Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hukum Perbankan - Kejahatan - Nindyo Pramono as PDF for free.

More details

  • Words: 1,715
  • Pages: 23
BEBERAPA CONTOH KASUS PERBANKAN YANG BELUM TENTU SEMUANYA TERBUKTI BENAR

 Pemalsuan tanda tangan pemilik agunan.  Penggelapan sertifikat tanah.  Penipuan.  Penyalahgunaan wewenang dalam pemberian kredit.  Proses pemberian kredit tidak memenuhi prosedur yang ada.  Rekayasa dalam proses pemberian kredit. 1  Nilai agunan yang ada tidak cukup

ILUST RASI CONT OH KASUS POLA SURAT HUTANG Ditengarai Sebagai Pola Menghimpun Dana Masyarakat oleh Lembaga Bukan Bank–Masuk dalam kategori Bank Gelap ? Pola Surat Hutang  PT/Group X adalah nasabah giro pada Bank Y dan beberapa Bank lain.  PT/Group X menghimpun dana masyarakat/nasabah Bank dengan cara :  Marketing Bank Y menawarkan kepada masyarakat/nasabahnya “ surat hutang “ dengan opsi “ dicairkan tunai atau pembayaran uang muka pembelian kavling “ dengan diskonto melebihi bunga bank atau diatas penjaminan pemerintah.  Masyarakat yang berminat atau tertarik menyetorkan dananya ke rekening PT/Group X pada bank Y dan lainnya. 2

ILUST RASI CONT OH KASUS POLA SURAT HUTANG

 Nasabah atau masyarakat menerima bukti setor berupa sertifikat “ Surat Hutang “ dari Pegawai/Pejabat Bank Y. Pegawai yang memasarkan produk tersebut menerima fee dari penerbit PT/Group X yang jumlahnya cukup besar.  Sertifikat memuat No.Surat Hutang, nama nasabah, tanggal jatuh tempo, nominal uang pada saat jatuh tempo, opsi dicairkan tunai atau sebagai pembayaran uang muka pembelian “ Kavling “ dan tanda tangan penerbit dan kalusula bahwa “ Surat Hutang “ tersebut tidak dapat diperalihkan. 3

ILUST RASI CONT OH KASUS POLA SURAT HUTANG

 Dari penelitian sejumlah nasabah, mereka menempatkan dana dalam surat hutang PT/Group X tersebut tidak dimaksudkan untuk membeli kavling seperti tercantum dalam opsi, namun motivasinya adalah mendapatkan keuntungan berupa diskonto yang lebih besar dari bunga bank dan tanpa dipotong pajak ( PPh ).  Seluruh kegiatan penghimpunan dana, pembayaran diskonto dan pengelolaan dana yang masuk diketahui dan disetujui oleh managemen PT/Group X.  Kegiatan penghimpunan dana tersebut telah menarik banyak minat masyarakat. 4

ILUS TRASI CON TOH KAS US PO LA D O

 PT X adalah nasabah giro pada Bank Y.  PT X menghimpun dana masyarakat atau nasabah Bank Y dengan cara :  Marketing Bank Y menawarkan kepada masyarakat/nasabahnya “ Penitipan Uang “ dengan kedok “ jaminan pembelian barang (DO) dan memberi penalti ( bunga melebihi bunga bank/di atas jaminan pemerintah ).  Masyarakat yang tertarik menyetorkan dananya ke rekening PT. X pada bank Y.  Nasabah/masyarakat membawa bukti setor ke PT X untuk ditukarkan dengan voucher “ Penerimaan Uang Titipan “ yang ditandatangani oleh kasir PT.X. 5

ILUS TRASI KASUS PO

CON TOH LA D O

 Voucher memuat nama nasabah, tanggal jatuh tempo, bunga/penalti, nominal uang yang disetor, dan rekening penyetoran dana setelah jatuh tempo.  Aktivitas penghimpunan dana dicatat dalam penmbukuan/neraca PT X yang direkap dalam “Rekapitulasi Deposito”.  Pembayaran pinalti dan pokok jatuh tempo oleh Dirut PT X dengan memberi kuasa kepada Sekretarisnya untuk menandatangani giro PT X.  Seluruh kegiatan penghimpun dana, pembayaran pinalti dan pengelolaan dana yang masuk diketahui dan disetujui oleh management PT X. 6

ILUS TRASI KASUS PO

CON TOH LA D O

 Kegiatan penghimpun dana tsb s.d. Mei 2005 menarik banyak masyarakat dan jumlah kumulatif besar.  Barang bukti sementara antara lain tembusan voucher penerimaan uang titipan, rekap deposito dan rekening koran PT, dan daftar nama nasabah.  Masyarakat yang menyetor dana tidak bermaksud untuk memberi barang PT X tsb dab tidak semua penyetor dana merupakan distributor produk PT X (perorangan) namun motivasi penempatan dana untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari bunga bank dan tidak dipungut pajak (PPh). 7

ILUS TRASI CON TOH KASU S PO LA PT QSAR  PT QSAR mengadakan proyek kerjasama agribisnis dengan pejabat, eks pejabat,pengusaha, karyawan eks PHK dan masyarakat dengan menguasai tanah seluas 369 Ha di Kabupaten Sukabumi.  Proyek tsb diikuti oleh banyak orang di seluruh Indonesia, bahkan sampai di luar negeri (Arab, Singapura, Malaysia dan Korea).  Proposal yang ditawarkan berupa penawaran investasi untuk komoditi tanaman dan perikanan dengan pembagian keuntungan yaitu pengelola memperoleh 40% dari penghasilan bersih dan pemodal memperoleh 60% dari penghasilan bersih ditambah pengembalian modal investasi. 8

ILUS TRASI CON TOH KASU S PO LA PT QSAR  Ternyata investasi masyarakat tsb tdk seluruhnya digunakan untuk melakukan kegiatan usaha di bidang agribisnis tetapi digunakan juga untuk kegiatan-kegiatan lain.  Akibatnya, kegiatan usaha pokok di bidang agribisnis itu tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena itu, baik modal maupun keuntungan tidak dapat dibayarkan kepada masyarakat yang telah menyerahkan uangnya kepada PT QSAR tsb.  Berdasarkan Keputusan M.A. No. 308 K/PiD/2004, tanggal 11 Mei 2004, diputuskan Ramli Araby – Dirut PT. QSAR telah terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Perbankan yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa ijin dari Pimpinan Bank Indonesia. 9

CON TOH SER TI FIKAT KAVLING “SRS” No:………………………….. This KAVLING “SRS” is issued by: PT “X “ Tbk., domiciled in ………., having its registered office at ……….., (hereinafter referred to as “KAVLING SRS’S issuer ”); to : ……………………………………………………………………………………………………. (hereinafter referred to as “KAVLING SRS’S RECIPIENT”); Having received the fund transferred by KAVLING SRS’S RECIPIENT and a commitment from KAVLING SRS’S ISSUER to make the CASH VALUE payment in the amount of: ================== IDR ………………………………….. ============ (……………… …………………………………………..) Indonesian Rupiah). The above specified amount may be used by KAVLING SRS’ RECIPIENT to exercise the option on the MATURITY DATE, either:

10

CON TOH SER TI FIKAT 1. To buy SPECIFIC PRODUCT(S) and/or REGULAR PRODUCT(S) of KAVLING SRS ISSUER’S PRODUCT by taking into consideration the CASH VALUE as a down payment; OR 3. To accept the CASH VALUE payment to be transferred by KAVLING SRS’S ISSUER to the appointed bank account.

By issuance of this KAVLING SRS, KAVLING SRS’S ISSUER and KAVLING SRS’S RECIPIENT mutually agree to be around and obligated to comply with the Terms and Conditions as written at the back of this KAVLING SRS, which forms an inseparable part of this KAVLING SRS. This KAVLING SRS will automatically be cancelled or void on post MATURITY DATE, the same will apply in the case of termination. ISSUANCE DATE :…………………… MATURITY DATE :……………………

KAVLING SRS’S ISSUER 11

CON TOH SER TI FIKAT Finance/Accounting copy (Internal Only) The Bank Account as approved by Kavling SRS’s Recipient Original Kavling SRS Received by:

Name : ……………………………… A/C No. : ……………………………… Bank : ………….. Branch:…………

(…………………………) Date :………………..

12

CONT OH SE RTIFIKA T Certificate Number :

Serial Number : …………. (The “Issuer”)

DEBENTURE The issuer promises to pay to: NAME : REDEMPTION AMOUNT : ISSUE DATE : MATURITY DATE : On the above mentioned maturity date, the above redemption amount, upon presentation and surrender of this debenture certificate, during normal business hours at the office of the Issuer at ………………. . Interest payable upon maturity is included in redemption amount and is subject to withholding tax in accordance with Indonesian Laws and regulations. This debenture certificate is only valid and may only be redeemed, if it is signed by the Issuer and manually authenticated by the Administration Agent, and shall be subject to the Terms and Conditions stated overleaf. The Issues, ………………………………….

13

ILUS TRASI CON TOH KASUS  Perlu dicermati, benarkah bahwa praktek penghimpunan dana tersebut merupakan modus praktek bank gelap ?  Apa yang dimaksud dengan menghimpun dana sebagai suatu kegiatan usaha bank itu ?  Apakah yang dimaksud dengan simpanan itu menurut UU Perbankan ?  Apakah “ Surat hutang “ tersebut adalah surat berharga atau bukan surat berharga ; efek atau bukan efek; surat 14 yang berharga atau bukan surat yang

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 1(2):  “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. 15

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 1 (5):  “Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu”. Pasal 1 (5):  “Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito, Tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu”. 16

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 1(6) :  “Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah lainnya atau dengan pemindahbukuan”.

17

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 1(7):  “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan Bank”.  Pasal 1 (8) :  “Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam bentuk Deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat

18

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 1 (9):  “Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”. 19

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 1 (10) :  “Surat Berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatifnya atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang”. 20

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 16 (1) :  “Setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan undang-undang tersendiri”.

21

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 46 (1):  “Barangsiapa menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin usaha dari Pimpinan Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 (lima)tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun serta denda sekurangkurangnya Rp 10.000.000.000,-(sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp 200.000.000.000,-- (dua ratus miliar 22

Be bera pa Pa sa l Ru ju kan  Pasal 46(2) :  “Dalam hal kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh badan hukum yang berbentuk PT, perserikatan, yayasan atau koperasi, maka penuntutan terhadap badan-badan dimaksud dilakukan baik terhadap mereka yang memberi perintah melakukan perbuatan itu atau yang bertindak sebagai pimpinan dalam 23 perbuatan itu atau terhadap kedua-

Related Documents