Kpd.docx

  • Uploaded by: Sutriani Dwidalodis
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kpd.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 700
  • Pages: 6
PEDOMAN ASUHAN KEBIDANAN KETUBAN PECAH DINI

1.

Pengertian

Asuhan Kebidanan yang diberikan kepada ibu dengan Ketuban Pecah Dini

2.

Assesment

1. Keadaan umum 2. Tingkat kesadaran 3. Tanda tanda vital 4. Pemeriksaan obstetrik 5. Riwayat alergi 6. Riwayat penyakit yang lalu 7. Riwayat operasi yang lalu 8. Riwayat kehamilan, persalinan 9. Nifas yang lalu 10. Riwayat KB 11. Risiko jatuh 12. Kebutuhan edukasi dan budaya 13. Riwayat keluar air pevaginam(warna, bau, partikel dalam cairan seperti rambut- rambut halus, dan lemak (vernis, bisa ada darah) 14. Ibu tidak merasakan kontraksi 15. VT; ada cairan dalam vagina dan selaput ketuban sudah pecah

16. Riwayat

trauma

pada

selaput

ketuban (hubungan seksual, pijat) 17. Uji Lakmus reaksi basa 18. Hasil Lab : DL.CT/BT, Hbsag, golda, crosscheck 19.

Diagnosis

G..P.. A.. UK.. mg dengan Ketuban Pecah Dini

20.

Kriteria Hasil

1. Tanda tanda vital ibu dalam batas normal 2. Djj dalam batas normal 3. Terminasi

kehamilan

aterm

dan

dicurigai korioamnionitis 4. Penanganan

Konservatif

pada

kehamilan belum aterm 5. Infeksi tidak terjadi 6. Penanganan

komplikasi

berjalan

dengan baik 21.

Intervensi

1. Penanganan

Konservatif

pada

kehamilan belum aterm a. Observasi keadaan umum ibu b. Observasi tanda tanda vital ibu c. Observasi djj tiap 4 jam d. Observasi tanda infeksi (febris, gawat janin) e. Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk

pemberian

obat

obatan

pematang paru f. Kolaborasi pemberian antibiotik g. Anjuran bedrest total

2. Terminasi kehamilan aterm a. Observasi keadaan umum ibu b. Observasi tanda tanda vital ibu c. Observasi djj tiap 4 jam d. Observasi tanda infeksi (febris, gawat janin) e. Kolaborasi induksi dan stimulasi persalinan 3. Penanganan

pada

induksi

dan

stimulasi berhasil: a. Tolong persalinan b. Persiapan

dan

pelaksanaan

resusitasi neonatus c. Perawatan nifas normal: observasi tanda

vital,

kontraksi

uterus,

pengeluaran pervaginam, involusi uterus, mobilisasi dan ambulasi, kolaborasi pemberian therapi post partum 4. Penanganan

pada

induksi

dan

stimulasi gagal dengan tindakan SC: a. Persiapan pre operasi : Mandi, skern, puasa minimal 6-8 jam, melepas perhiasaan dan protesa pasang infus, pasang kateter, skin test antibiotik, persiapan inform consent,

persiapan

darah,

kolaborasi dengan dr anasthesi, penatalaksanaan hasil kolaborasi anasthesi

pemberian

obat

obatan ) b. Perawatan pasca tindakan a. Observasi keadaan umum ibu tiap 6 jam b. Observasi tanda tanda vital tiap 6 jam c. Observasi kontraksi uterus d. Observasi perdarahan pada luka operasi e. Observasi

tinggi

fundus

uteri

luka operasi f. Observasi perdarahan pervaginam g. Vulva higiene h. Persoal hygiene i. Perawatan luka perineun (k/p) j. Mobilisasi bertahap k. Manajemen Nyeri 1) Ajarkan pasien dan keluarga : Relaksasi yang

tenang,

nyaman Teknik

seperti dan

lingkungan

posisi nafas

yang dalam,

distraksi

mengalihkan

yakni

perhatian

ke

stimulus lain seperti menonton televisi,

membaca

koran,

mendengarkan musik 2) kolaborasi dengan dokter pada pasien dengan skala nyeri > 3 l. Perawatan luka bekas operasi m. Aff infus

n. Aff cateter o. Perawatan payudara 22.

Informasi dan

1. Bedrest total

Edukasi

2. Induksi Persalinan 3. Pemberian obat obatan 4. Tanda dan bahaya KPD 5. Gerakan janin 6. Tindakan persiapan pre operasi ( personal higyene (Mandi), skern, membersihkan cat kuku, melepas perhiasan,

melepas

minimal 6-8 jam,

protesa,puasa pasang infus,

pasang kateter, skin test antibiotik, persiapan inform consent, kolaborasi dengan

dr

penatalaksanaan

anasthesi, hasil

kolaborasi

anasthesi pemberian obat obatan ) 7. Perawatan pasca tindakan Jika anasthesi menggunakan spinal maka tindakan perawatannya berupa bedrest selama 24 jam, bisa miring kiri

atau

kanan

bila

ekstermitas

bawah sudahbisa di gerakan Diit minum sedikit sedikit, atau diit bertahap Jika anasthesi menggunakan General anasthesi : jika pasien sudah sadar penuh atau tidak adanya reflek mual muntah bisa di lakukan mobilisasi secara

bertahap.

Pemberian

diit

dilakukan jika pasiensudah sadar penuh 8. Vulva higiene 9. Persoal hygiene 10. Mobilisasi bertahap 11. Perawatan luka bekas operasi 12. Aff infus 13. Aff cateter 14. Perawatan payudara 15. Cara mengatasi nyeri 16. Pemberian obat oral dan parenteral 17.

Evaluasi

1. Pada

kehamilan

belum

aterm:

tindakan konservatif dilaksanakan 2. Pada kehamilan aterm: Terminasi persalinan

dilaksanakan,

bayi

selamat, ibu dalam masa pemulihan. 18.

Penelaah Kritis

19.

KEPUSTAKAAN

Sub Komite Mutu Keperawatan 1. Saifudin A.B, (2010). Buku Panduan Praktis Maternal

Pelayanan dan

Kesehatan

Neonatal.

Edisi

1

cetakan 12. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2. Varney, H, dkk. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGG. 3. IBI .2016. Buku Acuan Midwifery Update. Indonesia.

Jakarta:

Ikatan

Bidan

More Documents from "Sutriani Dwidalodis"

Kehamilan Lewat Waktu.docx
December 2019 24
Sk Penugasan Rkk Tini.docx
December 2019 46
Eklamsia.docx
December 2019 26
Kpd.docx
December 2019 22