KOMPAS cetak - Anak Indonesia Belum Terlindungi
Page 1 of 2
HARI ANAK NASIONAL Anak Indonesia Belum Terlindungi Kamis, 23 Juli 2009 | 03:44 WIB Jakarta, Kompas - Hari Anak Nasional 23 Juli sudah diperingati berulang kali. Namun, nasib anak Indonesia masih belum juga membaik karena anak-anak Indonesia belum terlindungi. Masih banyak kasus kekerasan yang mendera anak-anak Indonesia. Itu diutarakan Direktur Pemberdayaan Hukum dan Penanganan Kasus Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat Dhoho Ali Sastro di Jakarta, Rabu (22/7). Menurut Dhoho, Undang-Undang Perlindungan Anak menyatakan, setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi. Namun, kenyataannya, amanat undang-undang tersebut masih belum bisa dilaksanakan secara optimal. Secara terpisah, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Badriul Hegar mengatakan, kasus infeksi serta kematian pada bayi dan anak usia di bawah lima tahun masih menjadi masalah utama kesehatan anak di Tanah Air. Oleh karena itu, pemberian air susu ibu dan imunisasi menjadi hal mendasar yang harus dilaksanakan. Menurut Hegar, situasi kesehatan anak dunia tahun 2008 menunjukkan, 11 juta anak balita meninggal, terutama karena penyakit yang bisa dicegah atau diobati. Empat juta dari mereka adalah bayi usia kurang dari satu minggu atau kurang dari satu bulan. Jutaan anak lain hidup dengan gangguan kesehatan. ”Mayoritas kasus kematian anak balita terjadi di negara berkembang, mereka kebanyakan dar golongan sosial-ekonomi rendah,” kata Hegar. ASI eksklusif Salah satu upaya penting untuk menyelamatkan bayi adalah memberi ASI secara eksklusif. ”A susu ibu mengandung semua nutrisi untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan anak sesuai kebutuhan, laju pertumbuhan, dan kebiasaan menyusu,” kata Ketua Satuan Tugas ASI IDAI d Gusti Ayu Nyoman Partiwi. Bayi memperoleh nutrisi terbaik, perlindungan terhadap infeksi, dan stimulasi sejak dini dari proses menyusui. Dalam ASI telah tersedia berbagai macam enzim yang akan membantu penyerapan ASI itu sendiri. Zat kekebalan juga terdapat di dalam ASI, membuat bayi yang mendapat ASI lebih jarang mengalami infeksi pencernaan. Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof Sri Rezeki menjelaskan, imunisasi merangsang sistem
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/23/03441039/anak.indonesia.belum.terlindungi
7/23/2009
KOMPAS cetak - Anak Indonesia Belum Terlindungi
Page 2 of 2
imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit. (LOK/EVY)
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/23/03441039/anak.indonesia.belum.terlindungi
7/23/2009