Konservatif Vs Modern

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konservatif Vs Modern as PDF for free.

More details

  • Words: 271
  • Pages: 2
Konservatif vs Modern Bismillaahi aktubu, Kaum Konservatif mampu melestarikan Syari’at Islam, sedangkan kaum Modern belum mampus (s), eh maaf kelebihan huruf (s). Negara Republik Cina adalah negara sopan, kata seseorang. Negara Itali adalah negara Fasis, kata seseorang. Negara Belanda adalah negara penjajah kita dulu, kata seseorang. Negara Saudi Arabia adalah negara Konservatif, kata seseorang. Negara USA adalah sekutu kita, kata seseorang. Ketika ditanya ”Mengapa tidak menggunakan Syari’at Islam di Indonesia?.” Jawabannya ”Oleh karena sejak dari tahun 1945, bangsa Indonesia telah memecah belah/memakai Demokrasi, yakni kepada mereka dari barisan kaum Muslimin itu sendiri. Mayoritas Muslim tidak berarti sesuatupun yang besar di dalam sistem pemerintahannya.” Sehingga tentu saja bahwa yang namanya rahasia negara itu dijaga rapi oleh Pemilu (Pemilihan Umum) dan dipelihara oleh Demokrasinya, yakni ditujukan khususnya kepada pemecah belahan terhadap kaum Muslim tsb. Jadi diperuntukkan kepada kaum modal (e) begini, saya katakan ”Gigitlah alat kemaluan bapak kalian.” Inilah kaum Konservatif itu, yakni dari kaum yang perjuangannya melawan kaum penjajah dari Yahudi, Kristen dan Musyrikin itu sangat berat dan meneteskan darah mereka sendiri hingga sampai titik penghabisannya. Inilah tokoh dari kaum Konservatif tsb: Cut Nyak Din (Indonesia), Teuku Pattimura (Indonesia), Teuku Umar (Indonesia), pangeran Diponegoro (Indonesia), pangeran Antasari (Indonesia), sultan Trenggono

(Indonesia), sultan Agung (Indonesia), Fatahillah (Indonesia), sultan Ageng Tirtayasa (Indonesia), Imam Bonjol (Indonesia), sultan Hasanuddin (Indonesia), Sentot Ali Basya (Indonesia), raja Tarumanegara (Indonesia), sultan Iskandar Muda (Indonesia). Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk). Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).

Related Documents