ALUR KERJA DI IRM PASIEN RAWAT JALAN NO.
1.
2.
ALUR PROSES
Pendaftaran pasien
Pengecekan dokumen
ALUR SUB PROSES (Pasien)
ALUR SUB PROSES (PETUGAS)
PENANGGUNG JAWAB
Penyerahan berkas
Menerima berkas
Admin IRM
Penyerahan karcis
Pengambilan nomor antrian untuk masing-masing pelayanan Menunggu panggilan (antri)
POTENSIAL DAMPAK KEGAGALAN
POTENSIAL PENYEBAB KEGAGALAN
Kesalahan pendaftaran awal pada pasien baru.
Kesalahan kelengkapan berkas jaminan asuransi. Salah karcis
Tidak ada proses triase di loket pendaftaran
Menanyakan kelengkapan berkas
Kesalahan pendaftaran awal pada pasien lama. (control)
Kesalahan kelengkapan berkas jaminan asuransi.
Prose edukasi yang kurang optimal ( tidak ada leaflet, tidak ada bukti dokumentasi)
Menanyakan jenis pelayanan yang di tuju Petugas menyiapkan nomor antrian
Pasien tidak tahu jenis pelayanan yang di tuju
Kesalahan program dan terapi
Kesalahan pengambilan nomor, duplikasin nomor antrian
Kesalahan program dan terapi
Tidak ada edukasi dari poliklinik pengirim. Ketidaktahuan pasien atau keluarga. Penomoran antrian belum tersentral dan masih menggunakan antrian manual
Kekeliruan SEP
•tidak bisa terklaim (tidak layak bayar dari pihak asuransi)
•kesalahan pencetakan atau kesalahan rujukan karena ketidaktahuan sistem rujukan
Kartu kontrol tak dibawa
Tidak terpantau kesinambungan terapi Tidak tercatat dalam dokumen rekam medik
Ketidaktahuan pasien atau keluarga
Cek kelengkapan dokumen berkas pelayanan (SEP, Karcis, kartu kontrol, rekam medis, nomor antrian)
Admin IRM
MODUS KEGAGALAN
Rekam medik terlambat atau tidak ditemukan rekam medis
•Sistem rekam medik belum optimal •Tenaga admin rekam medik di IRM belum optimal
3
Pemanggilan pasien
Menunggu panggilan
Memanggil pasien
Petugas Masing – masing profesi
Kesalahan pemanggil orang
Pembatalan program terapi oleh pasien secara sepihak Waktu tunggu yang lama Terutama untuk pasien Okupasi terapi, terapi wicara dan psikologi
4
Assesmen pasien
Dilakukan Pengkajian/ pemeriksaan awal
5
Proses terapi
Diberikan program terapi sesuai dengan hasil assesmen
Petugas melakukan assesmen
Petugas masing-masing profesi
Memberikan program terapi sesuai hasil assemen
Petugas masing-masing profesi
Pembatalan program terapi karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan secara fisik atau psikologis Unit Fisioterapi : tersengat listrik, luka bakar, pasien jatuh.
Kesalahan program terapi
•Belum ada SPO pemanggilan pasien yang baku •Belum ada sentralisasi penomoran antrian Terapi tidak kontinyu •Tempat ruang tunggu kurang nyaman dan tidak optimal Pasien pulang sebelum •keterbatasan tenaga untuk psikolog dilakukan terapi karena dan okupasi terapis jenuh dan lelah. •keterbatasan ruang terapi wicara Program terapi tidak terlaksana Terapi tidak kontinyu dan tidak optimal
Kurangnya edukasi terhadap pasien dan keluarga tentang pelayanan IRM
Menimbulkan KTD Sampai kematian pasien
•Kurang proses monitoring •kurang edukasi •pemeliharaan alat kurang optimal
Aspirasi pada pasien
•Kondisi pasien belum siap secara optimal •Keterampilan petugas bervariasi
Terjadi luka lecet di mukosa mulut (gusi/bibir)
Menimbulkan KTD pada pasien
•Kondisi pasien belum siap secara optimal •Keterampilan petugas bervariasi
Unit Okupasi Terapi : Pasien gangguan prilaku
Resiko KTD
•Kondisi pasien belum disiapkan secara
Unit Terapi Wicara : Resiko terapi menelan : tersedak
(mengamuk)
Unit Ortotik prostetik: Terjadi luka lecet atau iritasi pada pasien
6
Pasca terapi
Kembali ke admin
Pasien umum menyerahkan kuitansi pembayaran ke petugas admin
•Memasukan ke billing sytem •Menulis tindakan di kartu kontrol •edukasi pasien untuk terapi lanjut/kembali ke DPJP(pasien BPJS/KBS), Untuk pasien umum ke kasir
Admin IRM
• memberikan kartu kontrol
Admin IRM
Unit Psikologi : •Pasien menyakiti diri sendiri •menolak dilakukan konseling •ketidakhadiran keluarga saat konseling •untuk pasien umum, Pasien tidak melakukan pembayaran ke kasir, langsung pulang • Pasien umum tidak menyerahkan kuitansi pembayaran ke petugas admin IRM •untuk pasien BPJS , banyak yang tidak paham alur pendaftaran lanjutan terapi • pasien tidak kembali ke IRM untuk menyerahkan kuitansi pembayaran •pasien tidak membayar
optimal •ruang terapi belum sesuai standar
Resiko KTD
Kondisi pasien Tidak sama pada saat dilakukan assesmen
Resiko KTD
• Ruang konseling belum sesuai standar • kurang edukasi
Program tidak optimal
•RS cost rugi • Pada saat terapi berkas SEP/terapi Lanjutan tak lengkap • program terapi tak berjalan
• kurangnya monitoring petugas admin terhadap pasien umum •kurang edukasi ke pasien •letak kasir yang terlalu jauh
• RS Cost rugi
• pelaksanaan alur pelayanan yang kurang optimal
HASIL BRAINSTROMING MODUS KEGAGALAN, PERHITUNGAN RPN DAN PLAN OF ACTION NO. 1.
2.
ALUR PROSES Pendaftaran pasien
Pengecekan dokumen
MODUS KEGAGALAN Kesalahan pendaftaran awal pada pasien baru.
POTENSIAL DAMPAK KEGAGALAN Kesalahan kelengkapan berkas jaminan asuransi. Salah karcis
POTENSIAL PENYEBAB KEGAGALAN Tidak ada proses triase di loket pendaftaran
SEVERITY
OCCURENCE
DETECTION
2
4
1
Kesalahan pendaftaran Kesalahan awal pada pasien lama. kelengkapan berkas (control) jaminan asuransi.
Prose edukasi yang kurang optimal ( tidak ada leaflet, tidak ada bukti dokumentasi)
2
3
Pasien tidak tahu jenis pelayanan yang di tuju
Kesalahan program dan terapi
Tidak ada edukasi dari poliklinik pengirim. Ketidaktahuan pasien atau keluarga.
3
Kesalahan pengambilan nomor, duplikasin nomor antrian
Kesalahan program dan terapi
Penomoran antrian belum tersentral dan masih menggunakan antrian manual
Kekeliruan SEP
•tidak bisa terklaim (tidak layak bayar dari pihak asuransi)
•kesalahan pencetakan atau kesalahan rujukan karena ketidaktahuan sistem rujukan
RPN
PRIORITAS
POA
8
9b
Dibuat proses triage rawat jalan
1
6
10 d
3
1
9
8b
3
4
2
24
5a
3
4
2
24
5b
Pemberian leaflet dan edukasi Koordinasi dengan poliklinik. Edukasi pasien dan keluarga. Pengadaan mesin antrian IRM dan penambahan petugas admin IRM Koordinasi dengan petugas BPJS.
Kartu kontrol tak dibawa
Ketidaktahuan pasien atau keluarga
2
4
1
8
9c
•Sistem rekam medik belum optimal •Tenaga admin rekam medik di IRM belum optimal
2
4
2
16
6b
•Belum ada SPO pemanggilan pasien yang baku •Belum ada sentralisasi penomoran antrian Terapi tidak kontinyu •Tempat ruang tunggu kurang dan tidak optimal nyaman
4
3
3
36
2b
Pengadaan mesin antrian IRM
3
4
1
12
7
Waktu tunggu yang lama Terutama untuk pasien Okupasi terapi, terapi wicara dan psikologi
Pasien pulang sebelum dilakukan terapi karena jenuh dan lelah. Program terapi tidak terlaksana
•keterbatasan tenaga untuk psikolog dan okupasi terapis •keterbatasan ruang terapi wicara
3
5
2
30
3
Pembatalan program terapi karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan secara fisik atau psikologis Unit Fisioterapi : luka bakar, pasien jatuh.
Terapi tidak kontinyu dan tidak optimal
Kurangnya edukasi terhadap 2 pasien dan keluarga tentang pelayanan IRM
3
1
6
10 c
Pengadaan ruang tunggu yang nyaman dan sarana hiburan. Penambahan tenaga okupasi terapi dan psikologi dan penambahan ruang terapi wicara. Edukasi pada pasien dan keluarga.
Rekam medik terlambat atau tidak ditemukan rekam medis 3
Pemanggilan pasien
Kesalahan pemanggil orang
Pembatalan program terapi oleh pasien secara sepihak
4
Assesmen pasien
5
Proses terapi
Tidak terpantau kesinambungan terapi Tidak tercatat dalam dokumen rekam medik
Kesalahan program terapi
Menimbulkan KTD Sampai kematian
•Kurang proses monitoring •kurang edukasi
4
3
3
36
2a
Edukasi pasien dan keluarga. Sistem proses rekam medik diperbaiki
Pemeliharaan sarana prasarana.
Unit Terapi Wicara : Resiko terapi menelan : tersedak
Terjadi luka lecet di mukosa mulut (gusi/bibir) Unit Okupasi Terapi : Pasien gangguan prilaku (mengamuk)
Unit Ortotik prostetik: Terjadi luka lecet atau iritasi pada pasien Unit Psikologi : •Pasien menyakiti diri sendiri •menolak dilakukan konseling •ketidakhadiran
pasien
•pemeliharaan alat kurang optimal
Aspirasi pada pasien
•Kondisi pasien belum siap secara optimal •Keterampilan petugas bervariasi
4
2
1
8
9a
Menimbulkan KTD pada pasien
•Kondisi pasien belum siap secara optimal •Keterampilan petugas bervariasi •Kondisi pasien belum disiapkan secara optimal •ruang terapi belum sesuai standar
2
3
1
6
10b
2
3
1
6
10a
Resiko KTD
Resiko KTD
Kondisi pasien Tidak sama 3 pada saat dilakukan assesmen
Resiko KTD
• Ruang konseling belum sesuai standar • kurang edukasi
Program tidak optimal
3
1
9
8a
4
1
4
16
6a
3
3
3
27
4a
3
3
3
27
4b
Tenaga atem untuk IRM pengecekan rutin. • edukasi pasien dan keluarga •Seminar khusus untuk petugas Terapi wicara Edukasi pasien dan keluarga •Edukasi pasien dan keluarga •seminar khusus penanganan anak gangguan prilaku Edukasi pasien dan keluarga
• koordinasi dengan psikiater • koordinasi dengan
keluarga saat konseling
6
Pasca terapi
•untuk pasien umum, Pasien tidak melakukan pembayaran ke kasir, langsung pulang • Pasien umum tidak menyerahkan kuitansi pembayaran ke petugas admin IRM •untuk pasien BPJS , banyak yang tidak paham alur pendaftaran lanjutan terapi • pasien tidak kembali ke IRM untuk menyerahkan kuitansi pembayaran •pasien tidak membayar
•RS cost rugi • Pada saat terapi berkas SEP/terapi Lanjutan tak lengkap • program terapi tak berjalan
• kurangnya monitoring petugas admin terhadap pasien umum •kurang edukasi ke pasien •letak kasir yang terlalu jauh
3
4
4
48
• RS Cost rugi
• pelaksanaan alur pelayanan yang kurang optimal
3
4
4
48
1a
1b
keluarga •mengadakan penyuluhan dan edukasi untuk masyarakat luas • penerapan alur pelayanan di IRM •Edukasi pasien dan keluarga •letak kasir diupayakan tidak jauh dari IRM
Penerapan alur pelayanan di IRM