KITAB SERIBU CERMIN OLEH BOEDHI MARGONO
[email protected] Inilah kitab cermin seribu Seribu kitab cermin Cermin seribu kitab Juga cermin kitab seribu Cermin dipecah adalah cermin Cermin direkat adalah cermin Saat dibubuk menjadi pasir Demikianlah kita harus bercermin Pada pasir Remuk Adalah Sempurna Kolam indah menjadi cermin Meluangkan wajah yang bergoyang Kenyataan memang harus bergoyang Sebelum diguncang Tidak ada benar dan salah yang abadi Yang abadi adalah ketiadaan yang tiada juga Kekuasaan yang menimbulkan kesalahan dan kebenaran Hanya berumur sebersit Kekuasaan harus dibasmi Dibasmi karena ada kebenaran Kebenaran berawal dari kekuasaan Berakhir dengan kekuasaan Berkuasa dengan nafsu Dan berakhir dengan nafsu Yang melawan nafsu adalah nafsu Yang kalah oleh nafsu adalah nafsu Yang ribut dengan nafsu Ributlah saja
Kuda hitam bukan kuda hitam Ia adalah bukan kuda Ia adalah bukan hitam Ia adalah bukan ia Dan yang bukan ia adalah mungkin ia Kuda adalah tipuan Seperti troya pernah tertipu Kebenaran pun adalah tipuan Seperti kita selalu tertipu Kita sang kota troya Selalu tertipu oleh kebenaran dan kuda Segala yang bisa dianggap mungkin Jangan dianggap benar Yang dianggap benar Pastilah hanya kemungkinan Cahaya bukan cahaya Ia adalah tipuan dari kegelapan Kegelapan bukanlah kegelapan Ia adalah tipuan dari cahaya Cahaya dan kegelapan selalu menipu Maka hiduplah dalam keremangan Pagi dan petang Kabar dari langit Kabar dari dewa Kabar dari tuhan Semesta adalah hukuman Kabar dari kesalahan Kabar dari norma Segala kubur mereka yang disucikan Oleh norma dan kemenangan Semua ada batasnya Hanya sesaat setelah sejarah terlupa Zaman dilindas oleh alam Yang tak mengenal dirinya sendiri sebagai alam Alam bukan alam Karena ia tak menyebutnya demikian
Ia adalah akhirat Yang bersembunyi dalam perubahan Semoga kebohongan bisa membuat orangorang tertawa Dalam kemengertian Karena kebohongan yang diangap berhasil Selalu membuat kagum dan takluk Bukan tawa Yang kecil Adalah yang seharusnya menjadi dasar Yang puncak Semestinya adalah raksasa Demikianlah agar struktur itu terguling Dengan sendirinya Raja dan presiden Semuanya lalim Karena ia menjadi nama Yang bernamalah Yang lalim Yang tak bernama Dialah yang dilalimi Yang bernama Tak layak disembah Yang tak bernama Hanya menyembah dirinya sendiri Yang menyembah diri sendiri Menyembah kesedihan Yang menyembah mereka yang bernama Adalah yang selalu mencari gembira Mencari gembira Pura-pura sedih Pura-pura tergantung Pada kehendak yang raksasa Pura-pura Sedemikian sedihnya Tak ada kabar
Dari kehidupan Tak ada kehidupan yang menuntut kehidupan Hanya kematian yang menuntut kehidupan Demikianlah kebenaran Menuntut kesalahan Dan dari semuanya Kesalahan mengalir Seperti anak sungai Seperti ular Yang meninabobokkan penguasa tunggal Kekuasaan tunggal Semestinya menjadi lalim Segala yang lalim Semestinya disanggah Sanggahlah mereka yang lalim Siapakah yang lalim? Mengapa kekuasaan selalu lalim? Segala yang lalim akan menjadi berkuasa Segala yang berkuasa akan menjadi lalim Kenapa kenyataan ini tak anda ketahui semua? Kenapa kelaliman dan kekuasaan adalah seperti telur dan ayam? Di dalamnya terdapat dasar dari kehidupan Tetapi kehidupan yang mati Kehidupan yang mati membutuhklan kematian-kematian Demikianlah kebenaran bertahan hidup Seperti drakula Para mangsa dan budak seperti zombi Zombie yang masih berdarah Dan menyerah Apakah menyerah berarti kalah? Agaknya kekalahan adalah sebuah peristiwa lazim Karena diantara pembunuh
Pasti ada mangsa yang pasrah untuk dibunuh Di manakah cinta? Di dalam batin Di dalam kasih sayang Di antara kebuasan Di mana ada kebencian? Di antara benci Kebuasaan Dan kelemahlembutan Adalah inti Ada Di dalam gerak Di mana ada gerak? Dalam ketidakmengertian yang mendalam dan asli Apakah keaslian? Keaslian mungkin tidak ada Hanya yang bukan asli Yang bisa kita sebut Dan kenali Apakah ketidakaslian Kebohongan Keburukan Kejahatan Bisa diketahui? Tidak Hanya dengan menyebutkan kesedihan dan kegembiraan Segala yang membuatnya Adalah mereka Demikianlah segala sesuatu adalah kebusukan? Tidak Karena siapa yang bisa menyebutkan seluruh dunia? Dan menyebutkan segala sesuatu yang sudah usang
Adalah bukan asli? Bahasa adalah keusangan yang setiap kali asli Setiap kali adalah kebohongan Tak ada maaf bagi keaslian Tuhan, Sambutlah namaku Dalam hatiku Masih ingatkah kau akan namaku? Apakah sering kau menyebut diriku? Jika engkau pelupa Atau sibuk? Kenapa tak kau akui ? Kekuasaan adalah lupa Yang berkuasa selalu lupa Pasti lupa Kekuasaan adalah lupa Kebenaran berarti kekuasaan Disanalah keduanya saling membelit Dan semuanya adalah palsu Palsukanlah sebaai keaslian Di sana segalanya bisa dijual Demi perut yang lapar Dan hati yang emar akan harta dan kekuasaan Tak ada gunanya berdebat untuk kebenaran Kebenaran sudah usang Seperti kain yang baru disulam Oleh seribu bidadari Keindahan adalah usang Keburukan adalah yang bagus Dan indah Dan hebat Dan perlu dicamkan dalam hati Hati yang dimabuk oleh derma Yang membuat pertapaan menjadi bencana Di dalam perut ada kotoran
Di dalam otak ada kotoran Dalam doa pun ada kotoran Dalam kesucian Kotoran menumpuk Menjadi kesucian Kesucian dicari Kesucian berlalu Kesucian bertalu-talu Kebenaran dan kekucian Demikianlah kekuasaan Kekuasaan berarti kematian bagi yang lain Tak layak untuk dibantah Demikianlah dunia Tak layak untuk disanggah Demikianlah sejarah Tak pernah tertidur Berjuang melawan alam Alam semesta seperti mandiri Dan manusia juga seperti mandiri Dan tuhan juga seperti tidak ada Benarkah demikian? Tanyakanlah pada keutuhan dan kesedihan kalian Pasti jawaan akan lain Dengan kewajaran Kewajaran Seperti anak-anak Yang bertanya Apakah ini apakah itu Tetapi semuanya adalah proses belajar Untuk mengenal bentuk-bentuk Mengenal bayangan-bayangan Mengenal cermin-cermin Inilah kitab cermin Seribu cermin Karena satu serupa dengan seribu Marilah saling berbantah Marilah saling bertempur
Marilah saling menyalahkan Maka anda akan menjadi ada Ada karena ketiadaan Ketiadaan karena ketiadaan tiada Adalah yang hanya ada Demi kata-kata pujian Bangsat mana yang mencintai kentut? Mereka yang bersyair dengan merdu Mencari angkasa raya Yang luarbiasa bening Demikianlah juga kentut Juga bening Semestinya angkasa belajar dari angkasa kecil itu Yang bukan bangsat Mencintai kentut Yang bangsat Tidak mencintai kentut Robohlah segala kuil-kuil Yang ada di luar Maupun di dalam hati Robohlah kebenaran Dan keadilan Dan juga kasih sayang Robohlah juga mereka yang menentang ketidakadilan Siapa yang tidak akan roboh? Segala mahluk pasti akan roboh Bahkan yang abadi pun Pasti akan roboh Kepastian Siapa yang bisa mendua? Kepastian Hanya milik mereka Yang tidak mengenal duka Siapa yang tak mengenal duka Tak akan menjadi bijaksana
Bagaimana mengenal duka? Rasakanlah duka Rusaklah segala yang bisa dirusak Peliharalah kerusakan Mengapa kerusakan adalah bukan kerusakan? Siapa yang tidak peduli? Atau peduli? Kita mestinya percaya Tak ada yang benar-benar penuh Atau kosong Tiada yang penuh Tiada yang kosong Tiada yang separuh-separuh Atau hanya sedikit Bahkan banyak Tiada yang jelas Dan pasti Atau tetap Inilah kitab cermin Yang tanpa cermin Karena cermin yang memantulkan sesuatu Adalah bukan cermin Ribuan nyawa Berlalu dalam perang Ribuan cinta Berkumandang dalam perang Tertawa bergelak-gelak Mencari mayat-mayat Saudara dan lawan Demikianlah perang bermula Dan berakhir Dalam mula Robohlah kata-kata Robohlah makna Robohlah kenyataan Dan bayangan Burung-burung kecil
Terbang dalam badai Bernyanyi riang Walau nyawa hanya sebersit kecil Demikianlah juga manusia Berlalu lalang dalam kendaraannya Menentang alam Seperti badai Dalam sebersit nyawa Tuntutlah ilmu sampai ke dalam dirimu sendiri Dapatkan pengetahuan hingga ke kerak neraka Dapatkan nafsumu menggelegak Itulah jatidirimu Dari abu ke abu Dari kosong ke kosong Dari isi ke isi Tapi tak ada yang asli Air suci dicampur kencing Adalah bukan air kencing yang tidak suci Air kencing suci dicampur air biasa Adalah bukan air biasa yang suci Biarkan tai bercampur dengan emas Ketika menjadi pusaka Adalah beban bagi surga Biarkan surga dan neraka saling berbagi wilayah Surga milik neraka adalah neraka yang tidak indah Neraka yang indah adalah milik surga Yang menurun kualitasnya Janji-janji ditepati Oleh manusia Dewa Setan Dan semua jenis siluman Karma dan nasib
Dibagikan secara rata Oleh tuhan Dengan cara memejamkan mata Sudut hari terlupa Huru hara Subuh Dingin Memikat kematian Rombongan malaikat maut Menaiki roda-roda nasib Bekerja sesuai pesan Mencari korban Demikianlah kenyataan Dibayangkan Zombie yang percaya Biarlah menjadi zombie yang percaya Zombie yang tidak percaya Tidak lagi menjadi zombie Bagaimana cara orang bisa membela kemanusiaan? Dengan nyawanya Dengan kekerasan Dengan membantai musuhnya Runtuhlah semua peradaban Runtuhlah semua keyakinan Peradaban hanyalah keyakinan Putih bukanlah putih Roda ajaran Memutuskan tali nasib Menjadikannya mandiri Dan dunia pun tetap tertawa Dalam tangis Menangislah wahai burung-burung bebas Tertawalah ayam-ayam dalam sangkar Cobalah membunuh diri kalian Seperti manusia
Siapa yang bisa menafikan mimpinya Adalah yang agung Yang agung Adalah penafi kenyataan Kekayaan dalam perutmu Kekuasaan dalam kepalamu Tentara dalam hatimu Rakyat dalam taimu Coba renungkan Satu ditambah satu adalah dua Dua dikurangi satu adalah satu Apel satu dimakan dua Menjadi dosa asal Manusia memang berdosa Karena ia punya iman Maka berimanlah Agar kamu ingat akan neraka Dengan ingat neraka Maka neraka ada Terjerumuslah sebagian di antara kalian Di dalamnya Oh berkuasalah para raja Hiduplah selamanya para kaisar Jayalah para mullah Biarkan dunia runtuh Menjadi debu Agar kita bisa bercermin Menemukan luka Yang asli Dari diri Di luar ada dalam Di dalam ada luar Di tengah ada pinggir Di pinggir ada tengah Di atas ada bawah Di bawah ada atas Bergeraklah diam Diamlah gerak
Minumlah api Makanlah udara Hisaplah tanah Lupakan lupa Lupakan lupa Lupakan ingat Lupakan diri Lupakan orang lain Lupakan tujuan Lupakan hutang Lupakan nasib Terpujilah para ular Bisa yang memuaskan nyawa Lenyap melayang Jauh ke awan Terpujilah para ular Yang menerkam tikus Masuk ke perutnya yang melingkar Membutakan nyawa Membutakan perjuangan hidup Najis Taka da yang lebih najis Dari yang suci murni Najis Najislah najis Biarlah ia menjadi demikian menyenangkan Dan layak dinikmati Najis Biarlah tak ada yang bisa dicuci kembali Dalam ketakutan akan dosa Dan kekototoran Biar Biarlah dunia semua menjadi najis Biarlah tak ada yang bersembunyi Dalam jubah kesucian Terpujilah para najis
Terpujilah kekotoran Terpujilah yang berbau memuakkan Taiku tahi suci Kencingku kencing suci Inilah kitab cermin Yang kelihatan tak berharga Karena ia najis Dan bukan untuk mereka Yang sombong Pecinta surga Kalian memang sombong Hanya menimbulkan duka Bagi orang lain Oh para suci Yang menggenggam pedang Berlumur darah Mencengkeram gurat-gurat kata Penuh ancaman Dan berteriak atas nama kesucian Betapa menyedihkannya Kalian semua Kibarlah yang bisa dituduh Menjadi tertuduh Dan biarlah hukuman Dilampaui Tak ada duka Tak ada lara Tak ada pertanyaan Karena para hakim Adalah para penipu ulung Daun-daun berguguran di musim salju Perih Saat matahari melampaui cakrawala Perih Bentangan pegunungan berselimut kabut Perih Menunda kemunafikan
Menunda persahabatan Menunda surga Mencari neraka Tong kosong Memang berbunyi nyaring Tong kosong Memang berbunyi merdu Hargailah nada Hargailah lagu Tak ada tong kosong Tak ada kehidupan Tak ada keindahan Desir angin .....badai.... Binatang Bernama manusia Manusia Bernama tuhan Dalam gua-gua rahasia Upacara tersembunyi terjadi Dihujat oleh mereka Yang tak mau Ada perbedaan Demikianlah keyakinan-keyakinan Membawa kehidupan Menjadi bencana Di dalam bumi Bergetar kekuatan dahsyat Api! Membakar dirinya sendiri Di atas tanah Semua yang tumbuh Menjadi busuk Bahkan ketika mereka masih hidup Tumbuh Tumbuhlah kehidupan Tunggulah kematian
Dengan tawamu Awan-awan membawa petir Menghunjam pohon-pohon Dan penangkal petir Demikianlah kekuatan lenyap Dan bangkit lagi Karena kebengisannya Bola kristal Menangkap masa depan Dalam rangkulan Uang receh Hidup Seperti permainan kartu Jalan Bersih Kotor Jalan sumur Air bersih Selalu mengandung kutu Dan jentik-jentik Hitunglah hari Satu demi satu Jam demi jam Detik demi detik Hitunglah perubahan Yang tak terhitungkan Nikmatilah Ketidaktahuan Sesat Tidaklah membawa kebinasaan Sesat Membawa kita Pada kesempatan lain Sesat Memperlihatkan Pemandangan yang berbeda Sesat
Adalah jalan yang benar Dalam kosong ada isi Dalam isi Ada tai Dalam tai Ada kosong Dalam kosong Ada uang Bebaskan diri Bebaskan tanpa ragu Rasakan nikmatnya Sensasi petualangan Menikmati segala dunia Yang sudah diatur Oleh para orang kaya Luar biasa Hebat!! Kesaktian orang-orang yang bersuci Menciptakan kota-kota Mengatur pemerintahan Menindak para penjahat Mengganjar para rakyat Menyantuni anak yatim Menghargai para budak Membikin mereka Kaya Semakin kaya Makin demikian kaya Dan berkuasa Makin berkuasa Menjadi luarbiasa kaya Dan jahat Rongga-rongga negara Rongga-rongga keju Dalam kosong Ada keju Makan tomat Makan apel
Dalam jiwa yang sehat Terdapat kekejaman juga Ahli sejarah Berfihak pada yang menang Karena merekalah yang bisa membayar Dan memberi hukuman Hukum-hukum Semuanya palsu Hanya berisi kepalsuan Kebenaran palsu Tata tertib palsu Hanya berteguh Pada siapa yang menang Menentukan aturan Rombongan kaisar Rombongan presiden Rombongan penjilat Para pencari berita Mendapatkan berita bohong Dalam kebenaran Ilmu padi Makin merunduk Makin menyembunyikan kesombongan Dalam pangkat Tersembunyi ketakutan Dalam kekayaan Tersimpan kemiskinan Dalam kebijaksanaan Bersemayam dendam Makanan Minuman Membuat tubuh sehat Dan segar Adu domba Tipu muslihat Membuat tubuh sehat
Dan segar Semua kitab Akan rusak dan koyak Oleh zaman Dan otak yang pelupa Semua kita Akan disanggah Oleh keyakinan yang baru Dan sombong Semua kitab Juga berisi kesombonan Semua yang sombong Memikul kerentaan Dalam umurnya Meniru alam Menaklukkan alam Takluk oleh alam Ditiru oleh alam Alam meniru kekejaman mahluk Alam menjadi penyimpan fikiran Fikiran Hanyalah dendam Tertawalah wahai orang pandai Karena kepandaian memuat kebijaksaan seperti setan linglung Tertawalah wahai oran pandai Karena kebenaran seperti setan linglung Tertawalah wahai orang pandai Karena beban dosa Telah dilupakan jauh Tertawalah wahai orang pandai Alam bisa ditiru Tuhan bisa digugat Dan kebenaran bisa dibalik Tertawalah wahai oran pandai Tertawalah saja Sampai mampus
Payung rusak Lebih berhara dibanding istana mewah Pakaian bobrok Lebih berharga dibanding semua hiasan permata Rumput liar Lebih enak dibandingkan semua hidangan raja Jika itu milikku Kodok buduk hijau Belajar mengaum Semua gajah Ketakutan Dan lari serabutan Memijaknya gepeng Kodok hijau temannya mengaum Semua gajah berlari ketakutan Serabutan Kodok buduk selamat dari pijakan Dengan bangga Menjadi pendekar kodok Lawanlah hati Jika bersedih Lawanlah hati Jika gembira Lawanlah hati Jika marah Lawanlah hati Jika sedang takut Lawanlah hati Jika sedang bingung Lawanlah hati Dengan hati Tertundanya ledakan dunia Membikin semua mahluk lupa Lupa memang obat mujarab Yang harus kita pelihara
Dengan lupa maka semua mahluk akan bahagia Bahagia untuk sementara Dengan ingat maka semua mahluk akan menderita Menderita sementara Dengan hilangnya penderitaan Lupa pun bangkit Kita menguasai nyawa Kita menguasai kehidupan Kita adalah abadi Tuhan bagi diri sendiri ...lupa... Memang indah Kutukan banyak kehidupan Meregang nyawa Menuai kebisuan Menjajah kehendak Melampaui gunung-gunung kasih sayang Menembus cakrawala keheningan Kebebasan Adalah tanda Seorang yang bisa mati Kehidupan pasti mati Hanya cara-cara dan waktu Yang membedakannya Maka kematian Adalah kebenaran Yang licik Lawanlah kematian Lawanlah kenyataan Carilah hidup abadi Dengan berbagai macam pasir Hati akan merekatkan nyawa Hingga malaikat maut Harus memakai tatah dulu Untuk merebutnya Ia pun akan berebur emas Hingga lupa akan tugasnya
Siapa yang mencipta hati? Apakah tuhan? Ataukah dewa kehidupan? Mengapa cinta selalu menuntut? Hidup gagal tetap menimbulkan cinta Jalan keberhasilan adalah jalan cinta Jalan kebencian juga cinta Bahkan keraguan dan kepengecutan Juga cinta Cinta diri Cinta abadi Demikian kata orang Kesesatan Adalah ciri Dari cinta diri Kebijaksanaan Adalah ciri dari ketiadaan cinta diri Yang semu Namun tersembunyi Nyawa dibayar nyawa Tangan dibayar tangan Mata dibayar mata Hakim menjatuhkan putusan Masyarakat menerima Dengan kagum Nyawa pun hilang silih berganti Benar Luapkanlah sungai-sungai Yang melindungi dusun-dusun permai Hingga semua ocehan manusia dan kerbau Lenyap adanya Menjadi lengang Dan menangislah kalian Untuk diri sendiri Tambahkan garam Ke dalam luka
Maka akan terasa Sakit Yang bisa dinikmati Dengan tangis Sesat-sesatlah para mahluk Seperti nenek moyang setiap mahluk Dan anak cucu setiap mahluk Saling berbagilah Darah dan bunga Dan berteriaklah Menikmati suara-suara musik Merdu dan tidak merdu Semuanya membikin bergoyang jiwa Gila dalam kemabukan Arak dan api dalam hati Janganlah menunjukkan jati diri Kepada tuhan Beritahu dia Mengenai sedikit hal saja Mengenai kesukaanmu Arak sungguh panas di mulut Lebih panas di perut Dan di aliran darah Sungguh hebat nasib arak Dinikmati dan dicaci Demikianlah kehidupan Barang yang terhormat Segala yang jinak Tetaplah liar Biarpun membudak Tetapi tersembunyi kemerdekaan Tutupkah hati Jadikan bom waktu Hingga semuanya Akan meledak sewaktu-waktu Membuktikan Bahwa kehidupan Adalah sebuah kemerdekaan
Yang meluap-luap Ketakutan Adalah unik Seunik madu Dicampur racun Tak ada yang lebih unik Dibanding madu beracun Atau racun bermadu Demikianlah para mahluk Menilai orang lain Bukan dirinya sendiri Jangan lupakan hutangmu Lupakanlah saja hutangmu Rebut hutangnya Bayarlah dengan nyawanya sendiri Luruhlah luruh Tangguh yang dulu Kini ketakutan datang Mencari teman Cipta ciptalah diri terakhir Regangkan nyawa Dalam kubangan darah kebenaran Tenggelam dalam surga Memberi makan kepada tuhan Lemparkan hari Lontarkan malam Bantinglah petang Sekaplah pagi Putarlah roda-roda ketetapan Dan kemandegan Seperti semua raja dan presiden Bermimpi Semua yang benar memang salah Semua yang benar sungguh salah Semua yang benar Benar-benar salah Semua yang kalah
Benar-benar menang Semua yang menang Benar-benar mencari kekalahan Dan memang kalah Karena benar Dan salah Inilah kesalahan Cara berfikir Yang semestinya Dijaga Oleh mahluk yang muda Dan renta Dan sedang tumbuh Oleh keyakinan Jika tidak percaya Maka kalian akan selamat sejahtera Jika kalian percaya Maka kalian akan terjerumus Dalam kesesatan dan penderitaan Apa saja yang tidak boleh dipercaya? Apa saja Kenapa harus membaca?