Isme Yang Harus Diperangi

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Isme Yang Harus Diperangi as PDF for free.

More details

  • Words: 876
  • Pages: 4
Paham atau ideologi sampah yang harus diperangi 1)

Orientalisme

2)

Sekulerisme

3)

Pluralisme

4)

Liberalisme

5)

Feminisme

6)

Nasionalisme

7)

Terrorisme

8)

Moderatisme

9)

Zionisme

10) Evangelisme 11) Paganisme 12) Thogutisme 13) Hipokritisme 14) Komunisme 15) Neo Kolonialisme 16) Permisivisme 17) Feodalisme 18) Kapitalisme 19) Sukarnoisme 20) Opportunisme 21) Kriminalisme antara lain: bakhil, pencurian, penipuan, penggelapan, perampokan, perompakan, pemalakan, premanisme, geng motor, balapan liar, perjudian, taruhan, alkohol, rokok, narkoba, illegal logging, trafficking (penjualan manusia), KDRT, prostitusi, warung remang-remang, kebakaran, pembakaran, perusakan, anarkisme, vandalisme, fitnah, terang-terangan meninggalkan sholat jumat, menentang usulan agar hari Jumat (Kamis-Jumat) menjadi hari libur, membiarkan satpam, TNI, Polisi dan tukang parkir laki-laki tidak melaksanakan sholat Jumat (tidak mau memikirkan bagaimana caranya agar pada saat shalat Jumat masjid dan kendaraan serta arus lalu lintas di depan masjid dijaga oleh satpam perempuan atau kaum Muslimah), bom bunuh diri, bunuh diri sendiri, bunuh diri masal, 1

penghapusan hukuman mati, menentang hukum Islam, menyatakan bahwa Pancasila sudah final, anti perubahan, selalu mengikut arus atau mengikut yang jumlahnya banyak, aliran sesat, nabi palsu, aborsi, pemisahan anak dan ibunya/bapaknya, perebutan anak, menggampangkan perceraian, buang bayi, buang anak, jual anak, gay, lesbian, banci, exhibisionis, pornografi, porno aksi, porno wicara, fedofilia, hiperseks, psiko, Islam fobia (takut dan anti Islam), contoh jelek, dikotomi agama langit dan agama bumi, menyatakan Islam sebagai agama terakhir, Jaringan Islam Liberal, dikotomi Islam moderat-radikal, moderasi Islam, anti jilbab, menyatakan jilbab tidak wajib, mengatakan yang penting hatinya dulu dijilbabin, anti simbol Islam, anti negara Islam, anti syariat Islam, menyatakan ini dan itu sebagai harga mati padahal bukan harga mati, tidak mau mengatakan syariat Islam sebagai harga mati, hormat kepada benda mati, suka warna merah, melanjutkan ideologi nenek moyang yang salah walaupun sepertinya tidak salah, tidak mau atau tidak berani mengatakan bahwa Indonesia adalah negara super sekuler, cepatcepat dan sebentar-sebentar mengatakan “tapi kan Indonesia bukan negara agama / negara Islam!”, anti poligami, pro poliandri, buruk sangka kepada orang-orang beriman tetapi baik sangka kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik, mempersilakan orangorang kafir menyatakan pendapatnya, mendengarkan pendapat orang-orang kafir dan orang-orang munafik, tidak berusaha membungkam orang-orang kafir, tidak mau berjihad dengan katakata,

cipika-cipiki

nasionalis,

sekuler,

mementingkan

dan/atau munafik

kemenangan

berpelukan dan

dengan

orang-orang

pragmatis

dan

orang-orang kafir,

sesaat

lebih bukan

kemenangan ideologis, tanpa perencanaan yang matang, rapih, sistematis, total, menyeluruh, komprehensif, dan massif, ingin cepat menang, ingin menang pada periode sekarang, tidak memanfaatkan jabatan semaksimal mungkin karena takut kepada orang banyak, orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan juga karena takut dan tidak siap berdebat karena kurangnya ilmu (misalnya ketika 2

telah menjadi walikota atau gubernur tidak mewajibkan warganya untuk memakai jilbab, tidak berusaha mencari dukungan untuk menerapkan syariat Islam di wilayahnya dengan pertimbangan (ijtihad) yang salah walaupun ia atau kelompoknya merasa benar padahal ummat Islam siap mendukung dan juga ketika telah menjadi ketua MPR tidak berani menyatakan bahwa sebenarnya Pancasila itu bertentangan dengan ajaran Islam karena salah dalam menafsirkan “illaa an tattaquu minhum tuqooh” (Al-Quran 3:28) dan karena belum memiliki sifat “wala yakhofuuna lawmata laaim” (Al-Quran 5:54) dan karena takut akan suatu bencana (mengganggu keutuhan NKRI---padahal hal itu hanya gertak sambal kaum minoritas yang dulu pernah diajukan tetapi sekarang sudah tidak sesuai lagi) dan tidak yakin bahwa Allah akan memberikan kemenangan (Al-Quran 5:52 dan 3:160 dan 3:12 dan 22:40-41 dan 47:7), salah dalam berijtihad

politik

yang

menyebabkan

efek

domino

yang

berkepanjangan, takut kalah, tidak percaya diri, hanya mau mendengarkan orang yang memiliki berderet-deret gelar akademis, menjadi boneka orientalis tanpa disadarinya, kultus individu, duduk semeja dengan orang-orang kafir dan orang-orang munafik, doa bersama dengan orang-orang kafir, lintas agama, kerukunan antar ummat beragama, latah dan ikut-ikutan dalam kata-kata, bahasa dan ungkapan orang-orang kafir dan orang-orang munafik (misalnya “anak bangsa”; “ummat kristiani”; “Tuhan Yang Maha Kuasa”; “bangsa Indonesia yang kita cintai”; “akar rumput (grass root)”; “mesin politik”, “saya yakin semua agama melarang ummatnya melakukan pembunuhan”, “apa yang anda jual”; dll), mengutip pendapat orang-orang kafir, orang-orang munafik dan orang-orang yang zalim, tidak mau atau tidak berani mengeluarkan fatwa bahwa memilih partai Islam hukumnya wajib dan memilih partai sekuler nasionalis hukumnya haram dan berdosa karena takut kepada para pejabat dan para elit politik, hanya berani mengatakan bahwa golput hukumnya haram, tidak mau merajam para pezina dan menentang hukum qishas dan hukum potong tangan bagi pencuri yang mencuri 3

lebih dari 93 gram emas (koruptor mencuri lebih dari 93 gram emas), mau dipimpin oleh perempuan, mau dipimpin oleh orangorang kafir, orang-orang munafik dan orang-orang yang menjadikan agamamu sebagai senda gurau, ejekan dan permainan, memerangi atau membunuh seorang Muslim atau suatu negara Muslim dengan bantuan atau bersama-sama dengan orang-orang kafir, KKN, mafia PRT,

mafia

tanah,

penculikan,

pembunuhan,

penganiayaan,

penyiksaan, perpeloncoan, kezaliman, penzaliman, tawuran antar warga, tawuran antar pelajar, tawuran antar mahasiswa, tawuran politik, tawuran agama, pembiaran, masa bodoh, adu orang, adu hewan, kekerasan dan kekasaran bahasa, diskotek (dugem), free sex, nudity, streaptease, tukar-menukar pasangan, hubungan tanpa ikatan, NBA

(Nikah

Beda

Agama),

hiburan

malam

(mengadakan

pertunjukan dangdut dengan suara super keras mengganggu orang yang mau tidur dan istirahat di malam hari sampai subuh), kemiskinan dan pemiskinan, penyalahgunaan pengelolaan zakat, menipu rakyat, membuat musuh bergembira, mendebat ayat-ayat Allah, menentang ayat-ayat Al-Quran dengan bersembunyi di balik tafsir yang sesuai dengan hawa nafsunya, mereaktualisasikan isi Al Quran, menyuruh orang berjihad melawan hawa nafsu sambil melarang orang berjihad dengan harta dan jiwa dll., menganggap enteng masalah kristenisasi, menganggap enteng masalah ummat Islam.

4

Related Documents