izinkan aku mengenal izinkan aku mengenalmu lebih dalam karena hatiku ingin lebih paham tentang senyum dan tatapan manizmu yang selama ini hiasi dasar kalbu dengan bunga-bunga rindu dan adanya batas-batas itu, mungkin tak dapat kutembus tapi keyakinan yang dalam, membantuku menghadapi* jika aku nanti sampai di seratus surga yang kosong tanpa siapa-siapa maka semua yang kuimpikan menjadi sia-sia dan tak berguna lalu seperti harapan-harapan yang selama ini telah kusampaikan pada Tuhan izinkan aku mengenal lebih dalam anggun dan kecantikan yang ada di balik misterimu izinkan kubuka kerudungmu untuk kupahami, betapa naifnya hawa nafsu dan izinkan aku membelai hatimu demi perarakan hantu-hantu yang mengganggu tidurku menyampaikan cinta yang terpendam untuk seorang bidadari sepertimu… *Apapun yang ada di benakmu—lupakan; apapun yang ada di tanganmu—berikan; apapun yang menjadi suratanmu—hadapi! (Abu Sa’id)