Hydrocarbon Play & Setting Tektonik.docx

  • Uploaded by: Ali
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hydrocarbon Play & Setting Tektonik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 432
  • Pages: 2
Hydrocarbon Play (Play Hidrokarbon) 1. Play Paleogen Serpih (shale) transgresif pada inverted half-graben dengan tren utama NW-SE menyegel batupasir Kujung-III. Penutupannya dipetakan dari permukaan hingga ke dasar Tersier. Sumurnya juga menghasilkan gas pada Formasi Rancak (Gambar 4). 2. Play Karang Puncak Puncak terumbu yang memanjang dengan relief tinggi dipetakan pada struktur footwall yang tinggi dengan tren NE – SW di onshore Jawa dan di Selat Madura bagian barat. Puncak tersebut di on-lap oleh serpih (shale) Pelagic Formasi Early Miocene Tuban yang membentuk segel efektif di Lapangan BD (Gambar 4). 3. Formasi Ngrayong / Batuan Karbonat Pliocene Globigerinid Play hidrokarbon pada level ini telah berada dalam trap antiklin struktural terkait dengan inversi, seal, dan thrusting pada Zona Inversi Jawa Timur. Seal adalah lumpur intraformasional laut dalam untuk kedua interval. Data seismik berkualitas tinggi pada akhirnya dapat mengungkapkan potensi stratigrafi yang terdapat pada sistem. Meskipun secara garis besar sistem slope fan tampaknya tidak ada, pasir slope channel fill yang memanjang dapat memiliki cadangan yang signifikan dalam sistem yang kaya akan lumpur (Gambar 4).

SETTING TEKTONIK

Terdapat dua (2) tren utama, dalam hal ini, orientasi NE-SW sejajar dengan garis pantai Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat yang membentuk sisi-sisi cekungan yang terus menuju arah SW ke Cekungan Jawa Timur Utara di mana terbentuk sub-cekungan utama seperti Cekungan Tengah dan Palung Muria. Tren sesar utama kedua paling banyak berkembang di bagian selatan Cekungan Jawa Timur Utara terus ke timur ke daerah Pulau Kangean, di mana sub-cekungan utama dipengaruhi oleh sesar dengan tren kira-kira E-W.

Selama periode ekstensional, half-graben dan patahan yang terkait dengan rifting ini berkembang di seluruh area dengan orientasi NE-SW dan E-W. Sesar dan patahan-patahan ini paling menonjol di daerah tepi Cekungan Pusat, Muria dan Palung Tuban di bagian barat Cekungan, dan di bagian Timur Cekungan, misalnya Sesar Sakala-Kangean-Madura, SepanjangRaas-BD dan Porong.

Asal usul rifting di cekungan Jawa Timur Utara diinterpretasikan berkaitan dengan timbulnya subduksi NW dari kerak samudera di sepanjang margin SE Kalimantan selama masa Kapur (Cretaceous) Awal. Subduksi diperkirakan telah bergeser seiring berjalannya waktu di bagian selatan pada waktu Eosen. Lokasi palung subduksi saat ini bergeser sejajar dengan zona E-W sesar mendatar (wrench fault), yang aktif kembali pada periode Neogen.

Setelah periode ekstensional, deformasi dimulai pada masa Miosen Awal, yang utamanya bersifat kompresi dengan beberapa pergeseran. Sesar aktif dan pergerakan blok sesar utama cederung mengikuti reaktivasi dari sesar ekstensional yang sudah ada sebelumnya. Penting untuk dicatat bahwa deformasi ini terjadi pada saat fragmen benua Australia dari Sulawesi Timur dan Tukang Besi bertabrakan dengan Sulawesi Selatan (ujung timur Sundaland). Inversi ini menyebabkan uplift dari sistem graben yang lebih tua dengan tren NE-SW dan E-W.

Related Documents

Hydrocarbon Play.docx
November 2019 28
Setting
June 2020 34
Hydrocarbon 2025
May 2020 23
Setting
June 2020 28

More Documents from ""