Kuota Ekspor Kuota ekspor adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah suatu negara untuk menetapkan batas jumlah barang yang dapat diekspor. Kuota ekspor yang dilakukan oleh suatu negara menyebabkan perdagangan akan terjadi dalam jumlah yang lebih sedikit dari sebelumnya. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan harga dan akan menurunkan volume perdagangan. Kuota ekspor biasanya diberlakukan terhadap bahan mentah yang merupakan barang perdagangan penting serta berada dibawah pengawasan badan internasional (misalnya kopi dan timah). Hal ini ditujukan untuk : 1. Untuk mencegah barang yang penting jatuh/berada di tangan musuh. 2. Untuk menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup. 3. Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilisasi harga. Contoh Kuota Ekspor : Krisis global yang terjadi berdampak pada melemahnya daya beli karet. Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang merupakan negara-negara produsen karet dunia yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITCR) pada tahun 2012 sepakat untuk membuat kebijakan pembatasan kuota ekspor karet dari Oktober 2012 hingga Maret 2013. Kebijakan tersebut dibuat untuk mengurangi volume ekspor karet alam dari ketiga negara sebanyak 300.000 ton. Hal tersebut dilatar belakangi dengan memburuknya harga karet sepanjang 8 bulan pertama 2012. Kebijakan pembatasan kuota ekspor ini merupakan upaya stabilisasi serta menaikkan harga jual komoditas yang menurun di tahun-tahun sebelumnya. Dengan kebijakan pengurangan ekspor ini terlihat dimana harga karet mulai sedikit membaik menjelang akhir tahun 2012. Kebijakan pembatasan kuota ekspor tersebut telah berhasil meningkatkan harga karet alam gabungan Indonesia, Malaysia, dan Thailand dari USD 2,54 per menjadi USD 2,9 per kg pada awal Desember 2012.