Konspirasi

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konspirasi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,746
  • Pages: 1
KONSPIRASI = MICRO NUCLEAR...! Ini di posting hanya untuk menyajikan suatu analisa yang disadur dari berbagai laporan jurnalistik Asing.

Tapi apapun yang terjadi, yang berlalu biarlah berlalu, mungkin hukuman mati sudah menjadi suratan nasib bagi Almarhum Amrozy, Muchlas, Imam Samudera yang InsyaAllah Syahid. Fakta ini membantu kita menganalisa bukti-bukti yang ada di TKP bom bali untuk menentukan bom jenis apa yang digunakan dan oleh siapa. Berdasarkan perhitungan, ledakan tersebut memerlukan 8000 pound HE seperti yang digunakan di Hamburg selama Perang Dunia II. Masalahnya adalah bagaimana bisa bom seberat 8000 pound ditanam dalam pipa selokan bawah tanah yang hanya berdiameter 12 inch? Sudah pasti yang dibutuhkan adalah bom special yang berukuran kurang dari 12 inch tetapi memiliki kemampuan setara 8000 pound bom konvensional. Percaya apa yang dikatakan … hanya ada satu jenis bom yang seperti ini di dunia … yaitu SADM atau juga mikro nuklir bom. Variasi terbaru dari bom jenis ini memiliki ukuran sekecil cangkir kopi, namun daya ledaknya bisa berkisar antara 2 hingga 100 ton bom jenis TNT. Negara-negara yang memiliki teknologi ini adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Israel, Rusia, dan kemungkinan China.

PERTANYAAN: apakah mungkin bom potasium, karbit yang bahkan membawanya pun harus menggunakan mobil toyota L-300 kemudian diledakkan oleh almarhum Amrozi, Muclas & Imam Samudera, bisa meluluh lantakkan lokasi pengeboman dengan begitu dahsyatnya....nah inilah konspirasi untuk melakukan stigmasi terhadap Islam sehingga akhirnya terjadi adu domba sesama umat islam..bahkan sekarang pun umat islam sudah memusuhi agamanya sendiri, dan umat Islam sudah di jebak .

SUATU ANALISA: Kurang lebih pukul 11.30 malam, hari Sabtu tgl 12 Oktober 2002, saat seseorang entah dimana menekan tombol yang lalu mengirim sinyal radio ke antena bawah tanah yang terdapat didalam pipa saluran air hujan dekat Sari Club, Bali. Dan sepersekian juta detik kemudian, bola api mengerikan terbentuk di jalan. Bola api itu berbentuk lingakaran yang berkilauan, mungkin dibuat dari 99.78% Plutonium 239 yang diproduksi oleh fasilitas nuklir Dimona di gurun Negev, Israel Selatan .

Beberapa detik berlalu dan monster mengerikan ini melanjutkan aksinya ke jalanan, menguapkan semua orang yang berdiri dalam jarak 30 kaki dan menggerus sekurangnya 2 ton serpihan aspal mematikan di sepanjang jalanan Kuta Bali. Tiap orang yang berdiri di jalur ledakan menderita luka bakar serius akibat emisi panas.

Tidak lama kemudian, sang monster mengirim energi gelombang panas yang luar biasa dan segera menghanguskan sekurangnya 27 bangunan di area yang berdekatan, membakar area parkir yang berjarak 2 blok dari titik ledakan, dan kelak diketahui tidak ada alat Geiger manapun yang mendeteksi adanya radiasi.

Kebiadaban ini nampaknya sebagai “hukuman” terhadap warga Australia dan warga Yahudi-Nasrani yang bertentangan dengan Islam. Diantara korban, orang Australia paling banyak, yang sebenarnya bersikap arif dalam menentang PM mereka, budak-nya George W. Bush dan Ariel Sharon dalam kebijakan kejinya terhadap Timur Tengah.

Politisi dan ahli akademis cepat-2

berebut berbicara depan kamera televisi dengan penjelasan yang kurang bisa dipahami; bagaimana dan mengapa pengeboman terjadi di tempat pertama, dan mengapa lusinan korban dengan badan masih utuh jadi “lenyap” tanpa jejak. Masalah besar berikutya bagi politisi dan ahli adalah kawah besar di jalanan di luar Sari Club, kawah dengan kedalaman 5 kaki dan diameter 22 kaki. Kawah itu memberi bukti bahwa senjata diledakkan dari bawah tanah.

Satu-2 nya jawaban kenapa bahan peledak dapat menciptakan kawah jika bila bahan peledak dijatuhkan dari pesawat dan melakukan penetrasi ke dalam tanah, atau bila bom itu secara fisik diletakkan di bawah tanah. Para politisi dan ahli sendiri nampaknya punya masalah dengan pemikiran mereka tentang kawah.

Media massa juga ikut membantu dengan tidak menayangkannya di televisi atau koran-2, dan “pencucian otak” publik segera membuat orang melupakan kawah tersebut. Kemungkinan mengapa masyarakat tidak percaya juga disebabkan karena petasan buatan China dalam jumlah besar, suatu awal penyajian dis-informasi yang cukup serius.

Kurang dari 24 jam setelah ledakan, media massa mengklaim bahwa penyidik di TKP “telah menemukan jejak C4. Ini adalah kebohongan, meski demikian berita tersebut cukup “menghancurkan”, sebab tiap orang yang punya televisi dan film-film Sylvester Stallone atau Bruce Willis menyadari betapa dahsyatnya C4 itu. Stallone mengahantam musuh-2 nya di depan mata pakai itu, dan Willis menggunakannya untuk menghancurkan pembajak pesawat. Dalam tiap tontonan tv ledakan diiringi dengan bola api raksasa yang dibuat untuk menggambarkan bahwa “neraka depan mata”, memberi kesan C4 adalah bom paling kuat di muka bumi.

Composition (C) 4 adalah komponen stabil & lemah dari 91% RDX dan 9% nonexplosive Polyisobutylene plasticiser. Sebenarnya C4 hanya 1.2 kali lebih kuat dari TNT. Bom plastik ini punya reputasi terutama karena penggunaannya yang fleksibel. Anda dapat meletakkannya sesuka anda, dan melekatkannya dimanapun kalian mau walau dalam air sekalipun. kawah di pantai kuta Pandangan media Australia tentang C4 sungguh dangkal, bola api raksasa yang selalu mengiringi ledakannya adalah tidak benar karena bola api raksasa itu adalah efek pyroteknik khusus yang didesain untuk memuaskan penonton. Ini disebabkan karena media dgn tangkas menaruh headline berita bersama dengan ulasan “ahli” untuk mencari tahu bahan peledak yang benar-benar dapat dipercaya publik, yaitu micro nuklir. Kurang dari 24 jam kemudian media mengubahnya jadi cerita “fiksi”; “ sebuah minivan penuh dengan tabung gas”, dengan judul LEDAKAN diatasnya. Jelas itu ditujukan untuk menggiring opini publik akan senjata bernama FAE (Fuel Air Explosive) biasa dijuluki Poor Man Atomb Bomb, yang sukses dijatuhkan pesawat2 Amerika di Irak dan Vietnam. Ledakan FAE yang “sempurna”, 100 kaki dari permukaan tanah Media mengakui bahwa FAE bisa meledak sekurangnya 100 kaki di atas target dan menciptakan awan bermuatan ethylene oxide gas yang bersifat membakar. Mereka juga memahami walau airlaunched FAE tidak membuat kawah (karena tidak menekan tanah), daya hisap dimiliki senjata itu saat mengambil oksigen untuk membakar, dan itu sudah cukup untuk mencabut paru-2 orang keluar dar mulutnya. Tapi tidak ada hal menakutkan seperti ini yang terjadi di Bali.

Persepsi mayoritas orang tentang senjata nuklir adalah apa yang terjadi beberapa dekade lalu saat Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima, Jepang. Sebuah bom atom dengan inti Uranium 235, dinamai Little Boy, meledak dgn kekuatan

setara 15.000 ton TNT.

Little Boy adalah satu dari bom atom fisi “terkotor” yang pernah diledakkan di bumi. Massa utama-nya (U-235) hanya mengalami reaksi fisi murni kurang dari 1%. Jadi apa yang tersisa setelah ledakan adalah badai salju radiasi neutron, alpha, beta dan gamma yang mematikan. Radiasi gamma mengakibatkan berbagai luka serius pada korban-Hiroshima, mencakup nekrosis dan ulserasi. Radiasi gamma terdeteksi dengan Geiger counter dan memberi peringatan akan zona berbahaya. Jadi, setiap Geiger counter dalam beberapa mil di Hiroshima berbunyi keras selama beberapa minggu yang terjadi terutama karena radiasi gamma.

Harap diingat jika micro nuklir adalah senjata ‘kecil’ tapi punya massa inti dengan partikel jumlah terbatas yang bisa menyebar dalam area luas. Anda mungkin berada dalam jarak 5 kaki untuk mendeteksi partikel tunggal, tapi pasti sudah banyak yang menghilang. Bali sering mengalami hujan deras dan Sari Club berlokasi sekitar 200 meter dari Pantai Kuta, dimana saluran air hujan di jalanan utama Kuta dialirkan ke laut. 1 minggu setelah ledakan, deteksi mungkin sudah terlambat.

Usaha pemerintah Australia untuk menimpakan kesalahan bom Bali pada “Teroris Muslim” (perhatikan tanda kutib) mengundang bahan tertawaan.

Pemerintah Australia mengklaim bahwa ledakan heboh yang menguapkan lusinan korban di pantai Kuta disebabkan oleh bom yang “dibuat dari 50-150 kg klorat”, yang dicuri dari sebuah gudang di pulau Jawa selama bulan September. Mengklaim bahwa bom bali dibuat dari potassium klorat adalah ketololan besar, dan jelas memperlihatkan tekanan Amerika dan Israel pada Australia agar secara resmi mengatakan “ Orang Islam pelakunya”.

Ya, kita bisa bikin senjata pakai 90% potasium klorat dan 10% paraffin, tapi sungguh lambat dan bakalan lowexplossive.

Karena ledakan dengan air gap 50 kaki kurang memiliki energi besar yang cukup untuk melawan struktur fondasi beton, lalu 400 pon bahan peledak kimia digembar-gemborkan oleh Pemerintah Australia. RDX memang akan menekan (namun tak melampaui) 10 pon/inci persegi 50 kaki jauhnya dari titik ledakan, dan potasium klorat dengan takaran seimbang mungkin bisa mendesak 2 pon/inci persegi pada kisaran jarak yang sama.

Masalahnya sudah jelas, dan kesimpulandari pemerintah Australia yang menyederhanakan masalah dengan dongeng liar tentang detergen potasium klorat yang dicuri dari Jawa jelas tidak benar.

Untuk menyebabkan kerusakan pada TKP di Bali, kita mesti punya senjata dengan senyawa berat, dan kecepatan ledakan harus cukup cepat untuk memastikan kalau tekanan 1 juta pon/inci persegi diberikan pada jarak 50 kaki dari titik ledakan. Hanya satu senjata di dunia yg tepat untuk membuat kegemparan ini, yaitu micro nuklir Dimona dari gurun Negev. Menurut sebuah sumber pemerintah di Jakarta, tindakantegas diambil untuk memulihkan suasana namun dongeng Australia-Amerika pun dipaparkan ke depan mata publik. Tak berapa lama, seorang Jenderal terkait dengan TNI memerintahkan seorang pria bernama Almarhum Amrozi untuk “segera” mengaku.

Mengutip sebuah sumber pemerintah di Jakarta, Almarhum Amrozi disetrum 220 Volt, dicecokin secangkir Scopolamin, dan 30 menit kemudian Amrozy berani bersumpah bahwa dia adalah George Bush”.

Penyidik Australia dan Amerika langsung terlibat dalam penyiksaan ini sekaligus dengan dungunya mengatakan pada pemirsa televisi bahwa mereka “tidak perlu untuk memeriksa kejiwaan tersangka, yang kemudian menyeret yang lainnya. Kenyataan Almarhum Amrozi adalah ia seorang mekanik motor.

Membuat senjata yang tidak meledak prematur, dgn 400 pon potasium klorat dan parafin dicampur Power gel akan membuat kacau balau suasana jalanan Pantai Kuta, namun tidak mampu berbuat banyak.

Suspensi potasium klorat dan parafin memiliki kecepatan detonasi 3500 kaki perdetik ( feet persecond/fps), bandingkan dengan Amonium Nitrat & Diesel 12.000 fps serta 22.800 fps untuk RDX.

Dengan istilah lain, jarak berapapun dari titik ledakan, komponen peledak yang berbeda itu akan melakukan tekanan ke atas beberapa pon/incipersegi pada target. Derajat kerusakan pada target selalu sebanding dengan overpressure tekanan ke atas.

Bukti mutlak bahwa dongeng Australia itu bohong dapat dilihat pada foto-2 struktur beton bertulang yang terletak diatas 50 kaki dari permukaan tanah.

Setiap fragmen beton tercerai berai karena overpressure, dan hanya meninggalkan potongan2 pipa beton. Hal spesifik ini dijelaskan dengan gamblang oleh pensiunan Jenderal Benton K. Partin yang bertanggung jawab mutlak terhadap seluruh penelitian, pengembangan, ujicoba, pembaharuan dan manajemen sistem persenjataan di Angkatan Udara AS ( USAF); “Gelombang tekanan bom (1 juta-1.5 juta pond/inci persegi) dengan kecepatan ledak tinggi disertai gelombang kompresi mengakibatkan deformasi struktur beton. Karena tekanan gelombang melampaui ambang ketahanan beton (sekitar 3.500 pon/inci persegi), maka struktur beton berubah jadi serpihan pasir dan debu hingga gelombang ledakan lenyap atau berada dibawah ambang kekuatan beton.”

KONSPIRASI YANG SANGAT JAHAT DAN KEJAM...TAPI JANJI ALLAH SWT ADALAH PASTI:

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya (makar), dan Allah membalas tipu daya mereka itu(makar). Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya(makar). (Ali-Imran: 54)

Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantahbantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya. (ArRa’d: 13)

Related Documents