Karakter Unik Konsumen Indonesia,kekuatan Sub Culture

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karakter Unik Konsumen Indonesia,kekuatan Sub Culture as PDF for free.

More details

  • Words: 383
  • Pages: 2
Frontier: Karakter Unik Konsumen Indonesia #9 Kekuatan Sub-Culture Jumat, 27 Juni 2008 12:20 WIB (Vibiznews - Sales & Marketing) - Negeri kita tercinta, Indonesia, terdiri dari 17,000 pulau yang merupakan tempat menetap 525 etnis berbeda dengan 250 jenis bahasa dan budaya yang unik. Sehingga, ini melatarbelakangi karakter unik konsumen Indonesia yang kesembilan, yakni sub-kultur yang kuat. Bagaimana contoh perilaku yang mencerminkan kuatnya sub-kultur masyarakat? Misalnya adalah karakter orang Jawa, yang suka manis-manis atau orang Padang yang sukanya pedas-pedas. Lalu bagaimana strategi pemasar dalam merespon karakter unik ini? Pertama-tama yang harus dilakukan tentunya mempelajari value-value yang dianut oleh etnis tertentu. Pelajari bagaimana kebiasaan dan keseharian mereka dalam kehidupan. Sehingga, nantinya strategi pemasaran bakal didasari oleh value tersebut. Manfaatkan adat istiadat hingga konten lokal sebagai strategi berkomunikasi kepada target pelanggan. Jika Anda asli Jawa, maka Anda pasti tahu majalah Penjebar Semangat dan Joyoboyo, yakni dua majalah yang menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar. Majalah Penjebar Semangat, sudah eksis sejak tahun 1930, dan dengan menonjolkan kebudayaan Jawa, berhasil memperoleh pelanggan-pelanggan setia dan berhasil menahan gempuran media massa lainnya. Aktivitas below the line di daerah juga sangat penting, misalnya melaksanakan eventevent di kota-kota tertentu di Indonesia. Kemudian, jika Anda masih awam dengan target pelanggan, maka Anda bisa menjalin kerjasama dengan distributor lokal yang lebih menguasai medan dibandingkan Anda. Selain itu, Anda juga perlu mencamkan, jika masyarakat sudah berakulturasi, maka pendekatan subkultur tidak relevan lagi. Oleh karena itu, pastikan bahwa target pelanggan Anda masih mempertahankan subkultur yang kuat. Salah satu merek yang memanfaatkan subkultur masyarakat dengan sangat baik adalah Bango. Sejak dipegang Unilever, merek Bango yang sudah eksis sejak tahun 1928 ini semakin berkembang dan semakin kuat. Menurut kami, strategi below-the-line Bango yakni menyelenggarakan Festival Jajanan Bango sangatlah cerdik. Melalui Festival Jajanan Bango (FJB) yang dilaksanakan di kota-kota besar di Indonesia, Bango mempopulerkan cita rasa tradisional berbagai etnis di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Event ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk melestarikan makanan tradisional yang sudah turun temurun sejak zaman nenek moyang. Namun, yang terpenting adalah, event ini menampilkan citra bahwa setiap makanan khas Indonesia akan lezat dengan sentuhan kecap Bango. Subkultur yang kuat, etnosentrisme yang tinggi, merupakan celah yang bisa diambil oleh

pemasar yang menargetkan pelanggan dengan subkultur tertentu. Mereka yang mengembangkan strategi sesuai dengan karakter subkultur tersebut akan menangguk sukses di pasar MANIK CINDERANO 08562888643

Related Documents

Unik
November 2019 30
Konsumen
October 2019 26
Matematika Unik
May 2020 13
Perilaku Konsumen
April 2020 24