Tugas Makalah
Oleh : Kelas A Semester 2 Kelompok 4 1. Moh. Amin Mosi 2. Filsa Husain 3. Parida Luawo 4. Sumiyati Moo 5. Hairunnisa Gobel 6. Widya Puspa Molou 7. Niwayan Sukariani 8. Rahmatia Kadir 9. Anggi Abdullah
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini terwujud berkat partisispasi berbagai pihak. Oleh Karena itu, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tak ada gading yang tak retak begitu juga kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami menjadi lebih baik lagi. Adapun harapan kami semoga makalah ini dapat diterima dengan semestinya dan bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT meridhai kami. Aamiin.
Gorontalo ,
Januari 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2.
Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3.
Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3 2.1 Konsep Komunikasi Secara Efektif............................................................... 3 2.1.1 Definisi Komunikasi Efektif ................................................................... 3 2.1.2 Fungsi dan Proses Komunikasi Efektif ................................................... 4 2.2 Syarat Komunikasi Secara Efektif ................................................................ 5 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Efektif. ......................................... 7 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10 3.1
Kesimpulan ............................................................................................. 10
3.2
Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Setiap orang pasti pernah melakukan kegiatan komunikasi. Komunikasi
merupakan satu aktivitas yang harus dilakukan karena pada dasarnya manusia adalah individu dan makhluk sosial yang selalu ingin bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk individu, manusia ingin terlihat menonjol, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri, selalu bergantung dan ingin diperhatikan atau diperhitungkan dalam kelompok. Maka manusia selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Proses interaksi manusia dengan manusia lainnya inilah yang memerlukan kegiatan komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Menurut Dr. Everret Kleinjan dari East West Center Hawaii,komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia hidup maka ia perlu berkomunikasi.1 Dalam kehidupan sehari-hari pasti ditemukan peristiwa komunikasi di manamana. Seorang anak misalnya diminta menyalakan lampu dengan menekan tombol listrik. Hubungan antara tombol dengan balon lampu juga termasuk peristiwa komunikasi. Setangkai anggrek yang menghirup makanan lewat sebatang pohon, atau seekor burung yang hinggap pada setangkai dahan juga termasuk komunikasi. 1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Mengidentifikasi Komunikasi yang Efektif? 1.2.2 Apakah Syarat Komunikasi Efektif? 1.2.3 Apakah Faktor yang Mempengaruh Komunikasi Efektif?
1
1.3.
Tujuan
1.3.1
Untuk Mengidentifikasi Komunikasi yang Efektif.
1.3.2
Untuk Mengetahui Syarat Komunikasi Efektif.
1.3.3
Untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruh Komunikasi Efektif.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Komunikasi Secara Efektif 2.1.1 Definisi Komunikasi Efektif Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris, berasal dari kata latin communis yang artinya sama, communico, communication, atau communicare yang artinya membuat sama (to make common). Jadi, kalau dua orang terlibat komunikasi, maka komunikasi itu dapat dikatakan berhasil apabila ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan. Kesamaan bahasa yang digunakan belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Komunikasi terdengar mudah dilakukan dan setiap orang menganggap bahwa mereka bisa melakukannya. Tetapi komunikasi yang seperti apakah yang dianggap sebagai komunikasi yang efektif? Setiap aktivitas komunikasi seharihari biasanya tidak terstruktur, sehingga peran komunikator menjadi tumpang tindih. Hal itu berakibat pula pada makna dari komunikasi yang dilakukan. Komunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan. Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang merasa tidak mampu, hal ini lebih karena masalah pembiasaan saja. Melatih orang berkomunikasi secara efektif bisa dilakukan dengan langsung pada prakteknya. Walaupun sepintas mudah, hal ini dapat membantu setiap individu untuk mencapai sebuah kesuksesan baik di dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan karirnya. Menurut Wikipedia komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pengkuran efektifitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan. Pesan
3
yang tersampaikan dengan benar dan tepat sesuai keinginan sang komunikator, menunjukkan bahwa komunikasi dapat berjalan secara efektif. Dengan demikian dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif adalah saling bertukar informasi, ide, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai harapan dan dapat mengahsilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat komunikasi. 2.1.2 Fungsi dan Proses Komunikasi Efektif Komunikasi interpersonal dianggap efektif, jika orang lain memahami pesan dengan benar, dan memberikan respon sesuai dengan yang diinginkan. Komunikasi yang efektif berfungsi membantu untuk: 1. Membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu 2. Menyampaikan pengetahuan/ informasi 3. Mengubah sikap dan perilaku 4. Pemecahan masalah hubungan antar manusia 5. Citra diri menjadi lebih baik 6. Jalan menuju sukses Komunikasi
yang efektif akan
membantu
mengantarkan kepada
tercapainya tujuan tertentu, sebaliknya jika komunikasi efektif
tidak tidak
berhasil maka akibatnya bisa sekedar membuang waktu, sampai akibat buruk yang tragis. Harus disadari bahwa komunikasi efektif akan membantu jalan menuju tercapainya apapun tujuan yang dilakukan. Apapun kedudukan, ketrampilan komunikasi secara efektif merupakan modal penting dalam sebuah keberhasilan. Proses komunikasi ialah langkah-langkah yang
menggambarkan
terjadinya kegiatan komunikasi. Memang dalam kenyataannya, kita tidak pernah berfikir terlalu detail mengenai proses komunikasi. Hal ini disebabkan, kegiatan komunikasi sudah secara rutin dalam hidup sehari- hari, sehingga tidak lagi merasa perlu menyusun langkah- langkah tertentu secara sengaja ketika akan berkomunikasi. Secara sederhana proses komunikasi dapat dikatakan efektif jika proses yang menghubungkan pengiriman dengan penerimaan pesan. Proses tersebut terdiri dari enam langkah.
4
1. Keinginan berkomunikasi. Seorang komunikator mempunyai
keinginan
untuk berbagi gagasan dengan orang lain. 2. Encoding
oleh
komunikator.
Encoding
merupakan
tindakan
memformulasikan isi pikiran atau gagasan ke dalam simbol- simbol, katakata, dan sebagainya sehingga komunikator merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara penyampaiannya. 3. Pengiriman pesan. Untuk mengirim pesan kepada orang yang dikehendaki, komunikator memilih saluran komunikasi seperti telepon, SMS, e-mail, surat, ataupun secara tatap muka. Pilihan atas saluran yang akan digunakan tersebut bergantung pada karakteristik pesan, lokasi penerima, media yang tersedia, kebutuhan tentang kecepatan penyampaian pesan, karakteristik komunikan. 4.
Penerimaan pesan. Pesan yang dikirim oleh komunikator telah diterima oleh komunikan.
5.
Decoding oleh komunikan. Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. Melalui indera, penerima mendapatkan macam- macam data dalam bentuk “mentah”, berupa kata- kata dan simbol- simbol yang harus diubah ke dalam pengalaman- pengalaman yang mengandung makna. Dengan demikian, decoding adalah proses memahami pesan.
6.
Umpan balik. Setelah penerima pesan dan memahaminya, komunikan memberikan respon atau umpan balik. Dengan umpan balik ini, komunikator dapat mengevaluasi efektifitas komunikasi. Umpan balik ini biasanya juga merupakan awal dimulainya suatu siklus proses komunikasi baru, sehingga proses komunikasi berlangsung secara berkelanjutan.
2.2 Syarat Komunikasi Secara Efektif Komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tindakan. Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks. Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya
5
kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul. Keterampilan yang harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah keterampilan mendengarkan dan bertanya. Dalam proses berkomunikasi, seseorang harus mampu mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan pertanyaan pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada suatu solusi atau ketenangan untuk masing-masing pihak. Sehingga tujuan utama dalam komunikasi yang efektif adalah sebuah solusi. Tak ada satupun orang yang mau disalahkan, inilah konsep dasar dari komunikasi efektif. Komunikasi akan dapat berjalan dengan efektif manakala ada beberapa aturan dan kaidah yang diikuti, yaitu: 7. Komunikator menghargai setiap individu, orang maupun kelompok yang dijadikan sasaran komunikasi. Hal ini mensyaratkan bahwa seseorang yang melakukan komunikasi bisa menempatkan diri, tidak menganggap dirinya sebagai orang yang paling tahu dan paling benar. 8. Komunikator harus mampu menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Setiap orang yang melakukan komunikasi harus mampu mendengar dan dan siap menerima masukan apapun dengan sikap yang positif. Hal ini akan sangat sulit dilakukan manakala orang tersebut tidak dapat dikritik atau tidak siap menerima kritik. Menerima kritik memang tidak mudah. Tetapi kemampuan untuk menerima apapun masukan dengan sikap baik akan membawa pengaruh positif pada orang tersebut. 9. Pesan diterima oleh penerima pesan dan dapat didengarkan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan media yang digunakan. Seringkali orang melakukan komunikasi dengan individu maupun kelompok, tetapi pesan tidak dapat dipahami karena media atau alat yang digunakan tidak mendukung. Misalnya, suara di telepon putus-putus, atau microphon yang mendengung, atau suara di telepon yang terlalu lemah. Beberapa hal tersebut mengakibatkan penerima pesan kesulitan memahami isi pesan. Akibatnya
6
selain tidak respon, pemberi pesan justru tidak akan didengarkan atau diperhatikan. 10.
Kejelasan pesan sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi. Hampir mirip efeknya dengan permasalahan media yang rusak, maka
bagian ini berkaitan dengan kejelasan isi pesan itu sendiri. Misalnya apabila pemberi pesan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh penerima pesan, maka jelas akan sulit bagi penerima pesan untuk memahami isi pesan dan akhirnya umpan balik juga tidak akan muncul. Demikian juga bila pemberi pesan tidak jelas dalam menyampaikan pesan akibat penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan latar belakang penerima pesan, maka akan muncul berbagai interpretasi. Akhirnya isi pesan akan bergeser, dan komunikasi tidak dapat mencapai tujuannya. 11.
Berkaitan dengan sikap rendah hati dan mau mendengarkan orang lain. Hal ini berkaitan dengan karakter dan sikap individu masing-masing, baik
pemberi maupun penerima pesan. Termasuk di dalam sikap dan sifat ini adalah kerelaan untuk rendah hati, menghargai, dan mau mendengarkan orang lain. Cara penyampaian pesan memang berpengaruh terhadap keefektifan proses komunikasi. Cara penyampaian yang baik, akan memudahkan komunikan dalam menerima dan memahaminya. 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Efektif. Agar komunikasi bisa berlangsung efektif, perlu diperhatikan factor faktor yang mempengaruhinya. Menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya Effective Public Relations, faktor-faktor tersebut disebut dengan The Seven Communication, yaitu: 1. Credibility Kredibilitas berkaitan erat dengan kepercayaan. Seorang komunikator yang baik harus memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan dapat tersasar dengan baik. Beberapa hal yang berhubungan dengan kredibilitas misalnya
7
kualifikasi atau tingkat keahlian seseorang. Contoh, seorang dokter dianggap mempunyai kredibilitas ketika ia menyampaikan hal-hal tentang kesehatan. 2. Context Konteks berupa kondisi yang mendukung ketika berlangsungnya komunikasi. Supaya komunikasi berjalan efektif, konteks yang tepat menjadi hal yang menarik perhatian komunikan. 3. Content Isi pesan merupakan bahan atau ,materi inti dari apa yang hendak disampaikan kepada audiens. Komunikasi menjadi efektif apabila isi pesan mengandung sesuatu yang berarti dan penting untuk diketahui oleh komunikan. 4. Clarity Pesan yang jelas alias tidak menimbulkan penafsiran yang bermacammacam adalah kunci keberhasilan komunikasi. Kejelasan informasi adalah hal penting yang bisa mengurangi dan menghindari risiko kesalahpahaman pada komunikan. 5. Continuity dan Consistency Agar komunikasi berhasil, maka pesan atau informasi perlu disampaikan secara berkesinambungan atau kontinyu. Misalnya, pesan pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi harus selalu disampaikan melalui berbagai media secara terus menerus supaya pesan itu dapat tertanam dalam benak dan mempengaruhi perilaku masyarakat. 6. Capability of Audience Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila sang penerima pesan memahami dan melakukan apa yang terdapat pada isi pesan. Dalam hal ini, tingkat pemahaman seseorang bisa berbeda-beda tergantung beberapa faktor, contohnya latar belakang pendidikan, usia ataupun status sosial. 7. Channels of Distribution Selain berbicara secara langsung kepada audiens, ada cara lain untuk berkomunikasi, yaitu menggunakan media. Bentuk-bentuk media komunikasi yang biasa digunakan saat ini adalah media cetak ataupun elektronik.
8
Pertimbangkan secara matang pemilihan media yang sesuai dan tepat sasaran agar tidak terjadi komunikasi yang sia-sia.
9
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang merasa
tidak mampu, hal ini lebih karena masalah pembiasaan saja. Walaupun sepintas mudah, hal ini dapat membantu setiap individu untuk mencapai sebuah kesuksesan baik di dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan karirnya. Keterampilan yang harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah keterampilan mendengarkan dan bertanya. Pada akhirnya komunikasi hanya akan berjalan dengan efektif ketika semua unsure dalam komunikasi berfungsi dan berjalan dengan baik. Karena pada dasarnya fungsi komunikasi tidak sekedar membujuk orang lain untuk mengikuti dan menyetujui, tetapi bisa juga komunikasi dilakukan untuk sekedar menyampaikan informasi tanpa bermaksud menggurui. Cara penyampaian pesan memang berpengaruh terhadap keefektifan proses komunikasi. Cara penyampaian yang baik, akan memudahkan komunikan dalam menerima dan memahaminya. Faktor-faktor yang mempengaruhi Komunikasi menjadi efektif antara lain: Credibility, Context, Content, Clarity, Continuity dan Consistency, Capability of Audience, Channels of Distribution.
3.2
Saran
10
DAFTAR PUSTAKA Abdullah Hanafi, Memahami Komunikasi Antar Manusia, (Surabaya: Usaha Nasional, 1984) Hlm. 87 A. Aziz Alimul Hidayat. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 3, Jakarta, Selemba Medika, 2008. Deddy Mulyana, Komunikasi Jenaka, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 1996) Hlm.4 Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993), 13. John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi , ter. Hapsari Dwiningtyas (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 50. A.W.Wijaya. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta.
11