GENSET GAS LPG UNTUK SOLUSI KELISTRIKAN DI SISTEM KENDARI Ricky Cahya Andrian (7905009F)
[email protected] PLN Pengatur Beban Kendari, PLN AP2B Sistem Sulsel Jln. Ahmad Yani Wuwua Kendari 93117, Sulawesi Tenggara
ABSTRAK Diversifikasi Energi adalah solusi untuk melepas ketergantungan dari BBM dengan memanfaatkan energi lain untuk menghasilkan listrik, salah satunya adalah gas LPG. Gas LPG yang sekarang sedang disosialisasikan oleh pemerintah untuk menggantikan minyak, ternyata bisa digunakan juga untuk menghasilkan listrik. Sehingga konversi BBM, dalam hal ini HSD juga dapat dilakukan ke gas tetapi dalam skala rumah tangga. Teknologi genset saat ini sudah mengalami kemajuan dengan menggunakan bahan bakar gas LPG bukan bensin atau solar. Dengan kapasitas 7 kW yang ada di pasaran bisa memberikan kontribusi sebesar 7MW jika dipasang di 1000 titik di Kendari. Genset ini digunakan saat WBP (malam) selama 4 jam, sehingga jika dibandingkan dengan konsumsi HSD senilai dengan 7KL atau 45.5 juta per hari yang bisa dihemat. Pemadaman WBP di Kendari sebesar 6.5 MW juga dapat teratasi.
1. LATAR BELAKANG Ide awal untuk mencetuskan hal ini adalah dilatarbelakangi oleh kondisi sistem di Kendari yang selalu defisit saat malam hari akibat kebutuhan demand tidak bisa dipenuhi oleh supply akibat pertumbuhan ekonomi seperti Mall, ruko dan perumahan baru di kota Kendari. Di samping itu, banyak masyarakat pelosok yang masih menikmati listrik hanya 12 jam bahkan ada juga yang sama sekali tidak mendapatkan listrik sama sekali. Sehingga hal ini mendorong penulis untuk berpikir bagaimana bisa menciptakan listrik mandiri. Karena dengan listrik mandiri ini merupakan salah satu cara untuk melistriki masyarakat dengan tidak bergantung kepada PLN (offgrid) sehingga tantangan untuk mencapai visi 75-100 PLN di tahun 2020 dapat terwujud. 2. REFERENSI http://www.nooutage.com 3. PERMASALAHAN
Permasalahan pemadaman yang dilakukan PLN adalah masalah klasik yang diakibatkan oleh demand pelanggan listrik yang lebih besar dari supply pembangkit yang ada (eksisting). Di Kendari, semua pembangkit adalah jenis diesel yang berbahan bakar minyak HSD dan MFO. Sehingga biaya operasi di Sistem Kendari ini sangat tinggi yaitu 1600 rupiah per kWh dari sisi bahan bakar dengan SFC 0.250. Harga HSD saat ini sudah mencapai 6500 rupiah per liter akibat kenaikan harga minyak dunia yang mencapai 98US$ per barrel. Sehingga kebijakan untuk membangun pembangkit baru berbahan bakar diesel tidak diperkenankan. PLTU atau pembangkit berbahan bakar batubara baru masuk sistem Kendari tahun 2010 dengan kapasitas 2 x 10 MW sedangkan tahun 2007 saja beban puncak Kendari sudah mencapai 31.7MW, di tahun 2010 diperkirakan akan mencapai 38MW. Sedangkan daftar tunggu di Sistem Kendari sudah mencapai 15MW sehingga total kebutuhan listrik di Kendari akan mencapai 53 MW di tahun 2010. Sehingga tidak mengherankan mulai tahun 2007 ini sampai 2010 akan tetap terjadi pemadaman. Saat ini Sistem Kendari defisit 6.5 MW atau 1/5 sistem akibat keluarnya mesin karena pemeliharaan dan gangguan. Jumlah defisit ini juga belum memenuhi kriteria N-1, artinya jika ada mesin lain gangguan tiba-tiba yaitu mesin terbesar caterpillar dengan kapasitas 4 MW, maka dipastikan pemadaman akan lebih besar dan mencapai 10 MW atau 1/3 sistem. Sehingga yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemadaman dan juga untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan daftar tunggu terutama daya 450 VA (R1) dan 900 VA (R2) dengan cara menciptakan listrik mandiri bagi rumah tangga (off grid) dari sistem PLN eksisting. 4. PEMBAHASAN Listrik mandiri adalah listrik yang dihasilkan sendiri oleh masyarakat tanpa perlu menyambung ke jaringan PLN. Listrik mandiri didapat dengan menggunakan genset berbahan bakar gas sehingga harganya lebih murah dibandingkan menggunakan bensin, kerosene atau solar. Genset gas yang ada di pasaran saat ini sudah mempunyai kapasitas 7000W per unit, disupply dari dua buah tabung gas LPG, masing-masing kapasitas 12 kg. Caranya seperti kita menggunakan kompor gas yaitu dari tabung gas tersebut dipasang selang gas, kemudian dihubungkan dengan Genset tersebut, kemudian langsung distart. Genset ini keluarannya 220 Vac sehingga diperuntukan untuk rumah tangga. Genset dengan kapasitas ini bisa mensupply sekitar 16 rumah pelanggan R1 (450 VA) dan 8 rumah pelanggan R2 (900VA).
Gambar 1. Genset dengan bahan bakar gas LPG
Gambar 2. gas LPG sebagai bahan bakar genset
Gambar 3. Panel genset gas
Spesifikasi Genset Gas sebagai berikut :
Generator Engine Make
Briggs & Stratton Extended Life Series OHV
Engine Type
4-cycle, air cooled
Engine Displacement Sound Level
81dbA @ 7 meters
AC Output Voltage
120/240VAC ±10V, 1 phase
AC Output Frequency
60Hz
AC Output Current - rated
58.3/29.2 amps rated on LP 50.0/25.0 amps rated on NG
Alternator
low-maintenance alternator
Battery
12V, sealed (included)
Control System
-
Remote Indications
- Remote LED panel included - contacts provided for remote alarms/indications
Cold weather options
- oil warmer - battery warmer
Fuel Consumption - LP Vapor
50% load: 33 cu.ft/hr
automatic remote starting low oil pressure overcrank fail to start overspeed low frequency
-
low AC voltage no battery voltage AC circuit breaker DC control fuse
(two 20 lb gas grill tanks last for 12
(11-14 in.W.C. pressure at full load req'd)
hours) full load:
Fuel Consumption - natural gas (5-7 in.W.C. pressure at full load req'd)
50% load: 80 cu.ft/hr full load: 137 cu.ft/hr
Generator Documents (left click to view, right click to save)
Installation Manual Dimensions
Dimensions L x W x H
30-1/2" x 22-1/2" x 32-1/2"
Weight
280 lbs.
4.1.
56 cu.ft/hr
140,000 Btu/h at full load 137,000 Btu/h at full load
Perhitungan Biaya dan BEP
Harga Genset 7000W (1712US$)
= 17.120.000 rupiah
Tabung gas 2 buah + isi
= 540.000 rupiah
Selang gas + meteran + accesories
= 500.000 rupiah
Total
= 18.160.000 rupiah
Harga di atas, jika dibagi untuk pelanggan R1 sejumlah 16 rumah, berarti tiap rumah dikenakan biaya 1.135.000 rupiah atau untuk pelanggan R2 sejumlah 8 rumah, tiap rumah dikenakan biaya 2.270.000 rupiah. 2 buah tabung tersebut dengan kapasitas total 24 kg mampu menyupplai listrik 7kW selama 12 jam. Artinya, jika kita gunakan selama 4 jam saat WBP (malam), maka dapat bertahan 3 hari. Jika kita bandingkan dengan konsumsi BBM selama 4 jam tiap hari sebagai berikut : Pembangkit BBM Konvensional periode waktu 4 jam per 3 hari kWhprod = 7 MW x 4 H x 1000 x 3 = 84.000 kWh HSD = 21.000 liter = 136.5 juta (HSD = 6500 rp/liter)
Genset Gas LPG Periode waktu 4 jam per 3 hari kWhprod = 7MW x 4H x 1000 x 3 = 84.000 kWh 1000 x 2 x 80000 = 160 juta (asumsi harga isi tabung 12 kg = 80000 rupiah)
Biaya transport = 110 ribu per 5 KL, artinya untuk 21 KL, biaya transport = 462.000 Kontinuitas minyak sampai 18 tahun ke depan akan habis Harga minyak dunia cenderung naik di atas US$100 per barrel Supply listrik sering gangguan baik dari sisi pembangkit atau JUTM 20kV
Biaya transport = free of charge dari agen LPG Kontinuitas gas sampai 60 tahun ke depan akan habis Harga gas dunia cenderung stabil
Supply listrik terjamin bebas gangguan karena disupply langsung dari sisi TR 220V Static alias diam di tempat, sehingga Lebih mobile atau portable, bisa untuk tidak bisa untuk melistriki daerah digunakan untuk melistriki daerah atau yang tidak terjangkau jaringan PLN desa yang belum terjangkau jaringan listrik
Jika dilihat dari perbandingan di atas, maka memang sekilas terlihat harga produksi genset gas ini lebih mahal dari PLTD, tetapi keuntungan dan manfaat yang diperoleh dalam waktu 10 tahun ke depan, lebih menguntungkan menggunakan genset gas karena faktor bahan bakarnya. 5. KESIMPULAN
1. Genset gas adalah salah satu solusi untuk mengatasi pemadaman yang terjadi di kota kendari dan mengurangi pemakaian BBM karena menggunakan bahan bakar gas LPG yang banyak tersedia di pasaran sehingga masalah supply tidak menjadi kendala bahkan menciptakan pangsa pasar baru untuk Pertamina. 2. Genset gas dapat dipasang untuk daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN karena sifatnya yang mobile. 3. Genset gas dapat dipasang untuk mensupply semua lampu jalan di kota kendari sehingga tidak masuk ke grid PLN saat WBP (malam). 4. Genset gas merupakan pengembangan bisnis baru untuk PLN Kendari di dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Kendari dan untuk mencapai visi 75-100 di tahun 2020.
6. REKOMENDASI
1. Amir Hamzah, Manager Bidang Teknik PLN Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar 2. M. Ikhsan Assaad, Manager AP2B Sistem Sulsel 3. Purnomo, Manager Sektor Kendari 4. Fauzi Arubusman, Manager Cabang Kendari
PROFILE
Ricky Cahya Andrian, dilahirkan di Jakarta 3 Mei 1979. Mendapatkan gelar S-1 dari Institut Teknologi Bandung (ITB) subjur aroes koeat, kemudian bergabung dengan PLN tahun 2004 sebagai pegawai OJT di AP2B Sistem Sulsel di Makassar. Tahun 2005 diangkat menjadi pegawai PLN dan ditugaskan di Tragi Parepare sebagai staff pemeliharaan gardu induk. Kemudian dipindahkan ke Tragi Sidrap dengan jabatan yang sama. Tahun 2006 ditugaskan sebagai staff kinerja dan transfer pricing di AP2B Sistem Sulsel di Makassar. Di tahun yang sama juga, ditugaskan ke Kendari, Sulawesi Tenggara untuk memimpin sub unit Pengatur Beban (AP2B) Kendari sampai saat ini. NIP : 7905009F, alamat email :
[email protected], Telp : 0401394094, Mobile phone : 085217294086.