Tutorial INDUSTRI SABUN TRANSPARAN ( bening )
OLEH PAKDE JONGKO 081 7654 0345
Duraposita chemical
PENGANTAR Pembuatan sabun sudah dikenal sejak 2000 tahun yang, sampai saat ini prinsip pembuatannya belum berubah. Sabun secara umum sudah dikenal sebagai bahan pembersih, ditinjau dari istilah kimia hanya terbatas pada persenyawaan garam dan asam lemak atau senyawa asam lemak yang terbentuk dari unsur organik tertentu. Sabun didefinisikan sebagai produk dari proses saponifikasi atau netralisasi lemak, minyak, lilin, rosin dengan basa organik tertentu atau yang anorganik.Tidak semua sabun merupakan bahan pembersih, hanya sabun yang larut dalam air saja yang dapat dikatakan sebagai pembersih. Sabun yang tidak larut dalam air dinamakan sabun logam ( metallic soap ), walaupun tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut yang lain. Bagian terbesar untuk pembersihan adalah sabun sodium yang mana berperan dalam kontribusi sabun mandi ( toilet ) dan sabun cuci ( laundry ), merupakan kombinasi antara garam sodium dan asam laurat, myristat, palmitat, stearat, oleat atau dengan asam lemak yang lain. Di pasaran dijual dalam bentuk batangan, lempengan, bubuk, butiran, keripik, serpih atau lembaran panjang, tetapi sabun potasium biasanya berbentuk cair atau lembek. Reaksi dasar pembuatan sabun adalah saponifikasi yaitu ; 3Na OH + ( C17H35COO)3C3H5 ) SODA
3C17H35COONa + C3H5 ( OH )3
GLYCERYL STEARAT
SOD. STEARAT
GLYCERIN.
Atau reaksi, C17H35COOH STEARIC ACID
+ NaOH SODA
Æ
C17H35COONa + SOD. STEARAT
H 2O AIR
Yaitu dengan tersabunnya asam lemak dan alkali baik asam yang terdapat dalam keadaan bebas atau asam lemak yang terikat sebagai minyak atau lemak ( glyserida ).
Lemak dan minyak tidak terkomposisi dari gliserida yang hanya berisi satu asam lemak saja, tetapi merupakan campuran atau kombinasi. Tersedia asam lemak dengan dengan kemurnian 90% atau lebih yang merupakan hasil dari produksi khusus saja.
Sabun Transparan Pembuatannya dengan cara melarutkan sabun yang sudah jadi dalam alkohol dengan berat yang sama. Kemudian sebagian alkohol diuapkan. Apabila sabun sudah cukup kental dan tetesan cairan didapat dengan cepat menjadi masa yang keras, maka sudah didapat sabun transparan ( Saponifikasi ). Pengrajin berusaha untuk mendapatkan sabun yang jernih, bening dari pada sabun yang buram atau opaque. Diketahui bahwa sabun opaque bila dicampur dengan alkohol dalam kondisi tertentu akan menjadi transparan. Masih dalam kondisi tertentu sabun transparan dapat dilelehkan dan didinginkan cepat untuk menahan transparansinya. Dua kasus yang terakhir menunjukkkan bahwa laju pendinginan mempengaruhi transparansi sabun. Faktor lain yang mempengaruhi transparansi sabun adalah kandungan alkohol, gula, dan glyserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih dan bening maka hal yang paling essensial adalah kualitas gula, alkohol dan glyserin. Oleh karena
itu
pemilihan
material
dipertimbangkan
dengan
warna
dan
kemurniannya. Parfum berperan penting dalam warna sabun seperti adanya tincture, balsam dan infusi yang digunakan agar sabun menjadi wangi, adanya bahan tersebut dapat menjadikan spotting ( bintik hitam ). Apabila sabun sengaja diwarna dipilih pewarna yang tahan alkali. Air distilasi adalah air terbaik untuk sabun
transparan glyserin dipilih yang murni, alkohol juga yang terbaik prosentasi tertinggi. Untuk minyak dan lemak digunakan yang asam lemak bebas rendah dan warna yang baik. Penambahan glyserin atau gula yang banyak menyebabkan sabun menjadi lengket dan manis, oleh karena itu mengotori pembungkus. Untuk memperoleh transparansi sabun berikut ini adalah metode yang umum digunakan ; 1. Transparan karena gula. 2. Transparan karena glyserin dan alkohol. 3. Dimana 1 dan 2 digabung dengan menggunakan minyak castor. 4. Transparansi karena asam lemak dalam sabun dan seberapa kali sabun dimill. Dengan metode pertama, kandungan minyak kelapa sedikitnya adalah 25 persen, lemak yang lain adalah tallow atau lemak apa saja yang dapat menjadikan sabun keras. Sabun dididihkan dan dimasak seperti biasanya lalu dimasukkan dalam pengaduk untuk dicampur dalam larutan yang mengandung 10 – 20 % gula sesuai berat sabun. Gula dilarutkan dalam air dan larutan dipanasi sampai 60 derajat selsius kemudian perlahan – lahan ditambahkan dalam sabun. Manakala air menguap, sabun jenis tersebut menunjukkan bintik – bintik dan menjadi lengket karena gula menembus permukaan larutan. Sabun
transparan
dari
kategori
yang
kedua
dapat
disaponifikasikan
sebagaimana biasanya dan dibuat dari sabun mandi dasar. Sabun dimasukkan dalam mixer dan dicampur alkohol 96 % dengan perbandingan satu bagian alkohol dalam dua bagian total asam lemak dalam sabun, bersama glyserin dengan proporsi yang sama.
Metode yang ketiga minyak castor sendiri digunakan untuk membuat sabun atau lebih dari sepertiga lemak dapat ditambah utnuk setiap sabun dasar diatas. Jika minyak castor yang digunakan hanya perlu 2 atau 3 % gula. Metode yang terkhir kombinasi dari tallow ( lemak/kendal ) 75 % , minyak kelapa 20% , rosin jernih 5 %. Selanjutnya dengan proses saponifikasi dan perampungan dengan cara pemanasan. Sabun selanjutnya dimasukkan dalam ketel berjaket dan diolah sesuai dengan pemanasan sempurna. Kebanyakan sabun transparan dibuat dengan cara semi panas, metodenya lebih sederhana dan mudah. Langkah awalnya adalah memasukkan lemak dan minyak dalam ketel, dipanasi sampai 60 der. Sabun scrap yang sudah dibuat dapat dicairkan dalam lemak yang panas jika diinginkan. Ditambahkan larutan soda yang sudah dibuat. Masa diaduk sampai terjadi proses saponifikasi. Setelah itu sabun ditutup dan dibiarkan selama 2 jam atau sampai pada tengahnya ada tonjolan. Kemudian larutan gula dimasukkan dan akhirnya alkohol dan glyserin. Temperatur dari massa dinaikkan sampai 60 derajat Celsisus.
Equipmen industri sabun bening 1. Mesin Pembangkit Uap Tugas : Menyediakan uap untuk memanaskan mixer Jenis : Shell and Tube Komponen : • Burner • Panel • Barometer • Gelas penduga • Cerobong • Safety Valve • Blown down • Switch Pres 2. Mixer
• • • • •
Tugas : reactor tempat berlangsungnya reaksi saponifikasi antara lye dan minyak menjadi sabun. Mixer ini digunakan dalam pembuatan sabun metode semi panas. Type : Reaktor Berpengaduk dengan Jaket Bahan : Stainless Steel Pemanas : Steam Komponen :
Pengaduk Stainless,off center Dinamo Gear Box Couple Chasis double jacket
3. Pipa Molding Tugas : Menyimpan dan memberikan bentuk sabun transparan dari mixer Type : Oval/Kotak Bahan : Pipa PVC Panjang : 50-60 cm Komponen : • Tutup PVC
4. Trolley Molding Tugas : Menyimpan pipa molding untuk dikenai proses ageing Type : Trolley Bahan : Besi Panjang : 1x2 m
5. Extruder
Tugas Type
: Mengeluarkan sabun dari pipa molding : Otomatis
6. Mesin Potong Tugas : Memotong sabun dengan ketebalan tertentu Type : Manual Bahan : Besi Komponen : • Pisau potong • Meja dudukan
7. Mesin Pon Tugas : Mencetak sabun hingga memiliki berat, bentuk dan logo sesuai spesifikasi yang diinginkan Type : Manual Bahan : Besi Baja Komponen : • Matras • Stempel sabun
Contoh Resep Sabun Transparan yang menggunakan minyak Kastor Kandungan
Nama
Berat gram
Minyak dan lemak
1. Sawit
400
2. Kelapa. 3. Castor 4. Stearic acid
160 250 40
Larutan kaustik
1. Kaustik Soda 2. Aquades
124 150
Pelarut
1. Alkohol. 2. Glyserin 3.
290 80
gula
1. Gula. 2. Aquades
200 150
K. Tambahan
Colorant
1. Ultra marine 2.
Qs
K. Tambahan
Pewangi.
K. Tamb. Khusus
Anti oksidan
1. Rose 2. Lavender BHT
Qs Qs 1-2%
Sequesteran
EDTA
1–2%
Kategori Kandungan utama
System lay out
APABILA ADA KESULITAN JANGAN SUNGKAN HUB ATAU EMAIL PAKDE JONGKO. WASSALAM
MATUR NUWUN KAWULO TIYANG SOLO