Ketegaran Wanita-wanita Muslimah

  • Uploaded by: Suyanto
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ketegaran Wanita-wanita Muslimah as PDF for free.

More details

  • Words: 25,887
  • Pages: 62
Ketegaran Wanita-Wanita Muslimah

Penulis

DR. Muhammad bin Abdurrahman Al-Arify

Penerjemah

Muhammad Taufiq

Judul asli Innaha Malikah (( ‫إنها ملكة‬ Penerbit Maktabah Al-Taisir Mesir 1425 hijriyyah / 2004 Ukuran Buku 12x17 cm, 112 hal 1

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬ Pengantar Penerjemah Sesungguhnya segala puji hanya untuk Allah subhanahu wata’ala, kita memuji-Nya, memohon pertolongan, ampunan dan perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri dan kejelekan amal-amal kita. Siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada seorangpun yang dapat menunjukinya.

‫أشهد أن ل إله إل ال و أشهد أن محمدا رسول ال‬ ”Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah”. )102 : ‫ (آل عمران‬.‫ن‬ َ ‫حقّ تُقَا ِتهِ َولَ َتمُوتُنّ ِإلّ وَأَنتُم ّمسِْلمُو‬ َ ‫ل‬ ّ ‫ن آ َمنُو ْا اتّقُو ْا ا‬ َ ‫يَا َأ ّيهَا اّلذِي‬ “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah sebenarbenar taqwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam”. (Surat. Ali Imran-102)

ّ‫ل َكثِيراً َو ِنسَاء وَاتّقُو ْا ال‬ ً ‫ث ِم ْنهُمَا ِرجَا‬ ّ َ‫جهَا َوب‬ َ ‫حدَةٍ َوخََلقَ ِم ْنهَا زَ ْو‬ ِ ‫س اتّقُو ْا َربّ ُكمُ اّلذِي خَلَ َقكُم مّن نّفْسٍ وَا‬ ُ ‫يَا َأ ّيهَا النّا‬ )1 : ‫ (النساء‬.ً‫ن الّ كَانَ عََل ْي ُك ْم رَقِيبا‬ ّ ِ‫ل ْرحَامَ إ‬ َ ‫ن بِهِ وَا‬ َ ‫اّلذِي َتسَاءلُو‬ “Wahai manusia, bertaqwalah kepada Rabbmu yang telah menjadikan kamu dari satu jiwa dan menciptakan darinya pasangannya dan berkembang dari keduanya laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah yang kamu saling meminta dengan-Nya dan belas kasih. Sesungguhnya Allah adalah pengawas bagimu”. (Surat. An-Nisaa’:1)

ْ‫عمَاَل ُكمْ َو َيغْ ِفرْ َل ُكمْ ُذنُو َب ُكمْ َومَن ُيطِعْ الَّ َو َرسُوَل ُه فَ َقد‬ ْ َ‫) ُيصْلِحْ َل ُكمْ أ‬70( ً‫سدِيدا‬ َ ‫ل‬ ً ‫ن آ َمنُوا اتّقُوا الَّ َوقُولُوا قَ ْو‬ َ ‫يَا َأ ّيهَا اّلذِي‬ )71-70 : ‫ (الحزاب‬.)71( ً‫عظِيما‬ َ ً‫فَازَ فَوْزا‬ “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah olehmu perkataan yang benar. Niscaya diperbaiki amal-amal kamu dan diampuni dosa-dosamu dan siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia menang kemenangan yang besar”. (Surat. Al-Ahzab: 70-71). Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kalamullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad ShollAllahu ‘Alaihi Wassallam. Seburukburuk urusan adalah yang diada-adakan, setiap yang diada-adakan adalah Bid’ah, setiap Bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka. Pembaca yang mulia, Penulis buku ini memaparkan beberapa nasehat kepada para remaja putri dan wanita pada umumnya agar istiqomah dan tegar dalam memegang Islam, disaat zaman sekarang ini yang penuh dengan fitnah dan keterasingan. Dengan tidak mengikuti seruan para musuh-musuh Islam yang seolah-olah ingin mengangkat derjat kaum wanita namun pada akhir dan kenyataannya malah menghinakan mereka dengan semboyan dan dengungan yang menipu seperti pembebasan wanita, persamaan, gender dan lain-lain. Penulis juga menceritakan beberapa kisah nyata tentang para wanita muslimah yang mencoba untuk bertahan demi mencari keridhoan Allah subhanahu wata’ala sekalipun nyawa taruhannya. Kisah istri Rasul Shollallahu ‘Alaihi Wasallam dan wanita Sahabat Rasul Shollallahu ‘Alaihi Wasallam. Kisah tentang masuk Islamnya seorang gadis Rusia, setelah ia menikah dengan seorang laki-laki yang 2

menyelamatkannya dari pedagang yang menipunya dengan tawaran kerja keluar negri, tentunya ini merupakan pelajaran yang sangat berharga yang dapat diambil oleh para wanita yang akan kerja keluar negri atau calon TKW. Berapa banyak diantara mereka yang dijerumuskan dan menjerumuskan diri menjual kehormatan dengan secuil kesenangan yang hanya sesaat namun penderitaan setelah itu sangat pedih dan lama. Dan kisah pengorbanan seorang wanita kristen dalam melancarkan misinya disuatu daerah yang jauh dan tandus sedangkan dia dalam kesesatan, ini merupakan tantangan bagi wanita muslimah yang punya ghirah dan semangat keislamannya, apakah mereka tinggal diam atau? Serta nasehat untuk tidak melakukan perbuatan yang diharamkan seperti mencabut atau mencukur alis, membuat tato di bagian badan, mendengar nyanyian, membaca majalah porno dan gambar-gambar yang membangkitkan syahwat, memakai rambut palsu dan sebagainya. Buku ini juga sesuai dibaca oleh kaum laki-laki, karena boleh jadi suatu saat dia sampaikan kepada wanita lainnya apakah itu terhadap ibu atau saudarisaudarinya, terlebih lagi untuk istrinya sendiri. Aku mohon kepada Allah agar menjadikan surat ini dari hati ke hati dan membersihkannya dari kotoran Riya dan Sum’ah serta menjadikannya sebagai sebab Hidayah bagi pembaca sekalian. Aamiin.

‫والسلم عليكم ورحمة ال وبركاته‬ Tafahna El-Asyrof - Egypt Sabtu, 25 Rajab 1427 19 Agustus 2006

Penerjemah: Muhammad Taufiq E-mail: [email protected]

3

Daftar isi Judul Pengantar penerjemah Daftar isi  Kisah 1 Gadis Rusia  Tawaran kerja keluar negri  Pernikahan  Di Rusia…  Di Moskow…  Bagaimana ia tidur…?  Perjalanan yang penuh dengan siksaan…!  Apakah perpisahan telah dekat…?  Pertemuan…!  Keteguhan...dan wasiat…  Ke Bandara…  Kisah yang sangat mengerikan…!  Memberikannya jalan keluar…  Wahai saudari kami yang sangat berharga…!  Kisah 2  Wanita pertama yang tinggal di Tanah Suci…!  Kisah 3  Mereka mendidih didalam minyak…!  Bayi pun berbicara…!  Alangkah bahagianya dia…!  Kisah 4  Kuburan yang bergejolak api…!  Kisah 5  Seorang Ratu  Kisah 6  Wanita pertama yang masuk Islam  Kisah 7  Tusukan terakhir!  Kisah 8  Minuman dari langit!!  Kisah 9  Wanita penghuni surga!  Kisah 10  Ummu Sulaim, malam yang sangat indah!  Wanita yang mendidik suaminya!  Dari Norwegia ke Afrika!  Dari pintu ke pintu  Pernahkah engkau melontarkan pertanyaan suatu hari?  Kemana perginya wanita-wanita kita sekarang?  Beberapa hal yang diharamkan  Diatas Gelombang laut  Mereka berdandan untuk siapa?  Engkau adalah Ratu! 4

Halaman 5 5 6 7 8 9 9 10 11 11 12 12 13 13 14 14 16 16 17 18 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 27 28 29 30 31 32 33 35

 Nyayian dan kesedihan!  Ruqyah zina!  Kisah 11  Pembunuh dan korbannya!  Kisah 12  Pengantin  Lapangan perpacuan  Peperangan  Wanita yang bepergian  Alangkah berharganya engkau disisi kami  Kisah 13  Karena engkau kami hancurkan tengkorak  Kisah 14  Sampai diatas keranda kematian!  Wanita miskin  Perhatian yang besar  Kisah 15 Ibu anak-anak yang gagah  Malam yang pertama…  Malam yang kedua…  Balasan!  Kisah 16  Mereka dibenamkan kedalam sungai!  Kisah 17  Kesucian seorang Pedagang keliling!  Kisah 18  Tangisan wanita yang tobat!  Kisah 19  Beruntunglah dia!  Penutup…wahai permata yang tersembunyi

5

35 36 38 38 39 39 41 43 44 45 46 46 47 47 48 49 50 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 55 55 57

Kisah 1 Gadis Rusia Tawaran kerja keluar Negri Dia adalah seorang gadis Rusia, berasal dari keluarga yang terjaga, akan tetapi dia penganut Kristen ortodok yang sangat fanatik. Seorang “Saudagar” Rusia menawarkan kepada gadis itu untuk pergi dengan beberapa wanita ke negara Teluk guna mengambil suku cadang elektrik yang akan dijual di Rusia. Ini tujuan yang telah disepakati oleh “saudagar” dan wanita-wanita itu. Ketika mereka tiba disana, si “saudagar” memperlihatkan kepada koncokonconya. Dia menawarkan kepada mereka praktek yang hina dan juga menawarkan bujukan-bujukan, dengan harta yang cukup, hubungan yang luas, sehingga kebanyakan para gadis merasa puas dengan pikirannya. Kecuali gadis ini, ia sangat fanatik kepada Agama nashroninya, maka ia menolak. Si saudagar mentertawakannya dan berkata: “Engkau terbuang dinegri ini, tidak ada yang engkau miliki kecuali hanya pakaian dibadan dan aku tidak akan pernah memberimu sesuatupun”. Mulailah gadis itu merasa susah. Ia tinggal dirumah bersama para gadis lainnya. Paspor mereka disembunyikan oleh “ si saudagar”. semua gadis itu sudah terbawa arus oleh trend namun ia tetap menjaga kesuciannya. Setiap hari ia terus mendesak kepada “saudagar” itu agar memberikan paspornya atau ia minta dipulangkan kenegaranya. “Saudagar” itu menolak permintaannya. Pada suatu hari si gadis mencari paspornya didalam rumah, sehingga ia mendapatkannya. Namun laki-laki itu mengetahuinya lalu merampasnya, kemudian gadis itu melarikan diri dari rumah, ia keluar menuju jalan. Tidak ada yang dia miliki kecuali hanya pakaian dibadan, pikirannya menerawang, tidak tahu kemana ia akan pergi, tidak ada keluarga, tidak ada kenalan, tidak punya uang, tidak ada makanan dan tidak ada tempat tinggal. Jadilah si gadis miskin bolak-balik penuh kebingungan. Tiba-tiba gadis itu melihat seorang pemuda yang berjalan dengan tiga orang wanita. Dia senang dengan kemunculannya. Lalu dia menemuinya, memulai berbicara dengan bahasa Rusia. Pemuda itu minta maaf karena dia tidak paham dengan bahasa Rusia. Gadis itu berkata: ”Apakah kamu bisa berbicara dengan bahasa Inggris? Mereka menjawab “Ia”! Lalu dia gembira, menangis, kemudian berkata: ”Aku adalah seorang gadis dari Rusia, kisahku begini... Aku tidak punya uang, dan tempat tinggal, aku ingin kembali kenegaraku, aku hanya menginginkan darimu tempat perlindungan saja, kira-kira selama dua atau tiga hari, sehingga aku dapat mengatur rencana bersama keluarga dan saudara yang ada dinegeraku”. Pemuda yang bernama Kholid itu berfikir sejenak tentang permasalahannya, bisa jadi ini adalah tipuan atau dia adalah seorang penipu! Gadis itu memandang kepadanya lalu menangis. Pemuda itu minta pertimbangan kepada ibu dan dua orang saudarinya. Akhirnya, dia membawanya kerumah. Gadis itu mulai menghubungi keluarganya, akan tetapi tidak ada yang menjawab. Sinyal dinegaranya terputus! Dia coba untuk mengulangi kembali, menelpon keluarganya setiap satu jam. Mereka mengetahui bahwa gadis itu beragama nashroni. Namun mereka tetap bersikap lemah lembut terhadapnya dan gadis itu menyukai mereka. Kemudian mereka menawarkan Islam kepadanya, tetapi dia menolaknya. Ia tidak mau, bahkan pada dasarnya dia tidak suka untuk berdiskusi tentang masalah Agama. 6

Karena dia adalah dari keluarga (ortodok) yang fanatik benci kepada Agama Islam dan kaum muslimin. Kholid pergi ke Islamic Center untuk tujuan berdakwah kepadanya. Khalid memberikan kepada gadis itu suatu buku tentang Agama Islam yang berbahasa Rusia. Gadis itu membacanya lantas tertarik. Beberapa hari telah berlalu, dia mulai perhatian terhadap kajian-kajian keIslaman dan antusias terhadap majlis wanita sholihah. Ia takut kembali kenegaranya, karena bisa menyebabkannya kembali ke Agama nashroninya dulu.

Pernikahan… Kemudian Khalid menikahinya. Adalah gadis itu sangat berpegang teguh dengan Agama Islam dibanding dengan kebanyakan Wanita Muslimah lainnya. Suatu hari dia pergi dengan suaminya kepasar dan dia melihat seorang wanita yang berhijab, wajahnya ditutup. Ini adalah yang pertama kalinya dia melihat seorang wanita yang berhijab secara sempurna. Gadis itu merasa aneh dengan bentuk pakaian wanita itu! Dia bertanya kepada suaminya Khalid, dan berkata: “Kenapa wanita itu pakaiannya seperti demikian? Apakah dia terserang penyakit yang mengakibatkan wajahnya menjadi buruk? Sehingga ia menutupnya?” Khalid menjawab: ”Bukan, Wanita itu berhijab dengan suatu Hijab yang Allah Subhanahu Wata’ala ridhoi bagi hamba-Nya dan yang sesuai dengan perintah Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam”. Dia diam sejenak, kemudian berkata: ”Ya benar, ini adalah Hijab Islami yang Allah Subhanahu Wata’ala perintahkan kepada kita”. Khalid bertanya: ”Bagaimana menurutmu?” Dia menjawab: ”Saat ini apabila aku masuk kedalam pasar mana pun maka seluruh mata pemilik toko tidak henti-hentinya memandang wajahku! Mereka hampir mengamati wajahku sisi demi sisi! Jadi wajahku ini mesti ditutup, hanya untuk suamiku saja yang boleh melihatnya. Dan Aku tidak akan pernah pergi ke pasar ini kecuali dengan Hijab seperti itu. Lalu dimana kita dapat membelinya?” Kholid berkata: ”Terus sajalah engkau dengan Hijabmu yang sekarang ini, seperti ibu dan kedua saudariku”. Istrinya menjawab: ”Tidak, bahkan aku ingin berhijab sesuai dengan keridhoan dari Allah Subhanahu Wata’ala!”. Hari pun berlalu, tidaklah bertambah pada diri wanita itu kecuali keimanan. Orang disekitarnya menyukai dia. Ia menguasai hati dan perasaan suaminya.. Pada suatu hari aku melihat paspor istriku, ternyata masa berlakunya hampir habis dan mesti diperbaharui. Masalah ini adalah sangat sulit, karena mesti diperbaharui dikota tempat kebangsaannya. Jadi mesti pergi ke Rusia. Jika tidak maka visanya dinilai tidak mengikuti peraturan. Lalu Khalid memutuskan pergi bersama istrinya, karena ia tidak ingin istrinya pergi tanpa mahrom. Mereka naik pesawat dengan penerbangan Rusia dan istrinya memakai Hijab dengan sempurna!! Dia duduk disamping suaminya yang tinggi dengan seluruh kemuliaan. Khalid berkata kepadanya: ”Aku takut kita mendapat masalah disebabkan karena Hijabmu ini”. Ia menjawab: ”SubhanAllah…apa Engkau ingin aku menta’ati mereka yang kafir dan mendurhakai Allah Subhanahu Wata’ala!. Demi Allah..tidak! Terserah apa kata mereka!” Orang-orang Mulai melihat kepada istrinya, Pramugari pun mulai menghidangkan makanan. Makanan yang disertai dengan minuman keras. Minuman setan la’natullah itu mulai dihidangkan kepada Para Pembesar. Kata-kata yang tidak pantas diarahkan kepada istrinya dari sana sini. Disini bergurau, disana tertawa dan yang ketiga mengejek. Mereka berdiri disamping dan mengejeknya.

7

Kholid memperhatikan kepada mereka. Namun dia tidak paham sedikitpun. Adapun istrinya hanya tersenyum dan tertawa mendengar caci-maki yang mereka lontarkan. Kemudian suaminya marah. Istrinya berkata: ”Jangan sedih dan jangan pula sempit dadamu. Ini adalah masalah sederhana dibandingkan dengan apa yang dihadapi oleh Para Sahabat dan yang di peroleh oleh Para Wanita Sahabat dari musibah dan ujian”. Ia berusaha menyabarkan suaminya sampai pesawat mendarat.

Di Rusia… Kholid berkata: Ketika kami sampai dibandara. Aku mengira bahwa kami akan pergi kerumah keluarganya, tinggal bersama mereka, setelah itu kami selesaikan urusan ini kemudian pulang. Akan tetapi pandangan istriku cukup jauh kedepan. Ia berkata kepadaku: ”Keluargaku (ortodok) mereka sangat fanatik kepada Agama nashroninya, jadi sekarang aku tidak ingin pergi kesana! Tapi bagaimana kalau kita sewa saja kamar, kita tinggal disana dan kita selesaikan urusan paspor. Kemudian beberapa saat sebelum kita pulang kita temui keluargaku”. Menurutku ini adalah ide yang baik. Lalu kami menyewa kamar dan tinggal disana. Keesokan harinya kami pergi ke kantor Imigrasi. Kami menemui seorang pegawai, dia meminta paspor lama dan foto wanita pemilik paspor. Segera ku keluarkan foto istriku yang berwarna hitam putih yang tidak kelihatan kecuali sekitar wajah saja. Pegawai itu berkata: ”Foto ini tidak sesuai dengan peraturan, yang kami inginkan adalah foto berwarna. Yang memperlihatkan wajah, rambut dan pundak secara keseluruhan!! istriku tidak mau memberikan foto yang selain itu. setelah itu kami temui pegawai yang kedua dan ketiga. Seluruh mereka meminta foto yang tanpa Jilbab. Istriku berkata: ”Tidak akan pernah untuk selama-lamanya aku memberikan kepada mereka foto yang menampakan aurat”. Para pegawai menolak menerima pengajuan paspornya. Kemudian kami menemui Direktris Utama. Istriku berusaha meyakinkannya agar dia mau menerima foto itu. Namun dia tetap tidak mau, lalu istriku berusaha mendesaknya dan berkata: ”Apakah engkau ingin melihat fotoku yang asli dan membandingkannya dengan foto yang ada padamu? Yang pentingkan nampak wajah, karena rambut terkadang berubah, foto ini cukup?” Direktris itu bersikap sesuai dengan peraturan yang ada. Ia tidak mau menerima foto itu. Istriku berkata: ”Aku tidak akan pernah mau untuk memberikan foto selain ini, gimana?” Direktris itu berkata: ”Kalo begitu maka masalahmu ini tidak akan pernah selesai kecuali oleh Direktur Utama pada Kantor Imigrasi yang besar di Moskow”. Kemudian kami keluar dari Kantor Imigrasi itu. Ia menoleh kepadaku dan berkata: ”Wahai suamiku Khalid! Bagaimana kalau kita pergi ke Moskow saja?”. Disisinya aku berkata kepadanya: ”Berikan saja foto yang mereka inginkan”. Dan Allah…

َ )286:‫ (البقرة‬... ‫سعَهَا‬ ُ ِّ ‫لَ يُكَل‬ ْ ُ‫ه نَفْساً إِلّ و‬ ُ ّ ‫ف الل‬ “Allah Subhanahu Wata’ala tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (Surat: Al-Baqarah 286) )16:‫ (التغابن‬... ْ‫ط ْعتُم‬ َ َ‫ست‬ ْ ‫لّ مَا ا‬ َ ‫فَاتّقُوا ا‬ “Maka bertakwalah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala menurut kesanggupanmu”. (Surat: At-Taghaabun: 16) “Ini adalah masalah darurat, dan paspor hanya akan dilihat oleh sekumpulan orang-orang yang khusus saja. Karena darurat, Kemudian engkau rahasiakan dirumah sampai berakhir masanya. Tinggalkanlah masalah ini darimu, jangan engkau mengajakku untuk pergi ke Moskow.” 8

Lalu dia menjawab: ”Tidak mungkin aku memberikan foto yang menampakan aurat, setelah aku mengetahui Agama Islam”.

Di Moskow… Aku terima pendapatnya, lalu kami pergi ke Moskow. Kami menyewa kamar dan tinggal disana. Keesokan harinya kami pergi ke kantor Imigrasi. Kami temui pegawai yang pertama, kedua, ketiga dan sampai juga akhirnya kami terpaksa menghadap Direktur Utama. Kami menemuinya. Dia adalah orang yang sangat kasar! Ketika dia melihat Paspor istriku ia membolak-balikkan fotonya, lalu mengangkat kepalanya melihat kepada istriku dan berkata: ”Siapa yang dapat memastikan kepadaku bahwa ini adalah fotomu?”. “Engkau ingin membuka wajahnya agar dapat melihatnya?” kataku. Maka istriku berkata kepadanya: ”Katakan kepada seorang pegawai atau Sekertaris wanitamu, datanglah ia kepadaku untuk melihat wajahku dan menyesuaikannya dengan foto ini. Adapun engkau maka tidak akan pernah boleh untuk menyesuaikan foto ini dan aku tidak akan pernah mau untuk memperlihatkan wajah kepadamu”. Lantas marahlah Direktur utama itu, lalu ia mengambil Paspor lamanya, foto dan sebagian berkas. kemudian ia gabungkan semua, lalu memasukkannya kedalam laci kantor yang khusus. Direktur Utama berkata kepada istriku: ”Tidak ada untukmu paspor lama dan tidak pula yang baru kecuali setelah engkau berdua menemuiku dengan foto yang sesuai secara sempurna lalu aku cocokan kepadamu”. Istriku berbicara kepadanya, ia berusaha agar Direktur Utama itu mau menerima fotonya. Istriku berbicara dengan bahasa Rusia. Aku perhatikan mereka berdua. Aku tidak paham sedikitpun. Aku marah, namun tidak bisa berbuat sesuatupun. Direktur itu terus mengulangi. “Engkau mesti menyerahkan foto yang sesuai dengan syarat kami”. Wanita miskin itu berusaha meyakinkan agar dia mau menerima fotonya. Akan tetapi hal itu tidak bermanfaat! Aku diam dan tetap berdiri. Lalu menoleh kepada istriku, aku berusaha mengulangi kepadanya: “Wahai kekasihku

َّ ‫ف الل ّه نفْساً إ‬ )286 :‫ (البقرة‬... ‫ها‬ ُ ِّ ‫لَ يُكَل‬ َ ُ ْ ُ‫ل و‬ َ َ ‫سع‬ ِ “Allah Subhanahu Wata’ala tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (Surat: Al-Baqarah 286) Kondisi kita sekarang ini adalah darurat, sampai kapan kita terus berpindah dari beberapa kantor Imigrasi?” Lalu ia berkata: )3-2:‫ (الطلق‬.ُ‫ح َتسِب‬ ْ ‫ث لَ َي‬ ُ ْ‫حي‬ َ ‫ن‬ ْ ‫خرَجا َو َي ْرزُقْ ُه ِم‬ ْ ‫جعَل لّ ُه َم‬ ْ ‫لّ َي‬ َ ‫َومَن َيّتقِ ا‬ “Siapa yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan diberi rezki secara tidak disangka-sangka”. (Surat: Ath-Thalaaq ayat 2-3) Diskusi diantara kami berdua sangat menjadi-jadi, sehingga menyebabkan Direktur Imigrasi itu menjadi marah dan mengusir kami dari kantor tersebut. Kemudian kami keluar melangkahkan kaki. Aku berada diantara sayang dan marah padanya. Kami masuk kedalam kamar untuk mempelajari masalah itu. Aku berusaha untuk meyakinkannya agar ia mau menerima. Dan sebaliknya istriku juga berusaha untuk meyakinkanku agar aku mau menerima, sampai gelapnya malam. Kemudian kami Sholat Isya’. Pikiranku sibuk atas musibah ini. Lalu kami makan 9

dengan makanan ala kadarnya. Kemudian ku baringkan kepala diatas kasur untuk tidur.

Bagaimana ia tidur…? Tatkala istriku melihatku berbaring diatas kasur, berubahlah raut wajahnya. Ia menoleh kepadaku dan berkata: ”Suamiku, engkau tidur!!” Aku jawab: ”Iya, bukankah ini dapat memulihkan tenaga dari keletihan!!” Dia berkata: ”SubhanAllah…dalam situasi masalah seperti ini engkau tidur!! Kita hidup dalam posisi yang membutuhkan pertolongan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Bangunlah, minta pertolongan kepada Allah, ini adalah waktu yang tepat untuk memohon pertolongan”. Lalu aku bangun dan Sholat sesuai dengan apa yang Allah Subhanahu Wata’ala kehendaki bagiku untuk Sholat, kemudian tidur. Adapun dia, berdiri dan Sholat dan terus Sholat. Setiap bangun aku melihat adakalanya ia sedang ruku’, sujud, berdiri, berdo’a, atau menangis sampai waktu terbitnya fajar. Lalu dia membangunkanku dan berkata: ”Waktu fajar telah masuk, marilah kita Sholat bersama”. Aku bangun lalu berwudhu’. Kemudian kami Sholat dan tidur sedikit. Setelah terbitnya matahari, ia membangunkanku dan berkata: ”Mari kita pergi ke Kantor Imigrasi!! Aku berkata kepadanya: ”Kita pergi ke Kantor Imigrasi!! untuk keperluan apa?! mana foto?? Bukankah kita tidak memiliki foto yang mereka inginkan?!” Ia berkata: ”Kita pergi untuk mengusahakannya. Jangan putus asa dari karunia Allah Subhanahu Wata’ala”. Lalu kami pergi. Demi Allah…bukanlah yang pertama kali bagi kami menginjakan kaki dari beberapa Kantor Imigrasi. Mereka melihat istriku dan dapat mengenal dari bentuk Hijabnya. Tiba-tiba seorang pegawai memanggilku. “Engkau wahai Fulanah?” Aku berkata: “Iya!”. Dia berkata: ”Ambillah Paspormu, sudah selesai lengkap dengan fotonya yang berhijab”. Istriku sangat gembira, lalu ia menoleh kepadaku dan berkata: ”Bukankah sudah ku katakan padamu” )2 :‫ (الطلق‬.‫خرَجا‬ ْ ‫جعَل لّ ُه َم‬ ْ ‫لّ َي‬ َ ‫َومَن َيّتقِ ا‬ “Siapa yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, pasti Dia memberikannya jalan keluar”. (Surat: Ath-Thalaaq ayat 2). Disaat kami ingin keluar, seorang pegawai berkata kepada kami: ”Kalian mesti kembali ke kota tempat asalmu dan menyelesaikan paspornya”. Lalu kami kembali ke kota yang pertama. Aku berkata dalam hati, “Ini adalah kesempatan untuk menemui keluarganya sebelum kami pergi dari Rusia”. Sampailah kami dikota keluarganya. Kami menyewa kamar dan menyelesaikan urusan Paspor.

Perjalanan yang penuh siksaan…! Kemudian kami pergi mengunjungi keluarganya. Kami ketuk pintu rumah mereka yang telah tua dan rendah. Secara jelas mereka menampakan kefakiran rumahnya. Lalu saudaranya yang tua membukakan pintu. Dia adalah seorang pemuda yang berotot kuat. Wanita miskin itu gembira melihat saudaranya. Kemudian ia membuka Cadar yang menutup wajahnya, ia tersenyum dan menyambutnya. Adapun saudaranya waktu pertama melihat adiknya berubah-rubah raut wajahnya antara gembira melihat kembalinya dengan selamat dan juga merasa aneh dengan pakaiannya yang serba hitam menutupi seluruh tubuh. Lalu masuklah 10

istriku kedalam rumah dan tersenyum. Ia merangkul saudaranya dan aku berjalan dibelakangnya. Kemudian aku duduk dengan baik diruang tamu. Adapun istriku, ia masuk kedalam kamar. Aku mendengarnya berbicara bersama mereka dengan bahasa Rusia. Aku tidak paham sedikitpun, akan tetapi dalam waktu sekejap aku mendengar suara bentakan yang semakin keras!! Logatnya berubah!! Teriakan semakin meninggi!! Seluruh mereka berteriak kepadanya dan ia membela yang ini dan membalas yang itu. Maka aku merasakan ada masalah buruk! Akan tetapi aku tidak sanggup untuk memastikannya karena aku tidak paham sedikitpun perkatakan mereka. Dan tiba-tiba muncul suara yang semakin dekat dengan ruangan tempatku berada. Ternyata datang tiga orang pemuda, didepan mereka ada seorang laki-laki yang berumur kira-kira 30-50 tahun. Mereka menghampiriku, pada awalnya aku mengira mereka akan menyambutku karena telah menikahi saudari mereka atau putrinya! Namun tiba-tiba mereka menyerangku seperti binatang liar. Sambutan berubah menjadi dorongan, pukulan dan tamparan!! Aku berusaha untuk membela diri dari serangan mereka. Aku berteriak dan minta tolong. Sampai kekuatanku melemah, sepertinya aku merasakan kematianku dirumah ini. Mereka terus memukuli dan menendangku. Aku hancurkan sekitarku. Aku berusaha untuk mengingat pintu dimana aku masuk tadi agar dapat melarikan diri dari mereka. Tatkala melihat pintu, aku berdiri dengan cepat dan membuka pintu kemudian lari. Mereka mengejarku, lalu aku menyusup dikeramaian manusia, sehingga hilang dari pandangan mereka. Kemudian aku pergi menuju kamar yang tidak jauh dari rumah mereka. Ku basuh darah yang keluar dari wajah dan mulutku. Kuperhatikan diri ini, penuh dengan pukulan dan tendangan. Sungguh memberikan bekas dikening, dipipi dan dihidungku, darah mengalir dari mulutku, pakaianku koyak. Ku puji Allah Subhanahu Wata’ala yang telah menyelamatkanku dari keganasan mereka. Namun aku berkata dalam hati, “Aku selamat tapi bagaimana dengan keadaan istriku sekarang?!” Ku ambil fotonya yang sekilas berada didepan pandanganku. Apakah mungkin ia diperlakukan juga seperti ku, didorong dan dipukul? Aku saja seorang laki-laki susah untuk melarikan diri apalagi dia seorang wanita, apakah dia sanggup untuk melarikan diri!! Aku mengkhawatirkan wanita miskin itu sampai siang.

Apakah perpisahan telah dekat…? Mulailah Setan melancarkan aksinya dan berkata kepadaku: “Ia akan Murtad dari Agamanya? Ia akan kembali kepada Agama Nashroninya dulu, lalu engkau kembali kenegaramu sendirian”. Tinggallah aku kebingungan, tidak tahu apa yang akan ku lakukan? Dinegri ini, kemana aku akan pergi? Bagaimana melangkahkan kaki ini? Nyawa dinegri ini sangat murah, memungkinkan engkau menyewa seorang pembunuh bayaran untuk membunuh orang lain hanya dengan uang sepuluh dolar! Ah…bagaimana jika mereka menyiksa istriku lalu ia menunjukan tempatku kepada mereka, kemudian mereka mengutus seseorang untuk membunuhku dikegelapan malam? Ku kunci kamar ini, tinggallah aku didalamnya penuh dengan rasa khawatir dan takut sampai datangnya waktu subuh. Kemudian ku ganti pakaian, lalu pergi menyelidiki kabar itu. Ku perhatikan rumah mereka dari kejauhan, aku mengawasinya, ku amati setiap apa yang terjadi disana, tetapi pintu dikunci, ku terus menunggu. Tiba-tiba pintu dibuka dan keluarlah darinya tiga orang pemuda dan seorang bapak. Mereka adalah pemuda yang memukuliku. Gerakan mereka mengisyaratkan bahwasanya mereka pergi kerja, pintu ditutup lalu dikunci! Tinggallah aku terus mengamati dan mengintai, ku pandang rumah itu dan berangan-angan dapat melihat wajah istriku, akan tetapi tidak ada gunanya. Aku terus dalam kondisi seperti ini sampai beberapa jam lamanya dan tiba-tiba datang seorang laki-laki dari tempat kerja mereka lalu masuk kedalam rumah. Aku letih, 11

lalu kembali menuju kamar. Pada hari yang kedua ku pergi mengintai lagi, namun tidak melihat istriku. Pada hari yang ketiga seperti itu juga. Hampir putus harapanku dari kehidupannya, ku perkirakan dia sudah meninggal karena siksaan yang dia hadapi sangat pedih atau ia telah dibunuh! Tapi jika dia sudah meninggal maka minimal akan ada aktifitas dirumah, akan ada disana orang yang datang berbela sungkawa atau berkunjung, akan tetapi aku tidak merasakan sesuatu yang aneh. Akhirnya ku tenangkan diri dengan perkiraan bahwa ia masih hidup sampai sekarang dan pertemuan akan terwujud dalam waktu dekat.

Pertemuan…! Pada hari yang keempat, aku tidak sabar lagi duduk dikursi kamarku. Ku pergi mengintai mereka dari kejauhan, tatkala para pemuda itu telah pergi bersama dengan bapaknya ketempat kerja sebagaimana biasanya, ku pandang rumah itu dan berangan-angan, tiba-tiba pintu dibuka seketika wajah istriku muncul dari belakangnya, lalu aku menoleh kekiri dan kekanan ku perhatikan kepada wajahnya, disekitarnya berwarna merah, juga bekas pukulan yang membiru karena banyaknya tamparan dan memar-memar, pakaiannya berlumuran dengan darah, aku takut dari pemandangan ini, ku mendekat dengan cepat kearahnya, lalu ku sayangi dia, ku perhatikan ia lebih banyak, darah mengalir dari luka diwajahnya, tangan dan kakinya juga mengalir darah. Pakaiannya koyak, tidak ada yang tersisa darinya kecuali sobekan kain sederhana yang menutupinya, kakinya diikat dengan rantai!! Dan tangannya juga diikat dengan rantai dari arah belakang punggungnya, tatkala melihatnya aku menangis, aku tidak sanggup menguasai diri ini. Aku memanggilnya dari kejauhan.

Keteguhan...dan wasiat… Istriku berkata kepadaku dan ia meluapkan kesedihannya, dengan perlahan karena pengaruh siksaan yang sangat pedih: ”Dengarlah wahai suamiku, jangan engkau ragu padaku, sesungguhnya aku tetap teguh diatas janji, Demi Allah…yang tidak ada Illah selain-Nya, Sesungguhnya apa yang aku hadapi sekarang ini tidaklah sebanding dengan sehelai rambut pun atas apa yang dihadapi oleh Para Sahabat dan Tabi’in, bahkan Para Nabi dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam sekalipun”. “Wahai suamiku! Aku berharap engkau tidak ikut campur dalam permasalahan antara keluargaku, cepatlah engkau pergi sekarang dan tunggulah aku dikamar sampai datang menemuimu, Insya Allah…Akan tetapi perbanyaklah dari berdo’a, qiyamullail dan Sholat Sunnah”. Aku pergi dari hadapannya dan ku buang kesusahan dan kesedihan terhadapnya. Tinggalllah aku dikamar sehari penuh menantinya, berangan-angan akan kedatangannya. Berlalulah hari yang lain dan mulailah hari yang ketiga menjadi lenturlah kemudahan, sampai gelapnya malam. Tiba-tiba pintu kamarku diketuk?! Aku khawatir, “Siapa dipintu?!” Siapa yang mengetuk?”. Ku takut sekali, siapakah yang datang pada waktu tengah malam begini?! Apa barangkali keluarganya mengetahui tempatku? Barangkali istriku yang memberitahukan kepada mereka, kemudian mereka datang untuk membunuhku? Diriku diliputi ketakutan seperti kematian, seakan tidak tersisa antaraku dan kematian melainkan hanya sehelai rambut saja, ku ulangi bertanya, “Siapa dipintu?” Ternyata terdengar suara istriku dengan penuh kelembutan, “Bukalah pintu wahai suamiku! Aku adalah fulanah”. Ku nyalakan lampu kamar, lalu membuka pintu, kemudian ia masuk menemuiku dalam keadaan menggigil dan berduka cita, dibadannya penuh dengan luka. Lalu ia berkata kepadaku: “Cepat, kita pergi sekarang!”. Aku berkata: “Sedangkan engkau dalam keadaan seperti ini?!” Ia berkata: “Iya, ayo cepat”. Aku mulai mengumpulkan pakaianku dan ia mengambil 12

tas dan mengganti pakaiannya, mengeluarkan Hijab dan Mantelnya dengan penuh hati-hati lalu memakainya, kami membawa apa yang kami miliki, lalu keluar naik taxi. Wanita miskin itu merasakan badannya yang binasa, lapar tersiksa diatas kursi mobil.

Ke Bandara… Aku yang pertama naik taxi dan berkata kepada sopirnya dengan bahasa Rusia: ”Ke Bandara!” Aku mengetahui sebagian bahasa Rusia, istriku berkata: ”Tidak, sekarang ini kita jangan dulu pergi ke Bandara, tapi kita akan pergi kesuatu kampung fulanah”, Aku bertanya “kenapa? Kita kan ingin melarikan diri!” Ia berkata: ”Benar, tapi apabila keluargaku menyingkap pelarianku ini tentu mereka akan mencari kita dibandara, jadi kita pergi ke kampung seperti ini”. Ketika kami telah sampai dikampung itu, kami turun dan naik kendaraan lain menuju kampung yang lain, terus ke kampung yang ketiga, kemudian menuju ke kota dari beberapa kota yang disana terdapat Bandara Internasional. Ketika kami telah sampai di Bandara Internasional, kami memesan Tiket Pesawat untuk kembali kenegaraku, ternyata pemesanan tiket terlambat. Maka kami menyewa kamar dan tinggal disana, ketika posisi kami telah tetap dikamar, kami merasa aman, lalu istriku melepaskan mantelnya, dan aku memandangnya, ya Allah...sama sekali tidak ada tempat di badannya yang selamat dari luka!! Kulitnya mengelupas, darahnya telah mengeras, rambutnya terpotong dan bibirnya membiru.

Kisah yang sangat mengerikan…! Aku bertanya kepada istriku: ”Apa yang telah terjadi padamu?” Dia menjawab: ”Ketika kita masuk kedalam rumahku, ku duduk dengan keluargaku, lalu mereka bertanya kepadaku: ”Pakaian apa ini?!” Ku jawab: ”Ini adalah pakaian wanita Islam”, Mereka bertanya: ”Siapa laki-laki yang bersamamu itu?” Ku jawab: ”Dia adalah suamiku, aku masuk Islam dan menikah dengan pemuda Islam itu”. Mereka berkata: ”Ah…ini tidak mungkin”. Aku berkata kepada mereka: ”Dengarkanlah olehmu, pertama aku akan menceritakan kisahku kepadamu”, lalu aku ceritakan kisahku kepada mereka dan kisah seorang “saudagar” Rusia yang ingin membawaku ke tempat Pelacuran dan bagaimana aku melarikan diri darinya, kemudian aku bertemu denganmu. Mereka berkata: ”Seandainya engkau menempuh jalan pelacuran itu maka kami lebih menyukai daripada engkau datang kepada kami menjadi sebagai seorang muslimah, terus mereka berkata: ”Tidak akan pernah engkau keluar dari rumah ini, kecuali engkau menjadi ortodok atau menjadi mayat yang tenang!!” Dan seketika itu juga mereka membawaku dan mengikat kedua tanganku ke belakang bahu. Kemudian mereka datang kepadamu dan mulai memukulmu, aku mendengar suara mereka memukulimu, engkau minta tolong namun aku telah diikat. Ketika engkau melarikan diri, saudara-saudaraku kembali lagi menemuiku, mereka ulangi mencaci-maki dan mencelaku, setelah itu mereka pergi membeli rantai kemudian aku diikat dengannya. Mulailah mereka mencambukku, sehingga nampaklah luka kulitku disebabkan oleh cambukan yang dahsyat dan aneh!! Setiap hari mereka memukuliku mulai dari waktu setelah asar sampai waktu tidur, adapun dipagi hari saudara-saudara dan bapakku pergi kerja, ibuku dirumah dan tidak ada disisiku kecuali saudariku yang kecil umurnya lima belas tahun, ia datang kepadaku dan tertawa melihat keadaanku, ini adalah satu waktu istirahat bagiku. Apakah engkau percaya bahwa perlakuan mereka itu sampai diwaktu tidur, aku tidur dan pingsan! Mereka mencambukku sampai aku pingsan dan tertidur, yang mereka minta dariku hanya satu yaitu agar aku Murtad dari Agama Islam, aku menolak dan berusaha untuk bersabar, setelah itu mulailah saudariku yang kecil 13

bertanya kepadaku: ”Kenapa engkau meninggalkan Agamamu, Agama yang dianut oleh Ibu, Bapak dan Kakek-kakekmu?”

Memberikannya jalan keluar… Aku berusaha meyakinkan adikku agar ia puas, dengan menerangkan kepadanya Agama Islam, menjelaskan tentang Tauhid, mulailah nampak bahwa dia merasa puas, hatinya mulai tersentuh! Gambaran Islam menjadi jelas dihadapannya! Maka tiba-tiba dia berkata kepadaku: ”Engkau berada diatas kebenaran!, Islam adalah Agama yang Benar!, ini adalah Agama yang pantas untuk aku ikuti juga!!” Ia terus berkata kepadaku: ”Aku akan menolongmu”. Aku berkata kepadanya: ”Apabila engkau ingin menolongku, maka tolonglah aku agar dapat bertemu dengan suamiku!” Lalu saudariku mulai memperhatikan dari atas rumah dan ia melihatmu berjalan, dia berkata kepadaku: ”Aku melihat seorang laki-laki yang bentuknya begini dan begini!”. Aku berkata: ”Iya itu adalah suamiku, maka apabila engkau melihatnya bukakanlah aku pintu, ku ingin berbicara dengannya”. Benar-benar terjadi, aku buka pintu dan berbicara denganmu, tetapi aku tidak sanggup untuk keluar bersamamu, karena aku diikat dengan dua rantai, kuncinya dipegang oleh saudaraku dan rantai yang ketiga, terikat diantara tiang rumah, sehingga aku tidak bisa keluar dan kuncinya dipegang oleh saudariku ini, agar ia bisa melepaskanku untuk pergi ke wc. Ketika aku berbicara dan minta kepadamu untuk tetap tinggal sampai datang menemuimu. Ketika itu aku dalam keadaan diikat dengan rantai. Aku berusaha meyakinkan saudariku agar ia puas dengan Agama Islam, akhirnya ia merasa puas dan masuk Islam, lalu dia ingin berkorban dengan pengorbanan yang tinggi, berkorban untukku, kemudian ku putuskan agar ia membantuku lari dari rumah, akan tetapi kunci-kunci rantai dipegang oleh saudaraku dan saudaraku sangat menginginkan terhadap adikku. Pada suatu hari, adikku menyiapkan minuman keras kepada saudarasaudaraku, memfokuskan dengan berat, sehingga mereka minum dan terus minum sampai mereka sempurna mabuk dan tidak tahu sesuatupun, disaat itulah ia mengambil beberapa kunci dikantong saudaraku lalu membuka rantaiku. Kemudian aku datang menemuimu dikegelapan malam. Aku berkata: ”Apa yang akan terjadi terhadap saudarimu?!” Ia menjawab: ”Tidak masalah selama dia tidak memberitahukan keIslamannya kepada mereka, sampai kita mengatur rencananya”. Lalu kami tidur pada malam itu, keesokan harinya kami kembali ke Teluk. Ketika kami telah sampai di Teluk, yang pertama sekali dilakukan oleh suamiku adalah pergi kerumah sakit, kami tinggal disana beberapa hari untuk mengobati dari luka-luka bekas pukulan dan siksaan. Dan sekarang kita mendoakan saudarinya agar Allah Subhanahu Wata’ala menetapkannya diatas Agama Islam.

Wahai saudari kami yang sangat berharga…! Kisah ini aku sampaikan bukan untuk mengobarkan rasa simpatimu, bukan untuk mencucurkan air mata, bukan pula untuk minta pendapat perasaanmu, sekali-kali tidak! Akan tetapi agar engkau mengetahui bahwa inilah Agama, pemusnahan orang yang memegangnya, mereka berkorban karenanya, tengkorak 14

mereka dihancurkan karena mulianya, darah mereka ditumpahkan dan badan mereka dipotong. Sungguh jika Abu Jahal dan Umayyah adalah orang kafir Quraisy dahulu, mereka menyiksa Bilal dan Sumayyah, maka sesungguhnya orang-orang kafir hari ini mereka senantiasa mengerahkan tenaga membuat rencana dan membikin makar pada jalan memerangi Agama ini. Maka berhati-hatilah engkau agar tidak menjadi mangsa mereka. Sehingga engkau menjadi terkenal karena berharga. Ketahuilah bahwasanya…

Kisah 2 Wanita pertama yang tinggal di Tanah Suci…! Imam al-Bukhory menceritakan dalam kitab Sohihnya: Bahwasanya Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam berangkat dari Syam menuju Tanah Suci (Al-Haram) bersama istrinya Hajar dan anaknya Ismail, dia adalah seorang anak yang masih kecil dalam asuhannya, ia masih menyusuinya. Beliau meninggalkan keduanya ditempat Ka’bah (Al-Bait) yang tidak ada seorang pun ketika itu, tidak pula ada air dan hanya dibekali dengan sebungkus korma dan kantong kulit yang berisi air. Kemudian Nabi Ibrahim berbalik berangkat menuju ke Syam. Ibu Isma’il menoleh ke daerah sekitarnya, disini gurun pasir yang tak berpenghuni, gununggunung tuli dan bebatuan yang berwarna hitam, dia tidak melihat manusia dan orang yang tinggal di daerah sekitarnya. Ia yang telah tumbuh besar dikelengahan kota, lalu ia tinggal di Syam yang terkenal dengan kehijauan, penuh dengan tamantaman. Dan kini, dia merasa sepi dengan daerah sekitarnya. Kemudian ia berdiri dan mengikuti langkah suaminya seraya berkata: ”Wahai suamiku, kemana engkau pergi? Engkau tinggalkan kami dilembah ini yang tidak ada manusia dan sesuatupun?”. Nabi Ibrahim tidak menjawabnya, tidak pula menoleh. Lalu Hajar mengulangi bertanya: “Kemana engkau pergi dan meninggalkan kami?”. Nabi Ibrahim tidak menjawabnya. Lalu ia mengulangi kembali, namun tidak dijawabnya juga. Maka ketika ia melihat suaminya tidak menoleh kepadanya, ia berkata: ”Apakah Allah yang memerintahkan ini kepadamu?”. Nabi Ibrahim menjawab: ”Iya”. Lalu ia berkata: ”Itu sudah cukup bagiku, aku ridho kepada Allah Subhanahu Wata’ala, Dia pasti tidak akan menyia-nyiakan kami”. Kemudian Hajar kembali ketempat anaknya. Lalu berangkatlah Nabi Ibrahim orang tua yang telah lanjut usia. Sungguh dia telah berpisah dengan istri dan anaknya, keduanya meninggalkan satu sama lain, sehingga ketika Nabi Ibrahim berada di celah gunung, dimana mereka tidak melihatnya, ia menghadap ke arah Ka’bah lalu mengangkat kedua tangannya dan berdo’a kepada Allah Subhanahu Wata’ala

‫س َتهْوِي‬ ِ ‫ن النّا‬ َ ّ‫جعَلْ َأ ْف ِئدَةً م‬ ْ ‫حرّ ِم َر ّبنَا ِليُقِيمُو ْا الصّلَ َة فَا‬ َ ‫غ ْيرِ ذِي زَ ْرعٍ عِندَ َب ْي ِتكَ ا ْل ُم‬ َ ٍ‫سكَنتُ مِن ذُ ّر ّيتِي ِبوَاد‬ ْ ‫ّر ّبنَا ِإنّي َأ‬ )37 :‫ (إبراهيم‬. َ‫ش ُكرُون‬ ْ ‫ن ال ّث َمرَاتِ َلعَّل ُهمْ َي‬ َ ّ‫إَِل ْي ِهمْ وَا ْرزُ ْقهُم م‬ “Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang suci, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”. (Surat: Ibrahim, ayat 37) Setelah itu Nabi Ibrahim pergi ke Syam dan Hajar kembali menemui Ismail lalu menyusuinya sedangkan ia meminum air yang ada dikantong kulit. Sehingga air itu habis, menyebabkan dia dan anaknya kehausan. Rasa sangat haus membuat anaknya menggeliat dan lidahnya menjilat kedua bibirnya, ia memukul tanah 15

dengan kedua tangan dan kakinya, ibunya memandang kepadanya yang sedang menggeliat dan berbaring kehausan. Seolah-olah ia bergulat dengan kematian. Ia menoleh ke daerah sekitarnya, apakah ada seseorang atau yang dapat menolong, namun ia tidak melihat seorangpun. Ia berdiri disekitar anaknya lalu pergi, ia tidak ingin melihatnya meninggal, namun ia binggung kemana akan pergi? Ia melihat bukit Shafa lalu mendekatinya, kemudian ia naik sampai keatasnya, ibu yang lemah itu mengerahkan tenaganya!! Ia berharap dapat melihat orang Arab yang datang atau Kafilah yang lewat, tatkala ia telah sampai dipuncak bukit, ia menghadap kelembah memperhatikan apakah ada seseorang, namun ia tidak juga melihat seorangpun. Lantas ia turun dari bukit Shafa sehingga sampai diperut lembah, ia angkat ujung lengannya lalu berusaha, usaha manusia dengan sekuat tenaga sehingga ia dapat melewati lembah itu. Selanjutnya ia berjalan menuju bukit Marwa, ia berdiri diatasnya dan memperhatikan apakah ada seseorang yang ia lihat, namun ia juga tidak melihat seorangpun, lalu ia kembali ke bukit Shafa dan tidak juga melihat seorangpun, ia terus melakukannya sampai tujuh kali, tatkala ia sedang mengamati diatas bukit Marwa yang ketujuh kalinya, Hajar mendengar suara dan berkata ”Diam!” Kemudian ia mendengarkannya dan berkata: ”Sungguh aku telah mendengarmu, jika engkau ada bantuan maka bantulah aku”. Lalu ia tidak mendengar jawaban. Kemudian ia menoleh kepada anaknya, tiba-tiba ia ditempat malaikat yang bergemuruh, ia memukul tanah dengan tumit atau sayapnya sehingga memancarlah air. Lalu dia turun dengan cepat menghampiri air itu, membuat sumur dengan tangan dan mengumpulkannya. Lalu ia menggayung air dengan tangan dan memasukannya ke tempat air kemudian bergegas setelah menggayungnya. Malaikat Jibril berkata kepadanya: ”Janganlah kamu takut terlantar! Sesungguhnya disini adalah Baitullah yang kelak dibangun oleh anak ini dan bapaknya”. Alangkah bahagianya dia, atas kesabarannya, keadaannya yang sangat menakjubkan dan ujiannya yang sangat besar. Ini adalah kisah Hajar seorang wanita yang sabar, yang mengerahkan tenaga, sehingga Allah Subhanahu Wata’ala mengagungkannya mencatat didalam Al-Quran, Allah Subhanahu Wata’ala menjadikan anak Hajar diantara Para Nabi, maka ia menjadi Ibu Para Nabi dan sebagai contoh bagi Para Wali, inilah keadaan dan kesimpulan urusannya. Iya, dia merasa asing dan takut, haus dan lapar, akan tetapi dia ridho dengan semua itu selama dia mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala. Dia hidup Asing dijalan Allah, sehingga Allah Subhanahu Wata’ala membalasinya dengan kesenangan dan kegembiraan. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang diasingkan, siapakah orang-orang yang diasingkan itu? Mereka adalah orang-orang yang Sholeh diantara kaum yang banyak berbuat kejahatan, mereka adalah laki-laki dan wanita, mereka membenarkan terhadap apa yang Allah Subhanahu Wata’ala janjikan, mereka menggenggam bara api, berjalan diatas banyaknya bebatuan, bermalam diatas debu, mereka lari dari kerusakan, lidah mereka jujur, kehormatan mereka suci, mereka menjaga pandangan, perkataan mereka bersih, teman duduk mereka mulia, apabila mereka berdiri dihadapan Allah Subhanahu Wata’ala, tangan dan kaki mereka menjadi saksi, telingga dan mata berbicara, mereka senang dan gembira, tidak disaksikan atas mereka dari Pandangan yang diharamkan, telinga mereka tidak mendengar Nyayian, bahkan mereka disaksikan Menangis diwaktu sahur dan menjaga Kesucian diwaktu siang, sehingga Agama mereka bermanfaat dengan nyawanya.

Kisah 3 Mereka mendidih didalam minyak …! 16

Masyithoh bintu Fir’aun, sejarah tidak mencatat namanya akan tetapi mencatat perbuatannya. Dia adalah seorang wanita Sholehah, yang hidup bersama suaminya, dalam naungan Raja Fir’aun. Suami Masyitoh adalah kerabat Fir’aun. Wanita itu adalah pembantu dan pendidik Putri-putri Fir’aun. Lalu Allah Subhanahu Wata’ala menganugerahkan keimanan padanya, tidaklah tinggal suaminya karena Fir’aun mengetahui keimanan dia lalu membunuhnya. Maka teruslah istrinya bekerja di Istana Fir’aun, ia menyisir rambut putri-putrinya. Fir’aun memberi nafkah lima orang anak Masyitoh, mereka diberi makan sebagaimana ia memberi makan burung yang sedang menetas. Suatu hari ketika ia sedang menyisir rambut Putri Fir’aun, tiba-tiba sisir rambut itu jatuh dari tangannya, lalu dia berucap: “Bismillah”, Putri Fir’aun berkata: ”Bapakku?” Lalu Ia menjerit kepada Putri Fir’aun dan berkata: ”Bukan…tapi Allah Subhanahu Wata’ala, Robb-ku, Robb-mu dan Robb bapakmu”. Maka terkejutkah Putri Fir’aun karena ia menyembah selain bapaknya, lalu Putri Fir’aun menceritakan hal itu kepada bapaknya, maka Fir’aun terkejut karena ada selain dia yang disembah di dalam istananya, lalu dia memanggil dan berkata kepadanya: ”Siapa Robb-mu?” Masyithoh menjawab: ”Robb-ku dan Robb-mu adalah Allah Subhanahu Wata’ala”. Lantas dia memerintahkan untuk kembali dari Agamanya (alias murtad). Kemudian Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk menyiapkan periuk yang terbuat dari tembaga yang berisi minyak dan memanaskannya sampai mendidih, lalu dia membawa Masyitoh sehingga berdiri didepan periuk, ia melihat ini adalah lapangan Azab, ia yakin bahwa dirinya hanyalah satu jiwa yang akan keluar dan menemui Allah Subhanahu Wata’ala, lalu Fir’aun mengetahui bahwa orang yang paling ia cintai adalah kelima anaknya, anakanak yatim yang dia beri nafkah dan makan kepada mereka, dia ingin menambah siksakan kepada Masyithoh dengan menghadirkan kelima anaknya, pandangan mereka berputar, mereka tidak tahu kemana digiring, maka tatkala melihat ibunya mereka memeluknya dan menangis, dan ia pun turut menangis terhadap mereka, ia membolak-balikan dan menciumnya lalu menangis, ia rangkul kedada anaknya yang paling kecil lalu ia susui. Ketika Fir’aun melihat pemandangan ini, maka ia perintahkan yang paling besar diantara mereka lalu tentara menyeret anak itu dan mendorongnya kedalam minyak yang mendidih, anak kecil itu berteriak, minta tolong kepada ibunya, meminta belas kasihan tentara dan memohon kepada Fir’aun, ia berusaha lepas dan melarikan diri, lalu memanggil dua saudaranya yang kecil, kemudian tentara memukul kedua tangannya yang kecil, mereka menampar dan mendorongnya, ibu itu memandang kepada anaknya dan ia mengucapkan selamat tinggal, tiadalah itu kecuali hanya sekejap, sehingga sikecil dimasukan kedalam minyak. Ibunya hanya bisa memandang dan menangis, saudarasaudaranya menutup mata dengan tangannya yang kecil. Lalu dagingnya meleleh dari atas badan yang kurus dan tulangnya meluap ke atas minyak. Fir’aun memandang kepada Masyithoh dan memerintahkannya untuk kafir kepada Allah, ia tidak mau, maka murkalah Fir’aun kemudian dia memerintahkan anak yang kedua dan menarik dari tangan ibunya dalam keadaan menangis dan minta tolong, tidaklah hal itu kecuali hanya sekejap sehingga ia dibenamkan kedalam minyak, si ibu hanya bisa memandang kepadanya sampai tulangnya yang putih meluap dan bercampur dengan tulang saudaranya yang pertama. Ibu itu tetap istiqomah dalam Agamanya, ia yakin atas pertemuannya dengan Allah Subhanahu Wata’ala. Kemudian Fir’aun memerintahkan anaknya yang ketiga, lalu ia ditarik kedalam periuk sehingga minyak yang mendidih membinasakannya, maka terjadilah sebagaimana yang menimpa dua orang saudaranya, ibu itu tetap teguh pada Agamanya. Kemudian Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk melemparkan anak Masyithoh yang ke empat kedalam minyak, tentara itu menghadap kepadanya, dia adalah anak kecil yang sedang memegang baju ibunya, disaat tentara menariknya 17

ia menangis dan menarik kedua kaki ibunya, air matanya mengalir diatas kaki ibunya, ia berusaha menyabarkan bersama saudaranya, ia mengucapkan selamat tinggal, mendekati dan mencium anaknya sebelum dipisahkan darinya. Kemudian mereka memisahkan antara dia dan ibunya, mereka mengangkat kedua tangannya yang kecil, lalu dia menangis dan minta tolong, memohon dengan suatu kata yang tidak bisa dipahami, mereka tetap tidak mengasihaninya. Tiadalah itu kecuali hanya sekejap sehingga ia terbenam ke dalam minyak yang mendidih, maka lenyaplah jasadnya, hilang suaranya dan ibu itu mencium aroma daging anaknya, tulang putihnya yang kecil mengapung diatas minyak, si ibu segera memandang kepada tulang anaknya, sungguh ia telah pergi menuju kampung yang lain. Wanita itu menangis dan hatinya terluka karena berpisah dengannya, yang selama ini ia memeluk kedadanya, menyusuinya, selama ini ia bergadang untuk menjaganya, menangis karena tangisannya, berapa banyak dia tidur dipangkuannya, bermain dengan rambutnya, berapa banyak ia akrab dengan mainannya, ia pakaikan bajunya. Dirinya berusaha sekuat tenaga untuk tabah dan bertahan. Lalu mereka menoleh kepadanya dan mendorongnya.

Bayi pun berbicara…! Yang kelima, mereka melepaskan seorang bayi yang masih menyusu dari kedua tangan ibunya, saat itu ia sedang menelan air susu ibunya, ketika tentara itu menarik seorang bayi darinya maka berteriaklah sikecil dan menagislah wanita miskin itu. Tatkala Allah Subhanahu Wata’ala melihat rasa belas kasihannya, kekalahan dan kerisauan ibu itu terhadap anaknya, maka tiba-tiba berbicaralah sikecil yang berada didalam pangkuannya dan berkata: ”Wahai ibuku bersabarlah, sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran”. Kemudian suaranya terputus, lenyaplah ia bersama dengan saudara-saudaranya terbenam ke dalam minyak yang mendidih, dimulutnya ada bekas air susu ibunya, ditangannya ada rambut ibunya dan dipakaiannya ada bekas air mata ibunya. Kini kelima anaknya telah pergi dan ibu itu melihat tulang-belulang mereka didalam periuk, daging mereka dengan cepat dilenyapkan oleh minyak yang mendidih, wanita miskin itu memandang kepada tulang-belulang yang kecil, tulang siapakah itu? Mereka adalah anaknya, yang selama ini mereka memenuhi rumah dengan gelak-tawa dan riang-gembira. Mereka adalah kesenangan dan sari hatinya, yang ketika berpisah dengannya seakan-akan hatinya keluar dari dalam dadanya. Ia pakaikan baju mereka dengan tangannya, ia usap air mata mereka dengan jari-jarinya, tapi sekarang mereka telah direnggut dari tangannya, mereka dibunuh dihadapannya, mereka meninggalkannya sendiri dan mereka berpisah darinya. Dan dalam waktu yang dekat, ia akan bersama dengan mereka. Sebenarnya ia sanggup untuk selamat diantara mereka dan siksaan ini dengan satu kata kekafiran yang ia dengarkan kepada Fir’aun. Akan tetapi ia tahu, bahwasanya yang disisi Allah Subhanahu Wata’ala adalah lebih baik dan lebih kekal. Kemudian tidak ada yang tersisa kecuali hanya ia, mereka menghadap kepadanya seperti anjing-anjing pemburu dan mendorongnya kedalam periuk. Tatkala mereka membawanya untuk dilemparkan kedalam minyak, ia memandang kepada tulang-belulang anaknya, ia ingat disaat berkumpul bersama mereka ketika masih hidup, lalu ia menoleh kepada Fir’aun dan berkata: “Aku ada permintaan kepadamu”. Maka Fir’aun berkata keras kepadanya: “Apa permintaanmu?”. Ia berkata: “Agar engkau kumpulkan tulangku dan tulang anak-anakku lalu engkau kafankan didalam satu kuburan”. Kemudian ia memejamkan matanya dan masuk kedalam periuk kemudian terbakarlah jasadnya dan terapung tulangnya.

18

Alangkah bahagianya dia…! Alangkah sangat besar keteguhannya dan sangat banyak pahalanya. Sungguh Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam melihat sesuatu dari nikmatnya diwaktu malam perjalanan Isro’. Beliau menceritakan kepada para Sahabatnya dan berkata kepada mereka: ‫ ( رواه‬."‫ هذه ماشطة بنت فرعون و أولدها‬:‫ ما هذه الرائحة؟ فقيل لي‬:‫فقلت‬...‫"لما أسرى بي مرت بي رائحة طيبة‬ )‫البيهقي‬ “Tatkala Allah memperjalankanku, tiba-tiba aku mencium aroma wangi, aku bertanya: “Aroma apa ini?” Maka dikatakan kepadaku: “Ini adalah Masyitoh bintu Fir’aun dan anak-anaknya”. (riwayat. al-Baihaqy) Allahu Akbar…ia merasakan keletihan sesaat akan tetapi setelah itu istirahat selamanya. Telah kembali wanita mu’minah ini kepada Penciptanya. Ia berdampingan dengan Rabb-nya dan diharapkan hari ini dia berada didalam Jannah, sungai dan tempat duduk yang Mulia disisi Raja yang Berkuasa. Hari ini keadaannya paling baik dan paling banyak mendapat kenikmatan dan keindahan. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata:

‫"لو أن امرأة من أهل الجنة اطلعت الى أهل الرض لضاءت ما بينهما ولملته ريحا ولنصيفهاعلى رأسها خيرمن‬ .)‫( رواه البخاري‬."‫الدنيا و ما فيها‬ “Seandainya seorang wanita penduduk Jannah muncul kepada penduduk bumi, sungguh ia akan menerangi timur dan barat serta menyebarkan aroma wangi, sungguh tutup kepalanya lebih baik dari pada dunia dan isinya”. (riwayat. Imam al-Bukhory) Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata pada hadits yang lain:

‫وله فسي الجنسة مالعيسن رأت ولأذن سسمعت ول‬...‫"مسن دخسل الجنسة ينعسم ول يبؤس ول تبلى ثيابسه ول يفنسى شبابسه‬ .)‫ ( رواه مسلم‬."‫ من دخل الى الجنة نسي عذاب الدنيا‬...‫خطر على قلب بشر‬ “Siapa yang masuk Jannah, ia mendapat nikmat dan tidak sengsara, pakaiannya tidak rusak, masa mudanya tidak hilang dan baginya segala kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh hati manusia. Dan siapa yang masuk kedalam Jannah, lupa dengan azab dunia”. (riwayat. Imam Muslim) Akan tetapi, tidak akan pernah bisa seseorang sampai ke Jannah, kecuali dengan mengendalikan hawa nafsunya. Sungguh Jannah itu dikelilingi oleh sesuatu yang dibenci dan Neraka itu dikelilingi oleh hawa nafsu. Maka mengikuti hawa nafsu dalam berpakaian, makanan, minuman dan berbelanja, adalah jalan menuju ke Neraka. Berkata Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam: )‫(صحيحين‬.‫حفت الجنة بالمكاره وحفت النار بالشهوت‬ "Jannah dikelilingi dengan segala sesuatu yang tidak disukai, dan Neraka dikelilingi dengan hawa nafsu”. (Shohihain) Maka biarlah engkau letih hari ini dan bersabar, agar dapat beristirahat esok hari. Sesungguhnya pada hari kiamat diucapkan kepada penduduk Jannah :

ِ)24 :‫ (الرعد‬.‫ع ْقبَى الدّار‬ ُ َ‫صبَ ْر ُتمْ َف ِنعْم‬ َ ‫لمٌ عََل ْيكُم ِبمَا‬ َ َ‫س‬ 19

"Keselamatan atas kalian karena kesabaran kalian". Alangkah indahnya Jannah tempat terakhir bagi kalian”. (Surat: Ar-ra'du ayat 24). Dan diserukan kepada penduduk Neraka: )20 :‫ (الحقاف‬.ِ‫عذَابَ ا ْلهُون‬ َ َ‫س َت ْم َت ْعتُم ِبهَا فَا ْليَ ْو َم ُتجْزَ ْون‬ ْ ‫حيَا ِتكُ ُم ال ّد ْنيَا وَا‬ َ ‫ط ّيبَا ِتكُ ْم فِي‬ َ ْ‫َأذْ َه ْب ُتم‬ "…Kamu menghabiskan rezkimu di kehidupanmu yang hina dan kamu bersenang-senang dengan rezki itu; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan kehinaan azab ”. (Surat: Al-Ahqaaf ayat 20).

Kisah 4 Kuburan yang bergejolak api…! Masyithoh bintu Fir’aun istiqomah dengan Agamanya meskipun ia diliputi oleh ujian yang besar. Demi Allah! sungguh mengherankan bagi pemudi yang tidak sanggup satu diantara mereka istiqomah walau hanya untuk mendirikan sholat, selalu ia menganggap enteng dalam menunaikan sampai meninggalkannya sehingga ia kafir. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: )‫ (رواه الترمذي‬."‫"العهد الذي بيننا وبينهم الصلة فمن تركها فقد كفر‬ ”Perbedaan diantara kita dan orang kafir adalah sholat, maka siapa yang meninggalkannya sungguh dia kafir”. (riwayat. at-Tirmidzy) Siapa yang meninggalkan sholat maka Allah Subhanahu Wata’ala mengekalkannya didalam Neraka, menyiksanya bersama dengan setan la’natullah, dijauhkan dari kenikmatan dan memberikannya minum dengan air yang sangat panas. Zahaby menceritakan didalam bukunya “Al-Kabaa ir” bahwasanya seorang wanita telah meninggal. Ia dikuburkan oleh saudaranya, lalu jatuhlah dompetnya yang berisi uang kedalam kuburan namun dia tidak menyadarinya sehingga ia beranjak dari kuburan tersebut. Kemudian ketika telah pergi ia teringat dan kembali lagi kekuburan lalu menggali tanah, ketika ia telah sampai menggali tanah ke jasadnya ia dapati kuburan itu bergejolak dengan api pada badan saudarinya, dia terkejut dan segera menimbunnya kembali dengan tanah. Kemudian dia pulang menemui ibunya dalam keadaan menangis, lalu bertanya: ”Ceritakanlah kepadaku tentangnya, apa yang telah ia lakukan?” Ibunya menjawab: ”Apa yang menyebabkan engkau bertanya tentang dia?” Ia berkata: “Wahai ibuku, sungguh aku telah melihat kuburannya bergejolak api!” Menangislah ibunya lalu berkata: ”Adalah saudarimu suka mengundur-undur Sholat dari waktunya, tidak sholat subuh melainkan setelah terbitnya matahari atau suka melambatkan Sholat lainnya”. Maka bagaimanakah keadaan orang yang tidak mengerjakan sholat? Sungguh Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam telah menceritakan mimpinya tentang siksaan orang yang Sholat lewat dari waktunya, ia berkata:

‫ انطلق وإني انطلقت معهما وإنا أتينا على رجل مضطجع وإذا‬:‫"اًتاني الليلة آتيان وإنهما ابتعثاني وإنهما قال له‬ ‫آخر قائم عليه بصخرة وإذا هو يهوي بالصخرة على رأسه فيثلغ رأسه فيتدهده الحجر هاهنا فيتبع الحجر فيأخذه‬ ‫ سبحان ال‬:‫فل يرجع إليه حتى يصح رأسه كما كان ثم يعود عليه فيفعل به مثل ما فعل به في المرة ال ولى فقلت‬ "‫ هذا الرجل يأخذ القرآن فيرفضه (يعني ل يعمل بما فيه) وينام عن الصلة المكتوبة‬:‫ما هذان؟ فقال الملكان‬ ”Pada suatu malam dua malaikat menemuiku, adalah mereka berdua diutus kepadaku. Mereka berkata kepadaku: ”Ikutlah!” Lalu aku mengikuti mereka. Kami 20

menemui seorang laki-laki yang sedang berbaring, apabila terlambat berdiri ia dilempari batu, dan apabila batu menimpa kepalanya maka pecahlah kepalanya. Maka mengenainya disini, ia menyusul batu itu dan mengambilnya, batu itu tidak kembali kepadanya sehingga kepalanya kembali menjadi utuh seperti semula, kemudian terus berulang menimpanya, maka ia menangkap batu itu sebagaimana yang ia lakukan pertama kalinya. Maka aku berkata: “SubhanAllah…apakah ini?” Lalu dua malaikat menjawab: ”Ini adalah seorang laki-laki yang mempelajari AlQuran lalu menolaknya (tidak mengamalkan isinya), dan ia tidur dari sholat wajib” )33 ‫ (القلم‬.َ‫و كَانُوا َيعَْلمُون‬ ْ َ‫لخِرَةِ َأ ْك َبرُ ل‬ ْ ‫َكذَِلكَ ا ْل َعذَابُ وََل َعذَابُ ا‬ “Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui”. (Surat: Al-Qalam ayat 33).

Kisah 5 Seorang ratu Apakah engkau mengetahuinya? Dia adalah seorang Ratu pada singgasananya, yang berada dalam keluarga yang penuh kemudahan, kasur yang tersusun rapi, diantara pelayan yang siap melayaninya dan keluarga yang menghormatinya. Akan tetapi ia seorang wanita Mu’minah yang menyembunyikan keimanannya, dialah Asiyah istri Fir’aun yang berada dalam kenikmatan yang mewah. Tatkala ia melihat iringan para Syuhada’ saling berlomba menuju pintupintu langit, ia menjadi rindu untuk berdekatan dengan Robb-nya dan benci berdekatan dengan Fir’aun. Ketika Fir’aun telah membunuh Masyithoh seorang wanita beriman, dia menemui Asiyah dan memamerkan kekuatannya didepan istrinya, lalu Asiyah berteriak: ”Celakalah engkau, bukankah engkau bertindak terhadap Allah Subhanahu Wata’ala”. Kemudian ia memberitahukan keIslamannya, maka Fir’aun menjadi marah, ia bersumpah akan mengujinya dengan kematian atau Asiyah kafir kepada Allah. Lalu Fir’aun memerintahkannya, ia membentangkan kedua tangannya diatas papan dan mengikat tangan dan kakinya diatas pasak besi. Fir’aun memerintahkan tentaranya untuk memukulinya, sehingga darah mengalir dari badannya, daging mengelupas dari tulangnya. Ketika siksaan semakin pedih dan hampir menunjukan kematian, ia melihat ke langit dan berkata: )11 :‫ (التحريم‬.‫ومِ الظّاِلمِين‬ ْ ‫جنِي مِنَ الْ َق‬ ّ ‫عمَلِهِ َو َن‬ َ ‫جنِي مِن ِفرْعَوْن َو‬ ّ ‫جنّةِ َو َن‬ َ ‫ك َبيْتاً فِي ا ْل‬ َ ‫ب ابْنِ لِي عِن َد‬ ّ َ‫ر‬ "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-MU dalam Firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim”. (Surat: At-Tahriim ayat 11). Doanya terangkat kelangit. Ibnu Katsir Berkata: ”Maka Allah Subhanahu Wata’ala menampakan Istananya dilangit lalu ia tersenyum kemudian meninggal. Iya, ratu itu telah meninggal, yang berada diantara wewangian dan gaharu, senang dan gembira. Iya, dia meninggalkan Gaunnya, aneka Parfum, para Pelayan dan Teman-temannya dengan memilih Kematian. Namun hari ini ia berbolak-balik dalam kenikmatan menurut kehendaknya. Sungguh sabarnya bermanfaat dalam ketaatan dan mengekang hawa nafsu. Ratu itu telah kembali kepada Robb-nya, dan senantiasa kebaikan ada pada wanita.

Kisah 6 Wanita pertama yang masuk Islam! 21

Imam al-Bukhory menceritakan didalam Kitab Sohihnya: Bahwa sebelum Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam diwahyukan dengan keNabian, ia pergi ke Gua Hira’ disebelah kota Madinah. Ia beribadah didalamnya, dikala sedang tenangtenangnya didalam goa hira’ tiba-tiba Malaikat Jibril datang kepadanya dan berkata: ْ‫ ا ْق َرأ‬Bacalah! Maka terkejutlah Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam karenanya dan berkata: ”Aku tidak dapat membaca sedikitpun dan tidak pula membaguskannya, aku tidak bisa menulis dan membaca”, lalu Jibril mendekapnya dengan kuat setelah itu ia melepaskannya dan berkata: ْ‫ ا ْق َرأ‬Bacalah! Ia berkata: ”Aku tidak dapat membaca”. Lalu Jibril mendekapnya yang kedua kali dengan kuat kemudian melepaskannya, lalu Jibril berkata lagi: ْ‫ ا ْق َرأ‬Bacalah! Ia berkata: ”Aku tidak dapat membaca”. Lalu Jibril mendekapnya yang ketiga kali dengan kuat kemudian melepaskannya. Kemudian Jibril membaca:

‫ما‬ َ ‫ اقْرَأْ َو َربّكَ ا‬،2ٍ-‫ن مِنْ عَلَق‬ َ ‫ خَلَقَ الِْنسَا‬،1-‫سمِ َربّكَ اّلذِي خَلَق‬ ْ ‫ا ْقرَأْ بِا‬ َ َ‫ عَلّمَ الِْنسَان‬،4-‫ اّلذِي عَلّ َم بِالْقَلَم‬،3- ‫لْ ْكرَم‬ (5-1 :‫ )العلق‬5– ‫م‬ ْ َ ‫م يَعْل‬ ْ َ‫ل‬ “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang menciptakan (1), Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Rabb-mulah Yang Maha Pemurah(3),Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4), Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5). (Surat: Al-'Alaq ayat 15) Maka tatkala Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mendengar ayat dan pemandangan ini ia semakin bertambah terkejut dan gemetar hatinya. Kemudian kembali ke Madinah dan masuk ke rumah menemui istrinya Khadijah Ummul Mu’minin RodhiAllahu Anha dan berkata: ”Selimuti aku…selimuti aku…”. Kemudian ia berbaring dan diselimuti oleh istrimya. Ummul Mu’minin RodhiAllahu Anha memandang kepadanya, ia tidak tahu apa yang membuat suaminya terkejut. Tinggallah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dalam masa yang lama sehingga menjadi tenang kesadarannya, kemudian ia menoleh kepada isrinya Khodijah RodhiAllahu Anha dan menceritakan kisahnya, lalu berkata: ”Wahai Khodijah! Sungguh aku takut terhadap diri ini!” Khadijah berkata: ”Demi Allah! Dia tidak akan membuatmu sedih selama-lamanya, sesungguhnya engkau adalah orang yang menghubungkan silaturrahmi, memuliakan tamu, mengemban lelah, mengusahakan yang tidak ada dan menolong atas kejadian yang benar”. Lalu ia tidak berhenti membaikkan dan memberinya semangat. Kemudian ia mengajak suaminya pergi menemui Waraqah bin Naufal anak pamannya, dia adalah orang tua buta yang telah lanjut usia, yang menyiarkan Agama pada masa Jahiliyyah, membaca Injil dan menulisnya juga mengetahui berita para Rasul. Ketika Khadijah menemuinya, ia duduk menghadapnya bersama Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, Khadijah berkata kepadanya: ”Wahai anak pamanku! Dengarlah anak saudaramu ini”. Lalu Waraqah berkata: ”Wahai anak saudaraku apa yang engkau lihat?” Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan kepadanya apa yang telah dia lihat dan dengar dari Al-Qur’an. Lalu Waraqah berkata: “SubhanAllah …bergembiralah…itu adalah Malaikat yang turun kepada Nabi Musa ‘Alaihis Salam, seandainya aku masih muda ketika engkau diusir oleh kaummu, maka aku keluar untuk menolongmu”! Kemudian Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam terkejut dan berkata: ”Apakah mereka akan mengusirku?” Ia menjawab: ”Iya! Sesungguhnya tidak seorang pun yang mendapatkan hal yang engkau temui 22

melainkan ia dimusuhi. Jika aku masih hidup pada masamu, maka aku akan menolongmu dengan pertolongan yang menyeluruh” (pertolongan yang mulia selama-lamanya). Setelah itu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam keluar bersama istrinya Khadijah RodhiAllahu Anha, istrinya yakin bahwa masa tidur telah berubah, ia akan di uji bersama suaminya, diusir dari rumahnya dan disiksa. Dia adalah seorang wanita yang berkembang dalam kekayaan dan kenikmatan, kemuliaannya cukup diperhitungkan dan sekarang dia akan menghadapi ujian. Apakah dia akan mundur dari menolong Agama? Atau rasa yakinnya bercampur dengan keraguan? Sekali-kali tidak, bahkan ia beriman dengan Rabb-nya dan menolong Rasul-Nya baik dengan harta, pikiran dan tenaganya, selamanya sampai ia menemui Rabb-nya. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam didatangi oleh Malaikat Jibril lalu berkata:

‫ يسا رسسول ال هذه خديجسة قسد أتتسك و معهسا إدام أو طعام أو شراب‬:‫أن النسبي صسلى ال عليسه وسسلم أتاه جبريسل فقال‬ ‫ (رواه‬.‫فاءذا هسي أتتسك فاقرأ عليهسا السسلم مسن ربهسا ومنسي وبشرهسا بسبيت فسي الجنسة مسن قصسب لصسخت فيسه ولنصسب‬ .)‫مسلم‬ ”Wahai Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam…sungguh Khadijah akan datang kepadamu dengan membawakan lauk-pauk, makanan atau minuman, apabila ia datang kepadamu maka bacakanlah salam untuknya dari Allah Subhanahu Wata’ala, dan dariku. Serta beri kabar gembiralah ia dengan Istana disurga yang terbuat dari benang Emas, didalamnya tidak ada suara hiruk pikuk dan tidak pula rasa letih”. (riwayat. Imam Muslim) Ini adalah kisah Khadijah RodhiAllahu Anha, yaitu wanita pertama yang masuk Islam dan membebaskan dirinya dari menyembah berhala. Allah Subhanahu Wata’ala menentukan dari Ummul Mu’minin Khadijah dan Dia meridhoinya dari keamanan. Maka apakah Para putrinya tidak mau mengikuti jejaknya? Apakah engkau tidak mengikuti jejaknya? Agar engkau memperoleh Jannah sepertinya, Istana yang terbuat dari benang Emas, didalamnya tidak ada rasa letih dan tidak pula rasa sakit.

Kisah 7 Tusukan terakhir! Dia adalah Ummu ‘Ammar Sumayyah Bintu Khayyath hamba sahaya Abu Jahal. Ketika Islam datang, maka dia masuk Islam beserta suami dan anaknya. Kemudian Abu Jahal menguji mereka, dengan menyiksa, mengikat serta menjemur pada terik matahari sehingga mereka berada ditepi kehancuran, kepanasan dan kehausan. Pada suatu hari Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam lewat dihadapan mereka yang sedang disiksa, darah mengalir dari tubuh mereka, bibir pecah-pecah karena kehausan, kulit mengelupas karena cambukan, terik matahari diatas mereka membuat kepanasan. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam merasa sakit melihat keadaan mereka, lalu beliau berkata: ”Sabarlah wahai keluarga Yasir… sabarlah…sesungguhnya balasan untuk kalian adalah Jannah!” Kata-kata itu menyentuh telinga mereka maka naik dan terbanglah hati mereka, sangat gembira dengan berita itu. Kemudian tiba-tiba Abu Jahal, Fir’aun hamba itu mendatangi mereka, bertambah kasar terhadap mereka dengan menaikkan siksaan dan berkata: ”Celalah olehmu Muhammad dan Rabb-nya”. Namun hal itu tidak menambah mereka, kecuali keteguhan dan kesabaran. Ketika ia memaksa perbuatan keji kepada Sumayyah, membanting dengan tombaknya lalu menusuk kemaluan Sumayyah, maka mengalirlah darahnya dan cabiklah dagingnya, ia menjerit kesakitan dan minta tolong, suami dan anaknya berada disampingnya, 23

namun keduanya dalam keadaan terikat yang bersambung dengannya. Abu Jahal mencaci-makinya, namun dia tetap tegar menahan siksaan. Abu Jahal terus memotong badan Sumayyah yang telah binasa dengan tombaknya sehingga menjadi terpotonglah anggota tubuhnya, maka meninggallah ia RodhiAllahu Anha. Benar…ia telah tewas, alangkah bahagianya ia, alangkah indahnya pemandangan kematiannya, ia tewas dan sungguh Allah Subhanahu Wata’ala telah meridhoinya. Ia istiqomah dalam Agamanya, ia telah tewas, cambukkan yang berkali-kali tidak meletihkannya dan tidak pula rayuan yang busuk. Iya, dia adalah seorang wanita yang sabar terhadap ujian, sabar atas siksaan yang sangat pedih, ditempelkan besi panas, dipisahkan dari suami dan anakanaknya, ia sabar atas semua itu karena cinta terhadap Agama dan pengagungan terhadap Rabb semesta alam, tidak surut seorang diantara mereka dari Agamanya, tidak melepaskan Hijabnya dan tidak pula menginjak-injak kemuliaannya, sekalipun kehidupannya berharga.

Kisah 8 Minuman dari langit…! Ummu Syuraik Gozyah Al-Anshoriyyah, masuk Islam bersama orang yang pertama masuk Islam di Mekah Negri yang aman. Ketika melihat orang-orang kafir semakin kuat dan umat Islam melemah, mereka memikulkan dakwah kepada Agama, maka keimanannya menjadi kuat dan menjadi naik urusan Rabb disisinya. Ia masuk secara sembunyi-sembunyi kedalam kumpulan wanita Quraisy lalu mengajak mereka untuk masuk Islam, memperingatkan mereka dari menyembah berhala, sehingga aksinya ketahuan oleh orang kafir Makkah, mereka sangat marah. Namun tidak ada seorang pun wanita Quraisy yang menghalangi Ummu Syuraik dari kaum kafir. Orang kafir menariknya dan berkata: ”Kalau tidak karena kaummu yang telah bersumpah kepada kami sungguh kami akan menyiksamu dan terus menyiksamu, tapi kami akan mengeluarkanmu dari Mekkah dan mengembalikan kepada kaummu”. Kemudian mereka membawanya ke atas onta, tidak memasangkan pelana dibawahnya tidak pula memberikan alat penggiring sebagai siksaan baginya. Lalu mereka berjalan bersamannya selama tiga hari. Tidak memberinya makan dan tidak pula minum sehingga rasa haus dan lapar hampir membinasakannya. Mereka merasa dengki, apabila singgah pada suatu rumah, mereka mengikatnya dan menjemurnya dibawah terik matahari. Lalu mereka berteduh dibawah pohon. Disaat dalam perjalanan, mereka singgah pada suatu rumah, mereka menurunkannya dari Onta lalu diikat dibawah panas matahari, ia minta minum namun tidak diberikan. Maka disaat ia merasa sangat kehausan pada ujung lidahnya tiba-tiba ada sesuatu yang dingin diatas dadanya, ia mengambil dengan tangannya ternyata gayung dari langit, ia minum air itu sedikit lalu gayung itu lepas dan naik keatas, ia terus mengulangi mengambilnya dan minum kemudian naik lagi, ia mengambilnya kembali setelah itu naik lagi, akhirnya ia minum sehingga kenyang, kemudian menyiramkan ke badan dan pakaiannya. Disaat orang-orang kafir terjaga dan ingin melanjutkan perjalanan mereka menemuinya, melihat ada bekas air dibadan dan pakaiannya serta dalam keadaan yang cukup segar, mereka tercengang bagaimana air bisa sampai kepadanya sedangkan ia terikat. Mereka bertanya: ”Engkau melepaskan ikatan lalu mengambil minuman kami dan meminumnya?” Ia menjawab: ”Demi Allah…tidak! Akan tetapi gayung turun dari langit maka aku meminumnya sampai kenyang”. Mereka saling memandang dan berkata: ”Sungguh jika dia adalah seorang wanita yang jujur 24

maka lebih baik dari Agama kita”. Mereka mencari kerabat dan memberinya minum, maka mendapatinya sebagaimana meninggalkannya. Lantas ketika itu juga seluruh mereka masuk Islam, melepaskan ikatan dan berbuat baik kepadanya. Mereka masuk Islam disebabkan oleh kesabaran dan keteguhannya. Ummu Syuraik datang pada hari kiamat dalam barisannya terdapat laki-laki dan wanita yang masuk Islam karenanya.

Kisah 9 Wanita penghuni Jannah! Iya, sejarah telah mengenal Ummu Syuraik RodhiAllahu Anha dan mengenal juga Ghumaisho’ Ummu Anas bin Malik RodhiAllahu anha yang Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, berkata padanya:

‫"دخلت الجنة فسمعت خشفة بين يدي فإذا هي الغميصاء بنت ملحن امرأة من أعجب النساء عاشت في بداية حياتها‬ .)‫كغيرها من الفتيات في الجاهلية تزوجت مالك بن النضر لما جاء ال بالسلم" ( رواه البخاري‬ ”Aku masuk kedalam Jannah lalu mendengar suara disekitarku ternyata dia adalah Ghumaisho’ Bintu Milhan seorang wanita diantara wanita yang paling menakjubkan, ia hidup pada awal kehidupannya seperti para pemudi lainnya pada masa jahiliyyah, ia menikah dengan Malik Bin Nadhir, disaat Allah Subhanahu Wata’ala mendatangkan Islam”. (riwayat. Imam al-Bukhory). Ia memperkenankan dan tertarik hatinya dari Kaum Anshor. Maka Ummu Sulaim masuk Islam bersama orang-orang yang pertama masuk Islam. Lalu menawarkan Islam kepada suaminya, namun dia menolak dan marah kepadanya. Suaminya menginginkan keluar bersamanya dari Madinah ke Syam, tapi istrinya tidak mau dan menolak. Maka pergilah suaminya dan meninggal disana. Ia adalah seorang wanita yang cerdas dan cantik, laki-laki berlomba-lomba untuk menikahinya. Lalu Abu Tholhah meminangnya sebelum ia masuk Islam, maka Ummu Sulaim berkata: ”Adapun aku, sungguh ingin kepadamu dan tidaklah pantas orang sepertimu ditolak, akan tetapi engkau adalah seorang laki-laki kafir sedangkan aku Wanita Muslimah, jika engkau masuk Islam maka itulah maharku, aku tidak minta selain dari itu”. Ia menjawab: ”Aku akan tetap dalam Agamaku”. Berkata Ummu Sulaim: “Wahai Abu Tholhah, bukankah engkau tahu bahwa Tuhanmu yang engkau sembah adalah berupa kayu yang tumbuh dari bumi yang dibuat oleh kaum Habsy Bani Fulan?”. Abu Tholhah berkata: ”Benar”. Ummu Sulaim berkata: ”Apakah engkau tidak malu bahwa yang engkau sembah adalah berupa kayu dari tumbuhan bumi yang dibuat oleh kaum Habsyi Bany Fulan? Wahai Abu Tholhah…jika engkau masuk Islam maka aku tidak menginginkan mahar yang selain dari itu”. Abu Tholhah berkata: “Aku pertimbangkan dulu masalah ini”. Lalu ia pergi. Kemudian ia datang kembali menemui Ummu Sulaim dan berkata:

‫أشهد أن ل إله إل ال و أشهد أن محمدا رسول ال‬ ”Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah Subhanahu Wata’ala, dan Muhammad adalah Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallamullah” Lalu Ummu Sulaim gembira dan berkata: “Wahai Anas nikahkanlah Abu Tholhah”, maka ia menikahkannya. Tidak ada satu mahar pun yang lebih mulia dari pada mahar Ummu Sulaim yaitu Islam. Perhatikanlah olehmu bagaimana ia murahkan dirinya dalam jalan Agama, gugur haknya karena Islam. Benar, dia adalah seorang wanita yang hidup hanya untuk satu tujuan yaitu Islam, bagaimana mengangkat kedudukannya, meninggikan nilainya dan menunjuki manusia kepadanya. 25

Bahkan, ketika Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam tiba di Madinah Kaum Anshor dan Muhajirin menemui Beliau, mereka senang dan gembira, lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bertamu kerumah Abu Ayub, beberapa kelompok orang mendatangi rumahnya untuk mengunjungi Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, maka Ummu Sulaim Wanita Anshor keluar dari kumpulan itu, ia ingin memberikan sesuatu kepada Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, namun tidak mendapati yang lebih ia cintai dari pada penghibur hatinya, ia temui anaknya Anas kemudian dibawa kehadapan Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, dan berkata: “Wahai Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, ini Anas akan ada bersamamu selalu untuk membantu”. Kemudian ia berlalu. Dan Tinggallah Anas bersama Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, membantu beliau siang dan malam.

Kisah 10 Ummu Sulaim, malam yang sangat indah! Ummu Sulaim tidak berbuat dengan mengerahkan tenaga dihadapan manusia namun ia melupakan dirinya. Hanya saja yang menakjubkan adalah keadaannya dirumah, membantu suaminya, ridho dengan pembagian Rabb-nya. Ummu Sulaim menikah dengan Abu Tholhah dan dianugerahi seorang anak laki-laki pada waktu pagi hari, yang diberi nama Abu Umair, Abu Tholhah sangat mencintainya dengan kecintaan yang sangat besar. Bahkan Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, juga menncintainya. Pada suatu hari lewatlah sikecil dihadapan Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, yang sedang bermain dengan seekor burung yang ada ditangannya yang bernama Nughair, mencandainya dan berkata: “Wahai Abu Umair apa yang dilakukan oleh Nughair?” Suatu waktu sikecil sakit, Abu Tholhah merasa sedih dengan kesedihan yang sangat dalam, hari pun berlalu sakit sikecil bertambah parah, Abu Tholhah keluar untuk suatu keperluan menemui Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, sehingga terlambat pulang menemui anaknya, sikecil bertambah sakit kemudian meninggal, ibunya berada didekatnya, sebagian keluarga dirumah menangis, ia menenangkan mereka dan berkata: “Janganlah engkau ceritakan kepada Abu Tholhah tentang kematian anaknya ini sehingga akulah yang akan menceritakan kepadanya”. Setelah itu sikecil diletakkan disudut rumah dan ditutupinya. Kemudian Ia menyiapkan makanan untuk suaminya, tatkala Abu Tholhah sampai dirumah, bertanya kepada istrinya: “Bagaimana keadaan sikecil?” Ia tenangkan suaminya dan mengharapkan untuk beristirahat dulu, lalu Abu Tholhah mengarah kepada sikecil dan ingin melihatnya, istrinya enggan dan berkata: “Sekarang dia sedang tenang, jangan digerakan”. Lalu menghidangkan makan malam kepada suaminya, maka makan dan minumlah Abu Tholhah. Kemudian merasakan sesuatu sebagaimana yang dirasakan oleh seorang suami terhadap istrinya. Disaat Ummu Sulaim melihat suaminya telah merasa kenyang dan tenang ia berkata: “Wahai Abu Tholhah, bagaimana menurutmu jika ada suatu kaum meminjamkan sesuatu kepada penghuni rumah kemudian setelah itu memintanya, apakah mereka berhak untuk menghalanginya?” Ia menjawab: “Tentu tidak”. Lalu istrinya berkata: “Apakah engkau tidak heran dari tetangga kita?” Ia berkata: “Ada apa dengan mereka?”, mereka diberi pinjaman oleh suatu kaum, pinjaman itu lama berada pada mereka sehingga menganggap itu adalah miliknya, maka ketika pemiliknya datang dan meminta, mereka menolak untuk mengembalikannya”. Suaminya berkata: “Sungguh sangat buruk apa yang mereka perbuat”. Ia berkata: “Anakmu ini adalah pinjaman dari Allah Subhanahu Wata’ala, dan sekarang Dia telah mengambilnya, maka terimalah ia dengan mengharap pahala disisi Allah Subhanahu Wata’ala”. 26

Suaminya terkejut lalu berkata: “Demi Allah!, sungguh malam ini engkau telah mengalahkan kesabaranku”. Kemudian ia berdiri dan mengurus anaknya. Pada keesokan pagi harinya menemui Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam dan menceritakan kejadiannya semalam, maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mendoakan keberkahan kepada mereka berdua. Berkata Periwayat hadits: “Sungguh setelah itu aku melihat mereka didalam Masjid bersama tujuh orang anaknya, keseluruhan mereka membaca Al-Qur’an. Perhatikanlah olehmu bagaimana ia terangkat dengan Agamanya, dari tersobeknya rongga hidung, pukulan dipipi, serta orang yang mendoakan dengan kesengsaraan dan kebinasaan. Apakah engkau melihat seorang wanita yang kematian anaknya? Yang berada diantara tangannya, namun ia tetap melayani dan mempersiapkan diri untuk suaminya. Bahkan, apakah engkau melihat kelembutan, atau kehalusan caranya?

Wanita yang mendidik suaminya! Sesungguhnya seorang wanita dengan keimanan dan Agama ini, kejujuran dan keyakinan maka tersebarlah kebaikannya, perbuatannya meluas dengan keberkahan, terhadap penghuni rumah anaknya menjadi baik dan putri-putrinya menjadi istiqomah, kebaikannya memberikan pengaruh bagi suaminya. Maka tidaklah mengherankan Abu Tholhah terangkat posisinya setelah menikahi Ummu Sulaim, memberikan dorongan kepada suaminya atas jihad, dakwah dan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sehingga ketika terjadinya perang Uhud Abu Tholhah pergi bersama Para Mujahid, ujian pun bertambah berat, umat Islam menjadi bimbang, mereka dibunuh dan menjadi bercerai berai. Orang-orang Musyrik menemui Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, mereka ingin membunuhnya, maka beliau mendapat berita dari Sahabatnya, bahwa mereka terluka, lapar, darah mengalir diatas baju besi dan daging bertebaran dari tubuhtubuh mereka. Orang kafir menghadap Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, lalu mengepungnya dengan tubuh mereka dan menangkis dari tombaknya, beberapa pukulan pedang mengenai tubuh mereka selain dia, Abu Tholhah mengangkat dadanya dan berkata: “Wahai Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, engkau tidak akan terkena panah biar kami yang menyelesaikannya, sehingga dia terbunuh dari membela Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam. Orang-orang kafir memukulnya dari berbagai arah, yang ini menembaknya dengan panah, yang itu memukulnya dengan pedang dan yang ketiga menusuknya dengan pisau belati maka ia tidak bertahan karena terbanting dan jatuh disebabkan oleh banyaknya kena pukulan. Abu Ubaidah menemuinya dengan sangat cepat, Abu Tholhah dalam keadaan terbanting. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata:

"‫"دونكم أخاكم فقد أوجب‬ “Selain kamu saudaramu ini sungguh membutuhkan”. Lalu ia membawanya, pada badannya terdapat sepuluh pukulan dan tusukan. Iya, adalah Abu Tholhah setelah menikah dengan Ummu Sulaim ia menegakkan bendera Agama. Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam berkata:

"‫"لصوة أبا طلحة في الجيش خير من فئة‬ “Sungguh Suara Abu Tholhah lebih baik dari pada sekelompok orang di dalam peperangan” 27

Suaranya saja dalam peperangan seperti itu, bagaimana menurutmu dengan kekuatan dan peperangannya?

Dari Norwegia menuju Afrika! Bagaimana sekarang Para pemudi saling mundur dari menolong Agama, bahkan bagaimana engkau melihat kemungkaran mereka yang nyata, gambar porno, hubungan dengan wanita yang tidak berjilbab, sesuatu yang diharamkan dalam berpakaian, sehingga mengizinkan turunnya siksaan dalam waktu dekat. Engkau lihat kemungkaran ini diantara karib-kerabatnya, saudari-saudari dan teman-temannya, kemudian dia tidak gencar untuk mengingkarinya. Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam berkata:

."...‫"من رأى منكم منكرا فليغيره‬ ”Siapa diantaramu yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya” Apakah engkau telah merubah kemungkaran sebatas kemampuanmu? Aku tidak dapat membayangkan bagaimana keadaanmu di hari kiamat, apabila dihubungkan kepadamu sahabat dan teman, kekasih dan yang dicintai, mereka menangis dan bersandar, bukankah engkau melihat kemungkaran mereka, melakukan yang diharamkan, namun engkau tidak melarang atau memberi nasehat, tidak mengingatkan dan tidak pula memberi peringatan. Perhatikanlah olehmu kepada pengorbanan Wanita-wanita kafir terhadap Agama mereka. Seorang Da’i bercerita: “Ketika aku dalam perjalanan dakwah ke tempat para pengungsi di Afrika, keadaan jalan tidak rata dan buruk, menyebabkan kami sangat keletihan, kami tidak melihat jalan didepan kendaraan kecuali penuh dengan batu yang bergelombang, kami tidak melewati suatu kampung di perjalanan melainkan mereka memperingatkan dari para penyamun. Kemudian Allah Subhanahu Wata’ala memudahkan kami tiba ditempat para pengungsi pada waktu malam hari. Penduduk kampung gembira dengan kedatanganku, lalu mereka menyiapkan kemah, di dalamnya ada kasur yang telah usang, ku rebahkan badan di atas kasur karena sangat keletihan, kemudian mulai merenungkan perjalanan ini, apakah engkau tahu apa yang terlintas dalam hatiku?! Aku merasakan sesuatu dari kemuliaan dan kebanggaan, bahkan merasa ujub dan tinggi! Siapa yang dapat mendahuluiku datang ketempat ini?! Siapa yang sanggup berbuat seperti yang aku lakukan?! dan siapa yang sanggup untuk menahan keletihan ini?! Setan terus membisikan kedalam hatiku sehingga aku hampir tertipu. Pada waktu pagi hari kami keluar dari kemah dan berkeliling disekitar lokasi kampung, sehingga kami tiba di suatu sumur yang letaknya jauh dari rumah para pengungsi, aku melihat sekumpulan wanita yang membawa periuk air diatas kepalanya. Aku berputar, perhatianku tertuju kepada seorang wanita yang berkulit putih diantara para wanita itu, aku mengira (pikiranku menampakkan) dia adalah seorang wanita pengungsi yang terserang penyakit kusta, aku bertanya tentangnya kepada sahabatku, pemanduku berkata: “Dia adalah seorang wanita Kristen Norwegia umurnya tiga puluh tahun, tinggal disini bersama kami sudah enam bulan, dia memakai pakaian kami, makan makanan kami dan ikut serta dalam aktifitas kami. Dia mengumpulkan para pemudi pada waktu malam hari, untuk berbincang-bincang dengan mereka, mengajarkan menulis, membaca, dan terkadang tarian. Berapa 28

banyak Anak Yatim yang dia usap kepalanya! Orang sakit yang dia ringankan penderitaannya!” Perhatikanlah olehmu keadaan wanita ini, siapa yang mengajaknya ke daerah yang tandus dan jauh ini sedangkan dia dalam kesesatan? Apa yang mendorongnya untuk meninggalkan kebudayaan Eropa yang terkenal dengan kehijauan? Apa yang menguatkan cita-citanya untuk tinggal bersama mereka yang lemah lagi membutuhkan, sedangkan dia dalam masa mudanya yang berharga?! Apakah tidak semakin kecil dirimu? Wanita Kristen ini mampu bertahan dan menderita sedangkan dia dalam kesesatan. Bahkan di hutan Afrika, seorang wanita Kristen yang masih muda datang dari Amerika, Inggris dan Perancis, datang untuk hidup dalam pondok kayu atau rumah yang terbuat dari tanah, dia makan makanan yang paling aneh sebagaimana yang mereka makan, meminum air sungai sebagaimana yang mereka minum, mengasuh anak, mengobati Para wanita. Apabila engkau melihatnya setelah dia kembali ke Negaranya, maka telah pucat warnanya, kasar kulitnya dan lemah badannya. Akan tetapi dia melupakan semua penderitaan itu karena demi melayani Agamanya. Sungguh mengherankan…! Pengorbanan ini dilakukan oleh para wanita Kristen yang kafir untuk menyembah selain Allah Subhanahu Wata’ala. Berfirman Allah Subhanahu Wata’ala: )104:‫ (النساء‬.ً‫حكِيما‬ َ ً‫ن الّ عَلِيما‬ َ ‫ل َيرْجُونَ َوكَا‬ َ ْ ‫ل مَا‬ ّ ‫نا‬ َ ِ‫ن م‬ َ ‫ن َكمَا َتأْلَمون َو َت ْرجُو‬ َ ‫ن فَِإ ّن ُهمْ َيأَْلمُو‬ َ ‫إِن َتكُونُوا َتأَْلمُو‬ “Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Surat: An-nisaa’ ayat 104)

Dari pintu ke pintu Yang lain bercerita: “Ketika aku berada di Jerman, tiba-tiba pintu rumahku diketuk, ternyata terdengar suara seorang wanita muda yang memanggilku dari balik pintu. Aku : Apa yang engkau inginkan? Wanita : Bukalah pintu! Aku : Saya adalah seorang Laki-laki Muslim, dirumah tidak ada yang lain bersamaku, engkau tidak boleh masuk ”. Ia terus mendesakku, namun aku tetap tidak mau membukakan pintu. Wanita : Saya dari jema’at Agama kesaksian tuhan (perjanjian lama), bukalah pintu, ambil kitab dan selebaran ini! Aku : Saya tidak menginginkan sesuatupun. Maka dia terus mengharapkanku, kemudian aku membalik dari pintu dan masuk kedalam kamar. Maka tidak lama kemudian dia mendekatkan mulutnya diatas lubang pintu, lalu berbicara tentang Agamanya, menjelaskan Dasar-dasar keyakinannya dalam waktu sepuluh menit. Ketika ia telah selesai, aku mengarah kepintu dan menanyakannya: Aku : Tidakkah dirimu menjadi letih seperti ini? Wanita : Sekarang aku merasa lega, karena telah mengerahkan tenaga dan kemampuan dalam jalan membantu Agamaku. )104:‫ (النساء‬.‫ن َكمَا َتأْلَمون‬ َ ‫ن فَِإ ّن ُهمْ َيأَْلمُو‬ َ ‫إِن َتكُونُوا َتأَْلمُو‬ 29

“Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya…”.(Surat: An-nisaa’ ayat 104)

Pernahkah engkau melontarkan pertanyaan pada suatu hari? Apa yang engkau berikan terhadap Islam? Berapa banyak pemudi yang tobat olehmu? Berapa banyak yang engkau sumbangkan untuk menunjuki Para pemudi kepada Rabb-mu? Sebagian wanita Sholehah Berkata: “Saya tidak pernah melakukan dakwah, tidak pula pernah mengingkari kemungkaran”. Sungguh mengherankan…! Bagaimana seorang penyanyi wanita beraksi, dengan bernyanyi di hadapan puluhan ribu penonton, seluruh mata mereka memperhatikan sebelum telingga mendengarnya. Dia tidak berkata aku grogi nih! Bagaimana seorang wanita penari latah beraksi membangkitkan gairah, dengan memamerkan tubuhnya di depan ribuan penonton tanpa merasa terkejut dan tidak pula merasa ketakutan. Apabila kami ingin memberi nasehat atau dakwah kepada seseorang diantaramu setan la’natullah menggodanya. Bahkan sebagian pemudi menghiasi keburukan kepada yang lain, dengan saling bertukaran Majalah Porno, Kaset Nyanyian atau dia mengajak teman-temanya kepada Acara-acara yang penuh maksiat dan Bala. Ini merupakan saling tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Sehingga masuk kedalam kelompok setan la’natullah, kecintaan mereka berubah menjadi permusuhan dan kebencian. )67 )‫ (الزخرف‬.َ‫عدُوّ ِإلّ ا ْل ُمتّقِين‬ َ ٍ‫ض ُهمْ ِل َبعْض‬ ُ ْ‫لْخِلّ ُء يَ ْو َم ِئ ٍذ َبع‬ َ‫ا‬ “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. (Surat: Az-Zukhruf ayat 67). Ini adalah keadaan mereka dihalaman kiamat, dipakaikan pakaian yang hina dan penuh penyesalan, adapun di Neraka sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala ta’ala tentang Fir’aun yang durhaka: )25 ‫ (العنكبوت‬.‫صرِين‬ ِ ‫ض ُكمْ َبعْضاً َو َمأْوَا ُكمُ النّارُ َومَا َلكُم مّن نّا‬ ُ ‫ن َب ْع‬ ُ َ‫ضكُم ِب َبعْضٍ َويَ ْلع‬ ُ ‫ُث ّم يَ ْومَ الْ ِقيَامَ ِة َيكْ ُفرُ َب ْع‬ ”kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu mela'nati sebahagian (yang lain). dan tempat kembalimu ialah Neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun”. (Surat: Al-'Ankabuut ayat 25). Iya, mereka saling melaknat satu sama lain, dia berkata kepada sahabatnya yang dulu telah lama bergaul di dunia, penuh dengan gelak-tawa dan menciumnya, ia berkata kepadanya: “Semoga Allah melaknatimu, engkaulah yang telah menjerumuskanku ke dalam cumbuan dan perbuatan keji”, yang lain berteriak kepadanya: ”Bahkan, semoga engkau dilaknat oleh Allah, engkaulah yang telah memberikan kepadaku Kaset Nyanyian”, lalu ia menjawabnya: “Bahkan semoga Allah melaknatimu, engkaulah yang telah menghiasi kepadaku tanpa arah tujuan dan tanpa Jilbab”. Lalu ia membantahnya: ”Bahkan semoga Allah melaknatimu, engkaulah yang telah membawaku kepada perbuatan mesum”. Sungguh mengherankan! bagaimana gelak-tawa itu bisa hilang, desahan dan sentuhan, yang selama didunia keduanya kelihatan dipasar, tertawa dengan penuh keakraban, tapi pada hari kiamat satu sama lain diantara mereka 30

saling mengkafirkan. Iya, karena pada suatu hari para wanita itu dulu berkumpul tidak untuk memberi nasehat atau kebaikan, maka mereka pada hari kiamat dikumpulkan, tapi kemana mereka dikumpulkan? Kedalam Neraka Sa’ir yang apinya tidak pernah padam, nyala apinya tidak pernah dingin dan panasnya tidak diringankan, kecuali bagi siapa yang Allah Subhanahu Wata’ala Ta’ala kehendaki.

Kemana perginya wanita-wanita kita sekarang? Dimana wanita-wanita kita dari perjalanan para wanita yang Sholehah? Dimana para wanita yang jatuh dalam meyelisihi Syari’at dalam berpakaian, pembicaraan dan pandangan mereka. Apabila engkau menasehati seorang diantara mereka dia menjawab: “Seluruh wanita melakukan seperti itu, Aku tidak sanggup untuk menyelisihi Trend!” SubhanAllah…! Dimana kekuatan dan keistiqomahannya dalam beragama? Apabila seorang pemudi dengan ujian yang paling ringan saja ia menelantarkan diri dari mentaati Robb-nya namun malah mentaati setan la’natullah.

ْ‫خيَرَ ُة مِنْس َأ ْمرِهِمْس َومَن َيعْصِس الَّ َورَسسُوَل ُه فَ َقد‬ ِ ‫َومَا كَانَس ِل ُم ْؤمِنٍس َولَ ُم ْؤ ِمنَةٍ ِإذَا قَضَى الُّ َورَسسُوُلهُ َأمْراً أَن َيكُونَس َلهُمُس ا ْل‬ )36 :‫ (الحزاب‬. ً‫للً ّمبِينا‬ َ َ‫ل ض‬ ّ َ‫ض‬ “Dan tidaklah patut bagi laki-laki mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan mu'minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, kesesatan yang nyata”. (Surat: Al-Ahzab ayat 36). Mana para pemudi yang berbuat sia-sia itu? Yang saling menampakkan laknat Robb-nya diantara mereka. Dengan memakai kain atau mantel diatas pundaknya, lalu manusia melihat dengan jelas pundak dan badannya, ia dihubungkan kepada menyerupai laki-laki. Karena laki-laki memakai kain diatas pundak. Siapa saja wanita yang menyerupai laki-laki maka dia dilaknat. Mana perempuan yang bertato itu? Yang membuat tato diwajahnya dengan bentuk bintik-bintik yang berbeda. Atau dengan bentuk tulisan pada beberapa bagian dibadannya, ini semua merupakan perbuatan wanita-wanita yang “nakal”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam telah berkata:

"‫"لعن ال الواشمة والمستوشمة‬ “Allah Subhanahu Wata’ala melaknat wanita pembuat Tato dan wanita yang minta dibuatkan” Mana wanita yang memakai Rambut Palsu atau yang sekarang dinamakan dengan Wig. Allah Subhanahu Wata’ala, melaknat wanita yang menyambung rambut atau yang minta disambungkan. Mereka adalah wanita yang dilaknat. Apakah engkau mengetahui apa artinya dilaknat? yaitu yang dijauhkan dari Rahmat Allah, dijauhkan dari jalan Jannah, atau engkau rela dijauhkan dari Jannah? Dengan sebab perasaan-perasaan yang menafikan Hijabmu, atau kain yang engkau turunkan ke atas pundakmu, atau bercak-bercak tato dibagian badanmu.

Beberapa hal yang diharamkan Siapa yang mengikuti hawa nafsu dan setan la’natullah, maka pemudi itu dibebani dirinya dalam menghiasi penampilan. Walaupun hal itu menampakan laknat Allah Subhanahu Wata’ala, diantaranya dengan menghilangkan alis baik dengan mencabut ataupun mencukurnya. 31

Ini adalah penguatan bagi ancaman setan la’natullah tatkala ia berkata kepada Rabb-nya:

‫ش ْيطَانَس وَِليّا مّنس دُونِس‬ ّ ‫ل ْنعَامِس وَل ُمرَ ّنهُمْس فََل ُيغَ ّيرُنّ خَلْقَس الّ س َومَن َي ّتخِ ِذ ال‬ َ ‫ل َم ّن َي ّنهُمْس وَل ُم َرنّهُمْس فََل ُي َبتّكُنّ ءآذَانَس ا‬ ُ ‫لضِلّ ّنهُمْس َو‬ ُ ‫َو‬ )119 :‫(النساء‬. ً‫خسْرَاناً ّمبِينا‬ ُ ‫س َر‬ ِ‫خ‬ َ ْ‫ل فَ َقد‬ ّ ‫ا‬ “Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telingatelinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya ". Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata”. (Surat: An-Nisaa’ ayat 119). Mencabut alis itu dapat menimbulkan laknat Allah Subhanahu Wata’ala, sebagaimana disebutkan dalam Hadits Sohih: .)‫ (رواه أبوداود عن ابن مسعود‬."‫"لعن رسول ال الواشمة والمستوشمة والنامصة المتنمصة المغيرت لخلق ال‬ “Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam melaknat wanita pembuat Tato dan wanita yang minta dibuatkan, wanita yang mencabut Alis dan yang minta dicabutkan dan yang merubah ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala”. (riwayat Abu Daud dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu). Subhanallah...bagaimana engkau melakukan terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan laknat Allah Subhanahu Wata’ala, sedangkan engkau meminta Rahmat dan ampunan kepada Allah Subhanahu Wata’ala baik di dalam maupun diluar sholat, bukankah ini bertentangan antara perkataan dan perbuatanmu? Engkau meminta Rahmat-Nya namun melakukan apa yang menjauhakan engkau dari-Nya. Sungguh sangat mengherankan! Para Ulama Robbaniyyin berfatwa tentang haramnya mencabut bulu yang halus (seperti alis dll), aku memiliki lebih dari dua puluh fatwa yang mengharamkannya. Maka konsekwensi dari keimananmu kepada Allah Subhanahu Wata’ala adalah mentaati pada apa yang diperintahkan dan menjauhi atau berhenti terhadap apa yang dilarang-Nya. Bahkan mencabut alis adalah menyerupai perbuatan wanita kafir. Sebagaimana kata Rasul Shollallahu ‘Alaihi Wasallam:

"‫"ومن تشبه بقوم فهو منهم‬ “Dan siapa yang menyerupai dengan suatu kaum maka dia adalah termasuk diantara mereka” dan Allah Subhanahu Wata’ala berkata: )22 :‫ (الصافات‬.ْ‫ج ُهم‬ َ ‫ن ظََلمُوا وََأزْوَا‬ َ ‫شرُوا اّلذِي‬ ُ‫ح‬ ْ‫ا‬ (Kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka”… (Surat: Ash-Shaaffat: ayat 22). Artinya yang menyerupai mereka dan pola pikirnya, siapa yang menyukai suatu kaum maka dia dikumpulkan bersama mereka. Janganlah engkau mengatakan: ”Kan banyak yang melakukan itu”, betapa banyak yang menyembah berhala, maka apakah engkau akan menyembah bersama mereka? Banyak yang menggantungkan salib, apakah engkau akan melakukannya juga? Allah Subhanahu Wata’ala tidaklah menerima alasanmu dengan banyaknya para wanita yang berbuat maksiat! Engkau bertanggung jawab atas perbuatanmu! Sebagaimana engkau dalam punggung bapakmu dalam keadaan sendiri, lalu dalam perut ibumu dalam keadaan sendiri, dilahirkan dalam keadaan sendiri, 32

meninggal dalam keadaan sendiri, dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan sendiri, berjalan dishiroth (jembatan diatas neraka jahannam) sendiri, mengambil catatanmu dalam keadaan sendiri, dan engkau juga ditanya disisi Allah Subhanahu Wata’ala, dalam keadaan sendiri. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

‫ َوكُّلهُمْس آتِيهِس يَوْمَس‬, ٩٤ ً.‫عدّا‬ َ ‫عدّهُمْس‬ َ َ‫ لَ َقدْ َأحْصسَا ُهمْ و‬, ٩٣ .ً ‫عبْدا‬ َ ‫حمَنِس‬ ْ ‫ل آتِي ال ّر‬ ّ ‫لْرْضِس ِإ‬ َ ‫ل مَن فِي السّسمَاوَاتِ وَا‬ ّ ُ‫إِن ك‬ )95-93 :‫ (مريم‬. ٩٥ .ً‫الْ ِقيَامَ ِة َفرْدا‬ “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada ArRahman (Yang Maha Pemurah) selaku seorang hamba-93. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti-94. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dalam keadaan sendiri”-95. (Surat: Maryam ayat 93-95).

Diatas Gelombang laut Berapa banyak para pemudi beriman yang hanyut dilanda ombak. Mereka mulai menganggap enteng Hijab dan pakaian, rela mengikuti para pembuat kerusakan, bahkan wanita pezina kafir membuatnya tuli, dari busana yang menampakan aurat ganti dari menutupnya, mengherankan! Bagaimana engkau rela menjadi boneka sehingga mereka bebas untuk memakaikannya. Ini busana yang dibordir, yang itu pakaian ramping, yang ketiga kain diatas pundak, yang keempat pakaian yang luas tersembunyi, busana menjadi semakin banyak. Engkau butuh menutupnya dengan mantel atau kain. Maka Hijab hanya saja di syari’atkan untuk menutup perhiasan dari pandangan laki-laki, apabila Hijab itu sendiri merupakan suatu perhiasan maka tidak diperlukan lagi terhadapnya. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

‫ رجال معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات‬:‫"صنفان من أهل النار لم أرهما‬ ‫مائلت مميلت رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة ليدخلن الجنة ول يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا و‬ .)‫ (رواه مسلم‬."‫كذا‬ “Aku belum pernah melihat dua golongan dari penduduk Neraka, yang pertama adalah seorang laki-laki yang membawa Cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan yang kedua yaitu Wanita yang Berpakaian (tetapi) Telanjang, miring (lagi) menyimpang, kepala mereka bergoyang-goyang seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Jannah, tidak pula dapat Mencium aroma Wanginya, sedangkan aroma Wanginya dapat dicium dalam jarak perjalanan sekian dan sekian”. (riwayat. Imam Muslim). Wanita mana yang tidak ingin masuk Jannah dan tidak pula mencium aroma wanginya? Apakah engkau tahu bahwa dengan bersolek dan jalanjalanmu menciptakan suatu sarana dari beberapa sarana setan la’natullah? Apakah engkau ingin menjadi penyebab seorang Muslim jatuh kedalam perbuatan yang haram? Apakah engkau tahu apabila memakai busana yang menampakan aurat kemudian seorang pemudi melihatmu lalu ia membeli dan memakainya juga!. Apakah engkau tahu itu adalah dosa bagimu? karena melakukannya dan bagimu pula dosa orang yang menirunya sampai hari kiamat? Apakah begitu mudah dirimu menjadi contoh dalam keburukan?

33

Mereka berdandan untuk siapa? Apabila engkau tanya seorang wanita yang berhias diantara berbagai macam busana tadi, kenapa engkau pakai busana ini? Sungguh ia menjawab kepadamu: ”Ini adalah pakaian yang paling indah”, maka tanyalah ketika itu, engkau berhias untuk siapa? Iya berhias untuk siapa? Apakah untuk pelamar yang mulia atau bagi suami yang menjaga kesucian? Sesungguhnya dia berdandan tidak lain adalah agar manusia yang hina melihatnya, dari orang yang tidak berpaling terhadap pengawasan Allah Subhanahu Wata’ala kepada mereka, dari orang yang tidak mementingkan kedudukannya, tidak pula kesucian dan kemuliannya. Diantara mereka berusaha untuk kepuasan hawa nafsu birahinya, kelezatan matanya, lalu apabila telah terpenuhi hasrat darinya mereka menendangnya dengan kaki, dan mencari korban yang lain. Apakah engkau tidak pernah merenung pada suatu hari? Kenapa Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkanmu berhijab atau menutup aurat? Iya, kenapa Allah Subhanahu Wata’ala berfirman: )31 :‫ (النور‬. ّ‫ن زِي َن َتهُن‬ َ ‫ل ُي ْبدِي‬ َ ‫جيُو ِبهِنّ َو‬ ُ ‫خمُرِهِنّ عَلَى‬ ُ ‫ن ِب‬ َ ْ‫وَ ْل َيضْ ِرب‬ “Dan hendaklah mereka menutupkan Jilbab kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya…”.(Surat: An-Nuur ayat 31). Kenapa Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkanmu untuk menutup perhiasanmu? Wajah, rambut, dan seluruh tubuhmu? Kenapa Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkan hal ini kepadamu? Apakah diantaramu dan Dia ada permusuhan? Atau menuntut balas dan dendam? Sekali-kali tidak! Dia Maha Kaya dari hamba-Nya, yang tidak pernah menzholimi seberat biji sawi pun, akan tetapi Hijab itu adalah aturan Allah Subhanahu Wata’ala yang abadi, Syari’at yang telah berlaku, perkataan-Nya tidak diganti dan hukum-Nya tidak ada yang dapat menandingi. Memutuskan beberapa hukum kepada laki-laki dan perempuan, dunia tidak mungkin bisa menjadi lurus kecuali dengan mentaatiNya. Dan wanita sholehah adalah dalam urusannya tunduk dan patuh kepda Robb-nya. Orang-orang yang sukses dalam urusannya adalah yang tunduk dan patuh kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Adapun yang lainnya mereka berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan pakaianmu dan mengahancurkan Hijabmu, serta mematikannya untuk merealisasikan tujuan mereka. Mereka mendanai dengan harta dan mengerahkan waktu. Diantaranya Majalah Wanita yang berisi jalan-jalan, perkataan yang merangsang, acara yang meciptakan keraguan Hijab. Mereka menyebarkan kekejian terhadap orang-orang yang Beriman, menginginkan bersenang-senang dengan memandang kepada auratmu di pasar-pasar, ramah dengan membuatmu menari dalam gembalaan mereka. Merasa lezat dengan tubuhmu diatas kasur mereka, dengan layananmu kepada mereka di dalam pesawat. Pada hakikatnya mereka menuntut hak untuk dirinya sendiri bukan untukmu! Mereka mengherankan! tidak mengenal hak wanita, kecuali hak untuk bersolek dan melepaskan Hijab, Hak Sopir mobil, hak bepergian tanpa Mahrom (suami atau keluarga laki-laki), Hak Bekerja dan bercampur baur dengan laki-laki, Hak Tampil dalam media informasi (baik cetak ataupun elektronik), sampai kepada akhir kebodohan-kebodohan itu yang mereka namakan dengan Beberapa Hak, yang membinasakan bagi mereka. Tidakkah engkau mendengar mereka pada suatu hari menuntut hak-hak para Janda dan orang-orang yang tidak mampu atau mereka menuntut anakanak dengan hak ibu, namun menuntut dengan kerusakan, seolah-olah mereka nampak ingin mengangkat derjat masyarakat. Ini adalah gayanya orang-orang 34

Munafiq, diantara mereka yang paling cekatan adalah Abdullah Bin Ubay Bin Salul pimpinan kaum Munafiq pada masa Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam. Apakah engkau tidak tahu dia menuduh zina terhadap keamanan ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, dengan menyebarkan gosip dan menyebut-nyebutnya di tengah-tengah manusia, mengaku ingin menyebarkan keutamaan dan pada hakikatnya adalah Guru Kehinaan, tungku api bagi ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha. Apakah engkau tidak tahu dia membeli para hamba sahaya yang cantik lalu memerintahkan mereka agar berbuat penyimpangan dan pelacuran, lalu dia mengumpulkan harta dari hasil itu. Sehingga Allah Subhanahu Wata’ala mengeksposnya di dalam Al-Qur’an dalam firman-Nya: )33 :‫ (النور‬.‫حيَا ِة ال ّدنْيَا‬ َ ‫عرَضَ ا ْل‬ َ ‫ن َتحَصّناً ّل َت ْب َتغُوا‬ َ ْ‫ل ُتكْرِهُوا َف َتيَاتِ ُكمْ عَلَى ا ْل ِبغَاء ِإنْ َأ َرد‬ َ ‫َو‬ “Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan dunia”. (Surat: An-Nuur: 33). Mereka mendengung-dengungkan bahwa kain diatas kepala adalah hanya menyia-nyiakanmu, Pakaian panjang dapat memberatimu. Celanalah yang paling mudah untukmu berjalan, menutup wajah adalah sikap menutup diri, mereka adalah kaum yang kagum dengan kebudayaan orang-orang kafir dan mengira jalan kesana adalah dengan melepaskan Hijab serta melipat pakaian. Sungguh perjalanan sekali saja kesalah satu medan dibarat atau timur cukup untuk mendapatkan realita semua ini: wanita bekerja membawa beberapa tas dibandara, bekerja sebagai penyapu jalanan, daerah wc di perusahaan, apabila cantik dia beraksi di diskotik atau di bar. Pemabuk berselisih dengannya, pezina mempermainkan tubuhnya dan yang lain menjadikannya barang yang dapat menghasilkan uang. Apabila syahwat telah terpenuhi mereka menamparnya, namun apabila dia telah tua renta mereka memasukannya ke panti jompo yang mirip sekali dengan penjara bahkan kuburan. Mengherankan! apakah ini bentuk kebebasan yang mereka gaung-gaungkan. Demi Allah, sungguh jika kita merasa sedih terhadap musibah yang menimpa wanita-wanita Muslimah di Philipin, di Kasmir, akan tetapi mereka disana tidak mendapati orang yang sedih terhadapnya.

Engkau adalah Ratu! Seorang Dokter berkata: ”Ketika aku belajar di Inggris, kami mempunyai tetangga seorang wanita yang telah tua renta umurnya sudah lebih dari tujuh puluh tahun, dia mengisyaratkan setiap orang yang melihatnya menaruh kasihan, punggungnya telah bungkuk, tulangnya mulai keropos, kulitnya telah keriput, bersamaan dengan itu, dia tinggal sendirian diantara empat dinding, keluar masuk, tidak ada seorang anak atau suami yang membantunya, masak makanannya sendiri, mencuci pakaiannya sendiri. Rumahnya bagaikan kuburan, tidak ada orang lain yang tinggal bersamanya, tidak ada pula yang mengetuk pintunya. Pada suatu hari istriku mengajaknya untuk berkunjung kerumah, istriku menceritakan kepadanya bahwa Islam menjadikan seorang laki-laki sebagai Penanggung Jawab terhadap Istrinya, bekerja untuknya, sekalian makanan dan pakaiannya, mengobatinya jika dia sakit, membantunya apabila dia mengadu, dia tetap tinggal dirumahnya, wajib memberinya nafkah dan memimpinnya, bahkan memberikan perlindungan atau proteksi terhadap kehormatan dan dirinya, apabila dia di karuniai anak mereka wajib berbuat baik kepada ibunya dan bersikap santun, siapa yang durhaka diantara anak-anaknya, maka manusia menyepelekan mereka dan memutuskannya sehingga berbuat 35

baik kepada ibunya. Apabila seorang wanita belum menikah maka wajib bagi bapak atau walinya untuk menjaga dan memimpinnya”. Wanita tua itu mendengar istriku dengan penuh tercengang dan rasa kagum, bahkan dia menahan air matanya, mengingatkannya terhadap anak dan layanannya, yang tidak pernah melihat mereka lagi semenjak beberapa tahun yang lalu, seorang diantara mereka tidak pernah mengunjunginya, bahkan dia tidak tahu dimana mereka sekarang. Mungkin ibunya telah mati dan di kafankan atau terbakar sedangkan mereka tidak tahu, karena bagi mereka dia tidak berharga. Istriku mengakhiri pembicaraannya, maka tinggallah si tua renta diam sebentar, lalu berkata: ”Memang realitanya wanita dinegrimu (Islam) adalah Ratu…Ratu”. Iya, Demi Allah, wahai ukhti yang mulia engkau disisi kami adalah Ratu, iya Ratu. Darah ditumpahkan demimu, maka siapa yang dibunuh karena membela kehormatannya dia syahid. Nyawa murah karena mu dan karenamu juga harta di belanjakan. Karena engkau adalah seorang Ratu yang memelihara urusan Laki-laki disekitarmu, agar mereka menjagamu.

Nyanyian dan kesedihan! Sebagian Pemudi diseret oleh Setan kepada jalan yang hina dengan mendengar Nyayian, tertarik hatinya dengan kekejian. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman: )6 :‫ (لقمان‬. ِّ‫ل ال‬ ِ ‫سبِي‬ َ ‫حدِيثِ ِل ُيضِلّ عَن‬ َ ‫شتَرِي َل ْهوَ ا ْل‬ ْ ‫س مَن َي‬ ِ ‫ن النّا‬ َ ِ‫َوم‬ “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah”. (Surat: Luqman 6). Ibnu mas’ud bersumpah dengan nama Allah, bahwa yang dimaksud dengan ِ‫حدِيث‬ َ ‫ َلهْوَا ْل‬adalah Nyayian. Dan dalam Hadits Sohih Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: )‫ (الصحيح‬."‫"ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف‬ “Sungguh akan ada dari Ummatku beberapa kaum yang menghalalkan Kemaluan wanita atau Perzinaan, Sutra, Minuman Keras dan Nyanyian”. (Sohih) ‫ (رواه‬."‫"ليكونسسن فسسي هذه المسسة خسسسف وقذف ومسسسخ وذلك إذا شربوا الخمور واتخذوا القينات وضربوا بالمعازف‬ )‫الترمذي‬ “Sungguh akan terjadi pada Ummat ini Kehinaan, Fitnahan dan diubah rupanya, demikian itu apabila mereka meminum minuman keras, mengambil para penyanyi atau biduanita dan memainkan Alat Musik”. (riwayat.at-Tirmidzy) Ulama berdalil atas pengharaman Alat Hiburan dan Musik dengan pengharaman yang sangat kuat dan menjadi dosa yang besar pula apabila nyanyian diiringi dengan musik. Merupakan Bencana besar ketika Lirik Nyanyian penuh dengan Kerinduan, Kecintaan, Sayang dan menggambarkan Kecantikan bahkan itu adalah Seruling setan la’natullah yang ditiupkan lalu diikuti oleh fans atau penggemarnya. Berfirman Allah Subhanahu Wata’ala: )64 :‫ (السراء‬. َ‫خيِْلك‬ َ ‫ت ِم ْن ُهمْ ِبصَ ْو ِتكَ وََأجْلِبْ عََل ْيهِم ِب‬ َ ْ‫طع‬ َ َ‫ست‬ ْ ‫نا‬ ِ َ‫ستَ ْفزِ ْز م‬ ْ ‫وَا‬ “Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkudamu”. (Surat: Al-Israa': 64).

36

Ibnu Mas’ud Berkata: Nyanyian adalah Ruqyah Zina, artinya itu adalah jalan dan sarananya. Mengagumkan, ini adalah perkataan Ibnu Mas’ud ketika saat itu Nyanyian ditampilkan oleh Para Pemberani dan Budak perempuan. Ketika lagu hanya menggunakan Rebana serta Syair yang fasih dia mengatakan itu adalah Ruqyah Zina, maka apa yang akan dikatakan oleh Ibnu Mas’ud apabila dia melihat pada zaman kita sekarang ini, nyanyian yang telah beraneka macam dan bertambah banyaknya para penolong setan la’natullah. Sehingga jadilah Nyanyian didengarkan di dalam Mobil, Pesawat, di Daratan dan di Lautan. Bahkan sampai kepada berbagai macam alat seperti jam, bel, mainan anak-anak, komputer dan hand phone pun dimasukkan musik.

Ruqyah zina! Nyanyian adalah merupakan jalan untuk menyebarkan perbuatan keji, merangsang insting, didalamnya hampir tidak ada menyebutkan melainkan cinta, sayang, rindu dan cinta yang membara. Demi Allah, itu adalah dosa bagimu, apakah engkau mendengar ada seorang penyanyi yang bernyanyi tentang memperingatan atau me-warning dari perbuatan zina? Menundukkan pandangan? Menjaga kehormatan ummat Islam? Memotifasi atas puasa disiang hari? Menangis di waktu sahur atau malam? Sekali-kali tidak, kita tidak pernah mendengar satu pun dari itu. Bahkan kebanyakan dari mereka membisikkan terhadap kerinduan yang haram, tergantungnya hati kepada selain Allah, menyeret kepada musibah yang sangat besar yaitu rasa kerinduan pemudi kepada pemudi sesamanya, kagum dengannya dan bergaul akrab. Iya, menyukainya bukan karena dia melakukan sholat malam atau qiyamullail, puasa di siang hari, akan tetapi karena kecantikan wajahnya, kegagahan diamnya, kagum dengan gerakkannya, menunjukkan gelak-tawanya, senyumnya, lembut dengan teman duduknya, bahkan kagum dari semuanya sekalipun mengandung unsur porno. Sayangnya sebagian pemudi menganggap enteng hal itu, bahkan kadang menampakkan dari apa yang menunjukkan atas ajakkannya terhadap itu, berapa banyak kita melihat para pemudi yang bergaya dengan gerakkan dan tertawa mereka, bahkan gaya bicaranya, cara berjalan, dihubungkan kepada memakai pakaian yang sempit, bersikap genit dan manja, banyaknya bersentuhan dan ciuman, saling tukar sms yang ada di hp dan hadiah-hadiah setan la’natullahiyyah lainnya. Kadang kita melihat realita ini pada sebagian Sekolah dan Kuliah. Kenapa para pemudi melakukannya? Karena disebabkan oleh rasa kagum, sayang dan kecintaan kepada mereka. Ini adalah suatu hal yang ganjil dari fitrah atau kesucian, dia mengizinkan turunnya siksaan yang telah diturunkan kepada kaum Nabi Luth. Apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth? Para Lelaki merasa cukup dengan sesama jenisnya, begitu pula para Wanita dengan sesama jenis mereka. Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala telah menceritakan mereka yang berbuat penyimpangan sex di dalam Al-Quran: Nabi Luth berteriak kepada mereka dan berkata: )80 :‫ (العراف‬.‫ح ٍد مّن ا ْلعَاَلمِين‬ َ ‫سبَ َقكُم ِبهَا مِنْ َأ‬ َ ‫حشَ َة مَا‬ ِ ‫َأ َت ْأتُونَ الْفَا‬ "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (Surat: Al-A'raaf: 80). Apabila perbuatan keji ini terjadi, maka bumi hampir memanjangkan sayapnya, gunung-gunung turun dari tempatnya. Allah Subhanahu Wata’ala tidak mengumpulkan ummat ini dari azab apa yang dikumpulkan terhadap kaum Nabi Luth, maka sungguh mata mereka menjadi buta, wajah mereka menjadi hitam, 37

Malaikat Jibril diperintahkan untuk memindahkan kampung mereka dari asalnya, membalikkan dan menimpakan kepada mereka, menenggelamkan mereka, serta dihujani dengan Batu dari Neraka. Berfirman Allah azza wajalla: )82 :‫ (هود‬. ٍ‫سجّيلٍ مّنضُود‬ ِ ‫حجَارَ ًة مّن‬ ِ ‫جعَ ْلنَا عَاِل َيهَا سَافَِلهَا وََأ ْمطَ ْرنَا عََل ْيهَا‬ َ ‫فََلمّا جَاء َأ ْم ُرنَا‬ “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi”. (Surat: Huud 82). Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: )‫ (صحيح رواه الترمذي‬."‫"إن أخوف ما أخاف على أمتي عمل قوم لوط‬ “Sesungguhnya ketakutan yang paling aku takutkan terhadap Ummatku adalah perbuatan kaum Luth (Homo Sex dan Lesbian)”. (Sohih riwayat.at-Tirmidzy). Dalam hadits yang lain Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ‫ (صحيح رواه‬."‫ لعن ال من عمل عمل قوم لوط‬,‫ لعن ال من عمل عمل قوم لوط‬, ‫"لعن ال من عمل عمل قوم لوط‬ )‫ابن حبان‬ “Allah Subhanahu Wata’ala melaknat siapa yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth, Allah Subhanahu Wata’ala melaknat siapa yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth, Allah Subhanahu Wata’ala melaknat siapa yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth”. (Sohih riwayat. Ibnu Hibban) )‫(صحيح رواه امام أحمد‬."‫"من وجدتموه يعمل عمل قوم لوط فاقتلوا الفاعل والمفعول به‬ “Siapa yang mendapati orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth maka bunuhlah pelaku dan korbannya”. (Sohih riwayat. Imam Ahmad) Adapun Sahabat Radhiallahu ‘Anhum mereka membakar dengan api terhadap wanita yang berhubungan sex sesama jenis mereka (lesbian). Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu berkata: ”Orang yang melakukan perbuatan liwat (homo sex dan lesbian) apabila dia mati tanpa bertaubat maka di dalam kubur wajahnya diubah menjadi seekor Babi”. Siapa yang jatuh dirinya kedalam perbuatan itu maka bersegeralah bertaubat dan istighfar atau mohon ampunan dan kembali kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Mulia dan Maha Pengampun. Iya, bertobatlah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Mulia dan Maha Pengampun. Hapuslah sms atau surat-surat dan nomor telpon yang ada padamu, hancurkanlah Gambar-gambar atau Foto dan Kaset-kaset Film (VCD dll). Tetapkanlah bahwa cintamu yang paling besar hanya untuk Ar-Rahman dari seluruh kecintaan, engkau dahulukan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala dari pada mengikuti hawa nafsu dan setan la’natullah.

Kisah 11 Pembunuh dan korbannya! Aku ingin engkau menjadi Da’i terhadap orang lain, memerintahkan kepada yang baik dan melarang dari yang buruk (Amar Ma’ruf Nahi Munkar), jadilah engkau seorang wanita pemberani. Iya berani, jangan biarkan setan la’natullah menakut-nakutimu. Sofiyyah bintu Abdull Muthollib, bibi Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam yang telah tua, umurnya lebih dari 60 tahun akan tetapi dia mempunyai kisah yang panjang dan sangat mengagumkan. Tatkala orang kafir Quraisy dan lainnya saling memerintahkan untuk perang di Madinah, ummat Islam menggali parit untuk menghalangi orang yang 38

menyelinap kepada mereka dari orang-orang kafir. Adapun para wanita dan anak-anak maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam memngumpulkan mereka di dalam benteng yang terhalang dan tidak ditinggalkan pada mereka seorang penjaga karena sedikitnya jumlah Ummat Islam ketika itu dan banyaknya jumlah orang-orang kafir. Disaat Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam sibuk bersama para sahabatnya dalam peperangan didekat parit, kelompok dari Yahudi menyelinap sehingga mereka sampai kebenteng. Mereka tidak melanjutkan masuk kedalam, karena takut ada seorang laki-laki Ummat Islam didalamnya. Mereka memilih berada diluar benteng dan mengutus diantara mereka untuk mensurvei atau menyingkap permasalahan itu, lalu seorang Yahudi berkeliling dibenteng sehingga ketika dia mendapat kesempatan langsung masuk, ia memperhatikan dan mencari, maka Shofiyyah melihatnya dengan terkejut dan berkata dalam hati “Orang Yahudi ini berkeliling didalam benteng, Demi Allah, sungguh aku tidak aman bahwa menunjukkan aurat dan dibelakang kami ada seorang Yahudi”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan sahabatnya sungguh sibuk. Tibatiba si Yahudi berteriak dan menarik para wanita dan anak-anak, ternyata orang Yahudi itu telah mengetahui bahwa tidak ada laki-laki ummat Islam didalamnya. Lalu Shofiyyah mengambil pisau dan mengikatkannya dipinggang, kemudian mengambil tiang kayu, dia turun dari benteng menuju kepadanya. Ia mencari kesempatan, maka ketika si Yahudi menoleh, wanita itu memukul pusat kepalanya dengan tiang sampai mati, disaat si Yahudi telah pingsan ia mengambil pisau … Alangkah bahagianya Shofiyyah, itulah seorang wanita Ahli Ibadah yang Bertaqwa. Perhatikanlah olehmu pada keberanian dan pengorbanan dirinya dalam melayani agama. Berapa banyak yang engkau korbankan untuk Amar Ma’ruf Nahi Munkar? Berapa banyak engkau melihat para wanita didalam acara-acara mereka dari mencabut alis, dipasar-pasar dari bersolek, diresepsi pernikahan dari pakaian yang membuka aurat dan apa yang engkau lakukan ketika saling berhadapan dengan mereka? Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

َ‫ن بِا ْلمَ ْعرُو فِ َو َي ْنهَوْ نَ عَ نِ ا ْلمُنكَرِ َوُيقِيمُو نَ ال صّلَةَ َويُ ْؤتُون ال ّزكَاة‬ َ ‫ض َي ْأ ُمرُو‬ ٍ ْ‫ضهُ مْ َأوِْليَاء َبع‬ ُ ‫ت َب ْع‬ ُ ‫وَا ْلمُ ْؤ ِمنُو نَ وَا ْلمُ ْؤ ِمنَا‬ (71 :‫ (التوبة‬.ٌ‫حكِيم‬ َ ‫عزِي ٌز‬ َ ّ‫ن ال‬ ّ ‫حمُ ُه ُم الّ ِإ‬ َ ‫س َي ْر‬ َ َ‫ن الّ َو َرسُولَهُ ُأوْلَس ِئك‬ َ ‫َو ُيطِيعُو‬ ”Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi Rahmat oleh Allah. sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Surat: At-Taubah: 71). Sesungguhnya siapa yang meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar maka dia berhak mendapatkan laknat. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala:

ْ‫ كَانُوا‬.78 - َ‫ك ِبمَا عَ صَوا ّوكَانُو ْا َي ْع َتدُو ن‬ َ ِ‫ن َم ْريَ َم ذَل‬ ِ ْ‫ن دَاوُودَ َوعِي سَى اب‬ ِ ‫سرَائِيلَ عَلَى لِ سَا‬ ْ ِ‫ن َك َفرُو ْا مِن َبنِي إ‬ َ ‫ُلعِ نَ اّلذِي‬ )79-78 : ‫ (المائدة‬.79- َ‫ل َي َتنَاهَوْنَ عَن مّن َكرٍ َفعَلُوهُ َل ِبئْسَ مَا كَانُو ْا يَ ْفعَلُون‬ َ “Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Nabi Daud dan Nabi 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas-78. Mereka satu sama lain tidak melarang tindakan 39

munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu-79”. (Surat: Al-Maa`idah ayat 78-79). Dan janganlah engkau malu dari hal itu, karena Dakwah pada awalnya membutuhkan kepada keberanian dan kemudian engkau Gembira pada akhirnya.

Kisah 12 Pengantin Wanita Sholehah yang menggenggam Bara Api, apabila datang perintah kepada seseorang diantara mereka dari Syari’at dia mentaatinya, menerima, tunduk dan tidak menentang atau mencari jalan keluar lainnya. Perhatikanlah olehmu pada seorang pemudi yang mulia dan menjaga kehormatan, seorang pengantin. Adalah seorang laki-laki dari Sahabat Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dikatakan orang namanya Julaibib yang wajahnya buruk. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menawarkan untuk menikah kepadanya. Julaibib berkata: “Apabila engkau mendapatiku tidak laku?” Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Engkau disisi Allah Subhanahu Wata’ala bukanlah tidak laku”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam senantiasa memberi peluang untuk menikahkan Julaibib. Sehingga pada suatu hari datang seorang laki-laki Kaum Anshor menawarkan anak gadisnya kepada Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam untuk dinikahinya, maka… Rasul : “Iya, wahai fulan aku nikahkan putrimu” Laki-laki : “Iya, kami setuju wahai Rasulullah” Rasul : “Namun aku tidak menginginkannya untuk diriku!” Laki-laki : “Jadi untuk siapa?” Rasul : “Julaibib”, Laki-laki : “Julaibib wahai Rasulullah, nanti sehingga aku perintahkan kepada ibunya”. Laki-laki itu pulang menemui istrinya lalu terjadilah pembicaraan diantara mereka: Suaminya : “Sesungguhnya Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam meminang putrimu” Istrinya : “Iya, kita setuju. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menikahinya?” Suaminya : “Dia tidak menginginkan untuk dirinya!” Istrinya : “Jadi untuk siapa?” Suaminya : “Jualibib” Istrinya : “Binasa aku, untuk Julaibib! Tidak, semoga Allah Subhanahu Wata’ala tidak menikahkan julaibib. Sungguh fulan dan fulan telah melarang dia dari putri kita”. Suaminya sedih karena hal itu, lalu ia berdiri ingin menemui Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, lalu tiba-tiba putrinya dari balik kamar memanggil bapaknya Putrinya : “Siapa yang meminangku?” Orang tuanya : “Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam” Purinya : “Apakah engkau berdua akan membantah urusan Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam? Serahkan saja aku kepada Rasulullah, sesungguhnya dia tidak akan menyia-nyiakanku”. (seolah-olah anaknya bersikap lebih dewasa dari pada orang tuanya). 40

Lalu pergilah bapaknya menemui Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata: “Wahai Rasulullah urusanmu dengannya, nikahkanlah Julaibib”. Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menikahkannya. Serta mendoakan mereka berdua:

.َ‫اللهم صب عليهما الخير صباَ ولتجعل عيشهما كداَ كدا‬ “Ya Allah...alirkanlah kepada mereka berdua kebaikan yang mengalir dan janganlah Engkau jadikan kehidupan mereka susah-susah”. Pernikahannya tidak berlalu beberapa hari, sehingga Julaibib keluar bersama Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dalam suatu peperangan, tatkala perang telah selesai mulailah manusia merasa kehilangan sebagian dengan sebagian yang lain. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bertanya kepada mereka: “Apakah diantara kamu ada yang kehilangan?”. Mereka menjawab: “Iya, kami kehilangan fulan dan fulan”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Akan tetapi aku kehilangan Julaibib”. Lalu mereka berdiri untuk mencarinya ke medan peperangan namun tidak mendapatkannya diarea perang, namun mendapatkannya ditempat yang dekat disamping tujuh orang musyrik yang telah dibunuhnya sekaligus, lalu orang Yahudi yang lain membunuhnya. Kemudian Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berhenti, memandang kepada tubuhnya yang telah tewas lalu berkata: “Dia telah membunuh tujuh orang kemudian orang musyrik yang lain membunuhnya, dia telah membunuh tujuh orang kemudian orang musyrik yang lain membunuhnya, ini dariku dan saya darinya”. Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam membawanya ke atas dua lengannya dan memerintahkan mereka untuk menggali kuburnya. Anas berkata: “Maka tinggallah kami menggali kubur, dia tidak memiliki dipan kecuali kedua lengan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, setelah kubur digali mereka meletakkan dilahatnya. Anas berkata: “Demi Allah, tidak ada pada Kaum Anshor seorang janda yang paling banyak membelanjakan hartanya kecuali dari istrinya. Kemudian laki-laki berlomba-lomba untuk meminangnya setelah tewasnya Julaibib”. Berfirman Allah Subhanahu Wata’ala : )52 :‫ (النور‬.‫همُ الْفَا ِئزُون‬ ُ َ‫ش الَّ َو َيتّ ْق ِه َفأُوَْل ِئك‬ َ ْ‫َومَن ُيطِعِ الَّ َورَسُوَلهُ َو َيخ‬ ”Dan siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (Surat: An-Nuur 52). Dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

‫ من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد‬:‫ قالوا يا رسول ال ومن يأبى؟ قال‬,‫"كل أمتي يدخلون الجنة إل من أبى‬ )‫(الصحيح‬."‫أبى‬ “Seluruh Umatku akan masuk Jannah kecuali orang yang Enggan”, Sahabat bertanya “Wahai Rasulullah siapakah orang yang enggan itu?” Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Siapa yang mentaatiku dia masuk Jannah dan siapa yang Mendurhakaiku maka sungguh dia adalah orang yang enggan”. (As-Shohih)

Lapangan perpacuan Wanita Mu’minat saling berlomba kepada Amalan Sholeh. Yang muda dan yang tua bagi mereka racun pada seluruh lapangan, mereka tidak mengetahui pekerjaan apa yang dapat memasukkannya kedalam Jannah, mudah-mudahan 41

kaset yang engkau sebar-luaskan di sekolah, nasehat sekilas lalu yang engkau bicarakan kepada mereka, ditulis oleh Allah Subhanahu Wata’ala sebagai ridho dan ampunan-Nya. Sungguh Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam telah menceritakan didalam Sohihain:

‫أن امرأة بغيا من بني إسرائل كانت تمشي على صخراء فرأت كلبا بجوار بئر يصعد عليه تارة ويطوف به تارة في‬ ‫يوم حار قد أدلع لسانه من العطش قد كاد يقتله العطش فلما رأته هذه البغي التي طالما عصت ربها وأغوت غيرها‬ ‫ووقعت في الفواحش واكلت المال الحرام لما رأت هذا الكلب نزعت خفها حذاءها وأوثقته بخمارها فنزعت له من‬ )‫ (صحيحين‬.‫ فغفر ال لها بذالك‬.‫الماء سقته‬ “Bahwa seorang wanita pelacur dari Bani Israil berjalan di padang pasir lalu dia melihat seeokor Anjing di tepi sumur kadang naik dan kadang mengelilinginya di waktu hari panas, sungguh menjulur lidahnya karena kehausan, rasa haus hampir membunuhnya. Maka tatkala wanita pezina itu melihatnya, yang telah lama mendurhakai Robb-nya, menyesatkan yang lainnya, jatuh dalam perbuatan keji dan makan harta yang haram, ketika melihat anjing itu dia melepaskan sepatunya lalu dia mengikat dengan kerudungnya dan menimba air dengan itu, kemudian meminumkannya. Maka Allah Subhanahu Wata’ala mengampuni dosanya”. (Sohihain). Allahu akbar...Allah Subhanahu Wata’ala mengampuni dosanya, dengan apa? Apakah dia Sholat Malam atau Qiyamul Lail dan Puasa siang hari? Atau ia Tewas dijalan Allah Subhanahu Wata’ala? Sekali-kali tidak, dia di ampuni hanya karena memberi minum seekor Anjing, sehingga Allah Subhanahu Wata’ala mengampuni dosanya. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam Hadits yang lain:

‫ يسا أم المؤمنيسن وال مسا‬:‫عسن عائشسة رضسي ال عنهسا أنهسا أخسبرت عسن امرأة مسسكينة جلءتهسا تحمسل ابنتيسن لهسا فقالت‬ ‫دخل بطوننا طعام منذ ثلثة أيام فبحثت عائشة في بيت النبي صلى ال عليه وسلم فلم تجد إل ثلثة تمرات فأعطتها‬ ‫الثلث تمرات ففرحست المسسكينة بهسا وأعطست كسل وحدة مسن الصسغيرتين تمرة ورفعست إلى فيهسا تمرة لتأكلهسا فكانست‬ ‫البنتان لفرط الجوع أسسرع إلى تمريتهمسا مسن الم إلى تمريتهسا فرفعنا أيديهمسا تريدان التمرة التسي بيسد الم فنظرت الم‬ ‫ فأعجبنسي حنانهسا فذكرت الذي صسنعت لرسسول ال صسلى ال عليسه‬:‫ قالت عائشسة‬.‫إليهمسا ثسم شقست التمرة الباقيسة بينهمسا‬ )‫ (رواه مسلم‬.‫ إن ال قد أوجب لها بها الجنة أو أعتقها بها من النار‬:‫وسلم فقال‬ Dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwasanya ia menceritakan tentang seorang wanita miskin yang datang kepadanya dengan membawa dua orang anak perempuan dan berkata: “Wahai Ummul Mu’minin, Demi Allah…tidak ada makanan yang masuk kedalam perut kami sejak tiga hari yang lalu”. Lalu Aisyah mencari makanan dirumah Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, dia tidak mendapatkannya melainkan tiga buah kurma. Kemudian ia berikan tiga buah kurma itu kepadanya, maka gembiralah wanita miskin itu dengan pemberiannya. Lalu wanita itu memberikan masing-masing satu buah kurma kepada dua putrinya. Lalu ketika ia akan memakan sebuah kurma sisa yang ada padanya, adalah dua putrinya lapar sekali sehingga menghabiskannya dengan sangat cepat dibanding ibunya. Kemudian kedua putrinya mengangkat tangan menginginkan kurma yang ada ditangan ibunya. Lalu ia memandang kepada kedua putrinya, kemudian membelah sisa kurma dan membagikan kepada keduanya. Berkata Aisyah: “Aku kagum atas rasa kasih sayangnya, lalu aku ceritakan kepada Rasulullah tentang apa yang telah dia lakukan”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala telah membalasinya dengan Jannah atau membebaskannya dari Api Neraka”. (riwayat. Muslim). 42

Maka seorang wanita yang menggenggam Bara Api saling berlomba kepada Keta’atan sekalipun sesuatu hal yang mudah dan kecil, yang paling besar dari itu adalah memperingatkan dari kemaksiatan dan tidak menganggap enteng dengannya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman tentang suatu kaum yang menganggap enteng dan memandang sebelah mata suatu kemaksiatan: )15 :‫ (النور‬. ٌ‫عظِيم‬ َ ِّ‫حسَبُو َنهُ َهيّناً وَهُوَ عِندَ ال‬ ْ ‫َو َت‬ “Dan kamu menganggapnya suatu hal yang ringan. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar”. (Surat: An-Nuur 15). Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan bahwa dia melihat seorang wanita yang disiksa di dalam Neraka:

‫ قال‬.‫دخلت امرأة النار فسسي هرة سسسجنتها فل هسسي أطعمتهسسا ول أرسسسلتها تأكسسل مسسن خشاش الرض حسست ماتسست هزل‬ )‫ (صحيحين‬.‫ فلقد رأيتها في النار والهرة تخدشها‬:‫رسول ل صلى ال عليه وسلم‬ “Seorang Wanita masuk ke dalam Neraka karena mengurung seekor Kucing, dia tidak memberinya makan dan tidak pula melepaskannya untuk memakan serangga yang ada ditanah sehingga kucing itu mati dalam keadaan kurus atau lemah. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Sungguh aku melihatnya berada di dalam Neraka dan Kucing mencakarnya”. ( Shohihain ). Apakah yang menyebabkannya masuk kedalam neraka? Apakah dia sujud kepada berhala? Apakah dia membunuh seorang Rasul? Atau Apakah dia mencuri harta manusia? Sekali-kali tidak, namun karena menyiksa seekor Kucing. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam hadits yang lain:

‫ يا رسول ل إن فلنة تقوم الليل وتصوم النهار وتفعل وتصدق لكنها تؤذي‬: ‫"أنه قيل للنبي صلى ال عليه وسلم‬ ‫ وفلنة تصلي‬: ‫ قالوا‬.‫ ل خير فيها هي من أهل النار‬: ‫جيرانها بلسانها!؟ فقال رسول ال صلى ال عليه وسلم‬ : ‫المكتوبة و تصدق بأثوار يعني بأجزاء يسيرة من الطعام ول تؤذي أحدًا!؟ فقال رسول ال صلى ال عليه وسلم‬ )‫( رواه البخاري‬."‫هي من أهل الجنة‬ Bahwasanya dikatakan kepada Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah mengerjakan Shalat Malam (Qiyamul Lail), Puasa siang hari, melakukan sesuatu dan Bersedekah, akan tetapi dia menyakiti tetangga dengan lidahnya!?”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Tidak ada kebaikan padanya, dia adalah termasuk penghuni Neraka”. Mereka berkata: “Dan ada pula Fulanah yang lain, dia mengerjakan Shalat Wajib, Bersedekah dengan potongan keju yaitu sesuatu makanan yang sederhana, namun tidak menyakiti seorang pun!?”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Dia termasuk dari penghuni Jannah”. (riwayat. Imam al-Bukhory)

Peperangan Apakah engkau mengetahui bahwa peperangan diarahkan kepadamu, peperangan yang membinasakan, mereka ingin memperbudak dan menghancurkan kehormatanmu dengan sebuah nama “kebebasan dan persamaan (gender)”. Maka, apakah pengertian kebebasan yang didengungdengungkan oleh orang-orang yang berbuat kerusakan? Dan kenapa mereka tidak mengajak kepada pembebasan para Pekerja yang teraniaya, orang-orang yang ditimpa Musibah, dan Anak-anak Yatim? Kenapa mereka memperlakukan kebebasan dan persamaan itu hanya kepada wanita yang memelihara kesucian yang hidup dibawah naungan walinya? Apabila sesorang yang berbuat sia-sia menjulurkan tangannya dia tidak biasa kepada tangannya. Kenapa mereka selalu 43

mengatakan bahwa wanita ini butuh pembebasan? Apakah wanita memakai pakaian dan Hijab untuk menjaga dirinya dari pandangan-pandangan yang gila, dihitung suatu ibadah yang membutuhkan untuk membebaskan wanita darinya? Apakah mengkhususkan tempat kerja tertentu untuk wanita, jauh dari campurbaur dengan laki-laki itu adalah suatu ibadah yang menghinakan bagi wanita? Apakah wanita mendidik anak-anaknya, bersikap belas kasihan dengan putriputrinya, tetap tinggalnya di dalam rumah adalah suatu ibadah yang membutuhkan kepada pembebasan? Lalu kenapa kita mendapati orang yang paling banyak mengekspos dan mengajak kepada pembebasan wanita, membukanya untuk mereka, menuduh bahwa Hijab atau Jilbab adalah suatu belenggu dan pengikat yang mesti dibebaskan darinya, kenapa kita dapati kebanyakan dari mereka penjahatnya bukanlah termasuk dari para Ulama dan bukan pula dari orang-orang Sholeh, namun kebanyakan dari mereka hanyalah para pezina, peminum minuman keras, pengikut Syahwat yang gila! Maka kenapa mereka mengajak kepada pembebasan wanita? Kenapa mereka matimatian mengeluarkan wanita yang terpelihara kesucian dari rumahnya kenapa? Jawaban yang sangat jelas adalah bahwa mereka menggemari melihatnya menari buka-bukaan, maka mereka menghiasi kepadanya tarian. Tatkala ia telah buka-bukaan dan mengerahkan tenaga untuk itu jadilah ia penghibur mereka yang menari di atas teater dan panggung. Mereka menginginkan syahwat darinya, berteriak lalu berkata: ”Sungguh kami telah memebebaskanmu”. Mereka gemar bersenang-senang dengannya kapan saja yang mereka inginkan. Menghiasinya agar berteman dengan laki-laki, bercampur baur dengan mereka, sehingga mereka memindahkannya ke wc yang mudah dibawa-bawa yang digunakan kapan saja mereka mau apakah di atas ranjang, di taman-taman, barbar atau tempat hiburan mereka. Disaat wanita itu telah hancur dan ternodai mereka berteriak dan berkata: ”Sungguh kami telah membebaskanmu”.  Mereka menipunya dengan kata-kata manis  Dan wanita cantik ditipu dengan pujian Mereka gemar melihatnya bertelanjang ditepi pantai, minum minuman keras, menjadi pelayan di dalam pesawat, teman berbuat mesum, mereka menghiasi semua itu dan menipu wanita dengan perbuatannya, disaat ia telah menjilat pada genangan air yang penuh dengan kekejian, mereka saling tertawa dan berkata: “Ini adalah wanita yang telah dibebaskan”. Dari apa ia dibebaskan? Mengherankan…Apakah dia didalam penjara lalu dikeluarkan dan bebas? Apakah kebebasan dalam me-mini-kan pakaian dan melepaskan Hijab? Atau kebebasan dalam berjalan yang tanpa arah tujuan dipasar-pasar atau plaza, tempat perzinaan yang dilokalisasikan? Apakah kebebasan dalam berbicara dengan pemuda “nakal”? Atau berdua-duaan dengan Srigala Penghianat? Bukankah kebebasan yang sebenarnya dan kepemimpinan yang bersih adalah Engkau menjaga Kehormatan dan menutup Aurat, bapakmu berbelas kasihan kepadamu, suami berbuat baik kepadamu, saudaramu melindungi dirimu, anakmu mengajukan atas kehadiranmu. Inilah Kemuliaan yang Besar yang Allah Subhanahu Wata’ala inginkan terhadapmu.

Wanita yang bepergian Masyarakat terbagi dua, pertama yang didalam dan kedua yang diluar. Laki-laki melakukan terhadap pembagian yang diluar, maka dia berusaha mencari nafkah, membangun rumah, mengobati yang sakit, memberi makan yang lapar, mengendarai mobil dan berjual-beli. Sedangkan wanita, mendidik anak-anaknya dan melaksanakan tugas untuk keperluan rumah. Tidaklah benar mencampur 44

diantara keduanya. Bahkan setiap sesuatu ada kekhususannya. Apakah engkau tidak membaca apa yang diriwayatkan oleh al-Baihaqy didalam bukunya “AsySya’bu”: bahwa Asma’ Bintu Yazid menemui Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, ketika itu beliau berada diantara para sahabatnya, lalu ia berkata: ”Bapak dan ibuku kukorbankan demimu! Sesungguhnya aku adalah utusan wanita kepadamu dan ketahuilah diriku adalah tebusan bagimu. Sesungguhnya tidak ada seorang wanita pun yang berada di Timur dan di Barat yang mendengar atau tidak terhadap apa yang aku katakan melainkan pendapatnya sepertiku. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala mengutusmu dengan kebenaran kepada laki-laki dan wanita, maka kami beriman denganmu dan dengan Rabb yang telah mengutusmu. Sungguh kami sekalian wanita memiliki keterbatasan dan kekurangan, mengatur rumah, memenuhi hasrat dan mengandung anakanakmu. Sesungguhnya keutamaan kamu sekalian terhadap kami adalah dengan Shalat Jum’at, Sholat Berjama’ah, menjenguk orang sakit, menyaksikan jenazah, haji dan haji lagi dan yang paling utama dari semuanya itu adalah Jihad pada jalan Allah Subhanahu Wata’ala. Sesungguhnya seorang laki-laki diantaramu ketika keluar menunaikan Haji atau pergi jihad kami menjaga hartamu, menenun atau menjahit pakaianmu, mengasuh anak-anakmu, namun kami tidak ikut serta dalam pahala bersamamu Wahai Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam?”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepada para sahabat dengan seluruh wajahnya lalu berkata: “Apakah engkau pernah mendengar perkataan seorang wanita pun yang sangat indah dari pertanyaan dalam urusan agamanya ini?” Mereka menjawab: ”Tidak”. Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh dan berkata kepada wanita itu: “Beranjaklah wahai wanita, beritahukanlah kepada wanita selainmu bahwa baiknya kesetiaan seorang diantara kamu kepada suaminya, mencari keridhoannya dan mengikuti persetujuannya adalah dapat menyamai semua pahala itu seluruhnya”. Kemudian pulanglah wanita itu dengan Bertahlil dan Bertakbir, dia sangat senang dan gembira. Iya, seluruhnya dalam jangkauan laki-laki, seorang wanita memiliki rumahnya, maka dia adalah Ratu didalamnya, suaminya adalah Raja dan anakanaknya adalah Rakyat. Namun terkadang posisi ini tenggelam ketika ada keperluan.

Alangkah berharganya engkau disisi kami Iya, karena engkau berharga disisi kami, sungguh Allah Subhanahu Wata’ala telah mewasiatkan kepadamu, bapak dan ibumu. Berkata Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam: )‫ (رواه مسلم‬."‫"من عال جاريتين حتى تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو وضم أصابعه‬ “Siapa yang memelihara dua orang anak perempuan sampai dewasa ia datang pada hari kiamat, aku dan dia seperti ini (sambil menggabungkan dua jari tangannya)”. (riwayat. Imam Muslim). Dan mewasiatkan kepada anak-anakmu. Seorang laki-laki bertanya kepada Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, lalu beliau bersabda: )‫ ثم أبوك" (صحيحين‬,‫ ثم أمك‬,‫ ثم أمك‬,‫ أمك‬: ‫"من أحق الناس بحسن صحابتي؟ قال‬ “Siapakah orang yang paling berhak aku berbuat baik kepadanya? “Beliau menjawab: “Ibumu, ibumu, ibumu, kemudian bapakmu”. (riwayat. Shohihain).

45

Bahkan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mewasiatkan seorang suami terhadap istrinya, mencela orang yang suka marah atau berbuat jahat kepadanya:

‫ السود والبيض والكبير‬:‫ فيهم‬,‫ فإذا بين يديه مائة ألف حاج‬,‫"أن النبي صلى ال عليه وسلم قام في حجة الوداع‬ ‫ أل‬...‫ أل واستوصوا بالنساء خيرًا‬: ‫ صاح صلى ال عليه وسلم بهؤلء جميعًا وقال لهم‬... ‫والصغير والغني والفقير‬ )‫ (رواه مسلم و الترمذي‬."‫واستوصوا بالنساء خيرًا‬ Bahwasanya Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berdiri pada waktu Haji Wada’, dan disekitarnya ada seratus ribu jema’ah haji, ada yang berkulit hitam, putih, tua, muda, kaya dan miskin. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam melantangkan suara dan berkata kepada mereka semua: “Ketahuilah, kamu menasehati wanita adalah suatu kebaikan, ketahuilah, kamu menasehati wanita adalah suatu kebaikan”. (riwayat. Imam Muslim dan at-Tirmidzy). Dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda pada hadits yang lain:

‫ فلمسا علم النسبي‬.‫"أنسه فسي يوم مسن اليام أطاف بأزواج رسسول ال صسلى ال عليسه وسسلم نسسآء كثيسر يشتكيسن أزوجهسن‬ ,‫ لقد طاف بآل محمد صلى ال عليه وسلم نسآء كثير يشتكين أزواجهن‬: ‫ قام و قال للناس‬,‫صلى ال عليه وسلم بذلك‬ )‫ (رواه أبو داود و غيره‬."‫ليس أولئك بخياركم‬ Bahwasanya pada suatu hari istri-istri Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dikelilingi oleh para wanita, mereka banyak mengadu tentang suami mereka. Tatkala Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mengetahui hal itu, dia berdiri dan berkata kepada manusia: “Sungguh para wanita telah mengelilingi keluarga Muhammad ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mereka banyak mengadu tentang suami mereka, para suami itu bukanlah orang yang terbaik diantaramu”. (riwayat. Abu Daud dan selainnya). Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda: )‫ (صحيح رواه ابن ماجة و الترمذي‬."‫"خيركم خيركم لهله وأنا خيركم لهلي‬ “Orang yang paling baik diantaramu adalah yang paling baik kepada istrinya, dan aku diantaramu adalah orang yang paling baik kepada istriku”. (riwayat. Ibnu Majah dan at-Tirmidzy).

Kisah 13 Karena engkau kami hancurkan tengkorak Sampai-sampai Agama memuliakan wanita, karena dia peperangan dilaksanakan, tengkorak dihancurkan, kepala bercerai-berai karena membela kehormatan seorang wanita. Ahli Sejarah menceritakan: Bahwa orang Yahudi tinggal pada masyarakat Ummat Islam di Madinah, mereka menjadi marah karena turunnya ayat tentang perintah berhijab atau Jilbab, sehingga para wanita muslimah menutup aurat. Mereka ingin merubahnya dengan menanam kerusakan dan membuka persatuan Ummat Islam, namun tidak sanggup. Pada suatu hari seorang wanita muslimah masuk ke dalam pasar Yahudi Bani Qoinuqo’, dia adalah seorang wanita yang menjaga kehormatan dengan menutup aurat, ia datang kepada tukang perhiasan disana diantara mereka, maka Yahudi benci dengan pakaiannya yang menutup aurat dan kesuciannya, mereka merasa nikmat dan senang jikalau bisa memandang wajahnya, menyentuh dan mempermainkannya, sebagaimana dulu mereka melakukannya sebelum Islam datang memuliakan Wanita, mereka ingin membuka wajahnya dengan melemahkannya agar dapat melepaskan Hijabnya, namun ia enggan dan menolak. 46

Maka tukang perhiasan itu membuatnya lengah ketika ia sedang duduk, lalu mengambil ujung pakaiannya dari bawah dan mengikatkan ke Jilbabnya yang terayun-ayun dibelakang punggungnya. Disaat wanita itu berdiri maka terangkatlah pakaian dari belakang dan terbukalah auratnya, kemudian orang yahudi menertawakannya. Wanita Muslimah yang suci itu berteriak, dia lebih senang jikalau mereka membunuhnya dari pada membuka aurat kepada mereka. Tatkala seorang lakilaki dari Ummat Islam melihat kejadian itu, lantas ia mencabut pedangnya lalu menyambar kepada tukang perhiasan itu kemudian membunuhnya. Maka orang Yahudi bertambah keras kepada ummat Islam lalu mereka membunuhnya juga. Tatkala Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam mengetahui hal itu bahwa orang Yahudi sungguh telah melanggar janji dan menganggu wanita Muslimah, ia membatasi mereka sehingga tunduk lalu dijatuhkan hukuman kepadanya. Disaat Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam ingin menimpakan kepada mereka dan menuntut balas karena kehormatan wanita muslimah yang suci itu diganggu, lalu berdiri kepada Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam seorang tentara dari tentaratentara setan la’natullah yang tidak peduli dengan kehormatan wanita muslimah, tidak pula menjaga wanita-wanita yang mulia, yang ada pada mereka hanya kesenangan perut dan kemaluannya. Seorang pimpinan kaum Munafiq yang bernama Abdullah bin Ubay bin Salul berdiri lalu berkata: “Wahai Muhammad berbuat baiklah engkau terhadap pendukung Yahudi, mereka adalah penolongnya pada masa Jahiliyyah”. Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling dan enggan meladeninya, karena bagaimana menuntut kesucian dari kaum yang menginginkan tersebarnya kekejian terhadap orang-orang yang beriman. Pada kesempatan lain orang Munafiq berdiri lalu berkata: “Wahai Rasulullah berbuat baiklah kepada mereka!” Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling darinya karena menjaga kehormatan dan kesucian (‘afifah) wanita muslimah dan selainnya. Lalu si munafiq itu marah dan memasukkan tangannya ke saku baju perang Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, menariknya dan terus mengulang kata-katanya: “Berbuat baiklah engkau kepada pendukung-pendukung itu...berbuat baikklah engkau kepada pendukung-pendukung itu”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam marah dan menoleh kepadanya, lalu berteriak dan berkata: “Utuslah kepadaku!” Si munafiq itu enggan, lalu ia mendendangdendangkan keadilan dari pembunuhan mereka, Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepadanya dan berkata: “Mereka adalah kelompokmu”. Si munafiq itu berkata berbuat adillah dari pembunuhan mereka, maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepadanya dan berkata: “Mereka adalah kelompokmu”. Si munafiq itu berkata lagi berbuat adillah dari pembunuhan mereka. Akan tetapi Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam, mengeluarkan mereka dari Madinah dan mengusir dari kampungnya.

Kisah 14 Sampai diatas keranda mayat Ibnu ‘Abdil Bar menceritakan didalam bukunya “Al Isti’aab”: Bahwa Fatimah bintu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam adalah dia selalu menutup aurat dan menjaga kehormatan. Disaat kematian menghampirinya, ia berfikir tentang keadaannya. Sungguh dia akan diletakkan diatas keranda mayat dan dipakaikan kepadanya pakaian. Ia menoleh kepada Asma’ bintu ‘Umais dan berkata: “Wahai Asma’, sesungguhnya aku memandang buruk kepada wanita, mereka memakai pakaian tetapi menampakkan lekuk tubuhnya bagi setiap orang yang melihat”. Asma’ 47

berkata: “Wahai bintu Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam saya akan memperlihatkan kepadamu sesuatu yang kulihat di negeri Habsyah”. Fatimah berkata: “Apa yang kau lihat?”. Lalu Asma’ membawakan beberapa pelepah daun kurma yang masih basah, kemudian dia bentuk menjadi suatu pakaian lalu diperlihatkan kepadanya. Fatimah berkata: “Alangkah baik dan indahnya pakaian ini, karena dengan pakaian ini dapat dibedakan antara wanita dan laki-laki”. Tatkala Fatimah meninggal, dibuatkan baginya pakaian seperti pengantin yang berjalan perlahan-lahan. Ini adalah antusias Fatimah terhadap menutup aurat sedangkan dia telah meninggal, maka bagaimana tatkala ia masih hidup? SubhanaAllah!! Dimana para pemudi muslimah yang kami ketahui bahwa mereka mencintai Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam-Nya, hati mereka merindukan Jannah. Akan tetapi bersamaan dengan itu, seorang diantara mereka pergi ke tempat kerja kewanitaan (salon), lalu ia membuka auratnya dengan suka rela agar wanita lain menghilangkan rambut dari bagian badannya. Sungguh Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: )‫"ما من امرأة تضع ثيابها في غير بيت زوجها إل هتكت الستر بينها وبين ربها" ( رواه الترمذي‬ “Tidaklah seorang wanita melepaskan pakaiannya pada selain rumah suaminya melainkan Allah Subhanahu Wata’ala merobek penutup antara dia dan Rabbnya”. (riwayat. at-Tirmidzy). Dan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda: ‫ ل يدخل الجنة منهن إل مثل الغرب العصم" (صحيح رواه‬,‫ وهن المنافقات‬,‫"شر نسآئكم المتبرجات المتخيلت‬ )‫البيهقي‬ “Seburuk-buruk para wanitamu adalah yang menampakkan kecantikannya (aurat) serta menyombongkan diri, mereka adalah wanita Munafik, tidak masuk Jannah diantara mereka melainkan seperti burung gagak yang berkaki putih”. (riwayat. at-Tirmidzy). Bahkan mana para pemudi muslimah yang kami harapkan pada mereka untuk menolong Islam, mengerahkan jiwa dan nyawa mereka untuk melayani agama ini? Kami terkejut dengan seorang diantara mereka yang memakai busana yang dibordir, sepatu yang berhak tinggi, lalu pergi ke pasar atau ke taman. Atau memakai celana panjang dan ia berkata: “Tidak ada yang melihat kecuali saudara-saudaraku” atau “Saya memakainya disekitar para wanita saja”. Semua ini tidak boleh, sebagaimana yang telah di fatwakan oleh Ulama. Bahkan kadang sebagian wanita tidak cukup dengan satu perbuatan maksiat, menarik pemudi lain kepadanya lalu dia sebarkan foto atau gambar yang diharamkan, beberapa nomor Hand Phone yang tidak jelas atau majalah porno yang penuh dengan kerusakan. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

.‫خرَةِ وَالُّ َيعَْلمُ وَأَن ُت ْم لَ َتعَْلمُون‬ ِ‫ل‬ ْ ‫عذَابٌ أَلِي ٌم فِي ال ّد ْنيَا وَا‬ َ ْ‫ن آ َمنُوا َل ُهم‬ َ ‫حشَ ُة فِي اّلذِي‬ ِ ‫حبّونَ أَن َتشِيعَ الْفَا‬ ِ ‫ن ُي‬ َ ‫ِإنّ اّلذِي‬ )19 :‫(النور‬

“Sesungguhnya orang-orang yang menyukai (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di Dunia dan di Akhirat. Dan Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”. (Surat: An-Nuur 19).

48

Wanita miskin Sesungguhnya wanita yang menganggap enteng dengan membuka aurat dan jalan-jalan membawa kepada kehancuran kehidupannya dan engkau menjadi orang yang paling hina disisi manusia dari setiap orang. Aku bertanya kepada beberapa orang pemuda: “Apa yang menyebabkan engkau mengikuti para pemudi di pasar-pasar dan di dekat pintu-pintu sekolah dan bagaimana engkau memandang kepada para pemudi yang mengacuhkanmu?”. Mereka semua menjawab kepadaku: “Demi Allah…sesungguhnya kami menghinanya, mempermainkan dan menahannya, apabila kami telah kenyang, kami menendangnya dengan kaki”. Bahkan berkata kepadaku seorang diantara mereka: “Demi Allah…wahai Syeikh, sesungguhnya apabila aku pergi kepasar dan melihat pemudi yang menjaga kehormatannya, dirinya sempurna menutup aurat, maka sungguh ia menjadi besar dalam pandanganku dan aku tidak sanggup untuk mendekatinya, bahkan Demi Allah…apabila aku melihat seseorang mendekatinya, sungguh aku akan bertikai dengannya”. Perhatikanlah olehmu apa yang terjadi disuatu negara yang penduduknya mendengung-dengungkan kebebasan? Di Amerika setiap hari terjadi pemerkosaan terhadap para pemudi berjumlah 1900 orang, 20% dari mereka diperkosa oleh orang tuanya. Di Amerika setiap tahun terjadi pembunuhan terhadap anak-anak berjumlah 1 juta orang, antara aborsi atau pembunuhan disaat kelahiran. Perceraian yang terjadi di Amerika 60% dari jumlah perkawinan. Di Inggris, 170 pemuda melakukan perzinaan setiap minggu. Demi Allah…berapa banyak wanita disana yang berangan-angan sepertimu dari menutup aurat dan menjaga kehormatan. Dan siapa yang telah disesatkan oleh setan la’natullah, maka ia mentaatinya dan mendahulukan syahwat dirinya, mengikuti Trend dalam berpakaian, busana, mencabut alis, tato, nyanyian, filmfilm dan majalah-majalah. Syahwat itu menjadi sangat berharga disisnya dari pada mengikuti Syariat Rabb-nya. Maka dia adalah wanita yang durhaka. Tidaklah neraka diciptakan melainkan untuk memberi pelajaran kepada orang yang durhaka. Hadits Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:

‫ كنا عند النبي صلى ال عليه وسلم يومًا فسمعنا وجبة فقال صلى ال عليه‬: ‫"عن أبي هريرة رضي ال عنه قال‬ ‫ هذا حجر أرسل في جهنم منذ سبعين خريفًا فالن انتهى إلى‬: ‫ قال‬.‫ ال ورسوله أعلم‬: ‫ أتدرون ما هذا؟ فقلنا‬: ‫وسلم‬ )‫قعرها" (رواه مسلم‬ “Dari Abi Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata: “Pada suatu hari kami bersama Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan kami mendengar suara dentuman”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bertanya: “Apakah engkau mengetahui suara apa itu?”. Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang tahu”. Beliau berkata: “Ini adalah suara batu yang dijatuhkan ke dalam Neraka Jahanam semenjak 70 musim (tahun) yang lalu, maka sekarang baru sampai kedasarnya”. (riwayat. Imam Muslim).

Perhatian yang besar Janganlah engkau hidup hanya untuk dirimu saja, tapi embanlah olehmu kepentingan agama. Janganlah perhatianmu hanya untuk pakaian, sandal dan menata rambut. Akan tetapi perhatian yang paling besar adalah bagaimana engkau membantu agama ini, bagaimana memberi nasehat apabila melihat seorang wanita yang berbuat maksiat? 49

Jadilah pembawa berkah dimana pun engkau berada. Engkau memberikan manfaat kepada Para wanita didalam Acara-acara mereka. Engkau bagikan kepada mereka Kaset-kaset yang bermutu, menasehatkan yang ini dan bersahabat kepada yang itu. Maka engkau menjadi manusia yang paling baik perkataannya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala: )33 :‫ (فصلت‬. َ‫وقَالَ ِإ ّننِي ِمنَ ا ْل ُمسِْلمِين‬ َ ً‫ل صَالِحا‬ َ ِ‫عم‬ َ َ‫ل ّممّن دَعَا إِلَى الِّ و‬ ً ‫ن قَ ْو‬ ُ َ‫حس‬ ْ ‫َومَنْ َأ‬ “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang sholeh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Surat: Fushshilat: 33). Dan kami memandangmu termasuk diantara wanita Sholehah yang menundukkan pandangannya kepada laki-laki, bahkan menundukkan mata dari memandang kepada wanita yang terkadang menimbulkan fitnah kepadanya. Siapa yang menganggap enteng dengan suatu pandangan yang haram dan berdua-duaan dengan lawan jenis yang diharamkan (khalwat), mengerjakan itu semata dapat membawa kepada dosa besar Zina atau kebinasaan. Na’udzubillah... )32 : ‫ (السراء‬.ً‫سبِيل‬ َ ‫ن فَاحِشَةً َوسَاء‬ َ ‫ل تَ ْق َربُو ْا الزّنَى ِإنّ ُه كَا‬ َ ‫َو‬ “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. (Surat: Al-Israa' 32). Dan perkataan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:

‫"أن النبي صلى ال عليه وسلم رأى رجالً ونسآءً عراة في مكان ضيق مثل التنور أسفله واسع وأعله ضيق وهم‬ ‫ قال صلى ال‬.‫يصيحون ويصرخون وإذا هم يأتيهم لهب من أسفل منهم فإذا أتاهم ذلك اللهب صاحوا من شدة حره‬ )‫ ( رواه البخاري‬."‫ هؤلء الزناة والزواني‬: ‫ من هؤلء يا جبريل؟ قال‬: ‫ فقلت‬: ‫عليه وسلم‬ Bahwasanya Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam melihat laki-laki dan wanita pada tempat yang sempit seperti Tungku, dibawahnya luas dan diatasnya sempit, mereka berteriak dan minta tolong, tiba-tiba didatangkan kepada mereka Api yang bergejolak dari bawahnya. Maka apabila didatangkan kepada mereka Api yang bergejolak itu, mereka berteriak karena sangat panasnya. Bertanya Rasul ShollAllahu ‘Alahi Wasallam,: “Siapakah mereka itu wahai Jibril?”. Ia menjawab: “Mereka adalah Perempuan dan Laki-laki Pezina (pelacur)”. (riwayat. Imam alBukhory). Ini adalah siksaan kepada mereka sampai hari Kiamat. Dan sungguh siksaan Akhirat sangat Pedih dan Kekal. Kita mohon ampunan dan keselamatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Siapa yang meninggalkan sesuatu yang diharamkan karena Allah, pasti Allah Subhanahu Wata’ala menggantinya dengan yang lebih baik.

Kisah 15 Ibu anak-anak yang gagah Damasyqy menceritakan dalam bukunya “Matholi’ul Buduur” tentang Gubernur Cairo pada masanya yang bernama Syujaa’ud din Asy-Syarzy, berkata: “Ketika aku bersama seorang laki-laki di Sho’id, dia adalah orang tua yang telah lanjut usia, ketika itu datang anak-anaknya yang berkulit putih dan gagah, maka kami menanyakan tentang mereka, lalu dia menjawab: “Ibu mereka adalah wanita Eropa, aku punya kisah dengannya”. Maka kami menanyakan tentang kisahnya. Lalu dia bercerita: “Ketika masih muda aku pergi ke negeri Syam yang sedang dikuasai oleh kaum Salib. Aku menyewa kedai untuk menjual kain katun, 50

ketika aku berada di kedai tiba-tiba datang seorang wanita Eropa, istri seorang Panglima tentara Salib, kulihat kecantikannya yang menyihirku. Aku menjual kepadanya dengan memberi diskon, setelah membeli ia pergi. Beberapa hari kemudian ia kembali, lalu aku menjual dan juga memberinya diskon. Dia membuat aku mondar-mandir, aku berbicara secara terbuka bersamanya, ternyata dia mengetahui kalau aku tertarik padanya. Tatkala aku merasakan permasalahan ini semakin menjadi-jadi, aku berkata kepada wanita tua renta yang bersamanya: “Sungguh hatiku terpikat oleh wanita ini, maka bagaimanakah solusi untuk mendapatkannya?”. Si tua itu berkata: “Ini istri Fulan, seorang Panglima, Jikalau dia mengetahui kita, dia pasti membunuh kita bertiga”. Senantiasa aku dengan wanita tua itu sehingga ia meminta kepadaku uang 50 Dinar, maka dia baru bersedia untuk mendatangkan wanita itu kerumahku. Aku berusaha keras sehingga dapat mengumpulkan uang 50 dinar lalu aku berikan kepada wanita tua itu.

Malam yang pertama Aku menunggu wanita itu di dalam rumah pada malam yang telah dijanjikan. Disaat dia datang kepadaku, kami makan dan minum bersama. Tatkala sebagian malam telah berlalu, aku berkata dalam hati: “Apakah engkau tidak malu kepada Allah? Engkau asing disisi-Nya, engkau durhakai Allah Subhanahu Wata’ala bersama wanita Nashroni”. Ku angkat mataku keatas langit dan berkata: “Ya Allah, sesungguhnya aku bersaksi kepadamu, sungguh aku menjaga kesucian diri dari wanita nasroni ini karena malu dan takut terhadap siksaan-Mu”. Kemudian aku melompat dari tempatnya ke kasur yang lain. Tatkala ia melihat hal itu, ia berdiri dan marah kepadaku kemudian pergi. Pada pagi hari, aku pergi ke kedai. Di waktu Dhuha wanita itu lewat di hadapanku dan dia marah. Demi Allah... seolah-olah wajahnya seperti Rembulan, tatkala melihatnya aku berkata dalam hati, siapa engkau sehingga tidak terpengaruh dengan kecantikan ini? Apakah engkau Abu Bakar, Umar, Junaid seorang Ahli Ibadah atau Hasan seorang yang Zuhud? Tinggallah aku kebingungan terhadapnya. Tatkala ia berlalu dihadapanku, wanita tua itu mengikutinya dan aku berkata kepadanya: “Datangkan kembali ia kepadaku pada waktu malam hari!” Dia berkata: “Aku tidak akan mendatangkannya kepadamu untuk engkau gauli melainkan dengan sejumlah uang 100 Dinar”. Aku berkata: “Baiklah”. Lalu aku berusaha keras sehingga dapat mengumpulkan uang sejumlah itu kemudian memberikan kepadanya.

Malam yang kedua Tatkala malam telah tiba, ku menantinya di dalam rumah. Ia datang bagaikan Rembulan yang menghadap kepadaku, disaat ia duduk rasa takut kepada Allah menghampiriku. Bagaimana aku mendurhakai-Nya bersama seorang wanita kafir! lalu aku meninggalkannya karena takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Pada waktu pagi, aku berangkat kekedai namun hatiku disibukkan dengannya. Tatkala waktu Dhuha telah tiba, wanita itu lewat di hadapanku dan dia marah. Disaat aku melihatnya, sungguh mati jiwaku atas meninggalkannya. Tinggallah aku kebingungan terhadapnya. Lalu aku bertanya kepada wanita tua itu, kemudian ia berkata: “Kamu tidak akan bisa bersenang-senang dengannya kecuali dengan memberikan uang 500 Dinar atau engkau mati dalam keadaan berduka cita?”. Aku menjawab: “Ok!” Aku berkeinginan keras untuk menjual kedai dan seluruh isinya, setelah terjual lalu aku memberikan 500 Dinar kepadanya. Ketika aku dalam transaksi 51

itu, tiba-tiba seorang nashrani dipasar menyeru dengan berkata: “Wahai sekalian umat Islam, sesungguhnya perdamaian diantara kami dan engkau telah retak. Kami telah menangguhkannya dalam minggu ini dari seorang pedagang muslim”. Lalu ku kumpulkan sisa dari hartaku kemudian keluar dari negri Syam. Dalam hatiku ada kesedihan karena telah menjual kedai itu. Setelah itu aku berdagang dengan menjual budak perempuan, mudah-mudahan hilang apa yang aku rasakan didalam hati dari kecintaan terhadap itu. Tiga tahun telah berlalu bagiku, kemudian terjadilah perang Hathin dan umat Islam menuntut kembali Negeri Pesisir. Ia meminta dariku seorang hamba sahaya wanita untuk Raja Nashir, adalah aku memiliki hamba sahaya yang cantik-cantik. Lalu dia membelinya dariku dengan harga 100 dinar. Dia serahkan kepaadaku 90 dinar dan sisa 10 dinar. Raja itu berkata: “Bawalah dia kerumah yang disana ada para wanita Eropa yang suka mencaci, maka silahkan dia memilih satu diantara mereka dari sisa 10 dinar miliknya”.

Balasan Tatkala mereka membukakan pintu rumah kepadaku, ku melihat wanita Eropa temanku dulu. Lalu aku mengambilnya. Disaat kami telah sampai dirumah, aku berkata padanya: “Apakah engkau mengenalku?”. Dia menjawab: “Tidak”. Aku berkata: “Aku adalah temanmu seorang pedagang, yang pada waktu dulu engkau mengambil dariku uang sejumlah 150 Dinar dan engkau berkata kepadaku bahwa aku tidak akan bisa bersenang-senang denganmu melainkan dengan membayar 500 Dinar. Dan Sekarang ini aku dapat memilikimu hanya dengan 10 dinar”. Kemudian wanita itu masuk islam dan mengucapkan syahadat:

‫أشهد أن ل إله إل ال و أشهد أن محمدا رسول ال‬ ”Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah”. Dan baiklah Islamnya, setelah itu aku menikahinya. Maka tidak lama kemudian, ibunya mengirim sebuah kotak kepadanya. Tatkala kami membukanya, ternyata di dalamnya ada dua bungkusan yang pernah aku berikan kepadanya dulu. Yang pertama berisi uang 50 dinar dan yang kedua 100 dinar, serta pakaiannya yang pernah ku lihat ketika itu”. Lalu laki-laki tua itu berkata kepada kami, dialah ibu anak-anak ini dan dia pula yang telah memasak makan malam untukmu. Iya, siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, pasti Allah Subhanahu Wata’ala menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Seorang hamba terkadang tersembunyi dari pandangan manusia, akan tetapi siapa yang dapat bersembunyi dari Allah Subhanahu Wata’ala, sedangkan Dia bersamanya.

Kisah 16 Mereka dibenamkan kedalam sungai Wanita yang menjaga kesucian, tidak membuka auratnya dan tidak pula menginjak-injak kehormatannya, sekalipun nyawa taruhannya. Khitob menceritakan didalam bukunya -’Adâlatus Samâ’- tentang Bagdad sekitar 40 tahun yang lalu, ada seorang laki-laki yang bekerja sebagai tukang potong dan menjual daging. Dia pergi ke kedainya sebelum terbit fajar untuk menyembelih kambing kemudian setelah selesai ia kembali kerumahnya. Setelah terbit matahari, ia membuka kedainya untuk menjual daging. Pada suatu malam, setelah ia menyembelih kambing, ia kembali kerumahnya dalam kegelapan 52

malam, pakaiannya berlumuran darah, ditengah perjalanan ia mendengar teriakan pada salah satu lorong yang gelap, ia menuju kepada sumber suara itu dengan cepat. Tiba-tiba jatuh tubuh seorang laki-laki yang terkena beberapa tusukan, darahnya mengalir, pisau menancap dibadannya, lalu dia mencabut pisau itu, ia berusaha memindahkan dengan mengangkat laki-laki itu dan menolongnya, darah berlumuran diatas pakaiannya, namun laki-laki itu meninggal ketika berada ditangannya. Lalu orang-orang berkumpul, tatkala melihat pisau berada ditangan penjual daging itu dan darah berlumuran dipakaiannya, tiba-tiba dia takut, mereka menuduhnya membunuh laki-laki itu, kemudian menjatuhkan hukuman bunuh kepadanya. Disaat memasuki lapangan qishosh (hukum balas) ia yakin dengan kematiannya lalu berteriak kepada orangorang dan berkata: “Demi Allah…saya tidak membunuh laki-laki ini, akan tetapi membunuh nyawa yang lain sejak sepuluh tahun yang lalu dan sekarang Qishosh akan dijatuhkan kepadaku, kemudian dia berkata: “Dua puluh tahun yang lalu aku adalah seorang pemuda, yang bekerja diatas sampan mengangkut orangorang di antara dua tepi sungai. Pada suatu hari datang seorang wanita kaya kepadaku bersama ibunya, lalu aku mengangkut keduanya. Kemudian mereka berdua datang kepadaku pada hari selanjutnya dan naik pada sampanku. Bersamaan dengan bergantinya hari, hatiku mulai tertarik dengan pemudi itu, dan dia pun juga tertarik padaku. Aku lamar dia kepada bapaknya, namun ia enggan untuk menikahkanku karena kemiskinanku. Kemudian terputuslah hubungan kami setelahnya, aku tidak pernah lagi melihat dia dan ibunya. Tinggallah rasa cinta dengan pemudi itu dihatiku. Dua atau tiga tahun setelahnya, aku berada diatas sampan menunggu penumpang, lalu datanglah seorang ibu dengan anaknya, ia minta mengantarnya keseberang sungai, disaat dia telah naik dan berada dipertengahan sungai, aku memandangnya ternyata dia adalah temanku yang pertama, yang dulu bapaknya telah memisahkan kami berdua. Aku senang dapat bertemu dengannya kembali. Aku mulai mengingatkannya dengan janji kami dulu, cinta dan rasa sayang yang sangat kuat, akan tetapi dia berbicara dengan penuh adab, dia menceritakan kepadaku bahwa dia telah menikah dan ini adalah anaknya. Kemudian setan la’natullah menghiasi kepadaku untuk bermaksiat dengannya. Aku mendekatinya, lalu dia berteriak kepadaku dan mengingatkanku kepada Allah Subhanahu Wata’ala, namun aku tidak menghiraukannya. Maka mulailah wanita miskin itu membela diri semampunya, anaknya menjerit diantara tangannya, ketika melihat itu, ku ambil anak itu lalu mendekatkannya ke air dan berkata: “Jika dirimu tidak menuruti keinginanku, maka dia kubunuh dengan menjatuhkannya!”. Dia memandang kepadaku sambil menangis dan memohon, akan tetapi dia tidak mau menuruti keinginanku, maka aku benamkan kepala anak itu ke dalam air dan aku keraskan mencekiknya, dia memperhatikan anaknya lalu menutup kedua matanya, tangan dan kaki anak itu meronta-ronta sampai hilang kekuatan dan berhenti gerakkannya. Kemudian aku keluarkan dia yang sudah mati lalu menenggelamkannya kedalam air. Setelah itu aku menghadapnya, dia membela diri dengan segenap kekuatannya, lalu terhenti karena keras tangisannya. Kemudian aku tarik rambutnya dan ku dekatkan ke air lalu membenamkan kepalanya, kemudian mengeluarkannya. Namun dia tetap tidak mau berzina denganku. Disaat tangannya keletihan ku benamkan kepalanya ke dalam air, ia berusaha melakukan perlawanan sehingga berhenti gerakkannya lalu meninggal maka aku menjatuhkannya ke dalam air. Kemudian aku kembali. Dan tidak ada seorang pun yang mengetahui kejahatanku”. Maha suci Allah yang mengundur dan tidak diundur”. Maka menangislah manusia disaat mendengar ceritanya, kemudian memenggal kepalanya. 53

)42 :‫ (إبراهيم‬. َ‫عمّا َي ْعمَلُ الظّاِلمُون‬ َ ً‫ن الّ غَافِل‬ ّ َ‫سب‬ َ ْ‫ل َتح‬ َ ‫َو‬ “Dan janganlah sekali-kali kamu mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim”. (Surat: Ibrahim: 42). Maka perhatikanlah olehmu keadaan pemudi itu yang menjaga kesuciannya, anaknya dibunuh dihadapannya, dia meninggal dan tidak rela menodai kehormatannya. Ini adalah awal dari kisah penghuni Jannah.

Kisah 17 Kesucian seorang pedagang keliling Ibnu Al-Jauzy menceritakan di dalam bukunya “Al Mawaaizh”, adalah seorang pemuda fakir yang berdagang keliling dijalan-jalan. Pada suatu hari dia lewat disuatu rumah, maka seorang wanita mendekatinya dan bertanya tentang barang dagangannya. Maka ia menceritakannya. Wanita itu memintanya untuk masuk kedalam rumah agar dia dapat melihat dagangannya. Tatkala pemuda itu masuk ke dalam rumah, wanita itu mengunci pintu lalu mengajaknya untuk berbuat mesum. Maka pemuda itu berteriak kepadanya, lalu wanita itu berkata: “Demi Allah…apabila engkau tidak mau melakukan apa yang aku inginkan darimu maka aku akan berteriak, lalu orang-orang datang maka aku katakan kepada mereka, pemuda ini menerobos kedalam rumahku. Maka setelahnya engkau tidak menunggu lama, melainkan dibunuh atau dipenjara”. Pemuda itu berusaha membuat wanita itu untuk takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala, namun ia tidak peduli. Tatkala pemuda itu melihat masalahnya, ia berkata kepada wanita itu: “Saya ingin ke WC”. Disaat dia masuk kedalam WC, ia menghadap ke tempat kotoran manusia, lalu ia mengambilnya dan melumuri kepakaian, tangan dan badannya. Kemudian keluar menemui wanita itu. Tatkala wanita itu melihatnya, ia terkejut lalu memberikan barang dagangannya dan mengusirnya dari rumah. Maka berlalulah pemuda itu berjalan dijalanan dan anak-anak berteriak dibelakangnya: “Orang gila… orang gila…” Sehingga ia sampai kerumahnya. Lalu Ia membersihkan badannya dari najis itu dan mandi. Maka senantiasa tercium dari pemuda itu aroma wangi misk sampai meninggalnya. Dimana kesucian ini dari para pemudi sekarang? Mereka menjual kehormatannya dengan berbicara lewat Hand Phone, Hadiah Setaniyyah dan merangkai Kata-kata Manis dari orang Fasik sebelum berbicara atau mewarnai dibelakang Subhat dari orang Munafik.

Kisah 18 Tangisan wanita yang tobat Ibnu Qudamah menceritakan di dalam bukunya “At-Tawwabiin”: Adalah suatu kaum yang Fasiq memerintahkan seorang wanita yang cantik untuk menggoda Robii’ bin Khutsaim agar terpedaya, mereka akan memberikan kepada wanita itu uang 1000 Dirham jika dia mau melakukannya. Maka wanita itu memakai pakaian yang paling indah yang dia miliki dan memakai parfum yang paling wangi yang dia miliki, kemudian ketika Robii’ keluar dari masjidnya, wanita itu menggodanya. Lalu Robii’ memandangnya, maka wanita itu mulai beraksi. Wanita itu menghadap kepadanya dalam keadaan terbuka, lalu Robii’ berkata kepadanya: “Bagaimana jikalau turun demam dibadanmu, maka berubahlah apa yang ku lihat dari warna kulit dan kecantikanmu? Atau bagaimana jikalau Malaikat Maut turun kepadamu lalu ia mencabut nyawamu? Atau bagaimana apabila Munkar dan Nakir menanyaimu?”. Maka wanita itu berteriak dengan satu 54

teriakan dan menangis. Kemudian pulang kerumahnya dan beribadah sampai ia meninggal. Telah disebutkan oleh Al ‘Ajuli dalam buku sejarahnya: bahwa adalah seorang wanita cantik di Mekkah yang telah menikah. Pada suatu hari wanita itu melihat wajahnya dicermin, lalu berkata kepada suaminya: “Apakah menurutmu ada seseorang yang apabila melihat wajah ini dia tidak terpedaya?” Suaminya berkata: “Iya”. Istrinya bertanya: “Siapa?” Suaminya berkata: ‘Ubaid bin Umair, seorang ahli ibadah yang zuhud di Tanah Suci (Al-Haram)”. Istrinya berkata: “Bagaimana menurutmu jika aku menggodanya dan membuka wajahku kepadanya?” Suaminya berkata: “Engkau aku izinkan”. Maka wanita itu datang menemui ‘Ubaid seperti wanita yang minta fatwa. Maka mereka menyendiri di sudut Mesjid Al-Haram, lalu wanita itu membuka wajahnya yang seperti belahan Rembulan dan memperlihatkan kepada ‘Ubaid. Dan terjadilah percakapan diantara mereka: ‘Ubaid : “Wahai hamba Allah, tutuplah wajahmu, takutlah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala”. Wanita : “Sesungguhnya aku menggodamu”. ‘Ubaid : “Aku ingin bertanya kepadamu tentang sesuatu hal, maka jika engkau jujur, kuperhatikan pada urusanmu”. Wanita : Engkau tidaklah bertanya kepadaku tentang sesuatu hal melainkan aku jujur kepadamu. ‘Ubaid : “Ceritakanlah kepadaku seandainya Malaikat Maut datang untuk mencabut nyawamu, apakah engkau mudah untuk melakukan keinginanmu ini?” Wanita : “Ya Allah…tidak”. ‘Ubaid : “Jikalau engkau masuk kedalam Kubur, lalu engkau duduk untuk ditanya, apakah mudah bagimu melakukan keinginanmu ini?” Wanita : “Ya Allah...tidak”. ‘Ubaid : “Jikalau manusia diberikan Catatan Amal kepada mereka. Dan engkau tidaklah mengetahui apakah engkau akan mengambil Catatan Amalmu dari kanan atau kiri, apakah mudah bagimu untuk melakukan keinginanmu ini?” Wanita : “Ya Allah…tidak”. ‘Ubaid : “Jikalau engkau ingin lewat diatas Jembatan (Shirath) dan engkau tidak tahu apakah berhasil atau tidak, apakah mudah bagimu untuk melakukan keinginanmu ini?” Wanita : “Ya Allah…tidak”. ‘Ubaid : “Jikalau datang kepadamu Timbangan-timbangan dan engkau tidak tahu apakah timbanganmu itu ringan atau berat, apakah mudah bagimu untuk melakukan keinginanmu ini?” Wanita : “Ya Allah…tidak”. ‘Ubaid : “Jikalau engkau berdiri dihadapan Allah Subhanahu Wata’ala untuk ditanya, apakah mudah bagimu melakukan keinginanmu ini?” Wanita : “Ya Allah…tidak”. ‘Ubaid : “Maka takutlah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala wahai hamba Allah, sungguh Allah telah memberimu nikmat dan berbuat baik kepadamu”. Kemudian wanita itu kembali menemui suaminya lalu ditanya: “Apa yang telah engkau lakukan?”. Istrinya menjawab: “Engkau salah dan kita adalah orang-orang yang salah, manusia sibuk beribadah dan mempersiapkan diri untuk Akhirat, sedangkan engkau seperti ini”. Lalu istrinya mengerjakan Shalat, Puasa dan Beribadah terus sampai dia meninggal. 55

Kisah 19 Beruntunglah dia Selama wanita itu sangat mengenal Rabb-nya maka adalah dia sangat takut apabila melakukan suatu perbuatan Dosa atau Maksiat, dia bertobat kembali kepada Rabb-nya. Takut dari dosa yang mencelakakan, meninggalkan kelezatan hidupnya pada jalan menemui Rabb-nya, Allah Subhanahu Wata’ala meridhoinya, mengampuni dosanya, serta menutup aibnya, sesungguhnya Allah gembira dengan tobat hamba-Nya tatkala mereka kembali kepada-Nya. Dalam Sohihain disebutkan bahwa seorang wanita Sahabat telah menikah di Madinah. Pada suatu hari Setan membisikkan dan menipunya dengan seorang Laki-laki, lalu mereka berdua-duaan atau bersunyi-sunyi dari pandangan manusia dan adalah setan la’natullah menjadi yang ketiganya. Senantiasa menghiasi keduanya bagi temannya sehingga jatuhlah kedalam perbuatan zina. Disaat mereka telah selesai dari kejahatan itu setan la’natullah meninggalkan keduanya, lalu wanita itu menangis dan menyadarinya, hidupnya terasa sempit, dosa mengahantui sehingga membakar hatinya. Kemudian wanita itu datang menemui Dokter Hati - Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam, ia berdiri dihadapannya lalu menjerit karena panas yang dia rasakan kemudian berkata: “Wahai Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam...aku telah berbuat zina, sucikanlah aku (minta agar dijatuhkan hukuman Rajam)”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling darinya. Lalu wanita itu datang dari jarak yang lain dan berkata: “Wahai Rasulullah...aku telah berzina, sucikanlah aku”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berpaling darinya, mudah-mudahan ia kembali lalu bertobat kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Kemudian ia pergi dari hadapan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan dosa terus menggerogoti hatinya. Dia tidak sanggup untuk bersabar. Keesokan hari disaat Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam duduk dimajelisnya, tiba-tiba wanita itu menemui beliau dan berkata: “Ya Rasulullah...sucikanlah aku”. Rasulullah berpaling darinya, lalu wanita itu menjerit karena rasa panas dihatinya. Ia berkata: “Wahai Rasulullah...semoga engkau ingin menghukumku sebagaimana engkau telah menghukum Maa’iz. Demi Allah...aku telah hamil dari perbuatan zina”. Maka Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepadanya dan berkata:

‫أما ل فاذهبي حتى تلدي‬ “Adapun sekarang tidak, pulanglah sehingga engkau melahirkan”. Lalu wanita itu keluar dari mesjid pulang kerumah dengan menarik dosanya. Sungguh besar perhatiannya, badannya lemah dan matanya menangis. Ia pergi menghitung jam dan hari, kesedihan melahirkan kesedihan. Tatkala waktu telah berlalu 9 bulan, ia terus merasa kesakitan sampai melahirkan. Disaat telah melahirkan, dia tidak menunggu nifasnya bahkan berdiri dari kasur membawa anaknya pada sobekan kainnya. Kemudian dia pergi menemui Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan meletakkan anaknya dihadapan Beliau lalu berkata: “Ini anak yang telah aku lahirkan wahai Rasulullah, maka sucikanlah aku”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam memandang kepadanya, adalah wanita itu sedang letih-letihnya dan sakit. Beliau memandang kepada anaknya, dia adalah seorang bayi pada tempat tidurnya yang sedang menempel diantara tangan ibunya. Kemudian Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata:

56

"‫"اذهبي فأرضعيه حتى تفطميه‬ “Pulanglah, lalu susuilah dia sehingga engkau menyapihnya” Lalu wanita itu pulang dan tidak nampak selama 2 tahun lamanya. Ia hidup bersama kesenangan hatinya, tumbuh dalam pengasuhannya. Ia cuci wajah anaknya dengan air matanya dan menenangkan dengan pandangannya. Disaat ia telah menyapihnya dari susuan, ia lipat pakaian kemudian keluar dari rumah bersama anaknya dan memberikan remukan roti pada tangan anaknya. Kemudian ia datang menemui Rasulullah ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersama anaknya, sehingga ia berdiri dihadapan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata: “Ini anakku wahai Rasulullah, aku telah menyapihnya, dia telah bisa makan makanan, maka sekarang sucikanlah aku”. Lalu Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam memberikan anak itu kepada seorang laki-laki dari umat Islam. Kemudian Beliau memerintahkan wanita itu, lalu menguburnya sampai dada dan memerintahkan manusia untuk melemparnya dengan Batu (Rajam) sampai Meninggal. Iya, dia telah tiada. Namun ia dimandikan dan dikafani. Rasulullah berdiri untuk mensholatkannya dan berkata:

"‫ هل وجدت أفضل من أن جادت بنفسها‬..‫ لو تابها سبعون من المدينة لقبل منهم‬..‫لقد تابت توبة‬ “Sungguh telah diterima satu tobat, jikalau bertobat 70 orang Madinah maka sungguh diterima tobat diantara mereka, apakah engkau mendapati yang lebih utama dari pada kesungguhan diri wanita ini?”. Dia telah meninggal, dirinya bersungguh-sungguh pada jalan Allah Subhanahu Wata’ala, maka beruntunglah dia. Terjatuh dalam perbuatan zina dan merobek penutup dia dengan Rabb-nya. Malaikat yang Mulia menyaksikannya dan Malaikat yang paling Mengetahui juga muncul. Namun tatkala kelezatannya telah hilang dan tinggallah kesedihannya, ia ingat pada suatu hari yang akan disaksikan terhadap anggota tubuhnya yang dia dulu bersenang-senang dengan perbuatan Zina. Kakinya yang berjalan kepada perbuatan zina, tangannya yang melakukan sentuhan, lidahnya yang telah berzina bahkan disaksikan terhadapnya setiap bagian yang terkecil dan setiap rambut dari rambutnya. Ia ingat akan panasnya Api Neraka dan siksaan Ar-Rahmaan. Yang pada suatu hari kelak wanita pezina digantungkan dengan tumit mereka didalam Neraka, mereka dipukul dengan cambuk besi. Apabila diantara mereka minta tolong dari pukulan, malaikat memanggilnya: “Mana suara ini yang dulu engkau tertawa, bergembira, bercanda, tidak merasa diawasi oleh Allah Subhanahu Wata’ala dan tidak pula merasa malu dari-Nya”. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada manusia di dalam khutbahnya:

‫ يسا أمسة محمسد! وال لو تعلمون مسا أعلم‬.‫"يسا أمسة محمسد! وال إنسه ل أحسد أغيسر مسن ال أن يزنسي عبده أو تزنسي أمتسه‬ .)‫لضحكتم قليلً ولبكيتم كثيرًا" (الصحيحين‬ “Wahai Umat Muhammad! Demi Allah…sesungguhnya tidak ada yang lebih cemburu selain dari pada Allah Subhanahu Wata’ala, bahwa hamba atau umatNya berzina. Wahai umat Muhammad! Demi Allah… jikalau engkau mengetahui apa yang aku ketahui, sungguh engkau semua akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. (Shohihain). Maka tobat wanita itu telah diterima, jikalau dibagi diantara umat-Nya, sungguh akan mencukupinya. 57

Penutup Wahai permata yang tersembunyi Mutiara yang dipelihara, aku bisikkan kedalam telingamu, aku mengharapkan dapat sampai kedalam hatimu sebelum ketelingamu. Janganlah engkau tertipu dengan banyaknya wanita yang melakukan Maksiat, janganlah engkau tertipu dengan banyaknya wanita yang menganggap enteng Hijab, yang melakukan cumbu-rayu dengan para pemuda atau tergantung hatinya dengan kerinduan yang menggebu-gebu dan cinta yang membara dan melakukan perbuatan yang Haram. Perhatian mereka hanya teater dan film-film saja, mereka hidup tanpa aturan. Kami terus terang, pada zaman ini yang telah banyak terjadi fitnah dan bermacam-macam ujian, banyak mata yang terkena fitnah, banyak telinga yang terkena fitnah, yang lain menganggap enteng perbuatan keji (seperti zina dan lain-lain) dan yang keempat, mereka diajak kepada harta yang haram sehingga keadan kita menjadi semakin dekat dari zaman yang dikatakan Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam:

‫ يا‬:‫ قالوا‬.‫ للعامل فيهن أجر خمسين منكم يعمل مثل عمله‬.‫ الصبر فيهن كقبض على الجمر‬.‫"فإن وراءكم أيام الصبر‬ )‫ بل منكم" (حسن رواه الترمذي و الحاكم و غيرهما‬:‫رسول ال! أو منهم؟ قال‬ “Sesungguhnya setelahmu ada hari-hari kesabaran, sabar pada waktu itu seperti menggenggam Bara Api, pahala bagi orang yang beramal pada waktu itu 50 diantaramu, yang beramal seperti amalnya”. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah diantara mereka?” Rasulullah menjawab: “Bukan, tapi diantaramu”. (Hasan riwayat. at-Tirmidzy, al-Haakim dan selainnya) Hanya saja pahala orang yang beramal Sholeh pada Akhir zaman dibesarkan karena hampir tidak diperoleh kebaikan yang membantunya, maka dia menjadi Asing diantara orang yang berbuat Maksiat. Iya, Asing diantara mereka. Orang-orang mendengar nyanyian namun dia tidak mendengarnya, manusia memandang kepada sesuatu yang diharamkan namun dia tidak memandangnya, bahkan mereka jatuh dalam perbuatan Sihir dan Syirik namun dia tetap Istiqomah diatas Tauhid. Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: )‫ (رواه مسلم‬."‫ فطوبى للغرباء‬.‫"بدأ السلم غريبًا وسيعود غريبًا كما بدأ‬ “Islam itu datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah bagi orang-orang yang diasingkan”. (riwayat. Imam Muslim). Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam juga berkata : )‫ ( رواه البخاري‬."‫"إنه ل يأتي عليكم زمان إل الذي بعده شر منه حتى تلقوا ربكم‬ “Sesungguhnya tidak datang kepadamu suatu zaman melainkan yang setelahnya lebih buruk dari sebelumnya, sehingga kamu menemui Rabb-mu (meninggal)”. (riwayat. Imam al-Bukhory). Berkata Rasul ShollAllahu ‘Alaihi Wasallam dalam hadits qudsi:

‫ إذا أمنني في الدنيا أخفته يوم القيامة‬.‫ وعزتي! ل أجمع على عبدي خوفين ول أجمع له أمنين‬:‫"يقول ال عز وجل‬ )‫ (حسن رواه البزار‬."‫وإذا خافني في الدنيا أمنته يوم القيامة‬ “Allah ‘Azza Wajalla berkata: “Demi kemuliaan-Ku! Aku tidak akan menggabungkan dua Rasa Takut kepada hamba-Ku dan tidak pula menggabungkan dua Rasa Aman baginya. Apabila Aku memberinya Rasa Aman didunia, maka Aku beri dia Rasa Takut dihari kiamat dan apabila Aku 58

memberinya Rasa Takut Didunia, maka Aku beri dia Rasa Aman di hari Kiamat”. (Hasan riwayat. Al-Bazzaar). Iya, siapa yang takut didunia karena mengagungkan kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala, ia akan merasa Aman dihari Kiamat, gembira dengan pertemuan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Ia termasuk penghuni Jannah yang Allah Subhanahu Wata’ala katakan tentang mereka:

‫عذَابَس‬ َ ‫ َفمَنّ الُّ عََليْنَا وَ َوقَانَا‬٢ 6 ‫ قَالُوا ِإنّاس ُكنّاس َقبْلُ فِي أَهْلِنَا ُمشْفِقِيسن‬٢ 5. َ‫ضهُمْس عَلَى َبعْضٍس َيتَسسَاءلُون‬ ُ ‫وََأ ْقبَلَ َب ْع‬ )28 -25 :‫ (الطور‬.28. ُ‫رحِيم‬ ّ ‫ل َندْعُوهُ ِإنّهُ هُوَ ا ْل َب ّر ال‬ ُ ْ‫ ِإنّا ُكنّا مِن َقب‬27. ِ‫سمُوم‬ ّ ‫ال‬ “Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanyamenanya-25. Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)-26. Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari Azab Neraka”-27. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang-28. (Surat: Ath-Thuur ayat 25-28). Adapun siapa yang menerima atas kemaksiatan, tujuannya hanya syahwat perut dan kemaluan dan dia merasa aman dari Azab Allah Subhanahu Wata’ala, maka dia pasti merasa ketakutan dan keterkejutan dihari Kiamat kelak. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

َ‫جنّاتِ َلهُم مّا َيشَاؤُون‬ َ ‫عمِلُوا الصّاِلحَاتِ فِي رَ ْوضَاتِ ا ْل‬ َ َ‫ن آ َمنُوا و‬ َ ‫ن ِممّا َكسَبُوا وَهُوَ وَاقِ ٌع ِبهِمْ وَاّلذِي‬ َ ‫ن ُمشْفِقِي‬ َ ‫َترَى الظّاِلمِي‬ )22 :‫ (الشورى‬. ُ‫ل ال َكبِير‬ ُ ْ‫عِندَ َر ّب ِهمْ ذَِلكَ هُوَ الْ َفض‬ “Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatankejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan Amal Sholeh (berada) di dalam Taman-taman Jannah, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Rabb mereka. Yang demikian itu adalah Karunia yang Besar”. (Surat: Asy-Syuura 22). Maka bertawakallah kamu kepada Allah Subhanahu Wata’ala, sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran yang nyata, janganlah engkau tertipu dengan banyaknya para wanita yang berjatuhan (menyimpang atau berbuat maksiat) dan jangan pula melemahkanmu dengan sedikitnya orangorang yang Istiqomah. Aku mohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar Dia memeliharamu dengan penjagaan-Nya, menolongmu dengan kekuasaan-Nya dan menjadikan engkau termasuk dari wanita-wanita yang beriman, bertaqwa, yang berdakwah dan beramal sholeh. Dan kelak kamu sekalian akan tinggal sebagai Saudara bagi kami, sehingga sekalipun tidak menghiraukan atau memperkenankan, sungguh kami akan tetap menasehatimu, kami mencintai kebaikan untukmu dan kelak kami doakan engkau kepada Allah Subhanahu Wata’ala sepanjang malam dan siang hari. Selama-lamanya Kami tidak akan pernah bosan dari menasehati dan menjagamu. Serta kami mengharapkan semoga Allah Subhanahu Wata’ala tidak akan pernah menyia-nyiakan usaha keras Kami bersamamu, tidak ada Taufiq kepada kita melainkan dari Allah Subhanahu Wata’ala.

59

‫والسلم عليكم ورحمة ال وبركاته‬

Saudaramu Da’i kepada kebaikan DR. Muhammad bin Abdurrahman Al-Arify Bidang Aqidah dan Mazhab AlMu’ashiroh PO BOX. 151597 RIYADH 11775

60

Penutup Penerjemah Proyek Terjemahan Buku-buku Islam File Naskah Buku terjemahan ini dipublikasikan secara Gratis untuk umum dalam rangka sosialisasi Proyek Terjemahan Buku-buku Islam. Insya Allah kami akan terus berusaha menjalankan Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini selama belajar di Mesir dan sekembalinya ke Indonesia. Untuk Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini kami belum memiliki komputer, sedangkan masa rental Komputer telah habis waktunya yaitu kurang dari 50 hari, tapi Alhamdulillah 3 buku sudah selesai di terjemahkan, sedangkan 1 buku lagi 50% belum selesai di edit dikarenakan kondisi tersebut, yang berjudul "Sikap Seorang Muslim Dalam Menghadapi Fitnah". Silahkan bagi Ikhwah dan Akhawat, Bapak, Ibu, Saudara/i yang ingin meng-copy paste-nya, print out atau mencetaknya menjadi suatu buku baik untuk di baca kalangan sendiri atau untuk di bagibagikan secara gratis dan bagi anda yang ingin mencetak buku ini untuk di perjual belikan kami telah mengizinkannya dan disarankan untuk menginfakan atau menyumbangkan 20% dari keuntungan yang di dapat untuk Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini, dengan syarat tanpa mengurangi redaksinya )isi buku dan redaksi dari penerjemah(. Bagi Ikhwah dan Akhawat, Bapak, Ibu, Saudara/i yang ingin menyalurkan bantuannya untuk Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini silahkan di transfer ke rekening a.n: Nelita Rek. No. 006 058 9833. BNI Taplus cab. Payakumbuh • • •

Untuk pemberitahuan jumlah uang yang di transfer bisa via sms ke No. Hp: +20103799507 +20120045462 Insya Allah langkah awal dana tersebut akan kami gunakan untuk pembelian 1 unit Komputer agar lebih lancarnya Dakwah Islam lewat Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini. Pengambilan transfer via ATM di Mesir! Bagi Anda yang membantu Proyek Terjemahan Buku-buku Islam ini berarti insya Allah ikut membantu Dakwah Islam. Terima kasih atas bantuan Anda semua, jazakumullahu khairon katsiron. Ttd Penerjemah Muhammad Taufiq

61

Biodata Singkat Penerjemah • •

• • • • • •

Nama Ttl

: Muhammad Taufiq : Padang, 16 Juni 1982 • Pendidikan : MTS & MAK: PP. Thawalib Padang Panjang Sumatera Barat 6,5 thn dan PP. Kauman - + 5 bln. 2006 Mahasiswa Al-Azhar University Zagazig Egypt, Tingkat III, Fak. Ushuluddin, Jur. Tafsir Website : http://alazhar06.jeeran.com E-Mail : [email protected] No. hp : +20103799507 - +20120045462 Pekerjaan : Travel di Cairo. http://pusatperiklanan.jeeran.com Status : Menikah Istri : Nurul Husna • Anak : Abdurrahman )Tafahna El-Asyrof Egypt 22 Syawwal 1427/ 14-1106(

62

Related Documents

Muslimah
June 2020 22
Ziarah Muslimah
November 2019 38
Ideal Muslimah
June 2020 29

More Documents from "ika"

Pakaian Bagi Kaum Lelaki
November 2019 37
As Shirat Al Mustaqiem
November 2019 32
Ilmu Hikmah Dan Tasawuf
December 2019 43
Mengenal Linux & Ya
December 2019 35
Harimau Dan Srigala
December 2019 39