01. INT. SEBUAH HANGAR PESAWAT MILITER – MALAM HARI. Sekelompok Satuan Pasukan Khusus bernama UNIT 9 ASSAULT GROUP, yang terdiri dari 8 orang terlihat sedang gear-up. Pasukan itu dipimpin oleh seorang Letnan, dengan kode sandi DELTA. Anggota pasukan yang lainnya dikenal dengan kode sandi sebagai berikut: ZERO, wakil pemimpin. SHADOW, Ahli kendaraan. JESTER, Ahli persenjataan. GRAIL, Ahli infiltrasi. SNAKE, Ahli bahan peledak. RAVEN, Ahli komunikasi dan teknologi merangkap Medic. Dan yang terakhir adalah PHOENIX, Penembak jitu. Tampak Emblem UNIT 9 tersemat disalah satu lengan baju salah satu anggota tim. Mereka sedang menyiapkan senjata-senjata mereka dan bersiap-siap untuk masuk kedalam sebuah helikopter angkutan militer yang tampak berada diluar hangar itu.
02. EXT. SEBUAH JALAN DI LUAR KOTA – TIMOR-TIMUR – FLASHBACK – SIANG HARI. Sebuah iring-iringan mobil Duta Besar, berbendera Republik Indonesia, yang terdiri dari 2 kendaraan jip pengawal berwarna hitam yang mengapit 1 mobil Limousine hitam, sedang melaju menuju Kedutaan RI. TEXT INSERT: 5 HARI YANG LALU. TIMOR-TIMUR. Iring-iringan mobil itu tiba-tiba di cegat oleh 2 buah jip dari depan dan sebuah jip lainnya dari belakang. Iring-iringan mobil Duta Besar RI itu mau tidak mau berhenti. Dari dalam jip-jip pencegat itu keluar segerombolan orang-orang berpakaian milisi yang mengenakan balac-lava yang bersenjata lengkap senapan-senapan AK47. Para pengawal Duta Besar serta merta keluar dari kedua mobil jip pengawal itu, dengan pistol terhunus. Terjadi baku tembak sengit yang akhirnya dimenangkan oleh kelompok milisi itu. Semua pengawal Duta Besar RI itu tewas terbantai. Sang Duta Besar RI ditangkap dan dijadikan sandera. SEKERTARIS HANKAM SHINTA (v.o.)
Sudah empat hari negosiasi RI dengan pemerintah Timor belum menemui titik terang. Nasib Duta Besar kita yang diculik itu sama-sekali bukan masalah prioritas… QUICK FADE TO:
03. INT. RUANG RAPAT MARKAS BESAR SATUAN ANTI TERORIS UTAMA REPUBLIK INDONESIA – FLASHBACK – SIANG HARI. SEKERTARIS HANKAM SHINTA sedang memimpin sebuah rapat intern yang dihadiri oleh MENHANKAM dan MENLU RI beserta 3 orang Jendral Bintang lima. JENDRAL SUNDJADI SUDEWO, pendiri S.A.T.U. (Satuan Anti Teroris Utama), JENDRAL AHMAD SETIADI dan JENDRAL HERU PURNOMO. TEXT INSERT: 9 JAM YANG LALU. MARKAS BESAR SATUAN ANTI TERORIS UTAMA (S.A.T.U.) REPUBLIK INDONESIA. SEKERTARIS HANKAM SHINTA … Saat ini Pemerintah Timor lebih konsentrasi berperang melawan fraksi militer yang sedang melakukan kudeta itu… MENHANKAM dan MENLU RI saling berpandang-pandangan sambil mengkerutkan dahi. SEKERTARIS HANKAM SHINTA (cont’d) Perang saudara yang sudah berkepanjangan itu telah melumpuhkan banyak sumber daya guna Pemerintahan Timor. Dan berdasarkan data intelijen paling baru, kita sudah mendapat konfirmasi kalau Pemerintah
Timor
sama
sekali
tidak
akan
melakukan perundingan atau upaya apapun untuk menyelamatkan Duta Besar kita…
JENDRAL SUNDJADI SUDEWO tampak berpikir keras sambil mengusap-usap kumis dan janggut tipisnya. SEKERTARIS HANKAM SHINTA (cont’d) (menghela nafas) Duta Besar kita itu sudah terlalu lama disekap. Kemungkinannya Sepertinya
untuk
masalah
selamat
ini
harus
makin kita
tipis…
selesaikan
sendiri, bapak-bapak… MENLU Sepertinya begitu…
MENHANKAM Sebenarnya aku sudah dapat otorisasi dari Pak Presiden… Apa tidak ada jalan lain? SEKERTARIS HANKAM SHINTA Semua
opsi
sudah
kita
telusuri
Pak.
Upaya
negosiasi kita sudah gagal total. Kelompok teroris itu sama sekali tidak mau berhubungan langsung dengan kita… MENHANKAM Pak Menlu? MENLU (menghela nafas) Aku dukung seratus persen. QUICK FADE TO: 04. EXT. SEBUAH HANGAR PESAWAT MILITER – MALAM HARI.
DELTA memberikan aba-aba dengan tangan pada seluruh anggota UNIT 9 untuk bersiap-siap menaiki helikopter. Mereka semua satu-persatu mulai naik kedalam helikopter itu. MENHANKAM (v.o.) Jendral Setiadi? CUT TO: 05. INT. RUANG RAPAT MARKAS BESAR SATUAN ANTI TERORIS UTAMA REPUBLIK INDONESIA – FLASHBACK – SIANG HARI. MENHANKAM menoleh pada JENDRAL AHMAD SETIADI. JENDRAL AHMAD SETIADI diam sesaat lalu mengangguk setuju dengan raut muka sangat serius tanpa mengeluarkan sepatah katapun. MENHANKAM Jendral Purnomo? JENDRAL HERU PURNOMO (menggeleng pasrah) Tidak ada jalan lain… Saya setuju. MENHANKAM (menoleh pada Jendral Sudewo) Kalau begitu… Jendral Sudewo… JENDRAL SUNDJADI SUDEWO mengangguk dan berdiri. MENHANKAM (cont’d) …langsung kirim UNIT 9. Otorisasi penuh. JENDRAL SUNDJADI SUDEWO sekali lagi mengangguk lalu berjalan menuju pintu keluar. MENHANKAM, MENLU dan yang lainnya juga lalu berdiri dan bersiap-saip untuk keluar. MENHANKAM (cont’d)
Tetap operasi bayangan, Sudewo. Cepat, rahasia dan efisien. Masuk. Selamatkan. Keluar. Kita tidak mau ada insiden internasional kan? JENDRAL SUNDJADI SUDEWO berhenti didepan pintu keluar dan menoleh. JENDRAL SUNDJADI SUDEWO (mengangguk penuh percaya diri) Pasti tidak. JENDRAL SUNDJADI SUDEWO membalikkan tubuh dan berjalan kearah kamera. FADE TO BLACK FADE IN: 06. INT. HELIKOPTER ANGKUTAN MILITER – MALAM HARI.