IT JUST A DREAM Author e-mail pairing genre idea
: nade :
[email protected] : hydextetsu (who else??)....I need sakuraxtetsu hiks100x : Shonen-ai (will be YAOI), PG-13, humour (not much),drama, AU : from YAOI MANGA (hehehe...nade suka banget baca tuh manga)
author’s note : weeeee...back to real life!!! *tepuk tangan dari tetchan cs*...shankyuuu heheheheee....setelah stuck cukup lama dibagian non-Y, sekarang nade telah KEMBALI huahahahaaha!!!! *ken asyik memberikan percikan api disekitar nade*. Note dari author kali ini hanya ingin menyatakan bahwa kehancuran dunia laruku bukanlah disebabkan oleh ulah dari para ficcers tetapi karena ulah laruku yang terlalu cute, terlalu nggemesin, terlalu ca’em , terlalu dorky, terlalu lucu sehingga ficcers menjadi tergoda untuk membuat mereka makin hancur imagenya di fic huahaahha....*dibungkam n dilempar kejurang oleh tetchan cs* happy read aja deh!! ^^;;;;; --------------------IT JUST A DREAM “BRAKK!!!” kepala ayah dan ibu langsung muncul dari balik pintu ruang keluarga, menatapku yang berjalan cepat melewati ruang keluarga tanpa menoleh kearah mereka sama sekali. “cepat sekali kau pulang,tetsu?” tanya ayah yang memandang dari balik lembaran korannya “sakit!!” jawabku pendek sambil kakiku terus melangkah menaiki tangga menuju kamarku yang ada dilantai dua “tetsu, benarkah kau sakit? Apa perlu dipanggil dokter?” tanya ibu dari arah bawah tangga sambil melihat tubuhku yang menghilang dibalik pintu kamarku “tidak!!” teriakku singkat “ayah, kenapa dengannya?” tanya ibu heran “mungkin demam hari pertama sekolah!!” ucap ayah pendek “ya, mungkin juga.....ini khan hari pertamanya dia masuk SMU!! Tapi...masak hari pertama dia pulang cepat, bukannya mengenal teman-teman barunya disekolah barunya itu?” “sudahlah!! Biarkan dulu!! Nanti waktu makan malam, kau tanyakan lagi keadaannya.” Ucap ayah yang disambut dengan anggukan setuju dari ibu. Ternyata saran ayah benar-benar dijalankan oleh ibu. Saat makan malam tiba, semua keluarga ogawa berkumpul mengelilingi sebuah meja makan berbentuk persegi panjang. Semua pandang mata menatapku yang terus menerus menundukkan kepala – bahkan saat mengambil sayuran dari mangkukpun aku sama sekali tidak menolehkan kepalaku.
“kenapa denganmu, kak?” tanya nana, adik perempuan pertamaku yang heran dengan sikap pendiamku, jemarinya masih sempat mengambil sebuah lauk pauk dan memasukkan kemulutnya yang cerewet “hari pertama – langsung jatuh cinta – langsung ditolak ya?” ucap misa, adik keduaku yang sibuk menyeruput juice yang ada disisinya “sshh!! Kakak kalian hanya tidak enak badan saja!. Tetsu, apa benar kau tidak butuh dokter?” tanya ibu dengan penuh rasa cemas, aku hanya menggelengkan kepala pelan saja “tetsu, kau ini pria!! Bisakah kau bersikap tegas dan tidak lemah seperti perempuan begitu?” ucap ayah sambil meminum sake yang diberikan oleh ibu “ayah!!” seru ibu “bu, jangan terlalu memanjakannya!! Dia sekarang jadi manja dan cengeng.” “mungkin kakak ngompol di hari pertamanya?” ucap misa “memangnya itu kamu,misa?” cibir nana yang disambut tatapan sebal misa “aku melihatnya!!” ucapku cepat “......hah?” seru mereka berempat yang tidak mengerti arah pembicaraanku “....mimpi itu....!!...aku melihatnya!!” ucapku “.......ka-pan..??” tanya ayah pelan “tadi disekolah....dikelasku!!” ucapku disambut keheningan yang dalam dari seluruh anggota keluargaku. 10 detik kemudian..... “BUURRSSSTTT!!!” semua makanan dan minuman yang ada dimulut mereka keluar dan mengotori meja makan. “sebentar!!!” teriak mereka hampir bersamaan dan berhamburan keluar dari ruang makan, membiarkanku yang diam melongo melihat semuanya menghilang dalam hitungan detik, tapi aku semakin terkejut saat melihat mereka kembali dengan cepat pula dan duduk mengelilingiku. “namanya??” tanya ayahku sambil membawa sebuah notes dijemarinya “apakah sekelas denganmu?” tanya ibu yang membawa sebuah kamera polaroid “tingginya seberapa?” tanya nana sambil mengacungkan sebuah tape recorder kemulutku
“apakah dia atletis dan bintang kelas?” tanya misa yang jemarinya siap mengetik diantara tuts-tuts laptop milik ayah “hentikan ini!!! Apa kalian tidak tahu betapa stressnya aku?” teriakku kesal “apa yang kau pikirkan,tetsu?” tanya ibu “kenapa masih menanyakan hal itu? Dia..dia..dia kenapa tiba-tiba muncul didepanku – bahkan kami sekelas lagi.....padahal aku sudah siap melupakan semua ini tetapi – tetapi....malah aku mempermalukan diriku pada hari pertama dengan pingsan di depannya.” “apa dia memelukmu saat kau pingsan,kak?” tanya nana “kau berduaan dengannya di ruang kesehatan sehari penuh?” tanya ayah “dalam sehari kau cepat sekali dewasa,kak!!” seru misa “ayah, anak kita tidak perjaka lagi!!” seru ibu “KALIAN MEMBUATKU MARAHHH!!!” seruku keras membuat keempat keluargaku bergerak mundur beberapa langkah “aku sudah memutuskan bahwa ini tidak akan membuatku jatuh!!! Aku akan bertahan!! Aku tidak akan menyerah begitu saja!!! Dia tidak akan bisa membuatku jatuh!! Dia tidak akan memiliki pengaruh apapun terhadapku!! Lihat saja nanti!! Mimpi itu....bukan apa-apa!! Dan tidak bisa mengambil alih hidupku!!!” pekikku “tapi bukankah mimpi itu memang sudah mengambil alih hidupmu selama 4 tahun ini?” ucap ayah tenang tapi bagaikan satu pisau menancap dadaku “mimpi yang sama tiap malam – selama empat tahun dan membuatmu gemetaran.” Ucap ibu yang menambah satu pisau lagi di kepalaku “mimpi yang tiap pagi selalu membuat kakak berteriak dan membangunkan seluruh penghuni di blok ini.” Ucap nana yang makin memperbanyak pisau di perutku “dan membuat kakak jadi aneh begini!!” ucap misa yang sukses menjadi belati di punggungku dan membuatku jatuh duduk dilantai dengan lemas “jika ini memang takdirmu,tetsu!! Kau harus menerimanya!” ucap ayah “iya,kak!! Walaupun nanti kakak makin aneh, kau tetap kakakku kok!” ucap misa “aaaahh..sebenarnya ibu tidak ingin melihatmu tumbuh seperti ini tetapi, jika memang dia yang bisa membuatmu tenang, maka ibu tidak bisa berbuat apa-apa.” Ucap ibu lirih “jangan kuatirkan kami,kak!! Kami tidak akan marah kok!” ucap nana “AKU TIDAK MAUUUU!!!” pekikku
“jadi....kapan nih tanggal hari besarnya?” tanya ayah “TIDAAAKKKKKK!!!!!” -------------------------suara lonceng sekolah berdentang tiga kali menandakan jam istirahat telah tiba. Beberapa siswa dalam kelas sudah berhamburan keluar dari ruangan kelas untuk bermain sepuasnya dilapangan sekolah ataupun duduk-duduk santai di taman sekolah. Beberapa siswi sambil tersenyum malu-malu menyapaku dan memintaku bergabung dengan mereka menuju lapangan bola, tetapi aku menolaknya dengan halus – sambil beralasan aku masih harus menyerahkan laporan kepada wali kelas. Merekapun tidak memaksaku dan melangkah menjauh dariku – membuatku menghembuskan nafas lega. “hei, kau sudah tidak apa-apa?” tanya seseorang dibelakangku. Mataku terbelalak lebar dan mulutku menganga lebar saat melihat sosok orang yang bertanya itu. Pemuda yang seumuran denganku – hanya saja tingginya beberapa centi dibawahku, wajahnya sangat tampan – dengan senyum yang sangat menggoda – rambutnya berwarna hitam dan panjangnya setengkuk. Dia berjalan berlahan mendekatiku sedangkan tubuhku sedikit bergerak mundur menjauhinya – wajahku sudah sangat pucat dan rasanya siap untuk pingsan (lagi). “aku sangat terkejut saat kau tiba-tiba pingsan kemarin didepanku!!....oya, aku belum memperkenalkan diriku...namaku takarai hideto! Kau bisa memanggilku hyde! Namamu?” tanya pemuda yang bernama hyde itu sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku. Aku hanya bisa terdiam – menundukkan kepalaku – mencoba menahan tubuhku yang gemetaran – aku sama sekali tidak menyambut uluran tangannya dan itu berhasil membuatnya keheranan. “apa kau baik-baik saja?...kelihatannya kau masih pucat?” tanya hyde sambil jemarinya bergerak hendak menyentuh keningku “PLAKK!!” secara reflek jemariku menampar jemarinya yang hendak menyentuh keningku. Aku dapat melihat matanya menatapku dengan terkejut. Dia tidak menyangka kalau aku akan berbuat seperti itu. “ke-kenapa?” tanyanya “JANGAN PERNAH MENYENTUHKU!! AKU TIDAK MENGENALMU DAN AKU TIDAK PUNYA KEINGINAN MENJADI TEMANMU!! JADI MENJAUHLAH DARIKU!!” seruku tajam dan dingin makin membuat nya terkejut. Aku pun bergerak menjauh dan keluar dari kelas – membiarkannya berdiri terdiam dan memasang wajah kebingungan.
“apa...apa salahku?” tanya hyde lirih ----------------------chapter berikutnya. “APA SALAHKUUUUUU??!!??!!” pekik hyde dengan sangat keras membuat beberapa pasang mata menatapnya keheranan dan curiga, tetapi hyde bagaikan tidak memperdulikan semua itu. Ia terlalu sibuk dengan semua pertanyaan yang muncul dalam otaknya saat ini. “kenapa dia sangat marah padaku? Emangnya aku sudah melakukan apa kepadanya? Apakah sebelumnya aku pernah mengenalnya dan membuatnya malu? Aku rasa tidak!! Seingatku selama ini aku adalah pemuda tampan yang paling baik dan berjiwa malaikat bagi semua orang.” Ucap hyde untuk dirinya sendiri “apalagi..ini adalah pertemuan keduaku dengannya!! Yang pertama lebih aneh lagi, masa hanya saling bertatap muka saja, tiba-tiba wajahnya pucat pasi dan jatuh pingsan, dan sekarang...dia bersikap dingin dan marah padaku!! Sebenarnya apa maunya?” ucap hyde “mungkin kau pernah menyakitinya tanpa kau sadari.” Hyde langsung menoleh kearah sumber suara dan tampak dua sosok pemuda yang sudah berdiri disampingnya. Hyde sedikit berusaha menengadahkan kepalanya karena kedua pemuda itu jauh lebih tinggi darinya. “kalian....mengenal dia?” tanya hyde “ya, tentu saja!! Kami berdua teman masa kecilnya.” Ucap salah satu pemuda yang memiliki tubuh paling jangkung “okey!! Sebutkan semuanya!!” seru hyde sambil mengambil buku catatannya dan pena, jemarinya sudah siap mencatat semua informasi yang ia butuhkan tentang tetsu “okey!! Nama kitamura ken, penyayang binatang terutama kucing, suka nonton film porno , membaca majalah porno, tinggi 170 cm, seorang casanova kelas kakap, seharusnya masuk kelas dua SMU tetapi karena hal tertentu maka harus terpendam dikelas satu, guru yang saat ini dincar adalah guru kimia kelas tiga.”ucap pemuda jangkung itu “nama awaji yukihiro, suka binatang tetapi tidak suka merawatnya, suka video game dan juga anime, anak pengusaha terkenal di jepang, tinggi 165 cm, suka pakaian yang simple dan nyaman, suka minuman cola dan juga coklat tetapi kurang suka dengan coklat putih, menguasai beberapa bahasa antara lain inggris dan perancis.” Ucap pemuda yang satunya lagi “...................apa yang sedang kalian lakukan?” tanya hyde “memperkenalkan diri tentunya!” ucap ken santai
“AKU INI TANYA TENTANG TEMAN KALIAN YANG ANEH ITU!!! BUKAN BERTANYA TENTANG KALIAN!!!” seru hyde marah “kenapa tidak bilang dari tadi? Kau hanya membuang- buang waktu saja!!” ucap ken “APA KAU MAU MATI MUDA HAH??” ucap hyde yang sudah dibatas kesabarannya “sebelumnya.....aku tidak merasa punya teman yang aneh.” Ucap yukki pelan sambil mengerutkan keningnya seperti berpikir keras “maksudku anak yang pingsan didepanku pada hari pertama dan tadi yang menampar tanganku lalu membentakku tanpa alasan.” Ucap hyde kesal “hah?....aku tidak tahu melihatmu.”ucap ken
yang
kau
maksudkan
karena
ini
pertama
kalinya
kami
“.......orang yang mungkin kusakiti sebelumnya.”ucap hyde “OOOOO...dia ya?!..ya, kami mengenalnya!!” ucap ken dan yukki bersamaan membuat hyde meremas kuat penanya dan membuatnya patah menjadi dua “namanya ogawa tetsuya, dia sebenarnya anak yang sangat baik dan juga ramah. Banyak orang yang menyukai sifatnya yang halus itu.” Ucap ken “lalu, kalau dia memang sebaik itu...kenapa dia marah-marah pada orang yang pertama kali dia kenal?” tanya hyde “apa kau yakin tidak pernah melihatnya sebelumnya? Tetsu tidak pernah menyakiti orang lain tanpa alasan!!” “aku sungguh-sungguh tidak pernah melihatnya sebelum masuk sekolah ini!!” “dia pasti punya alasan kuat untuk membencimu.” “ohya? Kalau begitu...mulai hari ini, aku akan mencari tahu alasan kuat apa yang membuat dia bersikap kejam padaku?? Aku tidak akan melepaskannya sebelum dia menjelaskan kenapa dia membenciku!! Akan kubuat dia berbicara!!!!” teriak hyde sambil berlari keluar kelas – bergerak mencari keberadaan tetsu. “ini akan sangat menarik.” Ucap ken “apa kau tahu alasan tetsu bersikap dingin padanya,ken?” tanya yukki “tidak!! Nanti aku akan menanyakannya kepada tetsu!! Tapi,yukki...ada yang menganggu pikiranku saat bicara dengannya.” “apa itu?” “siapa pemuda yang kita ajak bicara tadi?” tanya ken sambil menatap penuh tanda tanya kearah yukki
“.......aku tidak tahu.” Ucap yukki pelan ---------------------mukaku terasa pucat dan pucat dan pucat..........kepalaku terasa pusing dan tubuhku lemas sekali. Selama 3 hari setelah kejadian aku membentak hyde, ternyata semakin parah saja. Bukannya dia menjauhi diriku – membenciku- tetapi malah semakin menempel padaku!! Mengikuti kemanapun aku pergi – ke toilet – ke taman – ke lapangan sepak bola – ke laboratorium – bahkan sampai stasiun kereta api. “tetchannnn!!! Aku tidak akan pergi sebelum kau katakan alasan kau membenciku!!” kata-kata itu sering dia ucapkan selama dia mengejar dan mengikutiku. Ucapanku semakin kasar dan juga semakin tajam tetapi dia sepertinya tidak berkutik sama sekali, bahkan semakin bersemangat untuk mengetahui alasan terpendamku. “sebenarnya ada apa,tetsu?” tanya ken pada saat istirahat siang . aku menundukkan kepalaku sangat dalam , membiarkan sepasang mata ken dan yukki menatapku bisu. “kalian ..... apa masih ingat saat aku bercerita tentang mimpiku itu?” tanyaku lirih “maksudmu...mimpi yang aneh itu?” tanya yukki “menurutku tidak aneh sih, hanya saja sedikit......” ucap ken terputus “hyde!! Dia yang ada dalam mimpiku itu.” Ucap tetsu cepat ken dan yukki terdiam cukup lama – mencoba menelaah ucapan yang aku katakan barusan. “.........jadi itu ya alasanmu bersikap aneh terhadapnya!!” uacp ken “aku tidak mau berteman dengannya!! Aku tidak mau dia dekat-dekat denganku!! Aku tidak mau mimpi itu jadi kenyataan dan...aku...aku....menjadi.....AARRGGHH!!!” seruku keras “kau pikir dengan cara begini kau bisa membuat dia menjauhimu? Kau lihat sendiri khan? Dia malah bersemangat mendekatimu.” Ucap ken “dasar dia tidak punya otak manusia – malah pake otak udang!!” ucap ku kesal “bagaimana kalau bercerita yang sebenarnya kepadanya?” ucap yukki membuat mataku terbelalak lebar “aku tidak mau!!” “tetsu, mungkin setelah kau mengatakan yang sebenarnya padanya...dia akan menjauhimu sesuai dengan keinginanmu.” Ucap yukki “apa....apa benar?”
“aku sendiri tidak tahu tetapi....tidak ada salahnya dicoba khan? Apalagi...walaupun cara ini gagal pun, aku masih menjadi teman baikmu,tetsu!!”ucap yukki sambil tersenyum penuh kasih sayang membuat hatiku menjadi lebih tenang. “hmm..mungkin kau benar, yukki!! Tapi..................” ucapku sambil menatap ken yang asyik mengunyah makanan dari sebuah kotak makanan berukuran besar “ken, itu kotak makan siangku!!” ucapku “aku kelaparan,tetsu!! Mengurusi masalahmu selalu membuatku kehilangan banyak energi.” Ucap ken “aaaaaaa.....udang gorengku!! Kau menghabiskan semuanyaa!!!!” teriakku keras -------------------“hyde!!!” teriakku mengejutkan hyde, ia membalikkan badannya dan menatapku bengong “aku ingin bicara!!” seruku sambil menarik lengannya – memaksanya untuk berjalan cepat mengikutiku “kita mau kemana,tetchan?” tanya hyde kebingungan “lihat saja nanti!! Siapa yang mengijinkanmu memanggilku tetchan?” “.....tidak ada! Hanya ...terdengar imut saja!” ucap hyde lirih “mulai sekarang berhentilah memanggilku tetchan!!” ucapku tegas “kenapa?” tanyanya kami berdua sampai diatas gedung sekolah, mataku berkeliaran menatap sekelilingku – memeriksa apakah ada orang lain yang ada diatap gedung sekolah saat ini. “jadi kau sudah siap mengatakan alasannya?” tanya hyde aku memandangnya beberapa saat dan itu membuat hyde sedikit terpana – ia tidak menduga bahwa aku akan memandangnya dengan tatapan yang lembut dan bukannya penuh amarah dan kebencian “apa-apaan dia? Kenapa menatapku selembut itu? Aku tidak siap melihatnya seperti ini?” pikir hyde sambil menahan degup jantungnya yang tiba-ttiba berdetak cepat “aku...aku akan mengatakan semuanya padamu, tapi...aku harap kau tidak tertawa dan menghinaku.” Ucapku lirih – mencoba menutupi rona merah yang mulai menghiasi kedua pipiku “aa...tetchan merona malu!! Gawat..selama ini aku terobsesi mengejar tetchan hanya untuk mengetahui alasan dia membenciku, hingga aku tidak sadar kalau ternyata.....tetchan sebenarnya sangat manis!. Ya..aku baru menyadarinya.....wajahnya sangat manis, kulitnya
juga putih bersinar, rona merah dipipinya membuatnya semakin terlihat sangat manis, rambutnya yang berwarna merah pun sangat halus , bibirnya kecil dan berwarna merah muda. Aduuuuhhh...kenapa aku ini? Kenapa aku bisa berpikiran seperti ini terhadap seorang cowok?” pikir hyde kebingungan “kau mendengarkanku apa tidak,hyde?” tanyaku membuat hyde tersadar dari pergulatan pikirannya sendiri “a-aa...i-iya!!” ucap hyde cepat “jadi kau sudah tahu khan??...kalau sebenarnya aku ini....” “i..iya....??” “aku sebenarnya suka dengan cewek!!!” seruku “.........hah?” “aku sangat suka cewek!! Sangat suka melihat cewek berbadan seksi , berwajah cantik, dan berpakaian minim. Jadi untuk selamanya...aku akan mengejar cewek dan tidak akan pernah berhenti memikirkan tentang cara mendapatkan cewek manis.” Ucapku “...anoo......ini...sebenarnya...tentang apa ya?” “tetapi...tetapi selama kau masih disini –selama kau masih terus menggangguku maka misi ku mendapatkan istri yang sempurna tidak akan tercapai.” “maksudmu, aku menyebabkan para cewek yang kau kejar itu menjauhimu?...tapi bagaimana mungkin?” “ini karena mimpi itu!!!” “hah?mimpi?.....sekarang bicara tentang mimpi?” “selama 4 tahun - ......4 tahun aku harus bermimpi hal yang sama berulang-ulang!! Mimpi yang membuatku stress – mimpi yang selalu menyiksa kehidupan sehari-hariku sebagai cowok idaman para cewek didunia ini.” “apa hubungan mimpimu dengan diriku?” “didalam mimpi itu...aku bertemu dengan seorang cowok dan itu adalah kamu.” “aku? Kau bercanda khan?...maksudmu kau sudah mengenalku selama 4 tahun dalam mimpimu itu?” “wajahmu selalui muncul dalam mimpiku dan itu sangat menggangguku!! Aku tidak suka itu!” “kenapa kau salahkan aku atas mimpimu itu? Jadi kau membenciku karena aku sering mengganggumu dalam mimpimu? Selalu menghancurkan rencanamu untuk mendapatkan cewek idaman hatimu itu?”
“aku tidak membencimu,hyde!!” ucapku membuat hyde terdiam penuh heran “aku hanya tidak ingin kau dekat-dekat denganku. Aku ingin....kau menjalankan hidupmu sendiri dan aku...juga menjalankan hidupku sendiri, tanpa kita perlu bicara dan bertatap muka.” “apa aku menyakitimu didalam mimpimu,tetchan?” ucap hyde membuatku menatapnya terkejut lalu rona merah kembali menghiasi pipiku “me-menyakiti?...aku..aku...aku tidak.....” “itu hanya mimpi,tetchan!! Aku tidak akan mengganggumu – aku tidak akan menyakitimu!! Aku bisa menjadi teman yang baik bagimu!!” “hentikan!! Kenapa kau tidak mengerti juga? Aku ingin kita berjalan sendiri-sendiri.....aku ingin kau tidak dekat denganku.” “apa salahku dalam mimpimu itu sehingga membuatku tidak bisa mendekatimu?!?” teriak hyde keras “karena kau menyentuhku!!!!” teriakku tidak kalah keras “.....apa?” “................hyde, kita bercinta dalam mimpiku!!!” ucap ku sambil langsung membuang wajahku dan tidak berani menatap hyde “...........HEEEEEEE??!!??!!” pekik hyde sambil bergerak mundur beberapa langkah, wajahnya berubah pucat pasi dan shock berat “sekarang kau sudah tahu khan?.... jadi, menjauhlah dariku.” Ucapku lirih yang kemudian memutuskan untuk melangkah pergi “tung-tunggu!!tunggu dulu!!....apa kita tidak bisa berteman? Maksudku....” “kau ini punya otak apa nggak sih? Bukankah sudah kukatakan tadi?!...dalam mimpi itu kita bercinta!! Dalam mimpiku kau menyentuh tubuhku...jemarimu bergerak menggerayangi tubuhku, bibirmu menciumi leher dan juga dadaku, lidahmu berkeliaran menikmati seluruh sudut tubuhku, lalu –lalu tubuhmu yang menindihku dan merasakan panasnya gesekan tubuh kita berdua!!” ucap ku membuat hyde semakin pucat pasi dan gemetaran “.............aku-aku mulai bisa membayangkannya.” Ucap hyde sambil gemetaran “jadi aku tidak mungkin membiarkan diriku dekat denganmu!! Ini menyiksaku karena setiap dekat denganmu maka bayangan mimpi itu muncul. Aku juga tidak akan membiarkanmu menyentuhku karena itu hanya membuat semua keadaan dalam mimpi itu muncul.”
“benar juga!! Jika aku menyentuhnya walau tidak sengaja maka...dia akan kembali mengingat semua kejadian dalam mimpinya itu. Tapi...........” ucap hyde dalam hati, matanya menatap ku yang masih sibuk memberikan ceramah rohani kepadanya “tapi.....setelah dia mengatakan semua itu, aku jadi ingin melihatnya!!...aku ingin melihat wajah tetsu saat aku menciumi lehernya....aku ingin menyentuh kulitnya yang putih itu..aku ingin tahu, apakah kulitnya yang ada dibalik kemejanya itu lebih putih dan halus. Aku....ingin merasakan jemariku berada di tubuhnya yang ramping itu.” Pikir hyde sambil beberapa kali menelan air ludahnya agar tidak menetes keluar “..hyde..hyde!! apa yang sedang kau pikirkan?...kau menatapku seperti siluman kelaparan.” Ucapku merinding “hehehehe...tidak!! ne tetchan...apa aku.....boleh menyentuhmu?” tanya hyde membuatku terkejut dan bergerak mundur menjauhi hyde “apa katamu?apa kau lupa dengan apa yang barusan kukatakan?” tanyaku “tidak, aku mengingatnya kok!! Hanya saja......itu malah membuatku semakin penasaran dan kelihatannya....aku mulai menyukaimu.” Hyde bergerak maju perlahan dan aku terus bergerak mundur, tetapi gerakan ku tertahan oleh dinding gedung yang ada dibelakangku – membuatku terperangkap. “hyde, aku akan memukulmu jika kau berani mendekatiku!!!” teriakku “tapi tetchan.......apa aku berbuat kasar padamu dalam mimpimu itu?” “...ti-tidak!!” “apa aku memakimu?apa aku memukulmu?” “tidak.....” “bukankah artinya aku – dalam mimpimu itu sangat menyayangimu – sangat menyukaimu sehingga memperlakukanmu sangat lembut dan penuh kasih sayang?” “aa....apa yang ingin kau katakan?” “aku ingin menunjukkannya padamu,tetchan!!...bahwa aku – hideto takarai bisa menjadi sosok yang penuh kasih sayang , bukan hanya dalam alam mimpimu saja tetapi juga...dalam kehidupan nyata ini.” Ucap hyde sambil membentangkan kedua tangannya diantara pundakku – menutup jalanku agar aku tidak lari kemana-mana “tetchan....ijinkan aku...menyentuhmu sedikit saja!....aku akan memperlihatkan padamu bahwa mimpimu...bukanlah hal yang bisa menyakitimu.” Ucap hyde lirih tepat ditelinga kananku –mendesah lembut dan menghembuskan udara hangat kedalam telingaku – membuat tubuhku bergetar dan jantungku berdegup kencang “kau janji...sedikit saja?” tanyaku bergetar
“ya...hanya – sedikit – saja.....” “..........terserah kau!” ucapku disambut senyuman dari bibir hyde bagaikan timbul aliran listrik yang menjalar ditubuhku saat bibirnya mulai mengulum daun telingaku, aku dapat merasakan panas diantara kedua pipiku saat ini. Lalu aku dapat merasakan lidahnya mulai menjulur keluar dan bergerak membasahi daun telingaku – membuat tubuhku semakin merapat didinding. “hentikan...kau-kau bilang...hanya sedikit...’ ucapku dibalik desahanku dan degupan jantungku yang makin tidak karuan “sedikit...lagi...” ucap hyde sambil jemarinya mulai membuka satu demi satu kancing kemeja sekolahku, sedangkan jemarinya yang lain mulai bergerak masuk kedalam sela-sela bajuku. Saat aku hendak mendorongnya, hyde langsung mengambil langkah antisipasi, salah satu kakinya bergerak dan masuk diantara kedua kakiku yang terbuka – ini membuat gerakanku makin sempit. Bibir hyde mulai bergerak dan menciumi leherku sedangkan jemarinya yang sudah sukses membuka hampir seluruh kancing kemejaku mulai masuk dan menyentuh lembut keseluruh bagian dadaku. “hen..hentikan,hyde!!....cu-cu-cukup....” ucapku aku siap mendorongnya sekuat tenagaku tetapi tiba-tiba gerakan tangannya mengejutkan diriku dan membuatku tanpa sadar mengerang. Jemari kirinya saat ini sudah menemukan salah satu nipple ku dan dengan lembut menyentuhnya dan tak lama kemudian bibirnya sudah memberikan sebuah kecupan hangat diatasnya. “ga-gawat....apa yang-harus kulakukan?....ini- tidak – boleh terjadi!!...aku menghentikannya.” Pikirku dibalik rasa nikmat yang mulai menjalar ditubuhku
harus
“cukup........” pekikku lirih jemari hyde mulai bergerak kebawah – menyentuh perutku yang kurus lalu sedikit demi sedikit mengikuti alur resleting celana panjangku yang berwarna hitam. Mataku terbelalak lebar saat merasakan jemari hyde mulai menurunkan resleting celanaku. “AKU BILANG CUKUP!!!” teriakku sambil memukul kepala hyde dengan kuat “aachh!!aacchhh!!” seru hyde yang mundur selangkah sambil memegangi kepalanya yang kesakitan “sekarang menjauhlah dariku dan kita tidak perlu bicara lagi!!!” seru ku yang melangkah pergi sambil menaikkan resleting celanaku dan menutup kemejaku. “tetchan!!!!” teriak hyde keras membuatku berhenti melangkah dan berbalik kearahnya – menatap wajahnya yang manis dan tersenyum bahagia
“aku tidak akan menyerah....kali ini bukan untuk mengetahui rahasia mu itu tetapi....aku tidak akan menyerah sampai kau mau menjadi kekasihku!!!” teriak hyde membuat ku terkejut dan terbelalak tak percaya “sampai matipun aku tidak mau menjadi pacarmu!!!” teriakku yang kemudian berbalik dan berlari secepatnya – keluar dan menjauh secepatnya dari hyde – sebelum hyde melihat rona merah yang kembali muncul dipipiku. “.............aku pasti bisa,tetchan!!.......jangan remehkan kekuatan cinta seorang pemuda tampan seperti diriku ini.” Ucap hyde sambil tersenyum lebar. Bersambung......... (till next year) hahahahaa...... ---------------------------------NEXT CHAP......
“haaaa......hari yang sangat indah, bukankah begitu,ken?” ucap yukki sambil memandang langit yang terang dari balik jendela sekolah “hmmm, begitulah!!” ucap ken yang hanya melirik sesaat kearah awan putih yang berjalan dengan malasnya dan kemudian kembali sibuk memperhatikan siswi-siswi yang berlalu lalang melalui lorong sekolah. “udaranya terasa sangat segar...lalu suasana terasa begitu tenang dan damai. Semuanya membawa perasaan menjadi lebih tenang.” Ucap yukki yang menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan perlahan “hmmm,memang sangat menyegarkan!!” ucap ken yang matanya melebar saat melihat seorang siswi yang lewat dihadapannya, rok seragamnya yang sangat pendek membuat bagian pahanya terlihat jelas dimata ken. “aku harap semua orang dapat merasakan dan menikmati perasaan segar ini.” Ucap yukki “hmmm, aku ingin sekali menikmatinya!” ucap ken yang masih sibuk menatap paha putih sang siswi “ne ken, aku tidak tahu kau juga bisa mengerti perasaan damai ini.” Ucap yukki “hah?damai?apa maksudmu,yukki? Melihat paha seindah itu tidak akan membuat damai tetapi membuatmu makin terangsang dan panas dingin.” Ucap ken membuat yukki menatap ken dengan kesal “kita saat ini sedang membicarakan dua hal yang berbeda, iya khan?” ucap yukki sebal, ken hanya balik menatap yukki dengan wajah “culun” nya
“BERHENTILAH MENGIKUTIKU,TOLOL!!!” ken dan yukki terkejut dengan teriakan mendadak itu, membuat kedua wajah mereka langsung menatap kearah sumber suara. “aaa...pagi yang cerah milikku menjadi hilang sekarang.” Ucap yukki lirih “apa mereka tidak pernah bisa akur?” tanya ken lirih “AKU BILANG MENJAUHLAH DARIKU!!! PAHAM TIDAK SIH??” teriakku keras , langkahku semakin cepat dan mencoba menjauh dari sosok hyde yang mengejarku tepat dibelakangku “aku memang menjauhimu,tetchan!! Apa kau tidak lihat? Nih...badanku sama sekali tidak menempel dengan tubuhmu.” Ucap hyde sambil menunjukkan jarak dia dan diriku yang hanya 10 cm saja. “lebih jauh lagi!! Batas minimum seharusnya 2 meter!! 2 meter!!!!” teriakku kesal “bagiku jarak segini sudah sangat jauh,tetchan!!” ucap hyde santai membuatku berhenti melangkah. Hyde yang tidak menduga gerakanku akhirnya tidak bisa menahan tubuhnya untuk menabrak punggungku. Saat hyde mulai menguasai tubuhnya dan bergerak mundur selangkah, aku membalikkan badanku dan menatapnya penuh amarah. “kau lihat khan? Dengan jarak sedekat ini membuat kita saling bertabrakan!!” “tapi itu bukan karena diriku. Ini karena kau berhenti tanpa memberiku peringatan terlebih dahulu. Apa tidak bisa kau berhenti secara perlahan??hmm, contohnya seperti mobil yang kalau mengerem maka dia masih akan tetap meluncur secara perlahan dan kemudian akhirnya berhenti?” ucap hyde ngelantur “kau menganggapku mobil??” seru ku makin panas. Mata hyde menatap ku dari atas hingga kebawah dan kemudian kembali keatas lagi – menatap kedua mata ku yang sudah penuh kemarahan. “mobil dengan body yang sangat menggiurkan!!” ucap hyde membuat kesabaran ku sudah pada batasnya. “OOOOO---oke-oke-oke!!! Tenang-tenang!!” ucap ken yang langsung berlari dan berdiri ditengah-tengah hyde dan diriku. Yukki pun ikut berjalan mendekati kami berdua, jemarinya langsung menggenggam lenganku dengan lembut – mencoba menenangkan diriku. “tetchan...dia hanya berusaha menjadi teman yang baik untukmu.” Ucap ken “aku ingin jadi pacarnya bukan teman..” celetuk hyde santai “kau!!!” teriakku yang siap menghancurkan sekolahan. Jemari yukki berusaha menahan agar aku tidak bergerak maju dan membunuh hyde. Ken pun langsung melindungi hyde dibalik punggungnya. “tenang,tetchan!!tenang!! ....ijinkan aku bicara sebentar dengan si kuntet ini.” Ucap ken
“siapa yang kau maksud kuntet,tiang??” seru hyde sebal dengan cepat ken menoleh kearah hyde dan menarik kerah baju hyde sehingga wajah mereka saling berdekatan. “jika kau tidak bisa diam sedetik saja, maka aku tidak akan memberimu semua rahasia tetsu dan kau tidak akan bisa satu kalipun dalam hidupmu mendekati tetsu.” Bisik ken . hyde menatap ken dan terdiam cukup lama. “tck!!...kau pikir aku butuh bantuanmu,hah?” ucap hyde sinis jemari ken bergerak masuk dalam saku bajunya dan mengeluarkan sedikit sebuah barang dari kantongnya. Mata hyde menangkap kalau benda itu berupa photo album berukuran postcard. “.......foto tetsu saat SD!!....kau tahu khan anak kecil sangat lugu dan naif....begitu lucu, putih,bersih,suci,......te-lan-ja-ng....” bisik ken tepat ditelinga hyde dan membuat wajah hyde memerah “ken sempai!! Tolong tuntunlah juniormu ini!!” ucap hyde sambil tersenyum lebar. “hehehe, bagus!! Ayo kita pergi ketempat yang lebih tenang dimana kita bisa bicara antara pria dengan pria!!” ucap ken sambil merangkul bahu hyde dan mengajak hyde melangkah pergi meninggalkan ku juga yukki yang terdiam membisu sejak tadi. “apa...yang sebenarnya...ken lakukan?” tanyaku keheranan “aku tidak tahu apa itu, tetapi yang pasti....aku membaui sesuatu yang hentai disini.” “eh?....ken akan melakukan hal hentai pada hyde?” tanyaku sambil tersentak. Aku dan yukki langsung terdiam bagai patung – mata kami masih menatap kearah ujung lorong dimana ken dan hyde sudah menghilang dari pandangan kami. “NAAAA!!!!” cibir ku dan yukki bersamaan sambil menggelengkan kepala kami dengan cepat. ---------------------“apa kau bisa mendengarkanku sejenak?” tanya ken “huh?” seru hyde yang memandang ken dari balik lembaran album foto “hapus darah di hidungmu itu,hyde!! Kau terlihat sangat.....ecchi!!” ucap ken yang melempar sapu tangannya kearah wajah hyde “ken,....apa kau punya foto tetchan lebih dari ini?....mungkin saat dia SMP atau sekarang ini?. Aku ingin melihatnya!!” ucap hyde sambil membersihkan kucuran darah merah yang terus mengalir keluar dari dalam hidungnya yang mancung. “heh, kau terlihat menyedihkan sekali,hyde!!....apa memang semenjak kejadian di atap sekolah ini...kau sama sekali tidak bisa menyentuhnya lagi?” tanya ken
“darimana kau tahu kejadian itu? Tetchan menceritakannya padamu?” “tidak!! Dia tidak mungkin menceritakan hal yang memalukan itu padaku.” “me-me-memalukan?? Apa maksudmu itu.......” “HYDE!!!....sebenarnya apa maumu terhadap tetsu?” tanya ken dengan serius “yang kuinginkan? Kau tahu khan apa yang kuinginkan?....aku ingin dia menerimaku!! Aku ingin dia menjadi pacarku!!” “apa penyebab kau menginginkan dia seperti itu? Apa hanya demi memuaskan rasa penasaran dan petulang mu itu?” “tentu saja tidak!! Kau tidak tahu aku,ken!! Jadi jangan bicara sembarangan seperti itu tentang diriku.” Ucap hyde dengan nada yang tinggi “aku memang tidak terlalu mengenalmu. Makanya aku bertanya seperti ini padamu!!...hyde, tetsu adalah temanku sejak kami masih kecil. Aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri. Oleh karena itu, aku memang sangat protektif kepadanya...aku tidak ingin ada orang yang menyakitinya.” “.......aku tidak akan menyakitinya,ken!! Aku berjanji padamu!!......mungkin aku tidak akan sempat membuktikannya padamu karena tetchan hingga sekarang sama sekali tidak mau memperdulikan diriku.” “apa semua cara sudah kau lakukan untuk mengesankan dirinya?” tanya ken “tentu saja sudah!! Bahkan hingga membuat semua isi otakku terkuras habis.” “aaa...aku kira selama ini kau tidak punya otak.” Ucap ken lirih “apa yang barusan kau katakan?” ucap hyde cepat “e-ee,tidak!! Tidak!! Aku hanya bertanya apa saja cara yang sudah kau lalui?” “aku sudah memberinya sebuket bunga segar tiap pagi, aku juga sudah selalu menyiapkan makan siang untukknya tiap hari, aku memberinya kado mungil yang lucu tiap malam, aku memberi teddy bear dengan warna yang bermacam-macam tiap hari di lockernya, aku selalu waspada disekelilingnya – apabila kemungkinan ada pria yang bermaksud jahil padanya.” “..........ternyata dia benar-benar tidak punya otak.” Ucap ken lirih sekali “apa lagi yang kurang ya?....mungkin aku harus mengiriminya coklat??” ucap hyde pelan “hyde, apa kau anggap tetsu itu wanita hah??” “huh?apa maksudmu?”
“semua cara yang kau katakan itu....itu bila kau memperlakukan seorang wanita sebagai pacarmu. Tapi ini tetsu!! Dan jika isi dikepalamu itu bukanlah gumpalan kroket daging – maka kau tahu khan kalau dia itu laki-laki?!?!” “hee??....memangnya caraku tidak boleh ya buat laki-laki?” ucap hyde lugu “tck!! Apa kau punya pengalaman pacaran sebelumnya?” “tentu saja punya!! Aku ini terkenal sebagai cassanova lho!!” “maksudku dengan laki-laki!! Kau pernah pacaran dengan laki-laki?” “...........apa kau gila,ken?! Bagaimana mungkin aku berpacaran dengan laki-laki? memikirkannya saja membuatku geli!!” “lalu kau anggap tetsu itu apa?? Banci?!?!” pekik ken yang merasa kesal “tetchan itu berbeda!!...saat bersamanya selama beberapa waktu ini, aku semakin jatuh cinta padanya – dan tidak satu kalipun ada pikiran tentang persamaan gender kami berdua dalam otakku. Yang kupikirkan saat itu hanyalah ingin bersamanya – ingin memeluknya dengan penuh kehangatan – ingin melindunginya – ingin menjadi sosok yang paling berharga dalam hidupnya.” Ucap hyde membuat ken termenung untuk sesaat “kalau begitu...kalau begitu carilah cara yang bisa meluluhkan hati besinya.” Ucap ken “seperti apa? Kau benar tentang tidak berpengalamannya diriku dengan laki-laki.” “hyde, kau juga laki-laki khan? Maka pikirkan seperti bagaimana laki-laki berpikir!! Apa yang paling laki-laki inginkan dalam sebuah hubungan? Apa yang bisa membuat laki-laki betah dalam sebuah hubungan?” “eeee...aku..aku tidak tahu!...eee- makanan gratis?” tanya hyde “wonderful and unforgetful sex!!!” ucap ken cepat membuat hyde melongo, matanya melebar dan mulutnya pun terus terbuka lebar – tak mau menutup satu inchipun “ken!! Itu...itu....kata-katamu.....” ucap hyde gugup “itu langkah terbaik yang bisa kau lakukan untuk tetsu!!” ucap ken dengan membusungkan dadanya penuh bangga. “apa yang kaupikirkan hingga membuat kau mengatakan kata-kata itu?” ucap hyde “apa salahnya dengan kata-kataku?” tanya ken “AKU SAMA SEKALI TIDAK MENGERTI KATA-KATA ITU!!!” ucap hyde membuat ken langsung menahan tubuhnya agar tidak jatuh terbalik di lantai seperti dalam cerita anime dan manga komedi “hyde~~~~”
“bahasa inggris yang aku kuasai hanyalah good morning,teacher – how are you today – I am fine – thank you.” “tidak perlu kau jelaskan!! Aku paham maksudmu!!” ucap ken cepat “dia benar-benar!!benar-benar-benar-benar....tidak punya otak!!!” ucap ken dalam hati “jadi begini....maksudku adalah, semua pria menyukai seks!! Aku tahu kau juga menyukai seks khan? Aku juga dapat memastikan kalau tetsu juga suka dengan seks!!” “tapi...waktu itu...saat kami akan melakukan seks...dia tiba-tiba memukulku!!” “hyde, lakukan seks yang menimbulkan kesan sangat indah dan tidak terlupakan!! Tetsu tergolong pria romantis, dia akan bertekuk lutut padamu apabila kau melakukan seks dengannya di tempat yang romantis.”ucap ken “dan itu di............” “tetsu punya rasa tertarik dengan tempat yang tinggi!!...bagaimana kalau kau mencari tempat yang tinggi dan mempersiapkan ruangan itu dengan nuansa romantis untuknya?” “atap sekolah juga tempat tinggi!!” ucap hyde “jika kau masih berpikir atap sekolah tempat yang romantis, aku jamin kau akan menjadi manusia tanpa tujuan hidup lagi setelah ini!!!” pekik ken kesal “hikk??!!....baiklah!! baiklah, aku akan mencari gedung tinggi!!” “bagus!! Laporkan segala perkembangannya padaku.” Ucap ken “akan kupertaruhkan semua harga diriku...bahwa setelah kau melakukan apa yang kukatakan – kau pasti bisa memiliki tetsu – seluruhnya!!!” ucap ken dengan rasa percaya diri yang tinggi. “HATSYIII!!!!” dengung bersin keluar dari hidungku dan membuat hidungku terasa gatal “flu? Ini masih musim semi!” ucap yukki yang berjalan santai disampingku – menelusuri lorong sekolah yang ada dilantai 2. “aku dapat menebak kalau bersinku ini karena ken dan hyde!! Mereka pasti sedang membicarakan diriku.” Ucap ku yang masih mengusap-usap hidungku yang gatal “...tetsu,......kenapa kau selalu menghindari hyde? Apa...kau takut apabila mimpimu itu menjadi kenyataan? Apa mimpi itu membuatmu tidak nyaman?” “aku suka perempuan,yukki!! Dan aku tidak akan berubah menjadi sosok yang menyukai sesama jenis!!”
“apa salahnya suka dengan sesamanya?....aku pikir selama ini...cinta itu tidak memandang umur dan juga jenis kelamin khan?” “aku tidak perduli dengan semua omong kosong tentang cinta genderless itu!! Yang penting aku tidak akan jatuh cinta pada pemuda tolol dan merepotkan seperti dia!!” “jangan-jangan....sebenarnya kau mulai menyukainya khan? Makanya kau bersikap dingin seperti ini hanya untuk menolak perasaanmu sendiri terhadapnya.” “apa?suka padanya? Mana mungkin!! Apa kau tahu betapa cerewetnya dia? Betapa mengganggunya dirinya? Selalu berada didepan dan belakangku...menyebut tetchantetchan-tetchan setiap detik....tersenyum culun dan mengucapkan aku suka padamu – aku akan menjadi pacarmu untuk selamanya...memberikan aku berbagai hadiah seperti aku ini seorang perempuan genit ....selalu meminta agar aku mau membiarkannya menggandeng tanganku – bersentuhan bahu denganku – terus disisiku...itu-itu..itu menjijikkan!!” seruku “.....ternyata kau memang menyukainya,tetsu!” pikir yukki sambil tersenyum lembut “DUAKK!!!” aku sama sekali tidak melihat kedepan karena sedang berbicara dengan yukki, hingga aku tidak sadar bahwa ada seseorang yang berdiri didepanku dan membuat tubuhku bertabrakan dengannya. “ma-maaf!!” ucapku cepat setelah badanku bergerak mundur selangkah karena efek tabrakan itu. Mataku menatap sosok pemuda yang berdiri didepanku – pemuda yang tingginya seukuran ken tetapi tubuhnya lebih besar sedikit “tidak apa-apa!! Aku juga minta maaf!!” ucapnya sambil tersenyum. Senyumnya membuatku merinding – entah kenapa aku tidak menyukai bila dia tersenyum. Saat pemuda itu berjalan lagi melewati ku dan yukki, aku baru dapat melihat bahwa dia bersama dengan kedua teman lainnya yang sama tingginya dengannya. Mereka berdua juga tersenyum yang membuat bulu kudukku berdiri. Aku terus memandang kepergian mereka bertiga yang semakin lama semakin menjauhiku. “ada apa,tetsu? Apa kau terluka tadi?” tanya yukki yang keheranan “ti-tidak!!...aku tidak apa-apa.” Ucap ku yang memutuskan untuk berjalan kembali, yukki yang masih keheranan dengan sikap diamku yang terasa mendadak itu hanya bisa ikut melangkah mendampingiku. -----------“jadi dia ya yang namanya tetsu?” “hmm..benar!! bagaimana menurutmu?” “lumayan!!.....kapan kita melakukannya?”
“sabar...sebentar lagi!! Kita tinggal cari waktu yang tepat.” “apa dia...jinak?” “hehehehe....sepertinya begitu!!” “hihihi, walaupun tidak jinakpun.....kita akan menjinakkannya!!” “bukankah hasilnya lebih bagus kalau dia sedikit liar?” “semuanya baru kita ketahui setelah kita mendapatkannya.” “hehehehehe....hahahhahahahahahaa!!!!!” -------------“kenapa denganmu,tetsu?” tanya ken sambil mulutnya terus menguyah makanan dari kotak makan siangnya. Yukki berhenti memfokuskan pandangannya dari kotak makan siangnya yang belum terbuka dan langsung menatap kearah ku yang diam membisu. “....tidak!!” ucapku singkat. Mataku hanya menerawang kearah langit yang terlihat cerah , membiarkan isi dari makan siangku terkena hembusan angin yang lumayan sejuk. “tetsu, jika kau sakit..lebih baik kau ke klinik saja! Apa kau ingin kuantar?” tanya yukki “kau terlalu memanjakannya,yukki!” ucap ken yang supitnya sudah bergerak masuk kedalam kotak makan siang ku dan mengambil satu udang goreng milikku – tanpa sepengetahuan diriku yang masih menerawang diam. “ctakk!!” suara benturan supit terdengar tapi tidak membuatku memindahkan pandanganku kearah sumber suara “apa yang kau lakukan , yukki?” tanya ken marah setelah supitnya dipukul oleh supit yukki “dan kau terlalu sering mengambil jatah makan tetsu,ken!!” ucap yukki dingin “ceh!!daripada dibiarkan dingin terkena angin – bukannya lebih baik hangat masuk dalam perutku?” ucap ken “hentikan itu,ken!! Apa kau sadar karena sifat kelaparanmu itu membuat tetsu semakin kurus seperti ini?” “dia sendiri yang memilih melamun saat makan – jangan salahkan aku!!” “jika kau tahu apa permasalahannya – sebagai teman kita harus membantunya khan?” “untuk kali ini – dia sendiri yang harus menyelesaikannya!” “jadi kau memang tahu apa masalahnya?” tanya yukki
“........hei tetsu,....ini tentang hyde khan?” teriak ken membuatku terperanjat. Mataku langsung menatap ken dengan cepat. Aku dapat melihat senyum ken yang berkata ‘aku tahu yang kau pikirkan,tetsu’ “hyde? Aku tidak memikirkan hyde!!” ucapku cepat dan gugup, dan itu berhasil membuat senyum ken melebar “hehehehe...kenapa,tetsu? Sekarang kau mulai merindukannya?”tanya ken “apa,ken?!?! Merindukan manusia paling berisik dan mengganggu itu? Heh,tidak mungkin!!” ucapku sinis , aku menggerakkan supitku dan mulai memasukkan satu demi satu ikan yang ada didalam kotak makan siangku dalam mulutku yang gemetaran “oya...selagi kau mengingatkan aku,ken!!...dimana hyde ya?, 2 hari ini aku sama sekali tidak melihatnya....selain itu, dia juga tidak terlihat mengikuti tetsu seperti yang biasa ia lakukan.” Ucap yukki pelan tapi disambut senyum lebar ken “.......mungkin dia ingin melupakan tetsu!” ucap ken singkat tapi entah kenapa membuatku bagaikan mendengar petir disiang bolong. Supitku berhenti bergerak ditengah jalan – tubuhku menjadi kaku dan sulit untuk bernafas. “melupakan tetsu? Apa maksudnya itu?” tanya yukki “mungkin saja dia akhirnya menyerah mendekati tetsu lalu dia memutuskan melupakan tetsu dengan hmmm...mungkin pindah sekolah?...ne tetsu, selama 2 hari ini...hyde tidak masuk kelas khan?” tanya ken membuatku semakin panas dingin. Aku menaruh kotak makanku dan mengambil kotak makan ken dengan cepat lalu mulai memakan isinya. “tu-tu-tung-tunggu-tunggu!! Itu-itu..kotak ma....acchh!!” ucap ken yang terputus karena tibatiba yukki mendorong ken dan membuat ken jatuh tertelungkup di lantai atap sekolah. Yukki langsung menduduki punggung ken dan membuat ken makin berteriak sakit “acch-achacchh!!yukki, apa yang kau lakukan? Kau berat tahu!!” “biarkan tetsu makan dengan tenang,ken!! Hingga tetsu selesai makan...kau akan kubebaskan!!” ucap yukki tenang “itu makan siangku!!!!!” pekik ken marah “tetsu, bukankah seharusnya kau lega karena hyde tidak mengganggumu lagi? Sesuai dengan keinginanmu agar dia menjauh darimu khan?” tanya yukki lembut membuatku mempercepat makanku “...itu tidak akan mudah,yukki!!” ucap ken “hah?” “....aku rasa tetsu mulai jatuh cinta pada pemuda berwajah monyet itu.” Ucap ken
mataku menjadi semakin membelalak lebar. Kata-kata ken membuatku semakin gugup dan tubuhku semakin gemetaran. Aku menaruh kotak makan siang ken yang hampir kosong tepat diatas kotak makan siangku. Mataku berkeliaran mencari obyek lain yang bisa membuatku menghilangkan semua kegugupanku. Yukki mengambil kotak makan siangnya yang masih tertutup rapat dan menyodorkannya padaku sambil tersenyum hangat. “makanlah punyaku!” ucap yukki aku menerimanya dengan perlahan dan mulai memasukkan makanan dalam kotak makan siang yukki ke mulutku yang masih penuh mengunyah ikan dari kotak makan ken. “apa kau gila? Kau memberinya makan lagi? Dia sudah menghabiskan dua kotak makan,yukki!!” ucap ken “dia butuh lebih banyak energi!!” ucap yukki singkat “aku juga butuh energi!!!” teriak ken “kau sudah makan roti pagi tadi khan? Juga sudah makan kroket dan donat.” Ucap yukki “jika kau mempelajari sirkulasi metabolisme tubuh..maka kau tahu perut butuh dikasih makan tiap 2 jam sekali??” ucap ken disambut pandangan tajam yukki “aku melihatnya diacara What A Fat man can do Show kemarin malam di TV!!” seru ken “kenapa kau menonton acara aneh seperti itu?” tanya yukki “aku ingin menonton pink movie tetapi ternyata channel itu sedang dalam keadaan diperbaiki.” “aku..bisa menebaknya...” ucap yukki pelan yukki dan ken berhenti berseteru saat suara kotak yang ditaruh diatas kotak makan siang lainnya. “dia menghabiskannya~~~” ucap ken lirih “aku...akan ke klinik, perutku tiba-tiba sakit!” ucapku sambil berdiri dari duduk “tentu saja sakit, kau memakan semua makan siang kami,bodoh!” ucap ken kesal “apa perlu kuantar,tetsu?” tanya yukki “tidak! Aku tidak apa-apa!! Terima kasih dengan makanannya!!” ucap ku yang kemudian melangkah pergi menuruni tangga menuju klinik sekolah yang ada di lantai 2. “ken, apa benar hyde menyerah?” tanya yukki yang bergerak menjauh dari ken dan membiarkan ken bangkit dari lantai.
“......dia sedang mencari sesuatu yang kuperintahkan padanya.” Ucap ken “hah?apa itu?” “kau akan tahu nantinya.” Ucap ken sambil tersenyum kecut -------------------aku membuka kabinet yang berisi obat-obat untuk luka dan penyakit ringan. Aku mengambil satu tablet untuk sakit perutku, tapi aku sadar sakit ini bukan karena makanan dari tiga kotak makan siang tadi. “kenapa denganku? Seharusnya aku senang kalau hyde tidak menggangguku lagi!! Seharusnya aku senang tidak mendengar panggilan seenaknya hyde terhadap diriku dan juga segala hadiah yang dia berikan padaku!! Aku harus senang khan? Tapi...tapi kenapa aku merasa tidak rela berakhir seperti ini??” ucapku dalam hati “apa benar kata ken>? Dia...dia sudah menyerah dan mulai melupakan diriku?...apakah hanya sebatas itu rasa sukanya padaku?...rasanya sakit sekali dada ini – perutku juga terasa mual. Apa yang terjadi pada diriku?...apa benar aku mulai...jatuh cinta padanya? Tapi itu...tidak ...mungkin...iya..khan....?” ucapku dalam hati “SRAKKK!!” suara pintu klinik yang digeser membuatku tersadar dari lamunanku. Dengan cepat aku membalikkan badanku kearah pintu klinik dan mataku langsung menghujam ke tiga sosok siswa yang sedang berdiri tepat dipintu klinik. Aku mengenal ketiga pemuda itu – aku rasanya pernah melihatnya. “aaa...mereka yang pernah bertabrakan denganku di lorong 2 hari lalu.” Pikirku “apa...dokter sedang tidak ada?” tanya salah satu pemuda yang aku tahu adalah pemuda yang bertabrakan langsung denganku saat itu “eh, iya!! Saat saya sampai disini...dokternya sudah tidak ada. Mungkin sedang keluar sebentar. Apa...apa kalian sedang membutuhkannya sekarang?” tanya ku ketiga pemuda itu saling berpandangan dan tersenyum. Senyum yang masih kubenci seperti dua hari yang lalu, senyum yang menurutku sangat penuh maksud tersembunyi. Mereka bertiga bergerak masuk hampir secara bersamaan dan salah satu dari pemuda itu menutup kembali pintu klinik itu. Mataku melebar dan jantungku berdetak tak tenang saat mendengar suara kunci pintu yang bergerak dan mengunci rapat pintu klinik. “kami..tidak terlalu membutuhkan dokter saat ini.” “tapi, mungkin....kau mau membantu kami.” “ya, kami rasa..kau pasti bisa membantu kami.”
Aku semakin tidak nyaman, jantungku semakin berdetak cepat, aku merasakan sesuatu yang salah disini dan aku tidak menyukainya. Mereka semakin bergerak mendekat kearahku dan itu membuatku semakin gemetar ketakutan. Secara spontan aku bergerak mundur menjauhi dari ketiga pemuda yang menakutkan itu. “jika memang..saya bisa membantu tetapi..saya tidak tahu tentang ....pengobatan.” ucapku gugup dan masih terus bergerak mundur “bukan...bukan pengobatan yang rumit.” Salah satu pemuda itu mengeluarkan sebuah handycam yang tersimpan dalam tas nya. Memperlihatkannya dengan jelas sejajar dengan wajahnya yang tersenyum licik. Tubuhku tidak bisa bergerak mundur lagi, aku tertahan oleh pinggiran ranjang klinik. “kami membutuhkanmu untuk menjadi bintang dalam film kecil kami.” “film..??” “ya, kau hanya perlu menuruti pose seperti apa yang kami inginkan. Mudah khan?” “kami akan menjualnya di internet, kami rasa...pemuda berwajah manis seperti mu pasti akan laku dikalangan tante-tante girang atau om-om cabul hehehehe...” wajahku semakin ketakutan. Ini tidak baik. Aku harus segera keluar dari ruangan itu. “aku..aku tidak mau!! Maaf, aku tidak suka dengan kamera.” Ucap ku “maafkan kami juga.....karena kami tidak akan melepaskanmu!!” ucap salah satu pemuda dan kemudian dengan cepat dia bergerak maju dan mendorongku hingga tubuhku langsung terjerebab di atas ranjang. “lepaskannnn!!!” teriakku sambil mencoba memberontak, kaki dan tanganku berusaha menendang dan memukulnya tetapi pemuda itu terlalu kuat. Aku semakin ketakutan saat teman satunya lagi mulai bergerak di sisi lain ranjang dan mulai mengangkat kedua tanganku, menggenggam erat kedua tanganku hingga tidak bisa bergerak tepat diatas kepalaku. Sedangkan pemuda yang tadi menyerangku sudah menaiki ranjang dan menindih tubuhku. “ti-tidak!!tidak!!lepaskan!!tidak!!” teriakku makin ketakutan, jemari pemuda itu mulai bergerak membuka satu demi satu kancing kemeja sekolahku. “oi, pelan-pelan!! Beri sensasi!!” teriak temannya yang sedang asyik merekam gambar diriku yang gemetaran. “huhuhu..kau lihat? Kulitnya sangat indah....tidak putih pucat tetapi merah muda , kulit seorang perjaka hahahaha...” ucap pemuda itu sambil jemarinya mulai menggerayangi dada dan perut ku.
“tidak!!kumohon hentikan!!!” ucapku sambil tetap menggoyang tubuhku agar dapat lepas dari nya tetapi kekuatanku kalah jauh dengan dua orang yang saat ini memegangi dan menindihku. “...jilat dia!!” ucap pemuda yang menjadi kameraman pemuda yang menindihku itu mulai mendekatkan wajahnya kearah ku. Aku semakin berteriak keras dan ketakutan. Aku tidak ingin disentuh oleh jemarinya – aku tidak ingin dicium oleh bibirnya – tubuhku bukan miliknya – tubuhku hanya milik........... “HYDE!!!!” teriak ku keras “walaupun kau berteriak tidak ada gunanya!! Klinik ini dilorong paling ujung, sedangkan dua ruangan di dekat klinik ini hanya lah lab penelitian dan lab komputer yang sedang kosong pada jam sekarang ini hehehe.....lucky!!bukankah begitu?” ucap sang kameraman pemuda itu telah membasahi tubuhku dengan air liurnya, lidahnya menjilat leher dan juga dadaku. Jemarinya bergerak bermain dengan nipple ku dan membuatku semakin mengeluarkan tetes air mata. “selanjutnya.....puncak kenikmatan!!” ucap sang kameraman membuat mataku terbelalak lebar, detak jantungku bagai berhenti dan tidak akan bergerak lagi. Kedua pemuda yang memegangiku tertawa keras di telingaku. Jemari pemuda yang telah menjilati tubuhku bergerak kearah selangkanganku dan dengan cepat meremas penisku yang masih terselubung aman dibalik celana panjangku. “waktunya pertunjukkan utama.....” ucap pemuda itu sambil menurunkan resleting celanaku “tidakkkk!!!!” teriakku sambil menangis keras. ----------------------------“dimana dia?” tanya hyde yang tiba-tiba muncul dari pintu tangga, kedua tangannya menopang tubuhnya diatas tempurung lututnya – nafasnya terengah engah dan keringat mengucur deras diwajahnya yang manis. “hyde? Apa yang terjadi denganmu?” tanya yukki “yo kuntet!! Apa sudah kau temukan tempatnya?” tanya ken membuat yukki memicingkan matanya tanda tak paham “ya aku sudah menemukannya...mungkin...” “mungkin?” tanya ken “dimana tetchan?dimana calon istriku?” tanya hyde “calon istri?” tanya ken dan yukki bersamaan
“tetchan-tetchan-tetchan!!..dimana dia? Saat aku kekelas – dia tidak ada!!” ucap hyde tak sabar. “dia bilang mau ke klinik karena perutnya sakit setelah makan makanan ken!” ucap yukki membuat ken cemberut “kenapa sekarang aku yang disalahkan?” seru ken “shankyuu,yukki!!” ucap hyde yang memutar tubuhnya dan kembali berlari menuruni tangga. “dia menganggap tetsu seperti wanita ya?” ucap yukki lirih “itulah hyde....pemuda yang tidak mau lepas dari tetsu.” Ucap ken sambil tersenyum kecil tiba-tiba hyde kembali muncul dihadapan ken dan yukki. Mata hyde menatap tajam kearah kedua manusia yang juga berbalik menatapnya dengan penuh heran “ada apa?” tanya ken heran “..........klinik itu disebelah mana?” tanya hyde membuat yukki dan ken melongo. Mereka terdiam sesaat karena terlalu shock dengan pertanyaan hyde. “mungkin lebih baik kalau kami mengantarmu kesana,hyde!” ucap yukki lirih “ya, daripada ternyata dia nyasar ke gudang belakang sekolah.” Ucap ken “.....hah?” ucap hyde lugu. -------------------ken,hyde, dan yukki terus berjalan menelusuri lorong dilantai dua. Mata mereka sudah dapat melihat ruangan yang ada di ujung lorong. “aku tidak pernah sakit jadinya selama ini tidak butuh keklinik.” Ucap hyde “itu bukan berarti kau juga tidak perlu tahu dimana letak klinik, ceking!!” ucap ken “kenapa kau selalu memberiku nama panggilan jelek seperti itu? Namaku hyde dan itu adalah nama yang terkeren didunia ini.” “nama keren itu menyebalkan!!” ucap ken acuh tak acuh “hehehe..apa karena namamu seperti nama penjual jamu,ken?” ucap hyde “kau..?!?!” seru ken yang siap mendamprat hyde “hei, hentikan!! Apa kalian tidak mendengar sesuatu didalam?” tanya yukki
mereka bertiga saat ini sudah berdiri tepat didepan pintu klinik sekolah yang tertutup rapat. Hyde, ken, dan yukki yang terdiam akhirnya dapat mendengar suara-suara aneh dari dalam klinik. “jika aku tidak ngelantur........desahan?” ucap ken lirih “apa mungkin..ada yang memakai klinik sebagai tempat bercinta?” tanya yukki lirih “tetchan ada didalam?” tanya hyde “aku rasa..dia sudah pergi,hyde!!..mana mungkin tetsu didalam dengan.....manusia yang saling berbagi cinta itu.” Ucap yukki “LALU TETCHAN DIMANAAA??” teriak hyde yang langsung ditutup mulutnya oleh jemari ken dan yukki “jangan berteriak,tolol!! Kau akan mengganggu keasyikan mereka!!” ucap ken “kita cari ditempat lain!! Mungkin dia ada di taman belakang sekolah!!” ucap yukki hyde menganggukkan kepalanya dan mengikuti ken juga yukki melangkah perlahan – menjauhi pintu klinik tersebut. ----------------aku tidak dapat menahan airmataku yang terus mengucur deras. Bibir bawahku mengalir darah karena aku menggigitnya dengan keras agar aku tidak memberikan kepuasan kepada tiga serigala yang saat ini memperkosaku. “LALU TETCHAN DIMANAAA??” mataku membuka dengan lebar. Aku ingat suara itu – suara tinggi melengking yang selalu mengganggu hari-harinya. “hy...mffhhmm!!!” tiba-tiba mulutku dibungkam oleh telapak tangan salam satu pemuda yang menindihku sejak awal. Aku tidak bisa mengeluarkan satu patah katapun, air mataku semakin deras mengucur dan membasahi pipiku. Ketiga pemuda itu terdiam sesaat, mata mereka menatap kaku kearah pintu klinik yang masih tertutup sangat rapat. Lalu suara-suara bisik yang terdengar dari luar mulai menghilang. “heh...hampir saja!! Pertunjukkan kita hampir gagal.” Ucap pemuda yang memegang handycam. “hehehhe...mari kita lanjutkan!!!” ucap pemuda itu sambil meregangkan kedua belah kakiku dan mengangkatnya hingga lututku menyentuh dadaku. Mataku kembali terbelalak lebar dan siap melompat keluar. Aku tahu apa yang akan terjadi berikutnya. “hyde!!!!!!!!!!” teriakku dalam hatiku
---------------------------hyde tiba-tiba berhenti beranjak. Dia diam terpaku ditempat – tak bergerak bagai patung. “ada apa,hyde? Bukankah kau ingin segera menemukan tetsu?” tanya ken hyde memutar tubuhnya dan kembali menatap pintu klinik yang tidak jauh darimana dia berdiri saat ini. “hyde??” seru yukki heran “tetchan.....tetchan disana!!” ucap hyde lirih yang kemudian berlari menuju klinik “hyde!! Sudah kukatakan tidak ada disana!!” teriak ken hyde terus berlari hingga didepan pintu klinik. Jemarinya berusaha memutar knop pintu klinik dan menggesernya tetapi pintu itu sama sekali tidak bergerak. Hyde langsung menggedor pintu itu dengan keras. “tetchan!!!tetchan!! apa kau didalam?? Jawab aku,tetchan!!” teriak hyde keras “hyde,apa yang kau lakukan?” tanya yukki “aku merasakannya!!tetchan berteriak memanggilku!!” “apa kau sudah gila? Dari tadi kami bersamamu dan kami sama sekali tidak mendengar teriakan tetsu.” Ucap ken “ken,percayalah padaku!! Tetchan didalam!!!” teriak hyde yang kemudian kembali menggedor-gedor pintu klinik. “tetchan!!!tetchan!!!” teriak hyde “ken.......” ucap yukki sambil memandang ken dengan kuat. “aku tahu,yukki!!” ucap ken “hyde, kita gedor bertiga!!” ucap yukki yang menarik hyde bergerak menjauhi pintu itu. Mereka bertiga mengambil kuda-kuda untuk menerjang pintu yang ada dihadapannya. “bersama-sama dalam hitungan tiga!!...siap!!!!!” teriak ken “....TIGA!!!!” teriak mereka bertiga bersama-sama dan tubuh mereka mulai meluncur kearah pintu klinik yang berdiri kokoh. --------------------------“apa yang terjadi? Bagaimana mereka kembali kesini?”
“sial!!cepat kamu selesaikan tugasmu!! Lalu kita kabur dari sini.” “TIGAA!!!!!” suara teriakan itu mengejutkan ketiga pemuda yang ada di dalam ruangan itu. Dan tak lama kemudian...... “BRAKKK!!! GRUBYAAKk!!” pintu klinik itu jatuh kelantai dan menimbulkan suara yang sangat keras. Dari balik pintu yang roboh itu , muncul hyde,ken, juga yukki yang langsung lari memasuki ruangan klinik. Tetapi langkah mereka langsung terhenti ditengah ruangan. Mata mereka terbelalak tak percaya dengan apa yang mereka saksikan disalah satu ranjang klinik. “tet...tetchan....” desah hyde gemetar melihat diriku yang tergeletak lemah diatas ranjang. Seorang pemuda memegang erat kedua tangan ku tepat diatas kepalaku. Satunya lagi duduk setengah telanjang diantara kedua kakiku yang terbuka lebar dan terangkat hingga kedadaku. “kurang ajaaaarrrrrr!!!! Beraninya kau menyentuh tetchan!!!” teriak hyde yang langsung menerjang pemuda yang berada diantara kedua kakiku. Entah kekuatan darimana – hyde mampu melempar tubuh pemuda itu hingga jatuh dari atas ranjang. Pemuda yang memegangi tanganku langsung bergerak mundur menjauh , begitu juga dengan pemuda yang bertugas merekam semua pelecehan ini. “hyde, aku akan memban...” teriak yukki yang ditahan ken “ken??” “kita bantu tetsu!! Aku rasa...hyde bisa mengatasi mereka!” ucap ken yang disambut anggukan dari yukki. Mereka berdua melangkah mendekatiku yang sudah masih terlentang tanpa satu benangpun diatas ranjang. Yukki dengan cepat mengambil pakaian dan celanaku yang tergeletak sembarangan dilantai. “tenanglah,tetsu!! Kami disini!!” ucap yukki lembut sambil menopang kepalaku didadanya dan berusaha membungkus tubuhku yang gemetaran dalam selimut pakaian dan celanaku. Mataku yang lelah masih dapat melihat hyde yang seperti kesetanan. Dia memiliki kekuatan untuk memukul dang menghajar ketiga pemuda yang telah melecehkanku. Bahkan aku melihat ketiga pemuda itu sekarang begitu ketakutan dan selalu berteriak minta maaf diantara semua hantaman dari hyde. “hyde,cukup!! Kau akan membunuh mereka!!” teriak ken keras , tetapi hyde masih terus memukul dan memukul. “hyde!! Apa kau lebih memilih memukul mereka hingga mati daripada merawat tetsu sekarang??” teriak yukki membuat hyde mendadak berhenti dan langsung memandang kearahku yang tergeletak didalam pelukan hangat yukki.
Kelengahan hyde diambil ketiga pemuda itu untuk berlari cepat keluar dari dalam ruangan itu. Hyde yang siap mengejar mereka langsung menghentikan niatnya karena tiba-tiba bayangan sosok manusia menghampiri pikirannya dan dia harus mendahulukan sosok itu. Hyde berjalan mendekatiku dan menatapku penuh kekuatiran. “tetchan?..tetchan kau...kau tidak apa-apa? Ada yang sakit? Ada yang luka? Apa kau butuh sesuatu?” tanya hdye bertubi-tubi “aku..aku tidak apa...apa.....aku hanya ingin...pulang...” ucap ku lemah “tapi,tapi..kau harus ke dok....” ucap hyde terputus “hyde, kita bawa dia kerumahku sekarang!! Orang tuaku sedang keluar negeri jadi tetsu bisa istirahat disana.” Ucap ken “...baiklah!!yukki..ijinkan aku yang menuntunnya.” Ucap hyde disambut anggukan lembut yukki. Hyde berdiri disisiku dan melingkarkan lenganku dibahunya sehingga semua berat tubuhku ditopangnya. Hyde membantuku berjalan sedikit demi sedikit, yukki pun berdiri disisiku satunya, berjaga-jaga apabila aku tiba-tiba pingsan atau semacamnya. Saat kami sudah keluar dari klinik, ken sempat menemukan sebuah benda yang menarik perhatiannya. Ken menghampiri benda itu dan mengangkatnya setinggi tatapan matanya. Lalu sebuah senyum menghiasi bibirnya. “lumayan juga nih!!” ucap ken lirih. -------------------------“TOK-TOK-TOK!!” hyde melongokkan kepalanya dari sisi luar pintu, mengintip kedalam kamar ken, mantanya langsung menemukan diriku yang duduk tepat disisi jendela kamar ken. “aku membawakan minuman hangat untukkmu!! Bolehkah aku masuk?” tanya hyde pelan “...masuk saja!! Ini bukan kamarku!” ucapku sedikit datar hyde melangkah masuk dan mendekati diriku. Aku menerima segelas coklat panas tanpa mengatakan sepatah katapun. Hyde hanya terdiam di depanku saat aku sedikit demi sedikit mencoba meminum coklat panas yang mengepulkan asap. “ba-bagaimana? Merasa enakan?” tanya hyde “ya...lumayan....” “apa kau butuh lainnya? Mungkin.....dokter?” tanya hyde “aku tidak membutuhan dokter,hyde!! Mereka tidak sempat melakukan anal padaku “
“ee...ee...begitu ya?....syukur..lah..” ucap hyde yang suaranya semakin gugup “ada apa denganmu,hyde? Kenapa kau yang gemetaran?” tanyaku heran “maaf,tetchan... seharusnya aku selalu disisimu khan? Aku selalu mengatakan aku akan melindungimu tetapi...tetapi kau sampai mengalami semua ini.” Ucap hyde “siapa yang mengijinkanmu untuk melindungiku?? Aku tidak pernah memintanya darimu!! Apalagi...selama dua hari ini, aku merasa tenang karena kau tidak ada.” Hyde menatapku cukup lama dan itu berhasil membuat dadaku berdegup dengan kencang. Pipiku sedikit demi sedikit mulai menampakkan warna merah merona dan ini membuatku semakin malu. Tiba-tiba hyde membungkukkan badannya dan membuat wajahnya sejajar juga dekat sekali dengan wajahku. Tak perlu sedetik, pipiku langsung memerah dan jantungku meledak saat melihat wajah tampannya tepat dekat dihadapanku. Sebuah senyum dari bibir hyde menghiasi wajahnya yang semakin terlihat sempurna dimataku. “aku menyukaimu,tetchan!! Apapun yang kau katakan padaku....aku menyukaimu.” Ucap hyde sangat lembut membuatku semakin bersemu merah
akan
tetap
“bo-bo...bodoh!! jangan katakan suka seenaknya seperti itu!!” ucapku gugup “suka-suka-suka-suka-suka-suka...!!!” “berisik!!!” teriakku keras membuat hyde langsung menegakkan tubuhnya dan memandangku dengan tatapan memelas “kenapa memandangku seperti itu?” tanyaku sinis “tapi tetchan...cintaku sangat tulus padamu!! Kesucian cintaku bagaikan kulitmu yang putih halus itu, begitu lembut untuk disentuh – dibelai – dinikmati. Keindahan cintaku bagaikan bibirmu yang berwarna merah muda, begitu kecil – berharap untuk dikecup dan dihangatkan dengan bibirku.” Ucap hyde sambil terus memberikan tatapan lugu seekor “anjing kecil” “hapus air liurmu,hyde!!” seruku membuat hyde tersentak dan langsung mengusap jemarinya kearah mulutnya yang telah meneteskan air liur “tetchan...!!!!!” “bisakah kau membiarkanku istirahat sebentar? Tolong katakan pada ken juga yukki untuk tidak ribut-ribut!! Aku tidak bisa tidur kalau masih mendengar ken berteriak kesana kemari.” Ucap ku datar “...i-iya....selamat beristirahat...tetchan...” ucap hyde sendu. Ia mulai melangkah perlahan keluar dari kamar ken, membiarkanku termenung dan diam memandang kearah luar jendela.
“siaalll....kenapa aku ini? Padahal hyde sudah menolongku tetapi...tetapi kenapa aku susah sekali mengatakan terima kasih padanya? Malah aku memarahinya!!....bagaimana kalau dia mulai membenciku?” pikirku suka-suka-suka-suka....aku selalu suka kamu,tetchan “dasar bodoh!! Bagaimana dia bisa mengatakan itu dengan mudahnya? Apa dia benar-benar tahu artinya suka?” pikirku “....apakah aku juga tahu artinya?....apa aku.....menyukai...hyde??” telingaku mendengar teriakan ken dan juga hyde , membuatku merasa semakin kesal. Aku berdiri dari dudukku dan melangkah keluar dari kamar – siap memarahi manusia yang ributribut itu. “apa hyde tidak mendengar apa yang kukatakan? Bukankah aku menyuruhnya untuk membuat ken diam? Kenapa dia sendiri ikut ribut? Dasar!! Aku akan mendamprat kalian semua!!” ucap ku yang sudah berada didepan pintu ruang keluarga. Mataku menatap marah kearah punggung ken,hyde dan juga yukki yang duduk tegang disebuah sofa panjang. Mereka tidak menyadari kedatanganku karena terpusat pada sebuah acara dalam televisi yang ada dihadapan mereka. “mereka menonton apa sampai mereka mencuekiku?” tanyaku dalam hati aku mulai melangkah sedikit demi sedikit mendekati mereka bertiga dari belakang. Mataku sedikit demi sedikit dapat melihat dengan jelas acara apa yang saat ini sedang mereka nikmati. “heh?blue film?....jadi mereka nonton film porno?” pikirku saat mataku melihat suara mendesah dan teriakan-teriakan kenikmatan dari acara itu. Tapi tiba-tiba aku merasa mengenali film itu, aku mengenali suara-suara itu. “.......itu.....HAH??” pekikku keras membuat ken,hyde,dan yukki terkejut luar biasa. Mereka bertiga berdiri dari sofa dan membalikkan badannya – melihat diriku yang berdiri dengan wajah kaku dan penuh amarah. “te-tetsu...” ucap ken sambil meringis ketakutan “APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH?? KENAPA KALIAN MALAH SENANG MELIHAT AKU DIPERKOSA DALAM FILM ITU??” teriakku penuh amarah besar “anoo..tetsu, tenanglah!!...ini hanya..kami hanya ingin melihat salah satu bukti kejahatan yang ditinggal oleh ketiga pria bejat itu.” Ucap ken gemetaran “KEN!! TEGA SEKALI KAU PADAKU!!! AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!” teriakku sambil bergerak mendekati video player yang ada dibawah TV. Dengan cepat aku mengeluarkan kaset video yang menampakkan diriku yang tanpa satupun pakaian – berada dalam dekapan dan serangan ciuman bertubi-tubi dari pria yang menyerangku diklinik. Jemariku menarik pita video itu dan merusaknya.
“yukki!! Kau juga kenapa mau menontonnya?” pekikku sambil menatap yukki dengan kesal “aku hanya...diajak ken saja!!” ucap yukki “berhentilah menyalahkanku,yukki!” seru ken “tetsu...kami hanya ingin mengajari si kerdil ini tentang...anatomi tubuh.” Ucap ken sambil menunjuk kearah hyde. Mataku terpicing sipit dan tajam saat melihat hyde yang berdiri diantara ken dan yukki sambil nyengir seperti kuda bodoh. “hyde~~....kau mimisan~~~” bisik yukki kearah hyde dengan cepat hyde mengusap hidungnya yang mengalir darah segar, lalu kembali mengeluarkan senjata senyum tak bersalahnya kearahku. “sudah cukup!! Aku akan pulang!!!” ucapku kesal , aku memutuskan keluar dari rumah ken secepatnya. “tunggu,tetchan!! Tunggu aku!!!” teriak hyde yang ikut menyusulku keluar dari rumah – meninggalkan ken juga yukki sendirian. “haaa..padahal sudah sampai klimaks film tetapi sudah ketahuan tetsu.” Ucap ken “jika terlalu lama berkumpul denganmu – membuatku akan semakin dibenci oleh tetsu.” “aku tidak memaksamu menonton,yukki!! Akui saja, kau sendiri suka khan melihat tetsu mendesah – menggeliat – dan....” “hentikan,ken!! Kau terdengar sangat menjijikkan!!...aku pulang saja.” Ucap yukki “tunggu dulu,yukki!! Bukankah seharusnya kita...melakukan itu?” tanya ken “.....apa kau yakin,ken?...kau siap?” “tentu saja siap!! Aku selalu siap!! Jadi, bagaimana?selagi dirumahku tidak ada oranghanya...tinggal...kita...berdua...” ucap ken “heh, kau masih takut dengan kedua orang tuamu,ken?” “kau tahu betapa menakutkannya mereka khan?...jika mereka mendengar ku...berteriak atau mungkin kali ini..kau yang akan berteriak...mereka akan marah besar dan mengusir kita..itu sangat mengganggu!!” “kau pikir aku akan berteriak? Hohoho tidak akan!! Kaulah yang selalu berteriak” “tidak kali ini,yukki!! Aku pasti bisa..menaklukkanmu hari ini, kau akan bertekuk lutut dikakiku – memohon padaku untuk mengulangi apa yang telah kulakukan padamu!!”
“hehehe...jangan terlalu percaya diri,ken!! Aku lah yang akan membuat pantatmu terasa panas dan membuatmu melompat-lompat tak terkendali.” “jangan banyak bicara,yukki!! Mari kita mulai sekarang saja!!” “disini, dimeja makan, atau dikamarmu?” “kali ini...aku akan memilih meja makan!!” “kalau begitu...bersiaplah!!” ucap yukki sambil tersenyum penuh makna 20 menit kemudian............. “ARRRGGHHHH!!!!!!!” teriak ken sangat keras, wajahnya penuh dengan keringat yang deras membasahi tiap sudut kening dan pipinya. Kedua jemari ken mengepal sangat erat dan seluruh tubuhnya mengejang kaku. “sudah kukatakan...akulah yang menaklukkanmu,ken!!” ucap yukki santai “tidakkk!!!! Bagaimana mungkin aku kalah darimu terus??...aku menguasai permainan ini sejak aku masih SD!!” pekik ken kesal sambil matanya menatap papan catur yang ada dihadapannya. “tapi buktinya aku sudah mengalahkanmu hingga.....aku hitung dulu!!....55 kali jika aku tidak salah!!” ucap yukki semakin membuat ken kesal. Ia berdiri dari duduknya dan melompat kesana kemari sambil mengeluarkan kata-kata kutukan dari mulutnya. Sedangkan yukki yang melihat ken marah tidak terkendali hanya bisa tersenyum penuh kemenangan. “percayalah,yukki!! Suatu hari nanti aku pasti mengalahkanmu!! Akan kubuat kau bertekuk lutut dan mengakui kehebatanku bermain catur!!” seru ken yanghanya disambut anggukan pelan yukki. ---------------------------“tetchan....pelanlah sedikit!! Kau masih lemah!!” teriak hyde yang masih mengikutiku dari belakang. Aku tidak memperdulikan perkataannya, malah aku semakin mempercepat gerak langkahku. “aku minta maaf!! Aku tidak akan mengulanginya lagi jadi....pelanlah sedikit!!” ucap hyde “aku tidak perduli kalian mau menonton film porno hingga beratus-ratus jumlahnya, tetapi jangan sekali-kali kalian memasukkan aku dalam bintang porno kalian!!!” “tetchan....” “jadi kalian suka melihatku disiksa seperti itu? Jadi kalian suka melihatku dilecehkan seperti itu? Teman macam apa kalian??” teriakku kesal
tiba-tiba aku tidak dapat menguasai tubuhku yang masih lemas, dengan cepat tubuhku jatuh terduduk diatas aspal yang keras dan kasar. “tetchan!! Kau tidak apa-apa?” tanya hyde yang langsung berlari mendekati diriku dan menyentuh bahuku – membantuku untuk berdiri “lepaskan !! jangan sentuh aku!!” teriak aku sambil menatapnya sangat tajam hyde mengurungkan niatnya untuk membantuku berdiri. Dia terdiam beberapa saat didepanku dan itu membuatku merasa bersalah dengan apa yang telah kukatakan barusan. “aku..aku bukan anak kecil!! Aku bisa berdiri sendiri...jadi... aku tidak membutuhkan pertolongan siapapun.” Ucap ku yang masih duduk diatas aspal. Mataku menatap kearah lantai aspal yang terasa cukup panas menyentuh kulit tanganku. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan munculnya sebuah syal berwarna biru tua tepat didepan wajahku. Mataku langsung beralih menatap hyde yang masih berdiri didepanku sambil tersenyum lembut. Salah satu jemarinya menggenggam salah satu ujung syal biru itu dan ujung yang satunya lagi masih terjuntai didepan wajahku. “dengan ini...aku dapat disisimu tanpa harus menyentuhmu...” ucapnya lembut mataku nanar menatap juntaian syal lembut yang ada dihadapanku. Secara perlahan jemariku mulai mendekati syal itu dan menggenggam ujung syal dengan erat. Hyde tersenyum kecil dan kemudian memutar tubuhnya dan mulai berjalan pelan. Syal itu mulai ikut menegang saat hyde mulai melangkah jauh dariku, dan aku pun berdiri perlahan dari dudukku dan tetap menggenggam erat salah satu ujung syal itu. Kakiku pun mulai ikut melangkah mengikuti irama langkah hyde. Mataku sesekali menatap punggung hyde yang sedang berjalan sedikit didepanku dan kemudian aku beralih menatap jemari ku dan hyde yang masing-masing menggenggam erat kedua belah ujung syal. Diantara sosok kami berdua, sebuah syal lembut berwarna biru tua telah menjadi tali jembatan. Aku dapat merasakan kehangatan dan perhatian penuh hyde dari kelembutan syal hyde, dan ini membuat wajahku bersemu dengan merah. Kami terus berjalan bersama dalam keadaan seperti ini untuk waktu yang cukup lama. Hyde juga sama sekali tidak mengangguku dengan ucapan kekanak-kanakannya dan untuk pertama kalinya aku merasa nyaman disisinya. “tetchan.....maukah kau ikut aku kesuatu tempat sebentar saja?” ucap hyde pelan “kau mengajakku kemana?” “.......kau akan tahu sebentar lagi. Aku jamin kau akan menyukai tempat itu.” --------------------------mataku bersinar dan berbinar-binar, menatap hamparan kota yang sangat besar tepat dihadapanku, rumah-rumah penduduk terasa begitu kecil dan mungil bagaikan mainan
miniatur. Kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang di jalanan terlihat seperti mainan remote control. Aku menatap kedua belah kakiku yang berdiri tepat disisi bukit yang menjulang. Dibawah bukit tersebut terlihat jajaran kota dimana kami tinggal. “aku tahu kau akan menyukainya.” Ucap hyde lirih disampingku “darimana...kau tahu aku suka tempat tinggi?” “dari ken!!..dia bilang kau sangat suka mencari tempat yang tinggi. Kau suka sekali melihat seluruh kota tepat berada dibawahmu.” “...dia benar!...aku sangat suka melihat seluruh kota dari tempat yang tinggi. Tapi, aku tidak tahu kalau dikota ini ada bukit setinggi ini yang bisa melihat seluruh kota.” “hehehe, aku juga tidak tahu...tapi selama beberapa hari ini aku berkeliling mencari tahu apakah ada tempat yang dapat melihat seluruh kota. Banyak yang mengusulkanku ke gedung pencakar langit tetapi aku ingin tempat yang lain.” “.....jadi itu yang membuatmu tidak masuk sekolah selama 2 hari?” tanyaku lirih disambut dengan senyum kecilnya “...kenapa?...kenapa kau melakukan itu semua?” “......mudah sekali pertanyaanmu itu,tetchan!!” “apa?” “........karena aku sangat menyukaimu.” Ucap hyde membuat wajahku bersemu merah “satu demi satu...aku mulai mengetahui dirimu yang sebenarnya, satu demi satu aku mulai mengenali dirimu....dan itu membuatku semakin dekat denganmu. Kita tidak akan bisa menyukai seseorang apabila kita sendiri tidak tahu apa yang disukai oleh orang tersebut khan??” ucap hyde membuatku terdiam beberapa saat. Mataku kembali menatap hamparan kota yang luas. “.....terima kasih.” “hah?terima kasih untuk apa?....kalau hanya ini saja, tidak perlu berterima kasih.” “bukan!! Maksudku....yang kau lakukan disekolah tadi siang!...terima kasih telah menolongku dari mereka, terima kasih kau mau melindungiku.” Ucap ku sambil menundukkan kepalaku sangat dalam. “aku juga berterima kasih padamu.....karena dari siang hingga sekarang...kau tidak mengusirku sampai dua meter!!” ucap hyde membuatku menatapnya dan tertawa kecil, hyde pun ikut tertawa hyde memutuskan untuk mendeekatkan wajahnya kearahku. Jantungku berdegup sangat keras tetapi aku tidak melangkah mundur untuk menghindar darinya. Aku membiarkan bibirnya semakin mendekati bibirku yang gemetar halus. Mataku sedikit terbuka lebar dari
biasanya saat aku merasakan bibirnya telah membelai bibirku dan memberikan kecupan hangat. tak lama kemudian , aku menutup mataku dan membalas kecupannya dengan kecupan yang hangat pula. Jemari hyde mulai melingkar di pinggangku dan menarik tubuhku hingga dada kami saling bersentuhan. Aku dapat merasakan bahwa detak jantung hydepun sama cepatnya dengan detak jantungku. Bibir kami semakin lama semakin dalam, bahkan aku mulai membuka bibirku dan berharap lidah hyde mau bermain dalam mulutku. Hyde menyadari keinginanku, lidahnya pun mulai bergerak dan berkelahi dengan lidahku, saling mencari kenikmatan dan panasnya gesekan lidah dan saliva. Hyde dengan lembut mendorong tubuhku hingga jatuh tertidur diatas rumput hijau. Hyde yang berada tepat diatas tubuhku tetapi aku tidak merasakan berat tubuhnya membuatku sesak , bibir hyde mulai berpindah mencium pipi,kening, dan juga ujung hidungku. Lalu beralih mencium sisi leherku – beberapa kali dia menciumi bagian itu , bagaikan dia tidak ingin berhenti dan menyukai sisi leherku. Jemariku pun ikut bergerak menelusuri rambutnya yang lebat dan lembut. Jemariku yang lain meraba punggungnya yang tegap dan kuat. Desahan halus dan tak tertahankan keluar dari bibirku saat lidahnya menelusuri tiap sudut leherku. Jemari hyde dengan cepat membuka tiap kancing bajuku dan berhasil mengekspos dadaku yang putih. Jemarinya menyentuh lembut dadaku, bibirnya pun turun dan memberikan kehangatan kecupan didadaku. Nafasku terasa sesak karena desakan hasratku untuk meminta lebih dari semua kecupannya. “hyde~~....” “tetchan...aku akan memberikan yang terbaik untukmu!!....kau akan menjadi yang pertama dan yang terakhir bagiku.”: ucap hyde sambil terus mengecup dadaku. Keningku tiba-tiba berkerut , mencoba memikirkan sesuatu. Ada sebuah pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam otakku dan ini harus kutanyakan secepatnya. “hyde,.....kau pernah tidur dengan seorang wanita?” tanyaku “ee..sejujurnya belum pernah sama sekali.” Ucap hyde yang masih mengecup tubuhku tiba-tiba aku mendorong tubuh hyde agar sedikit menjauh dariku. Aku menatapnya dengan tatapan curiga dan itu membuatnya semakin bingung. “bagaimana dengan laki-laki?...kau pernah melakukannya dengan laki-laki?” “tentu saja belum,tetchan!! Ini pertama kalinya aku jatuh cinta dengan laki-laki – yaitu dirimu seorang!!” ucap hyde dengan cepat – wajahnya menampakkan rasa gugup “jangan katakan...kau masih perjaka?” tanyaku sangat dalam “uuuhnnn.......itu...” ucap hyde yang wajahnya memerah. Dari raut wajahnya aku sudah dapat menebaknya tanpa hyde harus menjawabnya.
“kalau begitu.....AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN KAU MENYENTUHKU!!!” pekikku sambil berdiri dari rumput “ta-tapi,tetchan.....bukankah kau sebelumnya?” ucap hyde bingung
juga
belum
pernah
berhubungan
dengan
laki-laki
“aku memang belum pernah berhubungan dengan laki-laki, tetapi aku pernah tidur dengan wanita!!” “siapa dia?dimana dia sekarang?kau masih berhubungan dengannya?apa kau masih sering kontak? Apa dia satu sekolah dengan kkita?” tanya hyde bertubi-tubi “ini tidak ada hubungannya dengan wanita itu!! Ini tentang dirimu!! aku tidak akan membiarkan seorang perjaka yang tidak tahu cara melakukan seks menyentuh tubuhku...aku tidak mau kau melakukan kesalahan dan aku yang akan menerima sakitnya!! Aku tidak mau dibawa kerumah sakit karena kesalahan bodohmu!!” ucapku sambil melangkah pergi “aku sudah belajar dari video tadi, jadi aku merasa sudah mampu membuatmu...mende...sah...eee...” ucap hyde terputus-putus. Tubuhnya bagai menciut saat aku menatapnya sangat tajam dan penuh amarah “mungkin seharusnya aku tidak menyebutkan tentang video itu.” Ucap hyde sangat lirih “cehh!!...aku pulang!!” teriakku “tunggu,tetchan!!! Kita bisa bicarakan ini khan?” “JANGAN PERNAH MENDEKATIKU DAN MENYENTUHKU LAGI!!!” teriakku dan terus menghilang dibalik pepohonan yang ada menyelubungi hutan tersebut. hyde memandang kepergiaanku dengan tatapan memelas. “tidakkkkkkk!!!! Aku pasti bisa memuaskanmu!!!...tetchannnnnn!!!!!” teriak hyde ------------------------------“kelihatannya......” ucap yukki pelan “.......tidak berhasil!!” ucap ken mereka berdua berdiri tepat disisi jendela kelas yang menghadap di koridor sekolah. Mata mereka dapat melihat sosok hyde yang memasang wajah stress – duduk penuh kegelisahan – sesekali matanya menatap diriku yang duduk tepat didepannya – tidak punya keinginan satu detikpun untuk memandang ataupun menyapanya. “anak itu memang sangat bodoh!! Bagaimana mungkin caraku tidak berhasil? Dia pasti melakukan kesalahan.” Ucap ken “aaaa..lihat-lihat!!” pekik yukki
hyde berdiri dari duduknya dan mendekatiku. Untuk beberapa saat dia berdiri diam dan tidak mengucapkan satu patah katapun. “tetchan....” “diamlah!! Aku sedang tidak ingin bicara.” “tapi,tetchan!!...aku akan belajar lebih baik tentang seks jika itu maumu.” “hyde, apa kau gila? Ini kelas!! Mereka semua dapat mendengarkanmu.” “aku tidak perduli!!..aku tidak ingin kau mengacuhkanku seperti ini, rasanya sangat menyakitkan.” “kita bicarakan ini nanti saja.” “aku ingin tahu sekarang.” “hyde!!!” pekikku membuat semua pandang mata siswa dikelasku langsung menancap pada wujudku. Dengan cepat aku menundukkan kepala dan berharap agar mereka kembali melakukan aktivitas mereka masing-masing dan tidak memperdulikanku lagi. “...tetchan....apa kau membenciku karena kejadian kemarin? Kau membenciku karena aku...tidak berpengalaman seperti dirimu?” tanya hyde pelan “......jika kau masih ingat dengan ucapanku, maka aku pernah mengatakan padamu bahwa aku tidak membencimu khan?” ucapku tanpa bersusah payah menoleh dan menatapnya “apa...apa kau suka saat aku menyebut namamu?” “.......lumayan.” “apa kau suka....saat aku selalu menemanimu makan siang?” “....kadang-kadang.” “kau suka saat aku memelukmu?” “.........................” aku terdiam “tetchan?” tanya hyde kuatir “..........tidak.....tidak terlalu buruk.” Ujarku gugup dan wajahku mulai bersemu merah “kau juga suka...saat aku mencium bibirmu?” “..........perlu banyak latihan...” ucapku cepat tetapi gemetaran. Hyde tersenyum lembut – ia mensejajarkan wajahnya dengan wajahku , menatapku dengan lembut dan senyum manisnya menghempas wajahku dengan rasa panas dikedua belah pipiku.
“tetchan!!...aku senang sekali!!. Akhirnya aku menemukan kemajuan, walaupun kau belum sepenuhnya suka padaku, minimal...kau sudah memperhatikan apa yang sering aku lakukan untuk dirimu.” ucap hyde ,kemudian hyde berdiri tegak kembali dan siap kembali ketempat duduknya. “aku tidak akan menyerah,tetchan!!...aku pasti bisa menjadi pacarmu!! Jika memang aku harus tidur dengan wanita dulu untuk memperoleh pengalaman, ataupun aku harus tidak masuk sekolah sebulan untuk bisa belajar mendapatkan hatimu....maka aku akan melakukan itu. Tunggu saja,tetchan!! Aku pasti bisa!!” ucap hyde membuatku tersentak dan langsung berdiri dan menghampirinya “jika kau berani tidur dengan wanita, aku akan membunuhmu!!!” pekikku marah. Beberapa detik kemudia aku tersadar bahwa aku mengatakan semua itu terlalu keras. Mataku dapat melihat semua pandangan mata teman-temanku yang ada didalam kelas sudah berkumpul kearahku – menatapku heran dan juga terkejut. Wajahku makin bersemu merah dan hyde hanya nyengir bagaikan kuda lumping. “apapun keinginanmu, sayang!!” ucap hyde lantang membuat tatap mata semua siswa semakin melebar, pekikan terkejut dan juga histeris mulai meramaikan suasana kelasku. “kalian pacaran ya??” “selamat ya?!?!” “waaa...traktir-traktir!!!” “kapan nih jadiannya? Kok gak ngomong-ngomong sih?” “jadi kelihatan pengantin baru hehehehehe...” “kalau sudah ada yang hamil, bilang-bilang ya hahahhahaha...” kalimat demi kalimat semakin membuat wajahku merona malu. Rasa dongkol juga muncul karena ulah hyde. “hehehehe...terima kasih,teman-teman!! Aku akan berusaha membahagiakan tetchan dengan sepenuh hati dan tenaga!!” ucap hyde yang tersenyum bahagia aku hanya kembali duduk dibangkuku tanpa bicara apapun lagi. Rasanya aku sudah siap gantung diri atau menembak diriku saat itu juga. Ken dan yukki yang masih berdiri diluar kelas hanya bisa tersenyum geli melihat kejadian didalam kelasku. “hehehe...ini semakin menarik saja.” Ucap ken “kasihan tetsu tetapi....ini memang sangat lucu.” Ucap yukki “hyde itu...dia orang yang tidak bisa diperkirakan!! Aku bahkan tidak menduga dia akan berbuat sejauh ini untuk mendapatkan tetsu.”
“ken...lihatlah!!” ucap yukki sambil menunjuk kearah ku yang menundukkan kepalaku cukup dalam. Beberapa helai rambutku jatuh dan hampir menutupi wajahku. “.....ceh, berlagak dingin dan menolak!! Tetapi....ternyata tanpa sepengetahuan hyde dan lainnya, kau tersenyum bahagia.” Ucap ken “jadi hyde memang berhasil menarik perhatiannya, bukankah begitu?” ujar yukki “ne, yukki!! Apa kau tidak sadar?” “apa?” “tetsu.....dia sebenarnya sudah tertarik pada hyde sejak dulu.” “......sejak mimpi itu?” “ya!!.....tetsu sebenarnya sudah jatuh cinta sejak dia memimpikan hyde semenjak 4 tahun yang lalu. Tetapi tentu saja bukanlah tetsu namanya kalau dia membuat dirinya mudah didapatkan oleh orang lain.” Ucap ken “apa tidak lebih baik kita beritahukan hal ini kepada hyde?” “ tidak akan!! Kau juga tidak akan memberitahu ini padanya,yukki!!...permainan ini terlalu menarik – akanlah sangat membosankan bila hyde mengetahui perasaan tetsu yang sebenarnya.” “kau akan diam melihat hyde mempermalukan dirinya seperti itu?” “hehehehe...semua butuh pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu!! Yak, langkah berikutnya adalah...membuat hyde ahli dalam bercinta!! Aku harus mengeluarkan semua video porno ku untuk kupinjamkan padanya.” Ucap ken sambil melangkah pergi dengan santainya “dasar,ken!! .... kau memang tidak pernah berubah.” Ucap yukki yang menyempatkan dirinya untuk menatap kembali kedalam kelas dimana hyde dan aku sudah ter duduk di bangku kami masing-masing. “....selamat untuk kalian berdua.” Ucap yukki lembut dan ikut melangkah mengikuti ken yang bergerak menuju ruang kelas mereka dilantai 3. ~~OWARI~~