Nama Perwira Widianto Program SP2 Departemen Ilmu Bedah Kelainan Genetik di Bidang Ilmu Bedah Diagnosis Congenital Adrenal Hyperplasia due to 21Hydroxylase deficiency (21OH CAH)
Kelainan Single Gene Disorder Autosomal resesive disorder; Defisiensi 21-Hydroxylase yang memicu akumulasi 17αHydroxyprogesterone; Mutasi pada gen CYP21
Apert syndrome
Autosomal dominant disorder; Mutasi C ke G pada posisi 755 di gen FGFR2
Birt-Hogg-Dube syndrome
Autosomal dominant disorder; Mutasi pada gen FLCN
Cystic fibrosis
Mutais pada gen CFTR
Genetic Testing Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis pada perempuan ditemukan Ambigu genitalia, sedangkan pada laki-laki ditemukan Testicular Adrenal Rest Tumor - Analisa DNA (ditemukan allele abnormal pada gen CYP21) Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa craniosynostosis, syndactyly, dan omphalocele - Genetic testing FGFR2 EXON 8, Craniodysmorphology Screen (Targeted FGFR1,2, and 3) (FGFR1,2,3) Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa kanker renal, kista renal, kista pulmonal, dan clinical triad (fibrofolikuloma, trikodiskoma, dan akrokordons) - CT scan atau MRI - Genetic Testing : DNA sequencing with method Bi-directional Sanger Sequence Analysis, Deletion/duplication analysis with method Comparative Genomic Hybridization Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa gangguan pada paru, pancreas, ginjal, dan hati yang seringkali membutuhkan terapi transplantasi - Newborn screening berupa pemeriksaan kadar
Coffin-lowry syndrome
X-linked dominant disorder; mutasi gen RSK2
Cowden syndrome
Mutasi pada gen PTEN (gen supresor tumor)
Marfan syndrome
Autosomal dominant disorder; Mutasi pada gen FBN1 di kromosom 15
immunoreactive trypsinogen di darah - Genetic Testing : Targeted Variant Analysis with SNP detection ABI3100, CFTR p.F508del Mutation Detection Diagnsosi dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan mikrosefal, gangguan jantung, kifoskoliosis - X-ray dan neuroimaging - Pada kultur fibroblast atau limfoblast ditemukan penurunan aktivitas Ribosomal S6 kinase - Pemeriksaan gen molecular (mutasi gen RSK2) - Genetic Testing : 1. Deletion/duplication analysis using Multiplex Ligationdependent Probe Amplification (MLPA) 2. Sequence analysis of the entire coding region using Bidirectional Sanger Sequence Analysis Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan multiple noncancerous tumor-like growth (hamartoma) - Evaluasi menggunakan Cleveland Clinic web calculator - Pemeriksaan genetik: 1. Deletion/duplication analysis with Microarray 2. Detection of homozygosity with Single Nucleotide Polymorphism Detection Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan tubuh yang terlalu tinggi, kurus, dan jari-jari yang panjang. Seringkali juga diserta dengan scoliosis, gangguan katup mitral, serta aneurima aorta
-
Familial adenomatous polyposis
Mutasi pada gen APC
Jackson-weiss syndrome
Autosomal dominant disorder; Mutasi pada gen FGFR2
Neurofibromatosis type 2
Mutasi pada gen “Merlin”
Li-Fraumeni syndrome
Autosomal dominant disorder; Mutasi pada p53 tumor supresor gen
Menggunakan kriteria diagnostic Ghent Nosology - Pemeriksaan genetik : 1. Deletion/duplication analysis using Multiplex Ligationdependent Probe Amplification (MLPA) 2. Sequence analysis of the entire coding region using Bidirectional Sanger Sequence Analysis Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan polip adenoma yang bida bertrabsformasi menjadi kanker kolon - Kolonoskopi - Pemeriksaan genetik : 1. Deletion/duplication analysis using NextGeneration (NGS) / Massively parallel sequencing (MPS) 2. Sequence analysis of the entire coding region Next-Generation (NGS) /Massively parallel sequencing (MPS) Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa polidaktili, synostosis, frontal bossing, hidrosefalus - Pemeriksaan genetik : Sequence analysis of the entire coding region with Next-Generation (NGS)/Massively parallel sequencing (MPS) Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan tumor jinak otak yang simetris pada saraf kranial VIII - Amniosentesis Diagnosis dibuat berdasarkan: - Pemeriksaan klinis berupa kanker pada berbagai bagian tubuh (sarcoma, kanker payudara, kanker otak, kanker adrenal)
Α1-antitrypsin deficiency
Mutasi gen SERPINA1; Defek pada gen produksi Α1antitrypsin yang menyebabkan aktivitasnya di darah dan paru menurun, tetapi terdapat deposit Α1-antitrypsin abnormal di hati
Alexander disease / Fibrinoid leukodystrophy
Mutasi pada gen GFAP yang menggambarkan kromosom 17q21
Alagille syndrome
Alport syndrome
Multifactorial Autosomal dominant disorder; Mutasi pada JAG1 atau NOTCH2
Mutasi pada COL4A3, COL4A4, dan COL4A5
Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan prolonged jaundice akibat sirosis sehingga membutuhkan transplantasi hati, asma yang tidak membaik dengan pengobatan, pneumotoraks, pankreatitis, batu empedu. - Pengukuran antitrypsin dengan metode nephelometric atau immunoturbidimetric. - Elektroforesis protein Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa makrosefali, kejang, hidrosefalus - MRI kepala - Pemeriksaan genetik : Sequence analysis of select exons or Sequence analysis of the entire coding region using Bidirectional Sanger Sequence Analysis with Applied Biosystems 3730 capillary sequencing instrument Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa gangguan hati (sirosis, karsinoma hepatoselular) dan gangguan jantung (tetralogy of fallot) - Newborn screening di mana sampel DNA dianalisis untuk marker JAG1 Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan glumerulonefritis hingga End stage renal disease (ESRD ) yang memerlukan dialysis atau transplantasi ginjal, serta adanya gangguan pendengaran - Biopsi ginjal dan kulit - Immunohistokimia atau immunofluorescence untuk
Hereditary Cancer
Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2
Hereditary nonpoluposis colorectal cancer / Lynch syndrome
Autosomal dominan disorder; adanya defek pada DNA mismatch repair yang menyebabkan instabilitas mikrosatelit Mutasi pada gen NOD2 (CARD15). Selain itu, risiko crohn’s disease meningkat pada mutasi gen ATG16L1, IL23R, IRGM, dan SLC11A1
Crohn’s disease
Crouzon syndrome
Autosomal dominant disorder; Mutasi pada FGFR2 dan FGFR3
Joubert syndrome
X-linked resessive disorder; Mutasi pada gen JBTS1-20
Neurofibromatosis type 1
Mutasi pada gen SPRED 1 (15q14) di kromosom 17
Keloid disorder
Pertumbuhan berlebihan dari jaringan granulasi (kolagen tipe III); Mutasi pada beberapa gen di kromosom 15
mengidentifikasi protein COL3-4-5 Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis umumnya berupa kanker payudara atau kanker ovarium - Analisa mutasi kromosom Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa kanker kolon - Pemeriksaan genetik Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksan klinis ditemukan nyeri perut, diare, bahkan obstruksi saluran cerna - Kolonoskopi - CT scan atau MRI pada saluran cerna dengan enteroclysis protocol - Analisa mutasi kromosom Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa craniosynostosis, eksoftalmus, hipertelorisme, patent ductus arteriosus, dan koarktasio aorta - MRI, X-Ray, CT scan - Pemeriksaan genetik Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa ataksia, hiperpnea, hipotonia, dan malformasi (polidaktili dan bibir sumbing) - MRI scan (menilai gangguan perkembangan cerebellar vermis dan malformasi batang otak) - Analisa mutasi kromosom Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa kelainan tulang tengkorak (hidrosefalus, meningokel), kelainan kulit (café au lait), dan gangguan sistem saraf - Analisa mutasi kromosom Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa adanya keloid - Analisa mutasi kromosom
Distal 18q-
Chromosomal Delesi pada bagian distal kromosom 18q.
DiGeorge syndrome
Delesi pada segmen kecil kromosom 22 (22q11.2)
Retinoblastoma
Mutasi pada kromosom 13 (13q14)
Turner syndrome
Hilangnya sebagian atau seluruh kromosom X
Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis berupa kelainan bawaan seperti gangguan jantung, bibir sumbing, kriptokidismus, dan hipospadia - Analisa kromosom atau karyotype - Analisis Microarray Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan kelainan jantung kongenital, perkembangan terhambat, dan bibir sumbing - Analisa gentik dengan fluorescence insitu hybridization Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan red reflex - Pemeriksaan mata - Bryan Shaw untuk mendeteksi leukocoria - Analisa kromosom Diagnosis dibuat berdasarkan : - Pemeriksaan klinis ditemukan webbed neck, telinga letak rendah, dan kelainan jantung - Amniosentesis - Analisis kromosom dengan karyotype