PRESENTASI KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama Jenis
: An. AMJ
Kelamin
Tanggal
: Perempuan
Lahir : 05-09-2002
Umur
: 6 tahun
Alamat
: Bolopleret, Juwirang, Klaten
Mulai dirawat di bangsal Melati L 18 agustus -07 september 2009
ANAMNESIS
Demam hari ke 7 (rujukan dari Puskesmas Juwiring)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG ±3 MSMRS batuk (+) berdahak putih, darah (-), pilek (-), demam (+), sesak (-) ke dr. Umum, dx(?), Tx= obat puyer putih dan orange demam menurun dan batuk menetap.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
5
±7 HSMRS
demam (+) naik turun dimulai siang hari sepulang sekolah, batuk (+) berdahak warna putih kental, sesak (-), terapi lanjut
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
6
±6 HMRS demam (+), batuk (+), anak tampak sesak dan lemah di bawa ke Puskesmas di Dx= radang paru diterapi dan tidak membaik.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG HMRS Keluhan menetap, makan minum menurun, orang tua minta untuk di rawat ke RS. Klaten
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat asma (-)
Riwayat alergi (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat sakit TBC (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat asma (-)
SILSILAH KELUARGA
39 thn
32 thn
6 thn
RIWAYAT KEHAMILAN & PERSALINAN Kehamilan
: kontrol rutin ke bidan setiap bulan, vitamin (+), Fe (+), TT (+), riwayat muntah berlebihan (+). Riwayat hipertensi (-), perdarahan (-)
Persalinan
: Lahir spontan ditolong bidan, Usia kehamilan 7 bulan kurang 1 minggu, langsung menangis,gerak aktif, biru(-), BB =1,7 kg, PB=?cm.
Pasca
lahir : kontrol rutin di Posyandu untuk imunisasi
Kesan : riwayat Kehamilan dan persalinan kurang baik
RIWAYAT MAKANAN
0 – 4 bulan : ASI 4 – 12 bulan : ASI + susu formula
1 – 2 tahun : ASI + nasi tim + buah pisang
2 tahun– sekarang : Nasi biasa + laiuk pauk
Kesan : Kualitas dan kuantitas kurang
RIWAYAT PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Motorik kasar : duduk : 6 bln berdiri : 9 bln berjalan : 12 bln sepeda roda empat : 6 thn
Motorik halus : menggenggam pensil 9 bl coret-coret 3 thn menulis 5 thn
RIWAYAT PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Bahasa bicara 1 kata : 9 bulan bicara 2 kata : 12 bulan merangkai kata : 3 thn
Sosial Tersenyum 2 bl melambai tangan 9 bln Bermain dengan teman 24 bln Kesan : Tidak ada gangguan perkembangan
IMUNISASI
Hepatitis
BCG
: 0 bulan
Polio
: 2,3,4 bulan
DPT
: 2, 3, 4 bulan
Campak : 9 bulan
Booster : (-)
: 0, 2, 3 bulan
Kesan : Imunisasi dasar lengkap menurut PPI tidak sesuai IDAI
SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN Sosio
ekonomi : Saat ini ayah bekerja sebagai tukang kayu, penghasilan ± Rp 700.000/bulan
Lingkungan:
Tinggal bersama OT dan kakek dan nenek, saudara ibu 2 orang, di rumah dengan dinding tembok, lantai semen, 2 kamar tidur, satu kamar mandi di dalam rumah, buang air besar di sungai. Di samping rumah banyak terdapat kandang ayam. Ukuran rumah 6 x 9 m Sumber air dari sumur. Kesan: sosioekonomi kurang, lingkungan kurang
ANAMNESIS SISTEM
Sistem serebrospinal : kejang (-), Demam (+)
Sistem
kardiovaskular : biru (-), sesak (-)
Sistem
respirator : sesak nafas (+),batuk (+) Pilek (-)
Sistem
gastrointestinal : mual (-) muntah (-)
Sistem
muskuloskeletal: tidak ada keluhan
Sistem
urogenital
Sistem
: BAK normal
integumentum : tampak papul, multipel, tersebar
PEMERIKSAAN FISIK (PADA TANGGAL 18/08/09)
KESAN UMUM
Lemah,CM, kesan status gizi kurang Nadi
120x /menit, teratur, isi dan tegangan cukup
RR
68 kali/menit
Suhu
39°C
Tensi
100/60 mmHg
PEMERIKSAAN FISIK 3. Status gizi
: klinis: edema (-)
Kurus : (+) BB : 15,0 kgBMI/U: -3 < z < -2 TB : 112,0 cm
BB/U : -3 < z < -2
LK : 47,0 cm
TB/U : -2 < z < -1
LD : 51,0 cm LLA
: 14,0 cm
BMI
: 11,96
Kesan : status gizi kurang
PEMERIKSAAN FISIK 4. Kulit 5. Kelenjar Limpe
: UKK (-) : ttb
6. Otot
: Eutrofi
7. Tulang
: Deformitas (-)
8. Sendi
: Deformitas (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS 1.
Leher : kaku kuduk (-), kelenjar limfe: ttb, massa (-)
2.
Dada : Simetris, KG (-), Retraksi (+) suprasternal dan subcostal a) Jantung : Batas kanan atas : Sela iga II, garis parasternal kanan, batas kanan bawah : Sela iga IV, garis parasternal kanan, batas kiri atas : Sela iga II, garis parasternal kiri, batas kiri bawah : Sela iga IV, garis midklavikula kiri, - Suara jantung : Suara 1 tunggal, suara 2 tidak konstan, Bising (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS Kanan
Kiri
Inspeksi
KG (-), retraksi (+) suprasternal dan subcostal
KG (-), retraksi (+) suprasternal dan subcostal
Palpasi
fremitus normal
fremitus normal
Perkusi
Sonor
Sonor
Auskultasi
Vesikular (+), krepitasi Vesikular (+), krepitasi (+) (+)
3. Perut
: Supel, BU (+) N, T/E normal, Nyeri tekan (-)
Hepar ttb, Lien ttb. 4. Anogenital 5. Anggota
: perempuan, kelainan(-)
gerak : akral hangat, nadi kuat teraba, isi dan tegangan cukup, perfusi jaringan <2detik, sianosis (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS Tungkai
Lengan
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Gerakan
Bebas
Bebas
Bebas
Bebas
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Tonus
Normal
Normal
Normal
Normal
Kekuatan
5
5
5
5
Klonus
-
-
Ref. fisiologis
+
+
+
+
Ref. patologis
-
-
-
-
Tanda Meningeal
-
Sensibilitas Kesan normal
PEMERIKSAAN KHUSUS 6.
Kepala Ukuran
: Normosefal
Uub
: menutup
Mata
: CA (-), SI (-), Isokor, diameter 3mm
Hidung
: nafas cuping hidung (-), discharge (-)
Telinga
: discharge (-)
Mulut
: Mukosa basah (+), sianosis (-)
Pharynx : hiperemis (-) Gigi
: caries (+)
RINGKASAN DATA DASAR ANAMNESIS
Demam (+) 7 hari
Batuk (+) sejak 3 minggu yang lalu berdahak putih, darah (-)
Sesak (+) 1 minggu
Riwayat kontak TBC (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat asma (-)
RINGKASAN DATA DASAR
26
PEMERIKSAAN FISIK
Ku : CM
Takipnea
Demam (+)
Dada: retraksi suprasternal dan subcostal
Paru : krepitasi (+)
Gizi kurang
TB SCORING
Kontak dengan TB BTA (+)
PPD test
= (-)
Demam
=1
Status Gizi
=1
Batuk kronik
=1
Limfonodi
=0
Bone swelling
=0
Rontgen thoraks
Jumlah skor
=4
=0
=0
DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia
Gizi kurang
PENATALAKSANAAN
Plan:
Monitor ku/vs/wob
Diet:
E = 1350 kcal/hari
P = 300 g/hari
C = 1250 cc/hari
Oral = 650 cc/hari
Iv = 600 cc/hari (25 tpm mikro dextrose)
PENATALAKSANAAN
Terapi:
O2 nasal kanul 2 l/menit
Ampisilin 100 mg/kgBB/hari = 4x375mg
Kloramphenikol 100 mg/kgBB/hari = 4 x 375 mg
Parasetamol 10 mg/KgBB/kali = 150 mg k/p
Salbutamol 1, 5 mg tiap 8 jam
PLANNING
31
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin
Rontgen thoraks
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah Rutin tanggal 19/08/09: RBC 4,23
WBC 5.0
HGB 11,8 g/dL
Lym 47,1%
HMT 37 % MCV 87,7 (80-99) MCH 27,9 (27-31) MCHC Plt
31,8 (33-37)
125/micL
Mxd 8,5% Neu 46,4%
RONTGEN THORAKS
Pneumonia duplex 19 Agustus 2009
RONTGEN THORAKS
27 Agustus 2009
RONTGEN THORAKS
31 Agustus 2009
RONTGEN THORAKS
7 September 2009
DIAGNOSIS KERJA
Pneumonia
Gizi Kurang
PENATALAKSANAAN
Plan:
Monitor ku/vs/wob
Diet:
E = 1350 kcal/hari
P = 300 g/hari
C = 1250 cc/hari
Oral = 650 cc/hari
Iv = 600 cc/hari (25 tpm mikro dextrose)
PENATALAKSANAAN
Terapi:
O2 nasal kanul 2 l/menit
Ampisilin 100 mg/kgBB/hari = 4x375mg
Kloramphenikol 100 mg/kgBB/hari = 4 x 375 mg
Parasetamol 10 mg/KgBB/kali = 150 mg k/p
Salbutamol 1, 5 mg tiap 8 jam
FOLLOW UP
40
Tgl 1 Agustus 2009
S/O : demam (-), sesak (-), batuk (+), tampak kurus, BB : 12 kg
HR :90x
RR : 32x t : 37
Dada : simetris, ketinggalan gerak (-), Paru : krepitasi (-)
Ass : Pneumonia membaik, Gizi buruk Marasmik
Plan : Cefadroxil 3 x 200mg Salbutamol 0,1 mg/kgbb Tatalaksana 10 langkah KEP
PEMERIKSAAN FISIK 3. Status gizi
: klinis: edema (-)
Kurus : (+) BB : 12,5 kg TB : 112,0 cm
BB/U : -3 < SD
LK : 47,0 cm
TB/U : -0 < z < -1
LD : 51,0 cm LLA
: 14,0 cm
BMI
: 11,96
BMI/U : -3 SD Kesan : Status gizi Buruk
PENATALAKSANAAN
Plan: Monitor ku/vs/wob
Tata laksana gizi Buruk : 10 Langkah KEP
E 80 – 100 kcal/hari
P = 1 – 1,5 g/hari
C = 130 cc/kgbb/hari
Oral
= F75 8 x 175 cc
Asam folat 1 x 5 mg
Vitamin A 200.000 IU
Bcomp 1 x 1 tab
FOLLOW UP
43
1 2
1 2
1 2
12, 5
1 3
13, 5
N
140
R
80
S 20/8 21/8 22/8 23/8 24/8 26/8 28/8 30/8 31/8 1/9 4/9 6/9
41
44
130
70
40
120
50
39
110
40
38
100
30
37
90
20
36 1 1
Ampisilin 4 x 375 mg Chloramp 4x375 mg
2 2
3 3
4 4 1
Ceftriaxon 2x750 mg
3
5
7
Cefadroxyl 2x300 mg
1
2
Eritromycin 3 x100mg
4 1
2
Nasi TKTP Muntah/ Defekasi Berat badan
_ 15 kg
_
_
_
15 kg
15 kg
15 kg 15 kg
15 kg
15 kg
15 kg
15 kg
15 kg
12 kg
12 kg
45
Perempuan, 6 tahun Demam 1 minggu Batuk 3 minggu Sesak 1 minggu Gizi kurang
Sosio ekonomi rendah Pendidikan OT rendah
ANALISA MASALAH TB Skor TB : 4 ASMA Riw. Atopi (-) Mengi (-) PNEUMONIA Takipnea (+) Retraksi dada (+) PF : Krepitasi (+) Rontgen pneumonia lobaris Intake nutrisi rendah
AB
Gizi buruk
Infeksi kronis
10 Langkah KEP
PNEUMONI A IS THE NO 1 KILLER OF CHILDREN
Indonesian National Health Survey 2001 Mortality of Infectious diseases Diarrhea 13%
Pneumonia 23%
Infants Perinatologi 35%
Neurology 12%
Typhoid 7%
Respiratory 28% Unknow n 21%
Neurology 3%
Gastro enteritis 4%
Diarrhea 9%
Others 39%
Gastro disturb 6%
Children <5 yr age
ETIOLOGY Pathogen
Role
Discussion
Streptococcus Leading S. pneumoniae is the leading pathogen in pneumoniae almost all studies from around the world. This
proportion may vary in different parts of the world.
Haemophilus Major influenzae
Other important pathogens
Most disease is caused by type b (Hib). Vaccine studies from Bangladesh, Chile and the Gambia suggest that Hib causes around 20% of severe pneumonia cases, although the proportion may vary in different parts of the world.
Less These pathogens include important viruses common such as respiratory synctitial virus (RSV) and influenza; other bacteria, such as Staphylococcus aureus and Klebsiella pneumoniae Unicef - WHO, Pneumonia the forgotten killer, 2006
49
AAP, 2008
50
AAP, 2008
DIAGNOSIS
Chest X-rays and laboratory tests are used to confirm the presence of pneumonia, including the extent and location of the infection and prediction of its cause.
But
in resource-poor settings, suspected cases of pneumonia are diagnosed by their clinical symptoms.
Children
and infants are presumed to have pneumonia if they exhibit a cough and fast or difficult breathing.
Unicef - WHO, Pneumonia the forgotten killer, 2006
SIMPLE CLINICAL MANIFESTATION
Fast breathing
Age respiratory rate < 2 mo 60 2 - 12 mo 50 1 - 5 yr 40
Chest indrawing
PNEUMONIA CLASSIFICATION Signs Classification • Fast breathing Severe pneumonia • Chest indrawing • Stridor in calm child • Fast breathing • No fast breathing
Non-severe pneumonia Other respiratory illness
Unicef - WHO, Pneumonia the forgotten killer, 2006
54
DIAGNOSIS
Evid. Based Med. 2000;5;152
TREATMENT
Prompt treatment of pneumonia with a full course of appropriate antibiotics is lifesaving.
UNICEF & WHO have published guidelines for diagnosing and treating pneumonia in community settings in the developing world
This approach is proven, affordable and relatively straightforward to implement
Cotrimoxazole & amoxicillin are effective drugs against bacterial pathogens and are often used to treat children with pneumonia in developing countries.
Unicef - WHO, Pneumonia the forgotten killer, 2006
56
AAP, 2008
57
AAP, 2008
58
AAP, 2008
59
AAP, 2008
60
AAP, 2008
61
AAP, 2008
ZINC DAN PNEUMONIA
62
The preventive effects of zinc increased with respiratory disease severity
Zinc treatment was associated with an 8% reduction in the incidence of URI, a 12% reduction in cases of bronchiolitis, a 49% reduction in severe pneumonia, and a reduction in mortality from pneumonia by 100%. (relative risk, 15; 95% CI, 0.03-0.67). Lancet. 2005;366:999-1004.
TERIMAKASIH
63