan pendidikan.Olehkarena itu pertumbuhan ekonomi yang selama ini sebagian besar bertumpu pada kegiatan konsumtif harus segera di koreksi dengan pola pertumbuhan ekonomiyang secara dominan digerakkan sektor rill produktif serta di kerjakan oleh dan untuk kesejahteraan mayoritas masyarakat.

Adapun

cara

mengatasipengangguran

berdasarakan

jenis

pengangguran yakni : 1) Cara mengatasi pengangguran struktual Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah : a) Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja b) Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke

tempat dan sector ekonomi yang kekurangan

c) Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan d) Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran

sehingga mampu menampung tenaga kerja yang menganggur.

2) Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Pada dasarnya pengangguran friksional tidak dapat dihilangkan samasekali tetapi dapat dikurangi. Cara mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut :

20

a) Mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja , sehingga proses pelamaran , seleksi dan pengambilan keputusan menerima atau tidak dapat berlangsung lebih cepat. b) Menyusun rencana pengunaan tenaga kerja sebaik mungkin. 3) Cara Mengatasi pengangguran musiman: Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara : a) Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan b) Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu. 4) Cara mengatasi Pengangguran Siklus Dampak pengangguran ini misalnya pada investasi ,jika keadaan ini berlangsung lama maka akan terjadi PHK, untuk mengatasipengangguran jenis ini yakni : a) Peningkatan daya beli masyarakat . Daya beli masyarakata akan meningkat bila mereka mendapatkan tambhan penghasilan. Pemerintah harus membuka proyek bersifat umum ,seperti membangun jalan, jembatan, irigasi, dan lainnya b) Mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa , dan memperluas pasar barang dan jasa . Pasara yang sudah ada harus dipertahankan . namun usahakan membuka peluang lain dalam rangka memasuki pasar yang baru misalnya membuka pasar baru diluar negeri yang dapat menambah permintaan. Dalam mengatasi masalah pengangguran pemerintah juga member kebijakan , antara lain: a) Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar.

21

b) Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. c)Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci. d) Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja. e) Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja. Selanjutnya

ialah

bagaimana

cara

mengatasi

permasalahan

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang merupakan salah satu Negara yang masih berkembang, karena telah dibahas tadi pertumbuhan ekonomi tinggi akan mengurangi tingkat pengangguran di suatu Negara.Cara mengatasi masalah tersebut ialah : 1) Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan masyarakat

22

2)SDM yang berlimpah di Indonesia perlu optimalisasikan , pemerintah perlu membuka pelatihan pelatihan keterampilan bekerja, atau juga dengan pendidikan yang bisa meningkatkan mutu SDM tersebut . 3) optimalisasi APBN 2012 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan `social safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM. 4) Perbaikaan infrastruktur sangat diperlukan karena investor banyak yang menuntut baikanya infrastruktur ketika ia akan menanam modal , 5) Dalam menghadapi masalah maraknya korupsi di Indonesia karena bukan hal yang mudah sudah kita lihat KPK sudah semaksimal mungkin menangani kasus korupsi tetapi tetap juga banyak yang melakukan korupsi. Karena masalah ini terkait dengan faktor pribadi dan psikologis seseorang. Namun secara teoritis adalah dengan penguatan moral dari generasi penerus bangsa, hal ini sudah ditanamkan sejak usia dini, seperti mata pelajaran PPKN/KWN, Upacara, Kedisiplinan dsb. 6) Pada masalah utang luar negri Pemerintah terus berusaha untuk lebih mengoptimalkan penerimaan dalam negeri contoh pajak dan ekspor barang keluar negeri . Kegiatan perdagangan dan laba yang diperoleh BUMN merupakan penerimaan dalam negeri yang cukup dapat diandalkan 7) ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak. Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu, masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional. 8) Sistem demokrasi antara ketiga lembaga (eksekutif,yudikatif, dan legislative )harus berjalan dengan baik atar ketiga lembaga tersebutharus

23

berkoordinasiantara

satu

dengan

yang

lain,

menjalankan

fungsinya

menghilangkan sikap ego. 9) Masyarakat harus bekerjasama dengan pemerintah agar tercipatanya koordinasi antara satu dengan yang lain. Dengan adanya perhatian pemerintah terhadap rakyatnya sehingga masyarakat bisa sejahtera sehingga bisa terjadi kenaikan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

24

Bab III Penutup A. Simpulan 1. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bertujuan menaikkan PDB suatu Negara atau melebihi tingkat pertumbuhan penduduk, pada pembangunan ekonomi bukan hanya memperhatikan kenaikan PDB tetapi pembangunan ekonomi melakukan penekanan fisik dan pada usaha ;perbaikan kelembagaan, kondisi ekonomi, sikap dan struktur 2. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses penaikkan PDB suatu daerah tanpa membandingkan dengan laju pertumbuhan penduduknya., pertumbuhan ekonomi penekanannya lebih pada perbaikan sarana. 3. Karakteristik permasalahan pembangunan ekonomi diantaranya: a. Ketergantungan pada sektor pertanian primer b. Rendahnya tingkat produktivitas c. Pasar daniformasai yang tidak sempurna d.Ketergantungan besar terhadap hubungan internasional e. Tingginya tingkat pengangguran f. Tingginya pertambahan penduduk 4. Penduduk usia bukan kerja adalah penduduk yang berumur 0-14 tahun dan mereka yang berumur 64 tahun ke atas , sedangkan usia 15-64 tahun disebut sebagai usia produktif. Tenaga kerja dapat dibagi ke dalam dua kelompok yakni angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja merupakan semua orang yang siapbekerja di suatu Negara, dari keseluruhan angkatan kerja di suatu Negara tadi tidak semuanya mendapat pekerjaan , mereka inilah yang disebut pengangguan. Angkatan kerja membutuhkan lapangan perkerjaan. 5. Pengangguran ialah orang yang tidak mempunyai pekerjaan ,tidak bekerja atau masih sedang mencari pekerjaaan, efek dari pengangguran sangat berdampak luasbagi kehidupan bermasyarakat. Pengangguran berdasarkan penyebabnya dapat di kelompokkan menjadi 4 (musiman,siklis,structural dan

25

friksional) dan setiapnya mempunyai penyelesaian dan cara mengatasainya masing-masing. B.

Saran 1. Pemerintah sebaiknya lebih memanfaatkan SDA di negaranya sendiri ,jangan sampai diperbudak dinegeri sendiri.Jadi sebaiknya pemerintah lebih ligat dalam memanfaatkan SDA bagi masyrakatanya sendiri , dan pemerintah harus lebih meratakan pembangunan jangan hanya berfokus pada suatu daerah saja. 2.Pemerintah sebaiknya meratakan persebaran penduduk, jangan biarkan orang-orang desa berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan. Pemerintah lebih memperhatikan daerah terpencil agar masyarakat di desa tidak [indah kekota yang hanya akan menambah pengangguran 3. Bagi masyarakat sebaiknya memulai dari diri untuk serius mengemban pendidikan yang disertai,karena sudah banyak kita lihat contoh sarjana sarjana yang menganggur, dengan skill dan pengetahuanyang berjalanberirinagn maka akan mudah bagi seseorang untuk membuka maupun mencari lapangan kerja.

Related Documents


More Documents from "Kevin Bran"