Kahfi Agama.docx

  • Uploaded by: Sukishi Adachi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kahfi Agama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 833
  • Pages: 3
1. Kita harus percaya terhadap adanya Allah karena Allah SWT yang menciptakan manusia dan alam semesta. Hanya Allah lah satu-satuNya pencipta, pengatur, dan penguasa alam semesta serta pemberi rizki bagi alam semesta dan seisinya. Kita harus percaya bahwa hanya Allah satu-satunya hal yang berhak disembah dan di ibadahi. Dalil naqli: Dan ingatlah, katika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang dari tanah liat kering yang berasal ari lumpur hitam yang diberi bentuk”.( Q.S. Al-hijr, 15:28) Sesungguhnya kami menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. (Q.S. At-Tin, 95:4) Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan Kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.(Q.S. An Nisa ayat 36) Dalil aqli : Menerapkan sifat malaikat seperti selalu menjalankan perintah Allah SWT dan mempercayai adanya Allah SWT

2. Sumber Hukum Islam a. Sumber hukum Islam yang utama adalah Alquran dan Hadist. Disamping itu, ada ijtihad yang merupakan sumber hukum sebagai alat bantu untuk sampai kepada hukum yang terkandung dalam Alquran dan Hadist. Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dengan menggunakan bahasa arab sebagai bukti kerasulan nabi Muhammad SAW. Contoh: Alquran sebagai petunjuk bagi umat manusia (Q.S. Al-baqarah, 2:2), Alquran sebagai bukti kasih sayang kepada umat manusia (Q.S. Luqman, 31:2-3), Alquran sebagai pembeda antara haq dan batil (Q.S. Al-Baqarah, 2: 185) Hadist merupakan penuturan sahabat mengenai Rasulllah SAW baik mengenai perkataan, perbuatan, maupun persetujuan. Contoh: “Salatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku salat. (H.R. Al-Bukhari hadis no 628)” “Rasulullah saw. Memotong tangan pencuri jika ia mencuri seperempat dinar atau lebih. (H.R. Muslim hadis no 4492)” b. Qiyas adalah menganalogikan suatu masalah yang belum ada ketetapan hukumnya dengan masalah yanng sudah ada ketetapan hukumnya karena adanya persamaan ‘illah. Contohnya dalam surat Al-Maidah ayat 90 terdapat larangan keras meminum khamar karena merupakan minuman keras yang terbuat dari anggur. Namun bagaimana jika minuman keras tersebut terbuat dari bahan lainnya, misalnya seperti ketela dan ketan. Maka dalam hal ini kita perlu meneliti hukumnya karea dapat memabukkan dan merusak syaraf. Oleh karena itu, dengan qiyas maka semua jenis minuman keras diharamkan.

c. seseorang yang menjalankan ajaran agama tanpa mengetahui dalilnya langsung merupakan taqlid. Allah SWT telah mencela perbuatan taqlid di dalam alquran dalam surat Al-Ahzab: 69. Selain itu beberapa ulama yang mengharamkan taqlid antara lain Ibnul Qayyim, Ibnu Abdil Barr, dan Asy-Syaukani. 3. Fungsi agama a. Fungsi agama dalam kehidupan manusia Agama merupakan seperangkat aturan, ketentuan dan kaidah-kaidah yang harus dipegang dan dijadikan rujukan dalam menjalai kehidupan ini. Contoh: 





Sebagai sarana pendidikan Hal ini untuk mengajarkan hal-hal yang baik agar melaksanakan perintah sesuai ajaran islam dan meninggalkan larangan. Selain iitu agar menjadi pribadi yang lebh baik dan selalu berada dalam jalan yang benar. Sebagai sarana untuk keselamatan Dengan adanya Allah kita dapat meminta keselamatan dari kejahatan yang terlihat maupun yang tidak nyata serta keelamatan dari api neraka. Selain itu jika kita berdoa kepada Allah dapat membuat hati kita merasa tenang dan lebih dekat dengan Allah. Sebagai jembatan perdamaian dunia Dengan ajaran agama islam kita menjadi berperilaku lebih baik. Salah satunya dengan saling menghormati orang yang berbeda agama . Hal ini dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan serta sebagai alat untuk embawa perdamaian.

b. Agama merupakan kebutuhan manusia. Karena agama lah yang mengatur aturan, ketentuan, dan kaidah untuk menjalankan kehidupan di muka bumi ini. 4. Tahayul Bid’ah Churafat a. Tahayul merupakan kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaannya itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber hukum Islam. Contoh: Seorang perempuan yang sedang hamil tidak diperbolehkan menyakiti hewan, kelak anaknya bisa terlahir cacat. Khurafat merupakan suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan, dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut memiliki dasar agama. Contoh: Jika seekor kupu-kupu masuk ke rumah dianggap sebagai pertanda akan datang seorang tamu. b. Bid’ah, adalah melakukan suatu ibadah atau kegiatan yang sebelumnya tidak ada pada zaman Rasulullah SAW dan tidak ada ketentuannya dalam ajaran islam. Tidak ada yang namanya bid’ah hasanah, berdasarkan hadist Rasulullah SAW yang diriwayatka oleh An Nasa’i dan Ibnu Majah dari Jabir bin Abdillah, dan dishahihkan oleh Al Albani berbunyi: ....setiap perkara yang diada-adakan (dalam agama) ialah bid’ah, sedang setiap bid’ah itu sesat dan setiap yang sesat itu di Neraka…” (H.R. An Nasa’i dan Ibnu Majah)

5. a. Dalam berbusana dalam islam terdapat berbagai macam tuntunan, antara lain: Wajib menutup aurat.( Q.S. Al-Araf, 7:31), mengenakan pakaian yang sederhana, tidak mengenakan pakaian yang Syuhrah, memulai dari sebelah kanan, dan tidak menyerupai cara berpakaian lawan jenis. Seorang perempuan tidak diperbolehkan memakai celana jeans. Hal tersebut dikarenakan dapat membentuk lekuk tubuh sehingga aurat bisa terlihat, mengundang hawa nafsu lawan jenis dan dapat berujung pada zina mata. b. Ibnu Qudamah dalam Al Mughni menjelaskan bahwa “Aurat seorang wanita wajib ditutupi dihadapan kaum wanita lainnya, begitu juga dengan aurat laki-laki terhadap laki-laki lainnya, yaitu antara pussar hingga lutut. Adapun Rasulullah SAW bersabda, “ Tidak diperbolehkan bagi laki-laki melihat aurat laki-laki dan wanita melihat aurat sesama wanita”.(H.R. Muslim). Menurut hadist tersebut lebih baik kita menjaga aurat meskipun dengan sesama jenis kelamin.

Related Documents

Kahfi
May 2020 8
Kahfi Agama.docx
May 2020 5
Ashabul Kahfi
June 2020 12
Ashabul Kahfi
June 2020 6
Surah Al Kahfi
August 2019 16

More Documents from ""