IP Address
IP = Internet Protocol IP merupakan protocol layer 3 dari konsep 7 OSI Layer IP adalah standar pengalamatan dalam jaringan Versi IP yang paling banyak dipakai hingga saat ini adalah IP versi 4 atau disingkat IPv4 Setiap host dalam suatu jaringan harus memiliki satu alamat IP yang unik
IPv4 Terdiri dari 4 oktet Masing – masing oktet terdiri dari 8 angka biner (8 bit), sehingga keempat oktet itu berjumlah 32 bit Setiap oktet angka biner tersebut dituliskan sebagai angka desimal Contoh : 202 . 59 . 77 . 40 jika diubah menjadi angka biner menjadi : 11001010
00111011
01001101
00101000
202
59
77
40
8 bit
8 bit
8 bit
8 bit
Subnet Mask Sama seperti IP, Subnet Mask berjumlah 32 bit dan terbagi menjadi 4 oktet yang masing – masing oktet bernilai 8 bit Digunakan untuk membatasi lingkup suatu network Subnet Mask menentukan jumlah host yang dapat ditampung dalam satu Network ID Subnet Mask membedakan antara Network ID dan Host ID Subnet Mask bisa juga diartikan sebagai bit Network ID yang bernilai “1” semua
Network ID Network ID didefinisikan sebagai hasil “AND Operation” antara IP Address dan Subnet Mask
Aturan 0 :and 0 = 0 0 and 1 = 0 1 and 0 = 0
Contoh : IP 202 . 59 . 77 . 40 Mempunyai Subnet Mask 255 . 255 . 255 . 0
1 and 1 = 1
11001010
00111011
01001101
00101000
202 59
77
40
11111111
11111111
11111111
00000000
255 255 255
0
11001010 202
00111011
01001101
00000000
59
77
0
&
Network ID
Network ID Maka, IP 202 . 59 . 77 . 40 terdapat dalam network ID 202 . 59 . 77 . 0 Dengan kata lain, Network ID adalah IP pertama dalam suatu Network
202 59
77
Bit Network
255 255 255
Bit Network
40
Bit Host
0
Bit Host
Broadcast Address Broadcast Address adalah IP terakhir dalam suatu network Network ID 202 . 59 . 77 . 0 mempunyai Broadcast Address 202 . 59 . 77 . 255 Broadcast Address didefinisikan sebagai IP Address yang menunjuk kepada semua host yang ada pada suatu network tertentu Dengan kata lain, Broadcast Address adalah Bit Host yang nilainya dijadikan “1” semua
Pengelompokan IP IPv4 dikelompokkan menjadi 5 kelas, tetapi yang umum digunakan hanya 3 kelas saja, yaitu : Kelas A : 0 . x . x . x sampai 126 . x . x . x dengan default Subnet Mask 255 . 0 . 0 . 0 Kelas B : 128 . x . x . x sampai 191 . x . x . x dengan default Subnet Mask 255 . 255 . 0 . 0 Kelas C : 192 . x . x . x sampai 223 . x . x . x dengan default Subnet Mask 255 . 255 . 255 . 0
IP Khusus Berikut adalah beberapa IP khusus yang tidak boleh digunakan : 0.0.0.0 IP Address ini menunjuk kepada semua IP di dunia 127 . X . X . X IP Address ini menunjuk kepada diri sendiri
IP Private IP Private adalah IP yang tidak dikenali oleh internet, sehingga dapat digunakan untuk pengalamatan Local Area Network (LAN) IP Private : 10 . X . X . X dengan default Subnet Mask 255 . 0 . 0 . 0 169 . 254 . X . X dengan default Subnet Mask 255 . 255 . 0 . 0 (disebut juga APIPA, oleh Windows) 172 . 16 . X . X sampai 172 . 31 . X . X dengan default Subnet Mask 255 . 255 . 0 . 0 192 . 168 . X . X dengan default Subnet Mask 255 . 255 . 255 . 0
IP Public IP Public adalah IP yang dikenali oleh internet Penggunaan IP Public ini secara legal akan dikenakan biaya oleh ISP tertentu IP Public di Indonesia : 202 . X . X . X 203 . X . X . X 69 . X . X . X
Subnetting Subnetting digunakan untuk memecah – mecahkan suatu network menjadi beberapa network yang scope-nya lebih kecil Subnetting dilakukan dengan cara “meminjam” beberapa bit Host untuk dijadikan bit Network ID Contoh : Network 202 . 59 . 77 . 0 di-subnet supaya menjadi 6 network yang baru
Subnetting Pertama – tama, tentukan dulu berapa banyak bit Host yang akan dipinjam Menggunakan rumus : 2n >= 6 N = jumlah bit Host yang akan dipinjam Maka n = 3 23 = 8 (8 lebih besar dari 6)
Subnetting 202 . 59 . 77 . 0 mempunyai Subnet Mask 255 . 255 . 255 . 0 11111111
11111111
11111111
00000000
Bit Host
Bit Network
Bit Host yang dipinjam menjadi bit Network
11111111
11111111
Bit Network
11111111
11100000
Bit Host
255 . 255 . 255 . 224
Subnetting Setelah dilakukan Subnetting, network 202 . 59 . 77 . 0 menjadi 8 network baru, yaitu : 202 202 202 202 202 202 202 202
. . . . . . . .
59 59 59 59 59 59 59 59
. . . . . . . .
77 77 77 77 77 77 77 77
. . . . . . . .
0 32 64 96 128 160 192 224
Subnetting Maka, setiap subnet yang baru tersebut mempunyai Network ID, Broadcast address, range IP, dan IP fungsional sebagai berikut : Network ID : 202 . 59 . 77 . 0 Broadcast Address : 202 . 59 . 77 . 31 Range IP : 202 . 59 . 77 . 0 sampai 202 . 59 . 77 . 31 IP Fungsional : 202 . 59 . 77 . 1 sampai Network 202 . 59 .ID 77: .202 30 . 59 . 77 . 32 Broadcast Address : 202 . 59 . 77 . 63 Range IP : 202 . 59 . 77 . 32 sampai 202 . 59 . 77 . 63 IP Fungsional : 202 . 59 . 77 . 33 sampai 202 59 . 77 . 62 Dan .seterusnya…
Kesimpulan IP Address merupakan standard pengalamatan yang dikenal dalam jaringan IP Address yang banyak digunakan adalah IP Versi 4, dan saat ini sedang dikembangkan IP Versi 6 untuk standard pengalamatan jaringan di masa mendatang