Forgiven But Not Forgotten

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Forgiven But Not Forgotten as PDF for free.

More details

  • Words: 3,755
  • Pages: 17
FORGIVEN , NOT FORGOTTEN Author Pairing Genre

: Nade : sakura x tetsu , hyde x tetsu : shonen-ai ( if u ask for more such as yaoi, u can ask snowcat to make those stories ^^)

Note :…etto…Laruku bukan milik nade (walau berharap hehehe…) en, ini hanya fiksi belaka, walau ada beberapa kejadian/event acara didalam fic ini memang benar terjadi. Hmm…untuk fic kali ini, nade terinspirasi dengan “kemarahan” nade atas ulah Ken di sebuah event , en……juga terinspirasi dengan aksesoris yang di pake ama tetchan waktu masa solo karir (rasanya ampe sekarang masih dipake,minimal buat kebutuhan pemotretan). Kalau belum paham apa yang nade maksud..silakan baca fanfic nya. Bagi yang gak suka pasangan sakura x tetsu……maaf kan nade, tetapi nade sekarang lagi suka2 nya ama pairing satu ini. Yang penasaran ama pairing ini....boleh mulai membaca fic nade ini. p.s. : NEKOOOOO......tugas loe bikin fanfic yoshiki x tetsu hahahahhahaha..... ------------------------------------FORGIVEN, NOT FORGOTTEN “AKU PASTI-PASTI-PASTI-PASTI......MEMBUNUH KEN-CHAN UNTUK SATU INI!!” teriak tetsu dalam hatinya. Air mukanya terlihat kusam dan merah karena amarah yang dipendamnya. Matanya menatap tajam kearah spanduk besar yang terbentang dan memperlihatkan deretan tulisan berukuran besar dan jelas, “BUBBLE FESTIVAL”. Tetsu kembali melanjutkan langkahnya menuju kearah belakang panggung. Untuk beberapa saat tetsu mengalami kesulitan dengan staff yang mengawasi tempat tersebut. Tetsu memaklumi hal itu, karena saat ini ia menyembunyikan wujudnya dibalik topi dan kaca mata hitamnya, tubuhnya pun tertutup rapat dengan jaket baseball nya. Para staff baru mengijinkan tetsu masuk saat tetsu membuka penyamarannya. “apa lebih baik aku menemui ken-chan sekarang saja dan membunuhnya terlebih dahulu sebelum dia naik panggung?” pikir tetchan sambil kembali menutupi rambut pirang kecoklatannya dengan topi. Dibalik kacamatanya yang hitam, ia melihat orang-orang yang berkeliaran kesana-kemari bagai kumpulan nyamuk, tetapi tidak satupun tanda-tanda keberadaan ken.

“dimana kamar ganti mereka?yukki dan hyde saja tidak kelihatan ada dimana?...bukankah mereka berdua juga mengisi acara bubble fest?” , segala pertanyaan dalam otak tetsu sedikit terganggu, sekarang tetsu memusatkan perhatian pada sikap orang-orang yang ada disekitarnya. Tidak hanya sekali tetsu harus bergerak menghindar dari dorongan dan juga aksi tabrak lari orang-orang yang kalang kabut. Tetsu memutuskan untuk berdiri di sebuah sudut lorong yang sedikit dilalui oleh orang-orang. “aku memang terbiasa melihat suasana backstage seperti ini, tetapi tetap saja aku tidak suka dengan kerumunan orang. Rasanya sesak sekali disana.” Ucap tetsu lirih sambil menghembuskan nafas panjang. “tetsu?” tetsu membelalakkan matanya karena mendengar seseorang memanggilnya. Ada seseorang yang mengenalinya walau dia memakai semua “penutup” ini. Tunggu......rasanya..... Tetsu tertegun sesaat, ia tidak berani memutar tubuhnya kearah sumber suara itu. Ia mengenali suara itu, dan entah apakah dia siap mendengar suara itu saat ini. “kau...tetsu khan?...kau benar-benar tetsu?” tanyanya. Secara perlahan tetsu memutar tubuhnya dan langsung berhadapan dengan sosok pria berbaju serba hitam, rambutnya hitam dan panjangnya hingga sebahunya, tubuhnya lebih besar dari tetsu , bahkan tetsu benci bila harus mengakui kalau pria dihadapannya lebih tinggi darinya. “hai.....sakura...” ucap tetsu lirih “...hai, aku tidak tahu kau akan datang. Ah, seharusnya aku tahu kau pasti datang. Aku dengar setiap ada penampilan solo personil laruku, pasti personil yang lain datang melihat.” Ucap sakura sambil tersenyum kecil “ya.....begitulah.” ucap tetsu lirih “seharusnya begitu tetapi....DASAR KEN-CHAN , KAKEK HENTAI YANG GAK PUNYA OTAK!! , BAGAIMANA BISA DIA LUPA MENGUNDANGKU?” lanjut tetsu dalam hatinya. “Ken pasti senang melihatmu datang.” Ucap sakura “hahahaahaa....” tawa tetsu yang terasa hampar

“AKU RASA KEN-CHAN AKAN MENYESAL PERNAH MENGENALKU BILA TAHU AKU LAH YANG AKAN MENGAKHIRI HIDUPNYA DAN KARIRNYA!!” ucap tetsu kembali hanya terdengar keras didalam hatinya. “.....senang melihatmu lagi,...tetsu..” ucap sakura pelan. Tetsu langsung menatap kearah pria yang masih terlihat tampan dan gagah dihadapannya itu. “...hemm..” “jika kau merasa tidak nyaman, aku bisa meninggalkanmu sekarang. Kurasa..kau pasti ingin bertemu dengan yang lainnya.” Ucap sakura cepat “ee...tidak!...mungkin tidak sekarang. Nanti..saja...” ucap tetsu “oo..” keheningan menjadi dinding tebal diantara mereka berdua. Tetsu tidak punya satu katapun yang bisa ia keluarkan dari bibirnya , sedangkan sakura....tetsu dapat melihat kalau sakura terlihat sangat tegang. Sesekali ia menoleh kearah lalulalang orang-orang yang masih bingung dengan dirinya sendiri. Mungkin ini jadi keuntungan bagi tetsu, kesibukan mereka membuat mereka tidak memperhatikan ada dua manusia yang berdiri disudut ruangan dan dua manusia ini sama sekali tidak bisa bicara. “jika ada pers yang melihat ini, maka aku dapat memastikan berita pertemuanku ini akan menjadi headline majalah gosip diseluruh jepang dan juga berita hangat di berbagai BBS dan mailing list di internet” pikir tetsu “aku .....membeli single TETSU69. aku menyukainya.” Ucap sakura yang menghancurkan dinding dingin diantara mereka berdua. “bukankah..kau lebih suka lagu yang keras seperti hyde?” tanya tetsu “ya, itu benar!! Tetapi...saat mendengar lagu ciptaan mu, sepertinya aku...kembali dalam keluarga laruku saja.” Ucap sakura “sakura...” “aku merindukan masa lalu kita..maksudku..bermain dalam band laruku, bersama-sama. Tetapi..aku sadar itu hanya masa lalu.”

“.....bukankah kau sudah bersama keluarga lagi,sakura?....Ken-chan mengajakmu bergabung dalam SOAP, bukankah itu artinya ken ingin kembali bersama-sama denganmu, bermain dalam satu band lagi denganmu?” “kau benar,tetsu!..aku sangat senang saat ken mengajakku bergabung dalam band nya. Bagaikan mimpi menjadi sebuah kenyataan.” “kalau begitu bekerja keraslah!!...jangan kecewakan ken-chan,sakura!! Tunjukkan kalau kau akan menjadi bagian keluarga SOAP yang patut diandalkan.” Sakura menatap tetsu dan kemudian tertawa kecil. Wajah tetsu berubah keheranan melihat sakura yang tiba-tiba tertawa. “ada apa?kenapa kau tertawa?” “....kau belum berubah,tetsu!...sifat keibuan mu itu...masih ada juga ya?!” “ke..ke-keibuan?....aku tidak seperti itu!” sungut tetsu membuat sakura memperlebar senyumnya. “tentu saja seperti itu!...ken sering cerita kalau dia selalu berharap sebelum konser SOAP , dia ingin sekali mendengar ‘omelan tetsu-sang bunda’ seperti yang selalu ia dengar sebelum konser LARUKU.” “....KEN-CHAN!!....SEKARANG AKU 10.000% - YAKIN - AKAN MEMBUNUHMU!!” teriak tetsu mengejutkan sakura, secara reflek sakura bergerak menutup mulut tetsu dengan jemari tangan kanannya dan menoleh kearah orang-orang yang ada disekitar mereka. Sakura sedikit lega saat matanya tidak melihat ada orang yang mengetahui keberadaan mereka berdua. Dia kembali menatap kearah tetsu, dan saat itulah ia sadar bahwa selain jemari kanannya menutup mulut tetsu, jemari kirinya juga telah melingkar di pinggang tetsu dan menarik tubuh tetsu hingga sakura dapat melihat wajah tetsu yang sangat dekat dengan dirinya. Mata tetsu menatap tak percaya kearah sakura, sedangkan wajah sakura menjadi merah padam karena gugup dan malu. “ma-maaf,tetsu!!..aku-aku...aku kira kau tidak ingin dilihat orang...trus..trus tadi aku kira karena kau berteriak..jadinya aku ..aku...”ucap sakura yang melepas pelukannya. Kedua jemarinya langsung ia tenggelamkan dikedua saku celana hitamnya. Tetsu masih berdiri diam dihadapan sakura.

“.....aku...akan pergi ketempat dudukku dan...melihat penampilan kalian.” Ucap tetsu lirih “..okey!!.....nanti akan kusampaikan pada ken kalau kau datang dan melihat dari bagian VIP.” “aku..aku duduk di bagian biasa, bukan VIP.” “hah?kenapa?bukankah...semua undangan artis akan ditaruh di bagian VIP.” “...kau akan tahu setelah bicara dengan ken-chan!..semoga berhasil.” Ujar tetsu yang melangkah pergi. “tetsu?!....apa setelah konser, masih bisa bertemu?” tanya sakura “mungkin tidak....aku masih ada acara setelah ini. ....bye!” ucap tetsu yang kemudian melangkah pergi. Sakura hanya menatap diam tubuh tetsu yang menghilang diantara kesibukan para staff dan artis pengisi acara festival tersebut. Secara perlahan ia mengeluarkan kedua jemarinya dari balik saku celananya. Ia menatap kedua jemarinya yang berkeringat dan bergetar halus. “bodohnya aku!! Apa yang kulakukan tadi?...tetsu pasti marah lagi padaku!” pikirnya “kenapa aku tidak bisa menahan diriku sendiri. Aku...sangat ingin melihatnya, selama ini...aku selalu berharap dapat bertemu dengan tetsu. Aku ingin kembali bicara dengannya...mendengar suaranya. Dan tadi...tadi seperti surga telah mendatangiku. Aku bisa berbicara lagi dengannya, bisa mendengar suaranya, bahkan mendengar nasehat keibuannya, tetapi....apa yang telah kulakukan?tiba-tiba memeluknya seperti itu...aku seperti langsung jatuh kedasar neraka.” Ucap sakura lirih dan bagai hampir memelas “sakura!! Ternyata kau disitu..apa-apaan kau ini?..sebentar lagi giliran kita, tapi kau malah menghilang.” Teriak ken yang berjalan mendekati sakura “ken...” “ada apa denganmu?kenapa kau melihat tanganmu seperti itu?” “ken, tanganku tidak mau berhenti bergetar!! Apa yang harus kulakukan?” “hah?kau demam panggung? Sakura, selama ini kau tidak pernah demam panggung, kenapa sekarang kau demam panggung?”

“tadi....tadi tetsu...” “heh?tetsu?...tetsunya zigzo ?” “bukan!!...tapi tetsuku... mak-mak-maksudku...tetsumu...bu-bukan!! maksudku...tapi tetsu kita.....aarrgghhh!!”

Bukan

itu

“apaan sih?” “tetsu laruku!!..tadi tetsu laruku datang kesini.” “heh?....tetsu laruku?....oh,maksudmu tet-chan?oooo...ee?.....” tiba-tiba wajah ken menjadi tegang dan kaku, wajahnya pucat pasi dan ketakutan. “ken, kenapa kau?..apa kau juga ketularan demam panggung?” “....HUWAAAA!!??!!??!!??” teriak ken mengejutkan sakura, teriakan dasyat itu ternyata juga menyita perhatian orang-orang yang ada disana. “matiiiiii...aaakkkkuuuuu....!!?!?!” ----------------------------------tetsu melajukan mobilnya dijalan besar kota OSAKA. Tetsu tidak hentinya menatap nanar kearah tumpukan gedung tinggi dan lampu neon yang bertebaran disisi jalan. Bagaikan nostalgia, itulah perasaan tetsu saat ini. Sudah lama dia meninggalkan kota osaka. Kesibukan band laruku dan juga proyek solo karirnya membuat dia cukup lama tidak mengunjungi kota kelahirannya dan juga kota yang bersejarah bagi kelahiran LARUKU. Saat tetsu membelokkan mobilnya kearah area pertokoan, mata tetsu menabrak sosok pria yang ia kenal, bahkan pria yang belum lama ini berkomunikasi dengannya. “sakura?apa yang ia lakukan disini?....Ya Tuhan, kenapa diantara ratusan ribu orang yang ada di kota Osaka ini , tetapi aku harus terus bertemu dengan manusia Tokyo satu itu?” mata tetsu kembali melihat sakura yang mulai berjalan menelusuri trotoar jalan yang ramai. Tetapi baru beberapa langkah ia menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya untuk berjalan kearah yang berlawanan. Walau hampir ditutupi dengan kacamata hitamnya, tetsu dapat membaca dari gerak tubuh sakura kalau saat ini....sakura kebingungan.

“apa yang sedang dia lakukan? Terus berputar ditempat yang sama seperti itu?...seperti orang tolol saja!” ucap tetsu “tunggu dulu..jangan-jangan.....” ucap tetsu, ia memutuskan mendekatkan mobilnya kearah sisi jalan dimana sakura berdiri dalam keadaan bingung. Ia membuka kaca mobilnya dan melihat lebih dekat bagaimana sakura terus memutar kepalanya dari kanan kekiri. “jangan bilang kau tersesat!” ucap tetsu mengejutkan sakura. Untuk beberapa waktu sakura tertegun melihat tetsu yang tiba-tiba sudah ada di sisinya, tepatnya sih didalam mobil yang terparkir disisi jalan. “tetsu?...eee....hehehehehehe....begitulah!” ucap sakura sambil meringis. Tetsu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menghembuskan nafas panjang. “masuklah! Akan kuantarkan ke hotelmu.” Ucap tetsu “ah?benarkah?...terima kasih!” ucap sakura yang dengan cepat melangkah menuju mobil tetsu. Sesaat setelah sakura duduk disebelah tetsu, mobil berwarna merah itu melaju pesat diantara gelombang mobil lainnya. “hee...aku tidak mengira di Osaka juga bisa macet seperti ini?” ucap sakura “bukan Tokyo saja yang kota besar dan penuh manusia.” Ucap tetsu “osaka itu tergolong kota dengan tata ruang yang rumit.” “itu alasanmu saja,sakura!...kau benar-benar tidak tahu jalan khan?” “ee...kesalahan bukan padaku tetapi pada jalan kota ini. Aku baru saja keluar dari hotel dan berjalan beberapa blok saja, tetapi waktu aku berbalik, hotel ku sudah tidak kelihatan dan....jalannya terlihat berbeda dari yang kulalui tadi.” “apa kau sadar jarak antara hotelmu dengan jalan tadi sekitar 15 menit?” “hah?benarkah?.....hemm..jalan kota osaka memang membingungkan.” Ujar sakura “kau ini memang tidak pernah berubah ya?!” “apa maksudmu?”

“waktu indies dulu, saat selesai konser di tokyo, kami mempercayakanmu untuk membawa kita kembali ke Osaka. Tapi apa hasilnya? Yang seharusnya kita sampai di Osaka esok paginya, tetapi kau malah membawa kita ke kota yang jauhnya 10 mil dari osaka.” “eee..kau..masih mengingatnya..?”ucap sakura gugup “tentu saja aku mengingatnya! Bagaimana bisa melupakan caramu membuat mesin mobilku rusak karena terlalu panas, dan menyiksa kita mendorong mobil itu ke stasiun gas selama dua jam lamanya !!” sungut tetsu “tapi itu khan karena aku memang belum mengenal jalan menuju osaka!!” “lalu kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal?kenapa kau setuju menjadi sopir saat itu?” “....karena kau yang memintaku!” ucap sakura tegas, tetapi kemudian dia seperti menyesal telah mengucapkan kalimat itu. “walau aku menyuruhmu, tetapi kau bisa menolaknya khan?” ucap tetsu “....aku tidak mungkin menolak mu.” Ucap sakura lirih “kau bilang apa?” tanya tetsu yang tidak bsia mendengar jelas jawaban sakura “tidak!!..aku bilang untuk apa diungkit lagi?..itu khan sudah berlalu.” “ya memang sudah berlalu, tetapi sifat buta jalanmu itu yang harus kau hilangkan!” “iya, ibu !!” ujar sakura sambil cekikikan, tetapi saat melihat tatapan tetsu yang tajam, ia terpaksa menghentikan tawanya. “maaf...! aku..akan diam saja.” Ucap sakura pelan. Untuk beberapa saat, keheningan kembali tercipta, hanya suara kendaraan dan juga keramaian kota Osaka di malam harilah yang menjadi musik dalam telinga mereka. Tibatiba irama musik yang diciptakan kota osaka menjadi rusak karena sebuah suara menyelusup masuk.....tepatnya bunyi suara perut sakura yang kelaparan. Tetsu langsung menatap sakura dan begitu juga sebaliknya. Dua detik kemudian, tetsu dan sakura langsung tertawa lepas. “setelah konser, aku langsung keluar jadi..tidak sempat makan malam.” Ucap sakura

“dasar!....kalau begitu, kita beli makanan lewat drive thru saja , nanti bisa dimakan disini! Tetapi jangan jatuh semua di lantai mobilku!!” ucap tetsu yang langsung membelokkan mobilnya mencari letak makanan cepat saji yang ada di kota itu. Sakura hanya tersenyum kecil melihat sikap tetsu yang kadang konyol tapi kadang terlihat seperti seorang ibu. Untuk sekilas, ia menatap jemari tetsu yang sibuk melingkar di stir mobilnya. “jemarinya...masih terlihat panjang dan lentik. Terakhir aku melihat dengan dekat jemari itu.................” pikir sakura , lalu ia melempar pandangannya keluar jendela mobil, menatap para pejalan kaki yang memenuhi trotoar jalan. “semua sudah berlalu...aku tidak boleh memikirkannya lagi.......” ucap sakura dalam hatinya. -----------------------------------“wahh...kenyang sekali!!..perutku rasanya siap meledak saja!” teriak sakura “tentu saja kenyang, kau memakan burger ukuran besar itu hingga 4 biji, jika tidak kenyang maka perutmu itu patut untuk di teliti oleh professor gila.” Ucap tetsu sakura melangkah mendekati pagar kawat yang tinggi, ia menatap pemandangan perumahan yang terhampar diantara gelapnya malam. “tempat ini memang bagus ya?....sekarang aku tahu kenapa kau sering kemari jika tidak ada pelajaran.” “....sakura, kenapa kau tiba-tiba minta diajak ke sekolah lamaku ini?...kau tahu kalau ketahuan pihak penjaga, kita akan masuk berita kriminal esok paginya?” ucap tetsu “ayolah,tetsu! Selagi kau ada di kota mu ini, bukankah seharusnya kau juga menikmatinya?...apa kau tidak punya keinginan untuk ketempat-tempat bersejarah bagimu, atau bagi laruku?” “aku mau sih?!...tetapi tidak harus menyelusup malam-malam seperti ini khan?” “yang seperti ini lah yang menyenangkan!! Lihat tetsu!!...apa itu rumah keluargamu?” tanya sakura sambil menunjuk kesebuah rumah yang sedikit jauh dari sekolah. Tetsu berdiri dari duduknya dan menghampiri sakura. “bukan!! Yang sebelah sana itu..kau lihat toko itu?...nah sekitar tiga rumah berikutnya, itu rumah keluarga ku yang dulu.”

“kenapa pindah?” “saat laruku mulai terkenal, orang sekitar mulai sering berkunjung kerumah, dan itu membuat orang tua ku pusing tujuh keliling. Jadinya mereka pindah ke distrik lainnya.” “tapi bukankah sama saja?” “ya..mereka baru mengetahuinya saat sudah terlanjur pindah hehehe...mereka tersadar bahwa ketenaran anak lelakinya juga dikenal di distrik itu, bahkan di seluruh kota Osaka.” Ujar tetsu sambil tertawa kecil, sakura yang juga tersenyum tidak pernah melepas pandangannya dari wujud tetsu saat itu. “tetsu, boleh aku jujur?” “ah?” “malam ini...kau terlihat manis sekali.” Ucap sakura membuat tetsu terkejut “aku hampir lupa...bagaimana indahnya dirimu dimalam hari. Senyummu terpancar kelembutan....kulitmu sepertinya bersinar, rambutmu...rambutmu berkilauan diterpa sinar rembulan.” “sakura,hentikan!!” teriak tetsu yang hendak melangkah pergi, tetapi tiba-tiba sakura bergerak kearah tetsu dan menarik tetsu kearahnya. Secara perlahan, tubuh tetsu bersandar di pagar kawat yang tinggi, tubuhnya terlihat kecil diantara dua belah lengan sakura yang berotot, yang memagari kedua sisi tetsu sehingga tetsu tidak bsia bergerak kemana-mana. “apa kau belum bisa memaafkanku?..apa aku tidak bisa mendapatkannya lagi?” ucap sakura “....aku memaafkanmu,sakura!..tetapi aku belum bisa melupakannya.” “apa yang kupikirkan saat itu?....bagaimana mungkin aku menyakitimu?...kau tahu aku tidak punya keinginan melakukannya!!” “sakura...” “aku mencintaimu,tetsu!!...kau tahu itu!!..aku selalu mencintaimu!!” “.........”

“apa...perasaan itu sudah hilang ,tetsu?” tanya sakura lirih “aku...” “tetsu, aku tahu kau bukan seseorang yang mudah membuang sebuah perasaan. Kau..kau masih mencintaiku khan?....perasaan itu masih ada khan?” “itu tidak mungkin,sakura!” “kenapa?..apa salahnya kalau kita memulai lagi semuanya?....aku masih menginginkanmu,tetsu!! Aku masih sangat mencintaimu dan akan selalu mencintaimu!! Kau tahu sesuatu?...saat tadi sore aku melihatmu, rasanya aku tidak ingin melepaskanmu lagi. Jika perlu aku akan menarikmu dan memelukmu..membawamu pergi jauh dan hidup hanya denganmu saja. Tetapi...tetapi aku tahu jika aku melakukan itu..aku akan melukaimu lagi, tetapi.....apa salah jika aku berharap kau juga ingin bersamaku lagi?” “sakura..aku sudah tidak bisa lagi!!” “kenapa?kenapa tidak bisa?” “karena....” “TTIIITT – TTIITT – TIITIITT....” suara dering handphone membuat tetsu terpaksa menghentikan ucapannya. Dengan cepat ia mengangkat teleponnya yang terus berdering keras. “halo.......” ......................................... “....oh,...hyde....ada apa?” tanya tetsu pelan, entah bagaimana nama itu membuat sakura terhentak. Ia bergerak menjauhkan kedua lengannya dan diam berdiri kaku dihadapan tetsu yang berbicara dengan hyde dari balik teleponnya. “....darimana kau tahu aku ada di osaka?” “dari ken!!.....dia histeris dan minta padaku untuk menjelaskan padamu kalau dia tidak sengaja lupa mengirimkan undangan kepadamu.” Ucap hyde “oo...lupakan saja! Acaranya juga sudah lewat khan?” ucap tetsu

“aku sekarang di hotel. Kau akan kesini khan malam ini?” “malam ini?” tanya tetsu sambil menatap sakura yang juga menatapnya dingin. “hyde..aku....aku harus menemui keluargaku.” Ucap tetsu “itu khan bisa besok?!...tetsu, aku harap kau datang kekamarku malam ini juga, sebelum aku melakukan hal-hal aneh yang akan membuatmu jengkel.” “hyde, kumohon jangan terlalu manja seperti itu!..aku benar-benar tidak bisa!” “tetsu...kita sudah tidak bertemu selama 2 bulan lamanya, dan itu menyiksaku. ...aku ingin bertemu denganmu,tetsu!....aku sangat merindukanmu.” Ucap hyde “....baiklah..aku akan kesana!” “bagus!! Akan kutunggu!!” tetsu menutup teleponnya, ia tidak berani menatap sakura yang sudah menyandarkan punggungnya di pagar kawat tepat disisi tetsu. “..sudah berapa lama?” tanya sakura pelan “.............sejak kau....harus menyelesaikan masalahmu.” “wow....lama juga ya?! Yang lainnya tahu tentang ini?” “mungkin..ken merasakannya tetapi dia tidak berani bertanya. Yukki...kurasa yukki tidak tahu apa-apa.” “........apa......hyde tahu tentang....rahasia kita saat itu?” tanya sakura, tetsu dengan cepat menatap sakura yang ada disisinya. “...aku...aku tidak tahu!..aku rasa tidak..karena hyde...tidak pernah bertanya tentang itu.” “begitu ya?....” “tetsu, bolehkah aku bertanya sekali lagi?...saat itu..saat kejadian itu....apakah kau kembali ketempatku?” “...tidak!!...aku tidak ingin kembali kesana....saat itu.”

“.....maafkan aku!”ucap sakura lirih “aku harus pergi!!.....kuantarkan sampai hotel karena..aku juga....” ujar tetsu cepat “kau juga akan kesana untuk menemui hyde.” Ucap sakura “turunkan aku agak jauh dari hotel saja, aku tidak ingin kau ada masalah dengan hyde.’ Ucap sakura yang kemudian melangkah pergi, tetsu pun bergerak mengikuti langkah sakura. “sakura....maafkan aku!! Tetapi....” ucap tetsu dalam hatinya. ------------------------------sakura dan tetsu terdiam seribu bahasa di dalam mobil berwarna merah milik tetsu. Mobil tersebut berhenti disisi jalan, dari kaca depan mobil tetsu, dapat terlihat sebuah gedung menjulang tinggi dengan tulisan besar yang elegant. “aku turun disini saja, khanhotelnya sudah kelihatan jadi tidak mungkin tersesat?” ujar sakura sambil tersenyum kecut. “sakura, aku....” “tetsu....terima kasih kau sudah menemaniku malam ini! Sangat menyenangkan!..oh ya...sebenarnya tadi saat aku jalan-jalan, aku menemukan ini dan aku rasa.....akan cocok untukmu.” Ucap sakura sambil memberikan sebuah kotak kecil berwarna merah yang ia keluarkan dari balik sakunya. Secara perlahan tetsu menerima kotak itu dan membukanya. Matanya menatap nanar kearah sebuah cincin perak dengan motif bagai “ t” yang mengelilingi cincin tersebut. “jika kau menyukainya..kau bisa memakainya. Aku tahu kau sangat suka motif seperti itu karena sesuai dengan awal huruf namamu.” “terima kasih!!” “sebenarnya aku ingin memberikan cincin itu..cincin yang dulu pernah kuberikan padamu, dengan inisial namamu didalamnya, tetapi.....cincin itu hilang dan aku tidak bisa menemukannya. Jadi..aku harap cincin ini cukup untuk.....memperlihatkan cintaku padamu.” Ucap sakura yang melangkah keluar dari mobil. Tetsu hanya terdiam terpaku.

“kapan-kapan bertemu lagi ya?! Bye!!” ucap sakura yang kemudian melangkah pergi menelusuri jalan setapak. Tetsu memandang tubuh sakura yang menjauh, kemudian matanya kembali melihat kearah cincin perak yang berkilauan karena teterpa sinar bulan dari balik kaca mobilnya. Secara perlahan ia mengambil cincin itu dari kotaknya dan melingkarkannya salah satu jemarinya yang lentik. Kilau perak itu kembali bersinar dan menyinari jemarinya. ‘aku..akan selalu memakainya,sakura!!....selalu!!” ucap tetsu. Mobil tetsu kembali melesat cepat dan meninggalkan sakura yang masih berjalan pelan disisi jalan. “aku kira...kau bisa kembali padaku seperti dulu tetapi ternyata..kau sudah menjadi milik orang lain. Milik hyde.....teman terbaikku!” ucap sakura dalam hatinya “hyde......??!! saat itu, beberapa jam setelah aku bertengkar dengan tetsu dan tetsu membuang cincin pemberianku ke lantai rumahku...” <<<< “kenapa kau seperti ini,sakura?kau berjanji akan berhenti memakai barang haram itu khan?” “jangan berteriak padaku,tetsu!! Walau kau pacarku, itu bukan berarti kau berhak mengaturku,paham?!?!” “oh ya?..kalau begitu lupakan semua nya,sakura!!” teriak tetsu yang melepas sebuah cincin dari jari manisnya dan melemparkannya kearah wajah sakura. Tetsu pun melangkah pergi dengan cepat. “tetsu!! Siapa yang menyuruhmu pergi?kembali!! tetsu!!” teriak sakura >>>>> “aku terlalu lupa diri..hari itu aku memakai barang haram itu terlalu berlebihan sehingga tidak sadar apa yang telah kulakukan, aku tidak ingat dengan tepat tetapi....entah kenapa saat itu aku melihat hyde.....rasanya aku melihat hyde berdiri didepanku. Dia..dia mengambil sesuatu dari rumahku. Apa itu hanya perasaanku saja?....setelah itu aku tidak sadar dan bangun sudah didalam jeruji penjara.” “apa benar...hyde tidak tahu tentang hubunganku dengan tetsu?” ucap sakura lirih -------------------------“hyde..kau akan kemana?” tanya tetsu. Hyde menatap lembut kearah tetsu yang terbungkus oleh selimut putih diatas kasur putih yang besar. Hyde mendekati tetsu dan mencium bibir tetsu secara lembut.

“aku kekemar mandi sebentar!!...tadi ibuku datang dan memberikan sebuah paket untukku!katanya aku meninggalkannya di rumahnya dan ia ingin mengembalikannya padaku.” “paket apa?” “itu yang akan kulihat!! Kau tidur saja,tetsu!!....sebentar lagi aku akan kembali dan aku akan kembali memelukmu agar kau tidak kedinginan.’ Ucap hyde yang mencium pundak tetsu yang terbuka lebar. Hyde kembali melangkah memasuki kamar mandi hotel. Jemarinya mengambil sebuah paket kecil dari balik tas kecil yang ia truh di kamar mandi. Secara perlahan ia membuka paket itu. Sebuah kotak kayu kecil dan mungil terpampang dihadapannya. Mata hyde menatap tajam kearah isi dari kotak tersebut. Jemarinya mengambil nya dan mengangkatnya hingga hampir sejajar dengan kedua matanya. “seharusnya aku sudah menghancurkan ini.” Ucap hyde lirih saat matanya menatap sebuah cincin dengan motif aneh didepan cincin tersebut. Mata hyde semakin memicing tajam saat sebuah inisial nama seseorang terukir didalam cincin itu. “sakura...hingga sekarang aku tetap percaya bahwa apa yang kulakukan saat itu adalah benar!!...jika saja kau tidak menyakiti tetsu...jika saja kau tidak pernah berhubungan dengan tetsu, maka semua itu tidak akan pernah terjadi!! .......” hyde kembali memasukkan cincin itu kedalam kotak kayu itu dan menaruhnya didalam tas kecilnya. Ia berjalan keluar dan merebahkan tubuhnya disisi tetsu, kedua jemarinya menarik tubuh tetsu dan memeluknya erat, sedangkan tetsu yang mengantuk bagaikan pasrah menerima pelukan hyde. “tetsu berhak menerima cinta seperti yang aku miliki untuknya, bukan cinta seperti dirimu,sakura!! .... sampai kapanpun..aku tidak akan menyerah,sakura!....aku akan selalu..menjadi yang terbaik!!...aku akan selalu menjadi satu-satunya orang yang berhak berada disisi tetsu!.” Sakura menatap kearah gedung yang menjulang tinggi dihadapannya. Sudah cukup lama ia berdiri didepan hotel yang megah itu dan sepertinya enggan untuk memasuki pintu hotel yang terbuat dari kaca itu. “....aku akan mencari tahu semuanya!!..aku akan tahu apa yang terjadi saat itu...siapa yang memberitahu polisi tentang kecanduanku. Aku akan menghadapi semuanya...apabila ini cara agar tetsu kembali padaku. Aku akan melakukannya!!.” Ucap sakura tegas. Ia pun mulai melangkah memasuki hotel yang masih diam membisu dan menjulang daam naungan gelapnya malam kota Osaka. ~~~ OWARI ~~~

nade’s note : anooo....sebenarnya kepikiran bikin sequelnya tetapi..karena takut fanficnya dibenci duluan ama para pembacanya jadi hehehehe...nade tunda dulu deh!!...nade tunggu kritikannya, kalo memang positif maka nade akan memikirkan untuk meneruskan cerita ini (masih memikirkan saja lho , bukan membuat hehhehehehee...), kalo banyak yang tidak suka (alias negatif)...ya nade lupakan misi nade berikutnya dan lebih berpikir untuk menyelesaikan skripsi nade hahahhahaha.... OH YA...masalah cincin perak yang diberi sakura (dalam ffc ini) hehehe..itubener2 ada lho, cincin itu selalu dipake ama tetsu tapi tentu saja kita tidak tahu siapa yang memberikannya pada tetsu (ato tetsubeli sendiri kali ya?) hehehe....

Related Documents

Forgiven But Not Forgotten
November 2019 31
Forgiven Or Not
June 2020 31
But If Not
May 2020 30
0313 - But If Not...!
May 2020 32