Haramnya Memberontak Penguasa

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Haramnya Memberontak Penguasa as PDF for free.

More details

  • Words: 375
  • Pages: 2
HARAMNYA MEMBERONTAK PENGUASA

Rasulullah Shalallahu‟alaihissalam bersabda bahwa nanti akan datang suatu masa ketika penguasa muslim adalah seorang yang berhati setan dan berwujud manusia yang tentunya tidak akan menggunakan hukum Islam, kemudian sahabat bertanya apa sebaiknya sikap umat yang akan hidup dalam pemerintahan itu, lalu Rasulullah Shalallahu‟alaihissalam menjawab bahwa sebaiknya umat bersabar walaupun penguasa tersebut telah banyak menzhalimi umat karena sesungguhnya dalam sabdanya yang lain bahwa Penguasa Muslim adalah perpanjangan tangan Allah, barangsiapa yang menghinakannya maka Allah akan menghinakannya. Di dalam suatu hadits shohih, Rasul Shalallahu‟alaihissalam bersabda bahwa jihad yang paling utama adalah menegakkan kalimat yang haqq. Dalil ini digunakan oleh kebanyakan kaum muslim Indonesia untuk membenarkan tindakan demo anarkis, ini adalah suatu tindakan syubhat yang harus dijauhi karena jika kita menggunakan suatu dalil, maka kita juga harus mengikuti dalil yang menguatkan dalil yang lain karena ini merupakan wahyu dari Allah „Azza wa jalla, dalam hadits yang lain Rasul Shalallahu‟alaihissalam bersabda bahwa jika kita ingin menasehati penguasa, maka ambillah tangannya dan jika dia mau mengikuti nasehat kita maka bersyukurlah dan jika dia enggan maka sesungguhnya kita telah menyampaikan kewajiban kita. Hadits ini memberitahukan kepada kita agar kita tidak membenarkan tindakan demonstrasi, menyampaikan ceramah dan khutbah yang menjelekkan pemerintah, pemberontakan dengan cara pengeboman, dan tindakan yang memprovokasi masyarakat. Sewaktu Utsman bin Affan RodiAllahu‟anhu dituduh melakukan tindakan kolusi, korupsi, dan nepotisme seseorang bertanya kepada salah seorang sahabat Nabi mengapa engkau tidak menasihati Amirul mukminin, kemudian sahabat itu menjawab apakah ketika aku menasihati Utsman harus mengatakannya kepadamu yang nantinya akan berakibat menimbulkan fitnah. Di waktu yang lain Abu Darda RodiAllahu‟anhu juga ditanya hal yang sama semasa kekhalifahan Muawiyah, maka pertanyaannya pun sama. Hajjaj bin Yusuf, seorang panglima zholim yang dengan ringan tangan membunuh nyawa kaum muslim, namun di saat itupun ulama tidak membenarkan pemberontakan terhadapnya. Oleh karena itu, wahai saudaraku kaum muslimin yang hidup di Negara yang menganut hukum thaghut janganlah sesekali menjelek dan menghinakan penguasa kaum muslimin dan bersabarlah karena sesungguhnya

pertolongan Allah bersama orang yang sabar. Sebagai kesimpulannya, maka hayatilha bunyi hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RodiAllahu‟anhu. ia berkata: “ Rasulullah Shalallahu‟alaihissalam. bersabda: Barang siapa yang tidak menyukai sesuatu pada pemimpinnya, maka hendaklah ia bersabar. Karena sesungguhnya siapa yang memisahkan diri dari jemaah walau sejengkal lalu ia mati, maka kematiannya adalah kematian jahiliah” (Shahih Muslim No.3438)

Related Documents