“Wah Kapan ya… jalannya diperbaiki ? Mbok kasihan sama wong cilik ini. Padi sudah diserang wereng, sementara mau ke sawah saja jalannya susah.”
Jalan yang rusak parah ini menyebabkan mobil yang biasanya mengangkut hasil pertanian menjadi takut untuk datang. Hal ini amat menggangu petani dan menyebabkan biaya produksi lebih mahal. Karena hanya mengandalkan tenaga manusia sebagai pengangkut hasil panen. Dalam kondisi sekarang dimana hama wereng menyerang hampir dua pertiga dari lahan pertanian, kondisi jalan yang rusak semakin menydutkan petani pada posisi yang teramat sulit. Tidak hanya bagi para petani, para pengguna jalan yang lain, diantaranya para pedagang kecil, para kuli pengepresan kapuk yang menggunakan akses jalan ini untuk sampai ke Desa Karaban juga amat terganggu dengan kondisi jalan yang kian hari kian parah ini.
Santai di “Kulon Ndeso”
Warga kedua desa yakni Desa Kedalingan dan Desa Tambahagung serta desa-desa yang ada di sekitarnya amat mengeluhkan jalan yang berlobang di banyak tempat ini, kalau malam datang sementara pengendara harus ekstra hati-hati agar bisa selamat menempuh perjalannya. Hujan yang membuat kubangan air di sana-sini makin mengikis posisi aspal yang mulai enggan melindungi jalan.
Model : Puthut Lokasi : Buk Kulon Ndeso Ndalingan Waktu : Senja 2 Juni 2009