Fl Smt 6.doc

  • Uploaded by: a10
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Fl Smt 6.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 4,915
  • Pages: 19
DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” (HR. Ibnu Majah) *jawabannya di cek lagi ya, belum tentu benar 100%

SOAL UJIAN FIELD LAB 2009

PRETEST MTBS 1. Komponen khas yang terdapat dalam kegiatan MTBS adalah: A. Memperbaiki sistem kesehatan Anak Balita B. Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana balita C. Menurunkan angka kematian balita sakit D. Memperbaiki status gizi balita E. Memperbaiki kualitas pelayanan dengan biaya lebih murah 2. Pengertian MTBS adalah: A. Suatu sistem melalui pendekatan terpadu dalam tatalaksana balita sehat yang datang ke pelayanan kesehatan B. Suatu management pendekatan penyakit dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan C. Suatu management pendekatan terintegrasi dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan D. Suatu program kesehatan dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan E. Suatu program kesehatan dalam tatalaksana balita sehat yang datang ke pelayanan kesehatan 3. Sasaran MTBS adalah: A. Anak umur 0-5 bulan saja B. Anak umur 0-5 tahun saja C. Anak umur 2-5 bulan saja D. Anak umur 2-5 tahun saja E. Semua anak (0-18 tahun) 4. Tanda bahaya umum yang terdapat dalam MTBS dan perlu diwaspadai adalah: A. Diare, kejang, tidak bisa minum/menetek B. Kejang, letargis, demam C. Kejang, tidak bisa minum/menetek, letargis D. Sukar bernafas, letargi, kejang

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

E. Sukar bernafas, kejang, demam 5. Pada Abad Millenium ini penyebab terbanyak kematian anak balita adalah: A. Malnutrisi B. Penyakit infeksi C. Penyakit Kongenital D. Diare E. Penyakit respirasi 6. Suatu zat pada ASI yang dapat melumpuhkan pathogen pada saluran pencernaan adalah: 1) Ig A 2) Ig G 3) Lisozim 4) Laktoferin 7. Cara tepat untuk meningkatkan perilaku sadar gizi pada keluarga dengan balita sakit adalah : 1) Memberi ASI eksklusif pada balita 0-6 bulan 2) Makan hanya sayur-sayuran saja 3) Memantau tinggi badan seluruh anggota keluarga 4) Memberikan penyuluhan 8. Kondisi yang mempengaruhi produksi ASI pada ibu dengan balita sakit adalah: 1. Ibu penderita anemia gizi besi 2. Ibu penderita penyakit kurang energi kronis 3. Ibu penderita TB 4. Ibu penderita hipertensi 9. MTBS ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar seperti Puskesmas (S) SEBAB MTBS tidak cocok diterapkan pada negara berkembang seperti Indonesia, akibatnya MTBS selalu gagal dalam tatalaksana balita sakit (S) 10. Strategi menuju MTBS diantaranya adalah melakukan pendampingan perawatan balita sakit di semua Posyandu di setiap Kabupaten (S) SEBAB MTBS merupakan upaya menurunkan kematian, kesakitan, dan kecacatan pada bayi dan balita (B)

POSTEST MTBS 1. Pengertian MTBS adalah: A. Suatu sistem melalui pendekatan terpadu dalam tatalaksana balita sehat yang datang ke Puskesmas B. Suatu management pendekatan terintegrasi dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan C. Suatu management penyakit dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke Polindes D. Suatu program kesehatan dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

E. Suatu program kesehatan dalam tatalaksana balita sehat yang datang ke pelayanan kesehatan Topik Field Lab MTBS perlu mendiskusikan dengan mahasiswa tentang tanda dan gejala klinis gangguan status gizi balita, tujuannya untuk: A. Mahasiswa mampu menilai status gizi balita (klinis dan antropometris) di Puskesmas B. Mahasiswa mampu memeriksa adanya penyakit penyerta di Posyandu C. Mahasiswa mampu menilai tata laksana balita sakit di RSU KIA D. Mahasiswa mampu menganalisis hubungan MTBS dengan kemiskinan E. Mahasiswa mampu menganalisis faktor positive deviance dengan MTBS Kelompok Sasaran pelayanan MTBS adalah: A. Anak umur 0-5 bulan saja B. Anak umur 0-5 tahun saja C. Anak umur 2-5 bulan saja D. Anak umur 2-5 tahun saja E. Semua anak (0-18 tahun) Komponen khas yang terdapat dalam kegiatan MTBS adalah: A. Memperbaiki sistem kesehatan Anak Balita B. Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana balita C. Menurunkan angka kematian balita sakit D. Memperbaiki status gizi balita E. Memperbaiki kualitas pelayanan dengan biaya lebih murah Tanda bahaya umum yang terdapat dalam MTBS dan perlu diwaspadai adalah: A. Diare, kejang, tidak bisa minum/menetek B. Kejang, letargis, demam C. Kejang, tidak bisa minum/menetek, letargis D. Sukar bernafas, letargi, kejang E. Sukar bernafas, kejang, demam Tujuan MDG’s tahun 2015 Indonesia harus mampu mengurangi penyebab terbanyak kematian anak balita yaitu: A. Malnutrisi B. Penyakit infeksi C. Penyakit Kongenital D. Diare E. Penyakit respirasi Zat pada ASI yang dapat melumpuhkan pathogen pada saluran pencernaan adalah: afwan g ykn jwbnya A. Ig A B. Ig G C. Lisozim D. Laktoferin E. Besi Cara tepat untuk meningkatkan perilaku sadar gizi pada keluarga dengan bayi sakit adalah : A. Memberi ASI eksklusif pada balita 0-6 bulan B. Makan hanya sayur-sayuran saja C. Memantau tinggi badan seluruh anggota keluarga

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

D. Memberikan penyuluhan E. Melakukan Growth Monitoring Promotion (GMP) per tahun 9. Salah satu tujuan pembelajaran MTBS di Puskesmas adalah mampu melakukan penilaian balita sakit menggunakan pedoman MTBS dengan aspek ketrampilan: A. Mahasiswa mampu mendifinisikan dasar-dasar MTBS di Dinas Kesehatan B. Mahasiswa mampu mendifinisikan dasar-dasar MTBS di RSU poli KIA C. Mahasiswa mampu mendifinisikan dasar-dasar MTBS di setiap institusi pelayanan KIA D. Mahasiswa mampu mendifinisikan dasar-dasar MTBS di Puskesmas E. Mahasiswa mampu mendifinisikan dasar-dasar MTBS di Puskesmas poli KIA 10. Pada pembelajaran MTBS yaitu Mahasiswa mampu menentukan klasifikasi masalah balita sakit dengan menggunakan pedoman MTBS pada definisi operasional: A. Mahasiswa mampu observasi pada pasien balita sakit yang diperiksa di poli KIA untuk menentukan adanya tanda bahaya umum B. Mahasiswa mampu observasi pada pasien balita sakit yang diperiksa di poli KIA untuk menentukan klasifikasi masalah penyakitnya C. Mahasiswa mampu observasi pada pasien balita sakit yang diperiksa di poli KIA untuk menentukan adanya tanda bahaya umum dan klasifikasi masalahnya D. Mahasiswa mampu observasi pada pasien balita sakit yang diperiksa di poli KIA untuk menentukan tindakan menurut dasar-dasar MTBS E. Mahasiswa mampu observasi pada pasien balita sakit yang diperiksa di poli KIA untuk menentukan klasifikasi masalah gangguan gizi balita

PRETEST Lansia 1. Hal-hal yang tidak tercantum dalam KMS Lansia adalah: A. Identitas lansia B. Keluhan yang lazim pada lansia C. Seluruh aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh lansia D. Hasil pemeriksaan urine dan hemoglobin E. Pemantauan status gizi lansia 2. Dalam kegiatan posyandu lansia, dibagi 10 tahap pelayanan diantaranya yaitu: A. Pemeriksaan ureum kreatinin B. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu C. Home visit oleh kader disertai petugas bagi lansia yang tidak datang D. Pemeriksaan elektrolit

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

3.

4.

5.

6.

7.

8.

E. Rujukan ke rumah sakit apabila ditemukan kelainan pada pemeriksaan sebelumnya Tn. S 69 tahun dengan pendidikan terakhir adalah SD, dilakukan MMSE oleh mahasiswa kedokteran yang sedang Field lab Posyandu Lansia. Dari seluruh pertanyaan sesuai MMSE yang diajukan ternyata Tn.S hanya mampu menjawab 4 pertanyaan dengan benar, sedangkan pertanyaan lainnya dijawab salah oleh Tn.S. Dapat ditarik kesimpulan nilai skor MMSE Tn.S dan interpretasinya adalah: A. 6 (gangguan intelek sedang) B. 11 (gangguan intelek sedang) C. 4 (gangguan intelek ringan) D. 4 (gangguan intelek sedang) E. 6 (gangguan intelek berat) Tipe kepribadian yang memungkinkan untuk seseorang mengalami kecenderungan hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya adalah: A. Tipe kepribadian bermusuhan B. Tipe kepribadian Mandiri C. Tipe kepribadian konstruktif D. Tipe kepribadian tergantung E. Tipe kepribadiankritik diri Materi penyuluhan pembinaan posyandu lansia masih sedikit dan kurang bervariasi yang terjadi saat ini menurut Burger ada kaitannya dengan mitos pemusatan. Mitos pemusatan yang dimaksud adalah: A. Kecenderungan merencanakan sesuatu karena diperintah oleh orang lain karena takut mengambil risiko B. Kecenderungan merencanakan segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas adalah orang yang wajib diikuti C. Kecenderungan merencanakan segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas adalah orang yang memiliki jabatan yang lebih tinggi D. Kecenderungan merencanakan segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas adalah orang yang terdidik E. Kecenderungan merencanakan segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas adalah orang tua yang harus dihormarti Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya merupakan faktor psikologis yang menyertai lansia sehingga akan terjadi perubahan: 1) Fungsi dan potensi lansia 2) Kemampuan kerja mandiri lansia 3) Kondisi fisik 4) Peran sosial di masyarakat Di bawah ini merupakan ciri khas pasien geriatri adalah: 1) Memiliki gejala penyakit yang khas 2) Memiliki masalah gizi 3) Immuno compremized 4) Tingkat kemandirian bertambah Penyebab menurunnya kemampuan kontak sosial pada kelompok lanjut usia adalah:

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

1. Ditinggalkan anak-anak karena sudah membentuk keluarga sendiri dan merasa terpisah 2. Kurang dilibatkan dalam kegiatan kemasyarakatan 3. Berhenti dari pekerjaan 4. Tidak ada tempat berbagi rasa dan pengalaman 9. Pada Geriatric Depression Scale dinyatakan depresi apabila hasil skor kurang dari 10 (S) SEBAB Geriatric Depression Scale merupakan faktor skala psikologis yang menyertai lansia berkebutuhan khusus (B) 10. Pada tatanan home care lansia peran keluarga sangat penting (B) SEBAB Home care merupakan budaya timur yang selalu memberikan perhatian dan penghargaan kepada orang tua yang sudah lanjut usia. (B tdk berhb)

POSTEST Lansia 1. Hal-hal yang tidak tercantum dalam KMS Lansia adalah: A. Identitas lansia B. Keluhan yang lazim pada lansia C. Seluruh aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh lansia D. Hasil pemeriksaan urine dan hemoglobin E. Pemantauan status gizi lansia 2. Dalam kegiatan posyandu lansia, dibagi 10 tahap pelayanan diantaranya yaitu: A. Pemeriksaan ureum kreatinin B. Home visit oleh kader disertai petugas bagi lansia yang tidak datang C. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu D. Pemeriksaan elektrolit E. Rujukan ke rumah sakit apabila ditemukan kelainan pada pemeriksaan sebelumnya 3. Tipe kepribadian yang memungkinkan untuk seseorang mengalami kecenderungan hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya adalah: A. Tipe kepribadian bermusuhan B. Tipe kepribadian Mandiri C. Tipe kepribadian konstruktif D. Tipe kepribadian tergantung E. Tipe kepribadiankritik diri 4. Materi penyuluhan pembinaan posyandu lansia masih sedikit dan kurang bervariasi yang terjadi saat ini menurut Burger ada kaitannya dengan mitos pemusatan. Mitos pemusatan yang dimaksud adalah: A. Kecenderungan merencanakan sesuatu karena diperintah oleh orang lain karena takut mengambil risiko B. Kecenderungan merencanakan segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas adalah orang yang wajib diikuti C. Kecenderungan merencanakan segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas adalah orang yang memiliki jabatan yang lebih tinggi

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

5.

6.

7.

8.

D. Kecenderungan merencanakan segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas adalah orang yang terdidik E. Kecenderungan merencanakan segala sesuatu dari atas karena menganggap orang atas adalah orang tua yang harus dihormarti Sikap keluarga dan masyarakat serta tradisi budaya mempengaruhi faktor psikologis Lansia sehingga akan terjadi perubahan: (bingung) 1) Usia harapan hidup 2) Angka kesakitan Lansia 3) Fungsi Lansia sebagai orang yang dituakan 4) Peran Lansia di masyarakat 5) Kelangsungan hidup Di bawah ini merupakan ciri khas pasien geriatri adalah: 1) Memiliki masalah pertumbuhan 2) Memiliki gejala dimensia 3) Immuno compremized negative 4) Tingkat kemandirian bertambah 5) Daya ingat bertambah Penyebab kelompok lanjut usia merasa tidak berguna lagi adalah: afwan ini jg agak bingung a. Mengikuti anak yang sudah membentuk keluarga sendiri dan merasa tak berdaya b. Sering dilibatkan dalam keributan rumah tangga anaknya c. Berhenti dari pekerjaan d. Tidak ada tempat berbagi rasa dan pengalaman e. Kesepian Pada Geriatric Depression Scale merupakan faktor skala psikologis untuk : A. Lansia kesepian B. Lansia post power syndrome C. Lansia berkebutuhan khusus D. Lansia trauma E. Lansia dengan kemiskinan

9. Geriatri adalah orang usia lanjut yang memiliki kriteria: A. sudah berumur lebih 65 tahun hidup disertai dengan penyakit Degeneratif B. sudah berumur lebih 60 tahun hidup kesakitan dengan penyakit kronik C. berumur antara 60 – 80 tahun hidup kesakitan disertai demensia D. berumur lebih 55 tahun hidup sehat tetapi berisiko penyakit kronik E. sudah berumur lebih 65 tahun hidup disertai dengan penyakit kronik 10. Umumnya status kesehatan lansia di Posyandu merupakan hasil pemantauan : A. Anemia melalui kadar Hb tiap bulan B. Status gizi dengan pengukuran antropometri berat badan / tinggi badan C. deteksi dini mata / katarak D. medical record lansia yang ada pada buku kesehatan lansia di Posyandu. E. Hipertensi dengan pemeriksaan tekanan darah rutin

SOAL UJIAN FIELD LAB 2010

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

TOPIK MTBS 1. Strategi promosi MTBS di negara berkembang yang umum digunakan adalah : a. Menggunakan pendekatan pelayanan kesehatan anak secara komprehensif b. Menggunakan pendekatan pelayanan kesehatan anak yang konvensional c. Menggunakan pendekatan pelayanan kesehatan anak sistem dokter keluarga d. Pendekatan IKA secara komprehensif dan berbagai kombinasi pelayanan medis e. Mengguanakan peraturan daerah tentang pelayanan kesehatan 2. MTBS merupakan suatu manajemen melalui pendekatan terintegrasi dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan. MTBS dalam hal ini bermanfaat untuk, kecuali : a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan sumberdaya terbatas b. Menurunkan angka kematian balita c. Memperbaiki status gizi d. Meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan e. Memperbaiki kinerja petugas kesehatan 3. Di dalam ASI yang berfungsi untuk mengikat zat besi dalam pencernaan bayi adalah : a. Ig A b. Lisozim c. Laktoferin d. BALT e. GALT 4. Masalah kesakitan anak Balita di Indonesia masih dominan dipengaruhi oleh : a. Anak cukup mendapat makanan bergizi seimbang b. Pola asuh anak cukup memadai dari aspek gizi c. Penyakit degeneratif d. Kuatnya strategi promosi MTBS e. Lemahnya managemen Posyandu 5. Model MTBS yang dikembangkan di hampir seluruh negara berkembang merupakan : a. Pilihan alternatif tersulit b. Primary Helath Care yang fleksibel c. Pelayanan kesehatan primer dengan SDM yang tidak perlu tenaga ahli d. Tatanan Posyandu mandiri e. Pelayanan kesehatan sekunder di Puskesmas 6. Pernyataan berikut benar tentang MTBS adalah : a. Penialian terfokus pada balita sakit meliputi tanda bahaya umum, gejala utama, status tumbuh kembang, status gizi b. Klasifikasi dalam MTBS berdasarkan penanganannya dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu perlu dirujuk, pengobatan spesifik, perawatan dirumah, dan perawatan di rumah sakit c. Formulir pencatatan MTBS tidak dibedakan menjadi bayi umur 0-2 bulan dan balita umur 2 bulan – 5 tahun d. Tanda bahaya umum MTBS adalah apakah anak bisa minum/menetek, selalu memuntahkan semuanya, menderita kejang, atau tampak tidak sadar e. Penyakit yang termasuk ke dalam pedoman MTBS adalah diare, pneumonia, malaria, campak, malnutrisi, dan polio 7. Yang bukan merupakan materi dalam MTBS adalah : a. Langkah penilaian balita sakit b. Klasifikasi penanganan balita sakit c. Identifikasi tindakan, pengobatan d. Perawatan balita di rumah sakit e. Konseling

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

8. Yang bukan merupakan strategi menuju MTBS a. Mengembalikan fungsi Posyandu dan meningkatkan kembali partisipasi masyarakat dan keluarga b. Meningkatkan perilaku sadar gizi c. Meningkatakan kemampuan petugas kesehatan d. Memberikana perawatan/pengobatan di RS dan Puskesmas pada anak balita gizi buruk disertai penyakit penyerta e. Membatasi kader untuk mendapatkan pelatihan MTBS 9. Seorang anak laki-laki usia 12 bulan, BB 8,5 kg, PB 75 cm diantar ibunya ke Puskesmas. Ibunya mengatakan pasien mencret sejak 1 hari yang lalu. Mencret tidak disertai darah, sebanyak 5-6x/hari, warna kuning encer, dan tidak berbau. Tidak ada muntah. Anak tampak rewel. Ketika diberi minum anak cukup lahap. Ketika dilakukan cubitan kulit perut oleh dokter kembalinya dengan cepat. Anda sebagai dokter puskesmas tersebut yang merupakan MTBS berdasarkan kasus di atas maka anak tersebut masuk dalam klasifikasi... a. Diare dengan dehidrasi berat b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang c. Diare tanpa dehidrasi d. Muntaber berat e. Muntaber 10. Pada kasus nomor 9 di atas, maka pengobatan dan konseling yang diberikan adalah : a. Diberikan antibiotik sulfa, diet bubur b. Diberikan antibiotik chloramphenicol, diet bubur sering c. Diberikan oralit ad libitum, diet bubur selama masih diare d. Diberikan air putih, diet bubur selama masih diare e. Diberikan air putih, diet nasi lembek selama masih diare

TOPIK Lansia 1. Faktor utama yang mempengaruhi rendahnya kualitas manusia usia lanjut adalah : a. Konsumsi makanan gizi yang rendah b. Derajat kesehatan yang rendah c. Tingkat pendidikan yang rendah d. Pendapatan pensiunan yang masih rendah e. Kemampuan fisik yang menurun 2. Pernyataan berikut benar tentang Geriatri adalah : a. Geriatri merupakan orang berusia lebih dari 60 tahun yang memiliki satu atau lebih penyakit kronis b. Tingkat kemandirian geriatri semakin meningkat c. Krisi psikososial pada geriatri dapat berupa mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan karena berbagai sebab d. Meningkatnya kegiatan olahraga e. Terjadinya peningkatan fungsi sosial 3. Geriatric giant merupakan penyakit yang sering muncul pada usia lanjut, yaitu : a. Infeksi b. Alergi c. Kestabilan tubuh d. Gangguan intelektual, impaksi e. Isolasi 4. Kesehatan jiwa lansia sangat dipengaruhi oleh : a. Kondisi fisik yang sehat b. Penurunan fungsi dan potensi sosial c. Psikososial yang meningkat

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

5.

6.

7.

8.

9.

10.

d. Beban pekerjaan e. Suasana lingkungan Seorang pasien Tn X (77 tahun) datang ke Posyandu Lansia, pendidikan terakhirt tamat SMP. Saat itu, anda sebagai mahasiswa FL melakukan pemeriksaan Mini Mental Scale Examination (MMSE) pada pasien tersebut. Ketika ditanya, pasien dapat menyebutkan hari, tangga dan tahun, nama tempat, umur. Pasien dapat menyebutkan rumahnya, tanggal lahir, nama lurah saat ini dan sebelumnya, nama gadis ibunya dan hitung mundur. Berdasarkan kasus tersebut, pasien tergolong : a. Gangguan intelek ringan b. Gangguan intelek sedang c. Gangguan intelek berat d. Gangguan mental e. Depresi Di bawah ini BUKAN merupakan bentuk pelayanan pada Posyandu Lansia : a. Pemeriksaan status mental b. Pemeriksaan status gizi c. Pemeriksaan tekanan darah d. Penyuluhan dan promosi kesehatan e. Pemeriksaan deteksi dini kanker Berikut ini adalah pemeriksaan yang dicatat pada KMS lansia ; a. Grafik IMT lansia b. Pemeriskaan aktifitas bulanan c. Pengukuran kadar hematokrit d. Pengukuran kadar trombosit e. Pemeriksaan urine Rekomendasi yang paling tepat untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan Posyandu Lansia adalah : a. Meningkatkan promosi kesehatan tentang Posyandu Lansia pada masyarakat b. Menempatkan Posyandu Lansia di tempat yang mudah dijangkau c. Melatih petugas kesehatan dan kader Posyandu Lansia d. Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana pemeriksaan kesehatan lansia e. Memungut biaya bulanan untuk petugas kesehatan dan kader Posyandu Seorang pada masa sebelum usia lanjut dengan tipe kepribadian mandiri maka masa lansia akan memiliki kecenderungan : a. Masa tua hidup bahagia b. Menjadi keras kepala c. Mengalami post power syndrome d. Sulit diajak sosialisasi e. Menjadi dermawan Untuk menghindari post power syndrome, lansia dapat melakukan kegiatan : a. Bersifat otonomi pada dirinya sendiri b. Bersifat otonomi pada keluarganya c. Bersifat otonomi pada masyarakat sekitar d. Berupa olah fisik e. Keagamaan

Laa Tahinuu Walaa Tahzanuu Jangan Lemah dan Jangan Bersedih

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

“ Jika hanya Allah yang kamu tuju, maka kemuliaan akan datang dan mendekat padamu, serta segala keutamaan akan menghampirimu” (Ibnul Qayyim alJauziyah)

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

SOAL UJIAN FIELD LAB 2011 TOPIK : LANSIA 1. Menurut Kemenko Kesra perkembangan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan sebesar.. a. 7,9 % b. 9,7 % c. 10,34 % d. 11,34 % e. 12,5 % 2. Berikut ini tidak termasuk pelayanan kesejahteraan Lansia.. a. Pelayanan keagamaan dan mental spiritual b. Pelayanan kesehatan c. Pelayanan pendidikan formal d. Kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana umum e. Perlindungan dan bantuan sosial 3. Dalam kegiatan posyandu lansia dibagi 10 tahap pelayanan diantaranya yaitu.. a. Pemeriksaan ureum kreatinin b. Home visit oleh kader disertai petugas bagi lansia yg tidak datang c. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu d. Pemeriksaan elektrolit e. Rujukan ke rumah sakit apabila ditemukan kelainan pada pemeriksaan sebelumnya 4. Tipe kepribadian yg memungkinkan utk seseorang mengalami kecenderungan hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya adalah.. a. Bermusuhan b. Mandiri c. Konstruktif d. Tergantung e. Kritik diri 5. Sikap keluarga dan masyarakat serta tradisi budaya mempengaruhi faktor psikologis Lansia sehingga akan terjadi perubahan.. a. Usia harapan hidup b. Angka kesakitan lansia c. Peran lansia di masyarakat d. Kelangsungan hidup e. Fungsi lansia sebagai orang yang dituakan 6. Di bawah ini merupakan ciri khas pasien geriatri adalah.. a. Memiliki gejala dimensia b. Memiliki masalah pertumbuhan c. Immuno compromized negative d. Tingkat kemandirian bertambah e. Daya ingat bertambah 7. Penyebab kelompok lanjut usia merasa tidak berguna lagi adalah.. a. Mengikuti anak uyg sudah membentuk keluarga sendiri dan merasa tdk berdaya b. Sering dilibatkan dlm keributan rumah tangga anaknya c. Berhenti dari pekerjaan d. Tidak ada tempat berbagi rasa dan pengalaman e. Kesepian 8. Pada Geraitric Depression Scale merupakan faktorskala psikologis untuk.. a. Lansia kesepian b. Lansia post power syndrome c. Lansia berkebutuhan khusus

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

d. Lansia trauma e. Lansia dengan kemiskinan 9. Geriatri adalah orang lanjut usia yg memiliki kriteria.. a. Sudah berusia lebih dr 65 tahun hidup disertai dgn peny degeneratif b. Sudah berumur lbh 60 tahun hidup kesakitan dgn peny kronik c. Berumur antara 60-80 tahun hidup kesakitan disertai demensia d. Berumur lbh 55 tahun hidup sehat tetapi beresiko peny kronik e. Sudah berumur lebih 65 tahun hidup disertai peny kronik 10. Saat ini komitmen nasional utk meningkatkan kesejahteraan lansia diatur dengan.. a. UU No 16 Th 1998 ttg Pangan dan Gizi Lansia b. Rencana Aksi Nasional (RAN) utk Kesejahteraan Lanjut Usia 2003-2008 c. Keppres No 52 Th 2004 ttg Komisi Nasional Lanjut Usia d. Keppres No 93 Th 2005 ttg Keanggotaan Komnas Lanjut Usia e. PP No 43 Th 2004 ttg Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia SOAL PRETEST MTBS 2011 1. Berikut ini yang tidak termasuk dlm peningkatan perilaku sadar gizi ialah... a. Memantau BB b. Makan beraneka ragam c. Memberikan suplemen gizi d. Menggunakan garam beryodium e. Memberi ASI eksklusif pada bayi 0-4 bulan 2. Berikut ini merupakan langkah pengklasifikasian yg terdapat dlm MTBS... a. Tanda bahaya umum b. Status gizi c. Status imunisasi d. Perawatan di rumah e. Gejala utama 3. Alur bagan pendekatan MTBS yg benar/urut adalah... 1. Klasifikasi penyakit 2. Penilaian yg terfokus 3. Konseling dan tindak lanjut 4. Pengobatan a. 2-3-4-1 b. 1-2-3-4 c. 2-1-4-3 d. 2-1-3-4 4. Definisi dan pengertian MTBS yg salah.. a. Penilaian MTBS terdiri dari 2 kelompok, bayi berumur 1 hari sampai 2 bulan dan anak sakit 2 bulan sampai 5 tahun b. Pelaksanaan MTBS hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih c. MTBS merupakan pilihan termurah dari aspek pembiayaan kesehatan anak d. MTBS menerapkan pelayanan kesehatan anak balita sakit secara komprehensif e. Lima penyakit yang terdapat dalam MTBS adalah pneumonia, malaria, diare, campak dan malnutrisi 5. Yang merupakan penyebab langsung dari kurang gizi/ under nutrition menurut UNICEF (1990) ialah... a. Kurangnya pelayanan kesehatan b. Penyakit infeksi c. Lingkungan yg tidak sehat d. Perilaku/asuhan ibu dan anak yg kurang e. Kurangnya ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

6. Berikut ini yang termasuk dalam keluhan utama adalah... a. Anak masih dapat menyusui b. Anak menderita kejang c. Anak muntah-muntah d. Anak batuk dan susah bernafas e. Anak ketika diperiksa nampak sadar 7. Diantara pernyataan-pernyataan berikut ini, yg tidak termasuk dlm strategi promosi MTBS di Negara berkembang adalah... a. Fasilitas kesehatan menyediakan dukungan dan sumberdaya penting yang diperlukan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit-penyakit utama anak-anak. b. Keluarga dan masyarakat meningkatkan perawatan di rumah yang sesuai dan aman c. Keluarga dan masyarakat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang yang sehat d. Departemen kesehatan, departemen lain dan program-program teknis bekerja sama dengan komunitas profesi, universitas dan pihak lain untuk merencanakan dan menerapkan strategi e. Provider kesehatan menyediakan pelayanan berdasarkan masing-masing jenis penyakit 8. Penyakit yg menyebabkan kematian anak tertinggi menurut Lesley Bamford (2008) adalah... a. Penyakit saluran pernapasan b. Penyakit diare c. Penyakit campak d. Penyakit perinatal e. malaria 9. Kandungan ASI yg merupakan sejenis protein yg merupakan komponen kekebalan yg dpt mengikat zat besi di saluran pencernaan adalah.. a. Laktoferin b. Immunoglobulin A c. Lisosim d. BALT e. GALT 10. Dalam rencana Aksi MTBS 2009-2014 pd komponen ke III yaitu untuk tingkat rumah tangga dan komunitas terdapat sebanyak... a. 11 pesan kunci b. 12 pesan kunci c. 13 pesan kunci d. 15 pesan kunci e. 16 pesan kunci SOAL POSTEST MTBS 2011 1. Penilaian balita sakit dengan MTBS meliputi, kecuali... a. Klasifikasi penyakit b. Identifikasi tindakan c. Pengobatan d. Perawatan di rumah dan jadwal kontrol e. Konseling 2. Kegiatan MTBS memiliki komponen khas yg menguntungkan yaitu, kecuali... a. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan b. Menyusun tatalaksana kasus balita sakit c. Memperbaiki sistem kesehatan nasional d. Memperbaiki praktek keluarga dalam perawatan anak di rumah

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

e. Meningkatkan upaya pertolongan kasus balita sakit Tujuan pembelajaran pada topik keterampilan MTBS adalah mahasiswa FK UNS mampu... a. Melakukan pendampingan konseling gizi di klinik b. Melakukan penilaian balita sakit dengan menggunakan pedoman MTBS c. Menentukan klasifikasi masalah balita sakit d. Menilai status gizi balita (klinis dan antrompometris) menurut WHO (2005) e. Melakukan dan menyarankan tindakan berdasarkan klasifikasi MTBS Indikator MTBS di Indonesia yang disarankan WHO sejak tahun 2005 meliputi... a. Merawat anak-anak dan bayi baru lahir di masyarakat b. Membantu pekerja awam (relawan) menilai anak sakit(usia 7-59 bulan) c. Mengidentifikasi dan merujuk anak balita dengan tanda-tanda kesakitan d. Memperlakukan (atau merujuk) jika terjadi diare dan demam e. Mengidentifikasi dan merujuk anak dengan gizi buruk ke fasilitas kesehatan Untuk menurunkan angka kematian bayi WHO membuat strategi Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) dikembangkan di Indonesia bersifat... a. Menyeluruh dalam menangani balita sakit yang datang ke pelayanan kesehatan dasar b. Memadukan pelayanan balita sakit dengan cara memadukan intervensi yg terpisah menjadi satu paket tunggal (Integrated Management of Childhood Illness) c. Menurunkan kematian anak balita d. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan e. Meningkatkan integrasi layanan kesehatan primer dan sekunder MTBS merupakan paket komprehensif yg meliputi aspek.. a. Preventif dan promotif b. Preventif, promotif, dan kuratif c. Rehabilitatif saja d. Preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif e. Algoritme dlm mengklasifikasi penyakit secara tepat Konseling kepada ibu balita sakit berupa.. a. Penilaian status gizi balita b. Imunisasi kepada balita c. Pemberian nasehat mengenai makanan yg seharusnya diberikan kepada balita sakit d. Tata cara memberikan obat kepada balita sakit di rumah e. Memberi jadwal kontrol kembali segera untuk mendapat pelayanan tindak lanjut Pengertian terpadu dlm MTBS merujuk pada strategi pendekatan manajemen bertujuan.. a. Agar balita sakit mendapatkan pelayanan kesehatan menyeluruh baik di rumah maupun di fasilitas kesehatan b. Untuk memadukan pelayanan promosi, pencegahan, serta pengobatan dlm satu strategi c. Untuk koordinasi tim yg melibatkan manager dan para petugas yg mempunyai keahlian beragam d. Untuk menangani balita sakit melalui standarisasi e. Untuk penyempurnaan paket pelatihan MTBS Pada indikator MTBS ada ketrampilan petugas dalam hal pemeriksaan umum balita sakit, yg perlu dipertajam adalah.. a. Pola pemberian ASI eksklusif b. Pola pemberian makanan tambahan c. Kemampuan pemberian terapi yg benar d. Penentuan waktu merujuk balita sakit e. Pemberian terapi antibiotika oral yg diterapkan secara benar Pada indikator MTBS adanya dukungan sistem kesehatan meliputi aspek, kecuali.. a. Supervisi b. Pertolongan saat dirujuk c. Observasi penanganan kasus dalam 6 bln terakhir

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

d. Ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan e. Cakupan pelatihan MTBS

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

SOAL FIELD LAB 2013 PRE TEST MTBS 5. Penyakit-penyakit di bawah ini yang dapat dilakukan tatalaksana dengan MTBS adalah sebagai berikut, kecuali: A. Cacar air B. Pneumonia C. Malaria D. DBD E. Campak 6. Yang tidak termasuk manfaat MTBS Jawaban di buku fl MTBS hal. 6 7. Berikut merupakan langkah pengklasifikasian yang terdapat dalam MTBS: A. Tanda bahaya umum B. Status gizi C. Status imunisasi D. Pengobatan spesifik E. Gejala utama 9. Post power syndrom terjadi pada lansia berkriteria… Mandiri, memusuhi, konstruktif, dll LANSIA 1. Angka kenaikan pertumbuhan jmlh lansia itu berarti A. Penurunan angka pertumbuhan hidup B. Kenaikan angka pertumbuhan hidup C. Tidak berhubungan D. ? E. ? 5. Lansia Faktor psikologis yang menyertai lansia adalah... A. Rasa malu bila mempertahankan kehidupan seksualnya B. Sikap keluarga yang lebih menunjang kehidupan lansia C. Sikap masyarakat yang lebih menunjang kehidupan lansia D. Kegembiraan karena kehidupannya banyak variasi E. Meningkatnya kekuatan karena kehidupannya banyak variasi 6. Post power syndrome biasanya terjadi pada geriatri tipe Jwb: independent, dependent, dll 7. Batasan lansia adalah: A. 50-55 tahun B. 55-60 tahun C. 60-69 tahun D. Lupa E. Lupa

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

POST TEST MTBS 1. Berapakah umur anak yang masuk dalam kategori sasaran MTBS? A. 0-2 bulan B. 0-5 tahun C. 1 hari - 2 bulan D. 1 hari - 2 tahun E. 2 tahun - 5 tahun 2. Vitamin yang diberikan saat pertama kali bayi lahir adalah A. Vitamin A B. Vitamin B C. Vitamin D D. Vitamin E E. Vitamin K 3. Tanda-tanda bahaya umum yang diperiksa pertama kali pada bayi 2 bulan - 5 tahun, kecuali A. Kejang B. Letargi C. Tidak sadar D. Sesak napas E. Minum/menyusu 5. Bayi laki-laki, usia 36 bulan, dengan tinggi badan 96 cm dan berat badan 15,2 kg. Apakah kategori status gizi pada bayi-bayi tersebut? A. Pendek B. Kurus C. Normal D. Gemuk E. Overweight 6. Imunisasi yang dapat diberikan untuk hari kurang dari 2 tahun adalah? A. BCG B. Polio C. Campak D. Hep 0 E. A B C benar 7. Apakah yang dilihat dalam penilaian menyusui yang baik? A. Posisi bayi benar B. Perlekatan bayi benar C. Bayi mengisap dalam dan efektif D. A dan B benar E. A, B dan C benar 9. Seorang ibu membawa bayi yang berusia 2,5 tahun. Sejak dau hari terakhir ini terkena campak. Apa pemeriksaan fisik yang diperlukan pada bayi tersebut ? A. Luka dalam di kulit B. Nanah di pusar bayi

DIV. AKADEMIK KESUMA AN-NAJAAH

C. Keruhan di kornea D. Keruhan di urin E. Darah di hidung LANSIA 2. Tingkat penghasilan lansia dihitung dari? A. Pendapatan dari pemerintah pusat B. Pendapatan dari pemerintah daerah A. Pendapatan dari asuransi kesehatan C. Pendapatan dari keluarga tempat tinggalnya D. Pendapatan dari jumlah seluruh anaknya 3. Post power syndrome akan dapat dialami lansia yang memiki tipe kepribadian tertentu. Manakah dibawah ini tipe kepribadian yang mengalami hal tsb? A. Tipe kepribadian konstruktif B. Tipe kepribadian mandiri C. Tipe kepribadian tergantung D. Tipe kepribadian Bermusuhan E. Tipe kepribadian kritik diri 5. Berapakah usia pre lansia? A. < 45 tahun B. 45 - 59 tahun C. 60 - 69 tahun D. 70 - 79 tahun E. 80 - 90 tahun 7. Dimanakah dibawah ini yang bukan merupakan gejala dan penyakit pada geriatri? A. Hipertensi B. Osteoartritis C. Gangguan psikologi (post power syndrome) D. DM tipe 1 E. DM tipe 2 9. Apakah sistem meja yang dipakai posyandu lansia? A. 6 B. 5 C. 4 D. 3 E. 2 10. Yg termasuk GG? A. Hipertrnsi B. OA C. Konstipasi D. Mbuh E. Dm

Related Documents

Fl Smt 6.doc
June 2020 6
Fl
November 2019 30
Smt
June 2020 24
Fl 4a7026caac0ba
May 2020 22
Fl Hiking
May 2020 17
Fl Wholesale
May 2020 21

More Documents from ""