1 MOTOR DIESEL Oleh : Prof. Dr. Ir. Santosa, MP Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang, September 2009
Pada motor diesel, udara dihisap oleh torak sehingga masuk ke dalam silinder. Suhu yang cukup tinggi dihasilkan dari kompresi udara. Bahan bakar masuk melalui pengabut (nozzle).
Cairan bahan bakar (minyak solar) dipaksa ditekan melewati
lubang sempit, maka terbentuk kabut. Masuknya bahan bakar tersebut menentukan saat mulai pembakaran. Klasifikasi motor diesel, meliputi (a) motor diesel putaran tinggi, (b) motor diesel putaran sedang, dan (c) motor diesel putaran rendah. Motor diesel putaran rendah mencakup motor dengan frekuensi lebih rendah dari 500 rpm, kecepatan sedang dengan frekuensi putar antara 500 sampai 1000 rpm, dan putaran tinggi untuk frekuensi putar yang lebih tinggi dari 1.000 rpm (Arismunandar dan Tsuda, 1986). Ada tiga hal yang mencirikan motor diesel, dan berbeda dengan motor bensin, yaitu (1) pompa tekan bahan bakar (injection pump), (2) nozzle, dan (3) kompresi yang berguna untuk menghasilkan suhu untuk memulai pembakaran. Injection pump merupakan pompa tekan bahan bakar, yang merupakan suatu sistem yang merubah bahan bakar cair menjadi kabut (pada nozzle) yang ditekan oleh injection pump.
Makin besar tekanannya maka makin halus ukuran partikel bahan
bakar yang dihasilkan. Fungsi kompresi pada motor diesel adalah : (1) menaikkan efisiensi panas (thermal efficiency), dan (2) menghasilkan suhu yang tinggi untuk memulai pembakaran.
DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, W. dan K. Tsuda. 1986. Motor Diesel Putaran Tinggi. Cetakan Keenam. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
2 Soenjoto S. 1985. Hand Out Daya Dalam Bidang Pertanian II. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.