Jurnal Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

  • Uploaded by: Amy Azura
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Kesehatan Dan Keselamatan Kerja as PDF for free.

More details

  • Words: 1,352
  • Pages: 6
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

JURNAL kesehatan dan keselamatan kerja

1.

AMI AZURA

( k3 )

2.

ANGGRAINI USMAR

3.

ELSINOVITA AMELIA

4.

FINEL AUDINA SAPUTRI

5.

HESTI ANGGRAINI

6.

MARZA EVFRIZAN

7.

RANI KURNIA DEWI

8.

RANI MEILANA

9.

REMA YULIA PUTRI

10.

YUSRIL MAHENDRA

Stikes perintis padang 2018/2019

DOSEN PEMBIMBING : RENOWATI, s.sit.m.biomed `

Absrtak

PENDAHULUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Penerapan Kesehatan, Keamanan dan mengetahui bagaimana penerapan Keselamatan (K3) kerja pada pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada Phlebotomy menjadi penting karena pada phlebotomy. Keselamatan dan Kesehatan pelaksanaannya berhubungan dengan bahan Kerja (K3) merupakan upaya untuk kimia dan bahaya penggunaan benda tajam, menciptakan tempat kerja yang aman, sehat sehingga pekerja dituntut untuk menerapkan dan bebas dari pencemaran lingkungan, keterampilan, ketelitian, ketekunan, kehatisehingga dapat melindungi dan hatian, dan kesabaran. Penunjang kegiatan menghindarkan pekerja dari kecelakaan kerja Phlebotomy, seperti sarana dan prasarana K3 yang pada akhirnya dapat meningkatkan kerja harus diperhatikan, baik mencakup efisiensi dan produktivitas kerjanya. kondisi lingkungan dan kelengkapan Alat Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan Pelindung Diri (APD). Pemahaman K3 kerja korban jiwa dan kerugian materi bagi pekerja Phlebotomy menjadi penting karena dan pengusaha, tetapi dapat mengganggu digunakan sebagai pedoman oleh pekerja proses produksi secara menyeluruh dan dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam merusak lingkungan, yang pada akhirnya akan hal ini aspek keselamatan dan kesehatan berdampak pada masyarakat luas. Jika kerja menjadi sangat penting bagi perusahaan kurang memperhatikan perusahaan karena merupakan salah satu pentingnya penerapan keselamatan dan faktor pencegahan resiko terjadinya kesehatan pekerja, maka kemungkinan kecelakaan kerja. Oleh sebab itu perusahaan terjadinya resiko kecelakaan akan tinggi dan menerapkan tahapan-tahapan dan aturan kerugian perusahaan akan meningkat. Topik tentang keselamatan dan kesehatan kerja, K3 ini dianggap penting karena penerapan K3 sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja. disebuah perusahaan sangat menunjang Hartatik (2014:315) mengemukakan kelancaran proses produksi yang dilakukan. bahwa “kesehatan kerja merupakan suatu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah kondisi kesehatan yang bertujuan agar suatu daya upaya sedemikian rupa guna pekerja memperoleh derajat kesehatan melindungi para pekerja agar selalu dalam setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, keadaan sehat dan selamat selama berda di maupun sosial, dengan usaha pencegahan tempat kerja serta meningkatkan sumber dan pengobatan terhadap penyakit atau daya manusia dengan melakukan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pencegahan dan pegobatan terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja maupun kecelakaan atau penyakit akibat kerja. penyakit umum”. Sedangkan Keselamatan Menurut Daryanto (2007:20), dan Kesehatan Kerja dikemukakan “keselamatan kerja merupakan keselamatan Mangkunegara dalam Hartatik (2014:316) yang berhubungan dengan peralatan, tempat sebagai “suatu pemikiran dan upaya untuk kerja, lingkungan kerja, serta cara melakukan menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik pekerjaan”. jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya.

METODE a) Menyatakan Komitmen: Penerapan Sistem Manajemen K3 tidak akan berjalan tanpa adanya komitmen. Komitmen ini harus dinyatakan bukan hanya dalam kata-kata tetapi juga harus dengan tindakan nyata agar dapat diketahui, dipelajari, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran staf dan karyawan perusahaan. Staf dan karyawan perusahaan juga harus mengetahui bahwa tanggung jawab dalam penerapan Sistem K3 bukan urusan bagian K3 saja, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh personel dalam perusahaan mulai dari manajemen puncak sampai karyawan terendah. b) Menetapkan Cara Penerapan: Perusahaan dapat menggunakan jasa konsultan untuk menerapkan Sistem Manajemen K3. c) Membentuk Kelompok Kerja Penerapan: Jika perusahaan akan membentuk kelompok kerja sebaiknya anggota kelompok kerja tersebut terdiri atas wakil dari setiap unit kerja, biasanya manajer unit kerja. Hal ini penting karena merekalah yang tentunya paling bertanggung jawab terhadap unit kerja yang bersangkutan. d) Menetapkan Sumber Daya yang Diperlukan: Sumber daya di sini mencakup personel / orang, perlengkapan, waktu, dan dana. Orang yang dimaksud adalan beberapa orang yang diangkat secara resmi di luar tugas-tugas pokoknya

e)

f)

g)

h)

i)

j)

dan terlibat penuh dalam proses penerapan. Kegiatan Penyuluhan: Penerapan Sistem K3 adalah kegiatan dari dan untuk kebutuhan personel perusahaan. Oleh karena itu perlu dibangun rasa adanya keikutsertaan atau partisipsi dari seluruh karyawan dalam perusahaan melalui program penyuluhan. Peninjauan Sistem: Kelompok kerja yang telah dibentuk kemudian mulai bekerja untuk meninjau sistem yang sedang berlangsung untuk kemudian dibandingkan dengan persyaratan yang ada dalam Sistem Manajemen K3. Penyusunan Jadwal Kegiatan: Setelah melakukan peninjauan sistem maka kelompok kerja dapat menyusun suatu jadwal kegiatan. Pengembangan Sistem Manajemen K3: Beberapa kegiatan yang perlU dilakukan dalam tahap pengembangan Sistem Manajemen K3 antara lain mencakup dokumentasi, pembagian kelompok, penyusunan bagan alir, penulisan manual Sistem Manajemen K3, prosedur dan instruksi kerja. Penerapan Sistem: Setelah semua dokumen selesai dibuat, maka setiap anggota kelompok kerja kembali ke masing-masing unit kerjanya untuk menerapkan sistem yang telah ditulis. Proses Sertifikasi: Ada sejumlah lembaga sertifikasi Sistem Manajemen K3.

HASIL K3 pada Phlebotomy tujuan utama untuk tata laksana keselamatan dan keamanan prosedur kerja adalah untuk pencegahan infeksi terhadap petugas dan pasien. Sangat penting untuk mengerti bagaimana infeksi dapat terjadi, mencegah penularan dengan cara melindungi diri dan kuman-kuman dari infeksius. Kewaspadaan standar termasuk alat pelindung diri merupakan metode pengendalian infeksi terhadap darah, jaringan dan cairan tubuh lainnya yang berpotensi menularkan ( infeksius ) yang meliputi dari : 1.Kebersihan tangan. Pencucian tangan sangat penting dalam pencegahan penyebaran infeksi yang bertujusn untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme. 2. Pemakaian alat pelindung diri. a. Sarung tangan bertujuan untuk melindungi tangan dari kontak dengan darah. b. Masker Yang cukup besar untuk menutupi hidung, mulut dan dagu bertujuan menahan cipratan yang keluar sewaktu berbicara, batuk atau bersin serta mencegah percikan darah memasuki hidung atau mulut. c. Penutup kepala mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada pada rambut dan melindungi alat-alat atau daerah steril dan melindungi kepala/rambut petugas plebotomi. d. Jas laboratorium/apron/celemek melindungi dari percikan dekontaminasi darah. Bila terkena darah harus diganti.

e. Sepatu pelindung/pelindung kaki yaitu untuk melindungi kaki dari percikan darah atau jatuhnya peralatan yang memungkinkan mengenai kaki. Tindakan Yang Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan Kerja Seorang Pengambil Darah Atau Sampel (Plebotomist). Urutan pemakaian APD yaitu jas lab, masker, kaca mata dan sarung tangan, sedangkan urutan melepas APD adalah sarung tangan, kaca mata, jas lab kemudian masker. Pada tahap pre analitik tata keselamatan kerja saat phlebotomy adalah menggunakan APD dan mempersiapkan segala seuatu yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan pengambilan sample sehinggan tidak mengganggu kegiatan analitik, tidak lupa pula memberikan pelabelan pada specimen, memastikan kosndisi steril pada semua alat atau ruang yang digunakan serta memastikan specimen layak. Sedangkan pada tahap pasca analitik adalah dengan mencuci tangan setelah melakukakan sampling, membuang sampah infeksius pada tempat sampah masing-masing, memisahkan antara limbah padat, cair dan benda tajam, melakukan desinfeksi alat maupun ruangan.

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk setiap kejadian baik kecelakaan dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

Dari pemaparan jurnal di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat adalah sebagai berikut. dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan 1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional. fisik, sosial dan psikologis. Kesehatan dan keselamatan kerja 2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif merupakan salah satu unsur yang penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah mungkin. sangat banyak berbagai peraturan 3. Agar semua hasil produksi dipelihara perundang-undangan yang dibuat untuk keamanannya. mengatur masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak 4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan ketentuan yang mengatur mengenai dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi 5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian masih banyak faktor di lapangan yang kerja, dan partisipasi kerja. mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan 6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja. dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan kerja. 7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan Penerapan Keselatan dan Kesehatan Kerja (http://jurnal-sdm.) Arep I, Tanjung H. 2004. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas Trisakti Sutrisno dkk. (2010). Modul K3LH (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Yudhistira. Widyastuti, Astri. (2015). Peran Siswa dalamImplementasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Yogyakarta. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Related Documents


More Documents from "Ghozy Alfiantika"

Pidato Bhs.inggris
October 2019 30
December 2019 43
Mock Election 08
November 2019 44