Hari Na'as Sedunia??

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hari Na'as Sedunia?? as PDF for free.

More details

  • Words: 1,053
  • Pages: 4
Hari Na’as Sedunia?? Tik tik tik… bunyi detik jam membuatku terjaga dari tidurku. Tinggal 30 detik lagi menuju pergantian hari. Dan esok adalah hari ulang tahunku. Dari Minggu lalu sudah kutunggu-tunggu hari ini, hari dimana usia ku menginjak 17 tahun. Tiap hari aku berkhayal akan dapat kejutan apa dari orang-orang disekitarku, karena ulang tahun ke 17 sangat spesial dimataku jadi aku benarbenar mengharap akan terjadi kejutan besar yang menyenangkan di ulang tahun ke 17 ku nanti. Walaupun sebenarnya aku agak khawatir banyak orang yang lupa dengan ulang tahunku karena jatuh pada masa liburan semester. Semoga saja tidak. 30 detik telah berlalu, alarm jam weker dan alarm HP ku berbunyi menandakan pergantian hari. Senyum menghiasi bibirku, aku mulai mengamati HP ku berharap akan ada seseorang yang segera memberiku selamat. Di HP ku tertulis memo singkat “HaPpY sWeeT 17 (06/07/08 00.00wib)”. Aku mulai penasaran siapakah yang akan menjadi orang pertama yang memberiku selamat. Aku menunggu sambil terus tersenyum senang dan mengalahkan seluruh rasa kantuk ku malam ini. 10 menit berlalu, belum ada satupun

telepon atau sms di HP ku. Aku mulai sedikit khawatir, aku tetap

menunggu walau perasaan ku tidak sesenang tadi. 30 menit berlalu tetapi belum juga ada satupun telepon atau sms yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Aku mulai merasa sedih karena yang aku khawatirkan benar-benar terjadi, teman-temanku tidak ada yang ingat padaku karena sedang sibuk dengan liburannya. Akhirnya setelah hampir 2 jam menunggu dan tidak ada satupun orang yang menghubungiku, aku mulai tertidur dengan perasaan sedih dan sedikit kesal. ******

“Pagi dunia…!!!” ucapku sambil membuka jendela kamar. Kuhirup udara segar pagi hari dan tersenyum sembari mengucapkan doa dalam hati semoga hari ini menyenangkan. Aku keluar dari kamarku dan melihat jam di ruang tamu yang menunjukan pukul 08.00. Tampaknya karena tidur terlalu larut aku jadi kesiangan bangun. Aku lihat sekeliling rumah ku yang tampak sepi, ternyata papa dan mama sudah berangkat ke kantor dan adikku ikut menebeng ke rumah saudaraku yang tidak jauh dari kantor mama. Aku mengetahui itu dari memo yang ditulis mama di atas meja tamu. Yap, lengkap sudah penderitaan ku hari ini, bukan hanya teman-temanku tapi keluargaku juga lupa dengan ulang tahun ke 17 ku yang amat sangat ku nanti-nanti. Aku melihat kalender digital diatas meja. “6 Juli 2008”. Aku hanya tersenyum kecut melihat kalender itu. ****** “Sungguh hari yang amat sangat membosankan!!!” keluhku. Ulang tahun ke-17 yang ku nanti-nanti ini ternyata hanya menjadi hari yang membosankan karena tidak ada satupun temen-teman dan keluargaku yang ingat ulang tahunku, bahkan aku ditinggal sendirian di rumah. Aku coba menghubungi teman-temanku tapi ternyata pulsaku habis, dan aku benar-benar amat sangat kesal begitu tahu kalau telepon rumahku di blokir. Dan kekeselanku benar-benar memuncak ketika aku ingin menghilangkan kebosanan ini dengan menonton Televisi, dan ternyata Listrik sedang mati alias mati lampu. “Aaaaaaaaaaaaarrrrrrggggggggh… kenapa hari ini nyebelin banget sih????” jeritku kesal. “ultah ke-17 ga ada yang ngucapin, sendirian di rumah, ga ada hiburan, mati lampu pisan!! Sial banget siiiiihhhhh??!!!!” gerutuku kesal. Setelah melakukan kegiatan-kegiatan tidak penting, hanya sekedar untuk menghilangkan kebosanan, aku tertidur. ******

“Dear God its only thing I ask….” Bunyi HP ku membangunkan ku dari tidur lelapku. Aku langsung mengangkat HP ku karma aku masih berharap seseorang ingat dengan ulang tahun ku. “Halo” ucapku setengah mengantuk. “Fi, mama papa pulangnya agak malem ya! Diajak makan malam sama om Ervan. Adek masih di rumah tante Rara, mau nginep katanya. Kamu jaga rumah yah” ucap orang di seberang yang ternyata adalah mama. “Tapi Mam…” “ya udah yah mama buru-buru. Ati-ati di rumah” mama langsung menutup telepon. Aku masih tercengang mengingat omongan mama tadi. Yups, lengkap sudah penderitaan hari ini. Aku beranjak dari kamar, ternyata sudah magrib. Aku langsung mandi dan sholat. Setelah makan malam sendiri dan seadanya, aku mencari obat penghilang rasa bosan. Alhamdulillah lampu sudah hidup, langsung saja aku mencoba menghidupkan tv. Tapi tv tetap ga mau idup, selidik punya selidik ternyata kabel tv nya rusak digigit tikus mungkin. “emang disuruh bosen agak nya y??” gerutu ku pasrah. Alhasil aku menghilangkan bosan sambil menunggu kepulangan mama papa dengan mendengarkan musik dari HP, mengelap-ngelap perabotan rumah, sampai membersihkan kamar mandi malam-malam. Semua itu aku lakukan untuk menghilangkan kebosanan serta kesedihan ku. Aku berusaha membuat hari ini tetap menyenangkan. Malam semakin larut, jam sudah menunjukan pukul 11 malam tapi mama pap belum juga pulang. Aku mulai mengantuk, sebelum tertidur kupandangi jam weker di kamarku. “1 jam lagi ulang tahun gua abis, ga’ ada satu orang pun yang inget!! Tragisnya…” ucapku lirih, dan tidak lama kemudian aku tertidur. ****** Tok… tok… tok! Suara ketukan pintu membangunkan aku dari tidurku. Aku melihat jam wekerku menunjukan pukul 00.10wib. Sedikit sedih mengingat ulang tahunku sudah lewat. Suara mama yang memanggil dari luar membuat ku beranjak dari kamar untuk membukakan pintu.

“Fi… Fia…!! Fi, buka pintunya Fi” ucap mama. “iya ma sebentar” ucapku sembari membuka kunci pintu. Begitu pintu terbuka mata ku langsung terbelalak melihat pemandangan diluar pintu, aku kaget melihat banyak orang di teras rumahku. Sempat ku pikir aku sedang bermimpi. Di sana ada mama, papa, adik yang membawa kue ulang tahun, teman-teman dekatku, dan saudara-saudaraku. Mereka tertawa melihat aku yang terkejut dengan kedatangan mereka. “Happy Birthday….!!!” Ucap mereka semua kompak sambil menyodorkan kue ulang tahun yang berhiaskan lilin angka 17 di atasnya. Aku semakin terkejut, bingung lebih tepatnya. “Ulang tahunku kan udah lewat, telat!” ucapku sedikit cemberut. Mereka semua tertawa mendengar ucapanku. Aku semakin binggung. “Fi sekarang masih tanggal 6 kok” ucap mama. “ga’ Ma! Udah jam 12 lewat, udah ganti hari” jawabku. “Fi, denger ya! Kita semua ngerjain lo, tanggal di HP lo dan tanggalan di rumah lo sengaja dicepetin tanggalnya buat ngelabuin lo. Jadi sebenernya hari ini tanggal 6 Juli 2008. Ini semua ide bokap nyokap dan adek lo buat ngerjain lo. Hahahaha” jelas Sissy salah satu temanku. “iya, terus tv dan telepon sengaja dimatiin biar lo ga bisa cari info tanggal. Hahahaha, keren kan ide gua” tambah adik ku. Aku tercengang mendengar kata-kata teman dan adik ku. Ada perasaan jengkel tapi juga senang di hatiku. “Jadi semua ini rencana lo, awas lo ya!! Sini lo gua jitak” ucap ku kesal sambil menjitak pelan kepala adikku. Semua tertawa melihat tingkah kami. Setelah itu terjadi perayaan kecilkecilan dirumah ku. Ternyata semuanya ingat dengan ulang tahun ku. Hari ini benar-benar ulang tahun yang sangat menyenangkan. Aku bersyukur mempunyai keluarga dan teman-teman yang menyayangiku. Terima Kasih Tuhan. _Selesai_ By : LaNbo88

Related Documents