Fungsi Dan Kegunaan Hplc

  • Uploaded by: Sa'diatul
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fungsi Dan Kegunaan Hplc as PDF for free.

More details

  • Words: 976
  • Pages: 3
Fungsi dan kegunaan HPLC / KCKT Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) adalah tipe kromatografi cair digunakan untuk memisahkan dan mengukur senyawa yang telah dilarutkan dalam larutan. HPLC digunakan untuk menentukan jumlah senyawa tertentu dalam suatu larutan. Sebagai contoh, HPLC dapat digunakan untuk menentukan jumlah morfin dalam larutan diperparah. Dalam HPLC dan cair kromatografi, di mana larutan sampel dalam kontak dengan fase padat atau cair kedua, zat terlarut yang berbeda dalam sampel solusi akan berinteraksi dengan fase stasioner seperti yang dijelaskan. Perbedaan dalam interaksi dengan kolom dapat membantu terpisah contoh komponen berbeda satu sama lain. Penggunaan HPLC akhir-akhir ini untuk pemurnian (misalnya untuk keperluan sintesis) senyawa organik skala besar, teknik kromatografi HPLC (High Performance Liquid Chromatography) lebih sering digunakan. Penggunaan KCKT dalam Farmasi

:

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Performance Liquid Chromatography) merupakan suatu metoda pemisahan canggih dalam analisis farrnasi yang dapat digunakan sebagai uji identitas, uji kemumian dan penetapan kadar. Titik beratnya adalah untuk analisis senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap dan tidak stabil pada suhu tinggi, yang tidak bisa dianalisis dengan Kromatografi Gas. Banyak senyawa yang dapat dianalisis, dengan KCKT mulai dari senyawa ion anorganik sampai senyawa organik makromolekul. Untuk analisis dan pemisahan obat /bahan obat campuran rasemis optis aktif dikembangkan suatu fase pemisahan kiral (chirale Trennphasen) yang mampu menentukan rasemis dan isomer aktif.

Pada Farmakope Indonesia Edisi IV Tahun 1995 sudah digunakan KCKT dalam analisis kualitatif maupun kuantitatif dan uji kemumian sejumlah 277 obat/bahan obat. Perubahan yang sangat spektakuler dari Farmakope Indonesia Edisi IV Tahun 1995 ini menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan benar-benar telah mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih dalam bidang analisis obat. Daftar Obat – obat yang Penetapan Kadarnya dengan KCKT (FI Edisi IV) : Karbamazepin, Tablet Karbamazepin, Kapsul Kloramfenikol, Krim Kloramfenikol, Tetes Telinga Kloramfenikol, Tetes Mata Kloramfenikol, dll.

Teknik HPLC merupakan satu teknik kromatografi cair- cair yang dapat digunakan baik untuk keperluan pemisahan maupun analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dengan teknik HPLC didasarkan kepada pengukuran luas atau area puncak analit dalam kromatogram, dibandingkan dengan luas atau area larutan standar. Pada prakteknya, perbandingan kurang menghasilkan data yang akurat bila hanya melibatkan satu standar, oleh karena itu maka perbandingan dilakukan dengan menggunakan teknik kurva kalibrasi (Cupritabu, 2010). Menurut Adnan (1997), komponen utama HPLC adalah : a. Reservoir pelarut : zat pelarut yang dipakai polaritasnya dapat bervariasi tergantung dari senyawa yang dianalisis, yang perlu diperhatikan adalah bahwa tempat pelrut tersebut harus memungkinkan untuk proses menghilangkan gas atau udara yang ada dalam pelarut b. Pompa : digunakan untuk mengalirkan pelarut sebagai fase mobile dengan kecepatan dan tekanan yang tetap c. Injektor : saat sampel diinjeksikan ke dalam kolom, diharapkan agar pelarut tidak mengganggu masuknya keseluruhan sampel ke dalam kolom. Injeksi dapat menggunakan syringe. d. Kolom krmatografi : kolom yang dipakai memiliki panjang 10 – 25 cm dan diameter 4,5 – 5 mm yang diisi dengan fase stasioner beukuran 5-10 mikrometer dan terbuat dari logam atau stainlessteel. e. Detektor : digunakan untuk mendeteksi sampel. Detektor dibutuhkan untuk mempunyai sinsitivitas yang tinggi, linear untuk jangka konsentrasi tertentu dan dapat mendekati eluen tanpa mempengaruhi resolusi kromatografi. Saat ini, HPLC atau KCKT merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain : farmasi; lingkungan; bioteknologi; polimer; dan industri- industri makanan. Kegunaan umum HPLC adalah untuk: pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis ; analisis ketidakmurnian (impurities); analisis senyawa- senyawa mudah menguap (volatile); penentuan molekul- molekul netral, ionic, maupun zwitter ion; isolasi dan pemurnian senyawa; pemisahan senyawa-senyawa yang strukturnya hamper sama; pemisahan senyawa- senyawa dengan jumlah sekelumit (trace elements), dalam jumlah yang banyak, dan dalam skala proses industry, HPLC merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif (Cupritabu, 2010). Menurut Khopkar (1990), zat dengan kepolaran berbeda dapat dipisahkan dengan HPLC berdasarkan partisi caircair. Prinsip HPLC menggunakan prinsip kromatografi adsorbsi dan banyak digunakan dalam industi farmasi dan pestisida. Prinsip umum kromatografi: Keterangan : Fase gerak Fase diam Kolom Detektor Rekorder HPLC sering digunakan antara lain untuk menetapkan kadar senyawa aktif pada obat, produk hasil samping proses sintesis, atau produk- produk degradasi dalam sediaan farmasi. Keterbatasan metode HPLC ini adalah untuk identifikasi senyawa, kecuali jika HPLC dihubungkan dengan spektometer massa (MS). Keterbatasan lainnya adalah sampel sangat kompleks maka resolusi yang baik sulit diperoleh (Cupritabu, 2010).

Cara yang digunakan untuk memilihara alat ini adalah dengan jagan meletakkan alat ditempat yang terkena sinar matahari langsung, hal ini dikarenakan dapat membuat eluen menjadi menguap, selang harus terisi, tidak boleh

ada gelembung jika ada lakukan proses pourge. Proses pourge adalah proses menggelurkan eluen yang masuk dan mengandung gelembung, tekan open dry untuk membuang cairan. Eluen yang digunakan harus pelarut murni atau mendekati murni dan tidak kotor, agar tidak akan merusak kolom. Selalu terhubung stabilizer. Pada saat injektion diusahakan tidak boleh terdapat gelembung. Suhu harus stabil, dan terakhir diletakkan pada meja yang permanen dan datar. Instrument ini digunakan untuk menganalisa kadar obat, indentifikasi obat dan penentuan kadar cemaran dalam validasi pembersihan. Selain metode analisis dan kalibrasi, HPLC perlu di kualifikasi untuk memastikan bahwa instrument HPLC dapat bekerja dengan benar sesuai dengan tujuannya. Ada yang berpendapat bahwa instument HPLC hanya perlu dikalibrasi saja tidak perlu dikualifikasi. Sebenarnya tergantung cara pandang terhadap HPLC ini, bila kita memandang HPLC bagian per bagian HPLC dapat dilakukan kalibrasi. Misalnya kalibrasi detektor, pompa (laju aliran)dan oven pemanas kolom. Kalibrasi bagian perbagian tersebut dilaksanakan secara terpisah dan beranggapan bahwa HPLC dapat terkalibrasi bila semua bagian dikalibrasi serta memenuhi syarat. Akan tetapi memandang bahwa HPLC ini masuk dalam ranah Kualifikasi, mulai dari Kualifikasi Instalasi (KI), Kualifikasi Operasi (KO) dan Kualifikasi Kinerja (KK). Bahkan bisa masuk kedalam Kualifikasi Desain (dimana dijelaskan tentang URSnya). HPLC masuk dalam ranah Kualifikasi karena HPLC ini merupakan insrument yang “sophisticated” intrument rumit dimana masing-masing bagian alat bekerja secara sinergis bersamaan membentuk suatu sistem dan akhirnya menghasilkan suatu output.

Related Documents

Fungsi Dan Kegunaan Hplc
October 2019 15
Fungsi Dan Deklarasi Fungsi
November 2019 65
Fungsi Dan Deklarasi Fungsi
November 2019 63
Hplc
November 2019 34
Hplc
November 2019 33