FRAKTUR 1. PENGERTIAN Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. (Lukman dan Ningsih, Nurna, 2009 ; 25). 2. KLASIFIKASI /JENIS-JENIS FRAKTUR a. Fraktur komplet : Fraktur / patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran dari posisi normal. b. Fraktur tidak komplet : Fraktur / patah yang hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang.
c. Fraktur tertutup. Apabila fagmen tulang yang patah tidak tampak dari luar. Fraktur yang tidak menyebabkan robeknya kulit, jadi fragmen frakturnya tidak menembus jaringan kulit. d. Fraktur terbuka Apabila fragmen tulang yang patah tampak dari luar. Fraktur yang disertai kerusakan kulit pada tempat fraktur (Fragmen frakturnya menembus kulit), dimana
bakteri dari luar bisa menimbulkan infeksi pada tempat fraktur (terkontaminasi oleh benda asing).
a. Grade I :Luka bersih, panjang. b.Grade II :Luka lebih besar / luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif. c. Grade III : Sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak yang ekstensif, merupakan yang paling berat.
3. JENIS KHUSUS FRAKTUR a. Greenstick : Fraktur dimana salah satu sisi tulang patah, sedang sisi lainnya membengkok. b. Tranversal : Fraktur sepanjang garis tengah tulang. c. Oblik : Fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang. d. Spiral : Fraktur memuntir seputar batang tulang e. Kominutif : Fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen f. Depresi : Fraktur dengan fragmen patahan terdorong kedalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah) g. Kompresi : Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang) h. Patologik : Fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, penyakit pegel, tumor) i. Avulsi : Tertariknya fragmen tulang oleh ligament atau tendon pada perlekatannya j. Epifiseal : Fraktur melalui epifisis k. Impaksi : Fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.
INJURY KULIT/TRAUMA KULIT
1. PENGERTIAN adalah kondisi dimana kulit atau beberapa lapisan jaringan epithelial mengalami trauma atau lesi fisik, dapat berupa open cut, terbakar, rupture, nyeri, dan lain-lain. 2. JENIS JENIS a. Abrasi luka akibat gesekan, dapat sembuh spontan dengan sedikit jaringan parut. Lapisan
kulit robek, meninggalkan lapisan jaringan ikat yang lunak dan tak terlindungi. Disebut juga strawberry injury. b. Insisi merupakan tipe clean cut, dapat hanya memotong lapisan kulit, namun harus
diperiksa apakah sampai memotong tendo dan saraf. c. Laserasiluka luas, namun tipe clean cut seperti insisi, meski bisa juga diakibatkan oleh
trauma tumpul yang membentuk hematoma pada jaringan lunak. Umumnya lebih dalam dan menembus jaringan vascular. d. Kontusioterdapat nyeri, perubahan warna, bengkak/memar, namun tanpa disertai luka
koyak pada lapisan kulit. Meski lapisan kulit superfisial tidak terluka, trauma jenis ini bisa melukai lapisan dalam seperti otot, jaringan ikat, dan vascular. e. Blisters/lecet luka akibat gesekan dengan tekanan tinggi, seperti jenis luka yang didapat
pada palmar apabila jatuh dari sepeda sambil menahan bobot tubuh sehingga sebagian lapisan kulit dan jaringan di bawahnya akan terlepas. f.
Frostbite (Dermatitis Congelation)destruksi lapisan kulit dan jaringan di bawahnya akibat bekunya jaringan kulit. Tingkat keparahannya dinilai dari sampai lapisan mana yang mengalami kebekuan dan mati.